KOMANG
SINTEN
Skema Kitab Suci Hindu
Kitab Suci Hindu
Weda Sruti Weda Smerti
Mantra Wedangga Upaweda Agama
Brahmana
Araniyaka
Siksa Itihasa Saiwa
Upanishad Wyakaran Purana Waisna-
aChanda Ayurweda wa
Catur Weda Nirukta Dhanur- weda Sakta
Gandhar-
1.Rg Weda Jyotisa waweda Ganapa-
2.Yajur Weda Kalpa ARTHASASTR ti
3.Sama Weda A
4.Atharwa W. 2
VEDA SRUTI DAN VEDA
SMERTI
• VEDA SRUTI : WAHYU, SABDA
SUCI YANG BERUPA
PENGETAHUAN YANG DI
DENGAR LANGSUNG PARA
MAHARSI
• VEDA SMERTI : PENGETAHUAN
/ WAHYU YANG DIPEROLEHKAN
BERDASARKAN INGATAN DAN
INTERPRESENTASIKAN OLEH
PARA MAHARSI
SIFAT-SIFAT VEDA
• Anādi ananta, yakni tidak berawal
dan tidak berakhir dan sebagai
śabda Brāhmān. Sebagai śabda,
Veda telah ada semenjak Tuhan
Yang Maha Esa ada.
• sākhā berarti cabang dan kemudian
berarti tempat mempelajari Veda.
berkembang menjadi sampradaya
atau āśrama, yaitu tempat atau
pusat mempelajari Veda.
UPAVEDA
• Purāna seluruhnya
dikelompokan ke dalam tiga
macam kelompok, yaitu:
• 1. Kelompok Satvika
• 2. Kelompok Rajasika
• 3. Kelompok Tamasika
KELOMPOK SATVIKA
• Kelompok kitab ini diwakili oleh
enam buah buku Puranā, yaitu, Viṣṇu
Purāna, Nārada Purāna, Bhāgawata
Purāna, Garuda Purāna, Padma
Purāna, dan Warāha Purāna.
• Sebagaimana telah dikemukakan,
Dewa Wisnu adalah salah satu
bentuk sifat Tuhan Y.M.E. Sebagai
Wisnu di dalam keenam kitab Purāna
Wisnu menempati kedudukan yang
tertinggi dan kadang kala ia juga
diceritakan dalam berbagai wujud
inkarnasinya (Awataranya).
KELOMPOK RAJASIKA
• Dewa Brahma merupakan Dewatanya yang paling
utama. Termasuk dalam kelompok ini terdiri atas
enam buah kitab Purāna juga, yaitu:
• Brahmānda Purāna, Brahmawaiwasta Purāna,
Mārkandeya Purāna, Bhawisya Purāna, Wamana
Purāna, dan Brahma Purāna. Dari nama-nama itulah
kita dapat menyimpulkan bahwa tokoh Dewatanya
adalah Brahma salah satu dari Tri Murti dan
merupakan salah satu dari bentuk sifat Ketuhanan
Y.M.E, apabila kita kembalikan kepada Veda
sebagai dasar Purāna. Adanya nama-nama seperti
Mārkandeya di dalam tradisi yang dikenal di Bali,
dan adanya kitab Brahmanda Purāna yang sering
disebutsebut terdapat di Bali, kesemuanya itu
hanya dapat membuktikan bahwa di Bali pada
zaman dahulu pernah berkembang madzab
Brahmanisme di samping madzab Waisnawa atau
Bhāgawata.
KELOMPOK TAMASIKA PURANA
• Kelompok yang ketiga ini terdiri atas enam buah
kitab Purāna juga, yaitu Matsya Purāna, Kūrma
Purāna, Lingga Purāna, Siwa Purāna, Skanda
Purāna dan Agni Purāna.
• Menurut isinya, kitab Purāna ini banyak memuat
penjelasan Dewa Siwa dengan segala Awataranya,
di samping di sana sini terdapat pula Dewa Wisnu,
seperti dalam Kurma Purāna. Matsya Purāna
membahas tentang berbagai macam upacara/ritual
keagamaan, tentang firasat, dan banyak pula cerita
mengenai sejarah dan sisilah para Resi dan Dewa-
dewa. Agni Purāna yang merupakan Purāna
terbesar digolongan Tamasa Purāna, dikenal pula
dengan nama Mahā Purāna. Nama ini menunjuk
akan kebesaran dan keluasan isi Agni Purāna
disamping Matsya Purāna.
