Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Disampaikan oleh
TIM MPK AGAMA HINDU

Mata Kuliah
Pendidikan UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
Keperibadian
BAB IX
MASYARAKAT DAN KERUKUNAN
HIDUP UMAT BERAGAMA
1. BAGAIMANA MASYARAKAT DALAM
PERSPEKTIF HINDU?
2. APA YANG MENJADI TANGGUNG JAWAB
UMAT HINDU DALAM MEWUJUDKAN HAK
AZASI MANUSIA (HAM) DAN DEMOKRASI?
3. BAGAIMANA KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA MENURUT PERSPEKTIF HINDU?
MASYARAKAT DALAM
PERSPEKTIF HINDU
• Secara etimologis kata ”masyarakat” berasal
dari bahasa Arab, yaitu ”musyarak” yang
artinya hubungan (interaksi).
• Secara etimologi definisi masyarakat adalah
suatu kelompok manusia yang hidup
bersama-sama di suatu tempat dan saling
berinteraksi dalam komunitas yang teratur.
• Terbentuknya masyarakat karena setiap
manusia menggunakan perasaan, pikiran,
Pengertian dan hasratnya untuk bereaksi terhadap
Masyarakat lingkungannya.
…… lanjutan

• Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia


adalah mahluk sosial yang secara kodrati
saling membutuhkan satu sama lainnya
• Masyarakat adalah kumpulan orang-orang
yang selalu bergaul satu dengan yang lain
sebagai suatu komunitas, sehingga di
antaranya terjadi kontak dan interaksi
• Sebagai suatu komunitas masyarakat
mempunyai identitas bersama yang
Pengertian
mencirikan komunitasnya
Masyarakat
01 Berada di Wilayah Tertentu
Suatu kelompok masyarakat mendiami di suatu wilayah
tertentu secara bersama-sama dan memiliki suatu sistem
yang mengatur hubungan antar individu

02 Hidup Secara Berkelompok


Manusia adalah mahluk sosial dan akan selalu membentuk
kelompok berdasarkan kebutuhan bersama. Kelompok
manusia ini akan semakin besar dan berubah menjadi suatu
masyarakat yang saling tergantung satu sama lain

Ciri yang Terdapat Suatu Kebudayaan


menjadi 03 Suatu kebudayaan hanya dapat tercipta bila ada masyarakat.
Oleh karena itu, sekelompok manusia yang telah hidup
Identitas bersama dalam waktu tertentu akan melahirkan suatu
kebudayaan yang selalu mengalami penyesuaian dan
Masyarakat diwariskan secara turun-temurun
…… lanjutan
Terjadi Perubahan
04 Suatu masyarakat akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena
pada dasarnya masyarakat memiliki sifat yang dinamis. Dinamika sesuai
dengan kebudayaan yang sebelumnya telah ada

Terdapat Interaksi Sosial


05 Interaksi sosial akan selalu terjadi di dalam suatu masyarakat. Interaksi ini
bisa terjadi bila individu-individu saling bertemu satu dengan lainnya.

Terdapat Pemimpin
06 Aturan dan norma dibutuhkan dalam suatu masyarakat agar kehidupan
harmonis dapat terwujud. Untuk itu, maka dibutuhkan pemimpin untuk
Ciri yang menindaklanjuti hal-hal yang telah disepakati sehingga dapat berjalan
sebagaimana mestinya
menjadi Terdapat Stratafikasi Sosial
Identitas 07 Di dalam masyarakat akan terbentuk golongan tertentu, baik berdasarkan
tugas dan tanggungjawab, maupun religiusitasnya. Dalam hal ini
Masyarakat stratafikasi dilakukan dengan menempatkan individu pada posisi tertentu
sesuai dengan keahlian dan kemampuannya.
Individu Keluarga Masyarakat

• Pengertian masyarakat dalam Hindu


Pengertian berangkat dari konsespsi ’KULA’ (Keluarga),
Masyarakat Gotra/Mahagotra (Keluarga Besar/ Himpunan
Keluarga Besar)
dalam • Masyarakat terbentuk dari keluarga yang terdiri dari
Hindu individu-individu
Membentuk suatu
tatanan hidup
Berkembangnya bersama, baik yang
kula, gotra atau disebut kula dresta, Masyarakat
Suatu mahagotra desa dresta atau loka
dresta, dan sastra
Masyarakat dresta

Terbentuk
Catur Warna
Stratifikasi masyarakat secara fungsional, bukan
keturunan

Stratifikasi dalam Catur Warna

Stratifikasi
Masyarakat Brahmana Ksatria Wesya Sudra
dalam
STRATIFIKASI MASYARAKAT DALAM AGAMA HINDU
Hindu
Peran Umat Hindu
dalam Mewujudkan
Kesejahteraan
Masyarakat
Unit Terkecil dari
Sistem Tatanan
Dharma-Karma Tujuannya adalah
Mewujudkan
Kreta (Pakertan)
KULA/GOTRA/
MAHAGOTRA
Kewajiban
Mewujudkan Dari konsep kerta (kreta) berkembang menjadi
Kreta KERAMA atau DESA-PEKRAMAN seperti dikenal
pada masyarakat Hindu di Bali
(Pakertan)
Sloka dalam Mewujudkan Kerta
Atharwa veda XII.1 45 Artinya

• ”Jnana bibhrati babudha vivacasam, • ”Bumi yang memikul beban,


Nanadharmanam pritivi bagaikan sebuah keluarga, semua
yathaukasam. Shasram dhara orang berbicara dengan bahasa
dravinasya me duham, Dhruveva yang berbeda-beda dan yang
dhenur anapasphuranti” memeluk kepercayaan (agama)
yang berbeda pula, semoga ia
melimpahkan kekayaan kepada kita,
tumbuhkan penghargaan di antara
anda sepeti seekor sapi betina
(kepada anak-anaknya)”
Sloka dalam Mewujudkan Kerta

”Wahai umat manusia, dengan berjalan


kearah depan anda seharusnya tidak
saling bertentangan, karena anda
”Jyayavantas Cittino ma vi yausta, adalah para pengikut tujuan yang
Sam radhayantah sadhuras caran-tah. sama,yang hormat kepada para orang
tua, yang memiliki pemikiran-pemikiran
Anyo anyasmai algu vadanta eta.
yang mulia dan ikut serta di dalam
Sadhricinan vah sammanasaskraomi” pikiran yang sama. Majulah lebih lanjut
(Atharwa veda III.30.50) bercakap-cakap dengan kata-kata yang
manis. Aku mempersatukan anda dan
memberkahimu dengan pemikiran-
pemikiran yang mulia”
Sloka dalam Mewujudkan Kerta

Rg veda IX.63.5 Artinya Yyur veda XVIII 9 Artinya

• ”Ajyesthaso • ”Para dewa marut • ”Sagdhis ca me • ”Hendaknya


akanisthasa bertingkah laku saptitas ca me” terdapat tempat
ete,sam Bhrataro seperti sesama makan minum,
vav rdhuh saudara dan untuk makan dan
saubhagaya” mereka membenci minum”
orang yang
membedakan
tinggi dan rendah,
majulah dikau
menuju
kemakmuran”
Sloka dalam Mewujudkan Kerta

Atharwa veda III.30.6 Artinya

• ”Samani prapa saha vo- • ”Engkau mengambil makanan


annabhagah, Samane yoktre dan airmu di tempat yang sama.
saha vo-yunajmi. Samyanco- Aku menyatukan anda semua
agnim saparyata. Ara nabhin iva- dengan suatu ikatan saling
abitah” pengertian. Sembahlah Tuhan
Yang Maha Esa dengan kebulatan
hati (musyawarah) dan tujulah
kehidupan yang bersatu seperti
sebuah as roda yang dikelilingi
oleh jari-jarinya”.
MANUSIA SEBAGAI MANUSIA SEBAGAI
BAGIAN DARI BAGIAN DARI DESA
ANGGOTA KELUARGA PAKRAMAN
SETIAP
MANUSIA

Hakikat
dari Sloka- Dibekali sebuah kesadaran sosial, ekonomi, kultural untuk
berperan dalam mengkondisikan dan membangun sebuah
Sloka masyarakat yang kertaraharja (civil society) atau masyarakat
Tersebut madani/sejahtera
Tanggung Jawab Umat
Hindu dalam Mewujudkan
Hak Azasi Manusia (HAM)
dan Demokrasi
Dharma Karma dalam Konteks Dharma Agama dan Dharma Negara

Moksha
Filsafat

Ritual
Etika

Dharma Agama Dharma Negara


Kewajiban masyarakat untuk menjalankan dan Kewajiban masyarakat tunduk
patuh pada ajaran agama yang diyakini dan patuh pada negara
Bhagavad Gita III.3.19
”Tasmad asaktah satatam
karyam karma samacara
asakto acaran karma
param apnoti purusah.”
Sumber dari ”Oleh karena itu, laksanakanlah segala kerja
seluruh hak sebagai kewajibanmu tanpa terikat pada hasil
yang sejati (sebagai hak), sebab kerja yang bebas dari
keterikatan bila melakukannya, maka orang itu
ialah
akan mencapai (tujuan) yang tertinggi”
Kewajiban
 ”Di jalan ini, tak ada usaha yang sia-sia, dan
tak ada rintangan yang tak teratasi bahkan
walaupun sedikit dari dharma ini sudah
cukup untuk membebaskan dari ketakutan
yang mengerikan” (BG. II.40).
 Tak ada langkah yang sia-sia karena dan
setiap usaha yang dilakukan dengan penuh
perjuangan akan meninggalkan nilai yang
HAM dalam akan diperhitungkan sebagai jasa.
 ”Dalam hal ini, wahai Kurunandana (Arjuna),
Pustaka Suci yang pikirannya sudah bulat, pemahamanya
Bhagavad Gita menyatu: sedangkan yang pikirannya masih
ragu-ragu, pemahamannya becabang dan
II 40-41-45 tak ada habis-habisnya” (BG. II.41).
Kerukunan Hidup Umat
Beragama
 Makna kerukunan umat beragama adalah
kesadaran antara pemeluk-pemeluk agama
yang berbeda untuk bersedia hidup dengan
rukun dan damai.
 Landasan untuk dapat hidup rukun dan damai
adalah toleransi, saling pengertian, saling
menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan dan bekerjasama dalam
Hakikat kehidupan sosial di masyarakat.
Kerukunan  Hidup rukun artinya hidup bersama dalam
Umat masyarakat secara damai, saling menghormati
dan bergotong royong/bekerjasama untuk saling
Beragama
membantu
KERUKUNAN HIDUP UMAT
BERAGAMA
TUHAN

HAKIKAT
KEBERSAMAAN
DALAM
PLURALISME
BERAGAMA SEMUA KEYAKINAN MENUJU
JALAN TUHAN
Berbahagialah mereka yang menguasai ILMU
PENGETAHUAN
Reg Weda 2.41.14

Anda mungkin juga menyukai