KELOMPOK AGNI PURANA
• Berdasarkan catatan yang ada, Agni Purāna dibagi
atas tiga pokok, yaitu:
• 1) Yang pertama, sesuai dengan materinya disebut
Sawarahasya-kanda.
• 2) Yang kedua merupakan Waisnawa Purāna dan
sebagai pelengkap pada Waisnawa Pancarata,
membahas mengenai Vedanta dan Gita.
• 3) Yang ketiga didalamnya membahas aspek
Saigwasma dan memuat beberapa pokok ajaran
mengenai ritual menurut tantrayana.
• Berdasarkan kitab Agni Purāna inilah kita
mendapatkan keterangan bahwa ilmu pengetahuan
itu dibedakan atas dua macam, yaitu:
• 1) Para widya, yaitu pengetahuan yang menyangkut
masalah ketuhanan Y.M.E. dan dinyatakan sebagai
pengetahuan tertinggi.
• 2) Apara widya, yaitu pengetahuan yang
menyangkut masalah duniawi.
AYUR VEDA
• Ayurveda dikodifikasikan
dengan isi yang
menyangkut bidang ilmu
kedokteran. Semua kitab
ini menyangkut di bidang
kesehatan jasmani dan
rohani dengan berbagai
sistem serta sifatnya.
• Ayur Veda adalah ilmu
kedokteran Hindu
• Ada beberapa jenis
bukunya, antara lain
Ayurveda, Caraka Samhita,
Susruta Samhita, Astangga
hradaya, Yoda Sara, dan
Kama Sutra.
Ayur veda
• Kitab Āyurveda berbeda dengan kitab
Yajurveda. Āyurveda mengulas tentang
bagaimana tata caranya agar tetap sehat
dan berumur panjang. Sedangkan kitab
Yajurveda yang membahas tentang Yadnya
merupakan bagian dari kelompok Mantra
Veda Śruti. Isi kitab Āyurveda lebih banyak
mengacu atau merujuk pada kitab Mantra
Atharwaveda, bukan kepada kitab Mantra
Yajurveda.ayurveda juga Isinya
menyangkut berbagai pengetahuan
tentang kehidupan Manusia (Bhuana Alit)
yang hidup di dunia ini (Bhuana Agung)
PEMAHAMAN AYUR VEDA
• Isinya menyangkut berbagai
pengetahuan tentang kehidupan Manusia
(Bhuana Alit) yang hidup di dunia ini
(Bhuana Agung), terutama yang
berkaitan dengan berbagai upaya agar
manusia dapat hidup sehat dan berumur
panjang. Kitab ini juga membahas
pengetahuan mengenai biologi, anatomi,
dan berbagai macam pengetahuan
mengenai jenis-jenis tumbuhan yang
dapat digunakan sebagai tanaman obat.
8 CABANG ILMU AYURVEDA
• a. Śalya, yaitu ilmu tentang bedah dan cara-cara
penyembuhannya
• b. Salakya, yaitu ilmu tentang berbagai macam
penyakit pada waktu itu
• c. Kāyacikitsa, yaitu ilmu tentang jenis dan macam
obat-obatan
• d. Bhūtawidya, yaitu ilmu pengetahuan psikoterapi
• e. Kaumārabhutya, yaitu ilmu tentang pemeliharaan
dan pengobatan penyakit anakanak termasuk pula
cara perawatannya.
• f. Agadatantra, yaitu ilmu tentang pengobatan atau
toxikologi
• g. Rasāyamatantra, yaitu tentang pengatahuan
kemujijatan dan cara-cara pengobatan non medis.
• h. Wajikaranatantra, yaitu ilmu tentang
pengetahuan jiwa remaja dan permasalahannya.
STUDI KASUS AYUR VEDA
• a. Sūtrasthāna, yaitu bidang ilmu pengobatan
• b. Nidānasthāna, yaitu bidang ilmu yang membicarakan
berbagai macam penyakit yang paling pokok saja/
penyakit yang bersifat umum
• c. Wimānasthāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari
tentang phatologi, tentang ilmu pengobatan dan
kewajiban yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh seorang
dokter medis.
• d. Indriyasthāna, yaitu ilmu yang mempelajari cara
diagnose dan prognosa
• e. Saristhāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari
tentang anatomi dan embriologi.
• f. Cikitsāsthāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari
secara khusus tentang ilmu terapi
• Kalpasthnana : isinya menguraikan tentang ajaran di
bidang theraphy secara umum
• Siddistana : isinya menguraikan tentang pokok-pokok di
bidang therapy secara umum
ARTHA SASTRA
• ilmu pemerintahan negara,
yang isinya pokok-pokok
pemikiran politik.
• Kitab Mahābhārata dan
Rāmāyana boleh dikatakan
memuat pokok-pokok
ajaran Arthaśāstra dengan
nama Rājadharma.
• Artharsastra adalah ilmu
mempelajari tentang
pemerintahan
• Ada beberapa jenis-jenis
arthasastra antara lain
Kitab Usana, Kitab Niti
Sastra, Kitab Sukra Niti,
dan raja niti sastra Sastra.
BEBERAPA JENIS ILMU KEPERINTAHAN
• DANDANITI : ilmu pengetahuan yang
menekankan pada sendi-sendi hukum atau fungsi
pemerintahan dalam mengatur manusia.
• RAJANITI : ilmu pengetahuan yang lebih
menekankan bidang kepemimpinan yang harus
dilakukan oleh seorang kepala pemerintahan
• RAJA DHARMA : ilmu kepemimpinan yang
menguraikan tentang kewajiban-kewajiban
seorang pemimpinan dalam pemerintahan.
• ARTHA SASTRA : ilmu kepemimpinana yang
menekankan pada bidang perekonomian atau
ilmu kepemimpinan yang menjelaskan tentang
Negara sebagai pengatur kehidupan
masyarakatnya untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan.
ARTHARSASTRA
• Kautilya atau Canakya atau Virrugupta dapat kita
anggap sebagai Bapak Ilmu politik Hindu.
Arthaśāstra karya Canakya, tetapi Mengenai
penulis di bidang Arthaśāstra pun banyak pula.
Nama-nama yang banyak disebut antara lain: Manu,
Yajñavalkya, Usada, Brhaspati, Visalaksa,
Bharadvāja, Parasara dan yang terakhir dan paling
banyak disebut-sebut adalah Kautilya sendiri.
Bhagavad Sūkra yang menulis Arthaśāstra dengan
nama Śukrānitiśāstra. Buku ini berisikan ajaran-
ajaran teori ilmu politik yang ditulis dalam ± 2200
sair.
• Kamān daka juga telah menulis Nitiśāstra yang
semuanya memberi pandangan yang luas tentang
ilmu politik. Kitab ini ditulis oleh Kautilya saat
mana keadaan politik di negeri India kacau.
GANDHARWAWEDA
• mengajarkan tentang tari,
musik atau seni suara.
Penulis terkenal
Sadasiwa, Brahma dan
Bharata. Bharata menulis
buku yang dikenal dengan
Natyasāstra, dan sesuai
menurut namanya, Natya
berarti tari-tarian, karena
itu isinya pun jelas
menguraikan tentang seni
tari dan musik.
Sebagaimana diketahui
musik, tari-tarian dan seni
suara tidak dapat
dipisahkan dari agama.
GANDHARWA WEDA
• Siva terkenal sebagai Natarāja yaitu Dewa
atas ilmu seni tari. Ada pula tokoh
gandarwawedayakni Wrddhabhārata dan
Bhārata. Wrddhabhārata terkenal karena
telah menyusun sebuah Gandharwaveda
dengan nama Natyavedāgama atau dengan
nama lain, Dwadasasahari. Natyasāstra itu
sendiri juga dikenal dengan Satasahasri.
Adapun Bhārata sendiri membahas tentang
rasa dan mimik dalam drama. Dattila
menulis kitab disebut Dattila juga yang
isinya membahas tentang musik. Atas
dasar kitab-kitab itu akhirnya berkembang
luas penulisan Gandharwaveda antara lain
Nātya Śāstra, Rasarnawa , dan Rasarat
Nasamucaya