LANDASAN TEORI
1. Masyarakat
bersama.1
yang erat.3
3
M. Munandar Soelaiman, Ilmu Sosial Dasar Teori Dan Konsep Ilmu Sosial Eresco
(Bandung: Eresco, t.th), hlm. 63.
4
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Semarang: Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 22.
5
Ari H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 14.
Dalam pengertia lain masyarakat atau disebut
2. Teori Masyarakat
13 :
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjememahan...........,hlm. 517.
8
Mahmud Yunus, Tafsir Qur’anul Karim Bahasa Indoensia (Jakarta: PT Hidakarya
Agung, 2004), hlm. 766 .
berkomunikasi dan membuat aturan hubungan antar
anggota masyarakat.
anggota masyarakat.
anggota
9
Ruslaini, “Cak Nur, Islam dan pluralisme” dalam Pluralitas Agama, Kerukunan dan
Keragaman (Jakarta: PT Gramedia, Cet. Ke-1, 2001), hlm. 48.
10
Ruslaini, “Cak Nur, Islam dan pluralisme” dalam Pluralitas Agama, Kerukunan dan
Keragaman.............., hlm. 92.
”Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar.Mereka itulah
orang-orang yang beruntung.11
Ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia dan
11
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjememahan...........,hlm. 63.
yang beruntung, mendapatkan apa yang mereka dambakan
akan baik.
12
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 175.
13
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1998), hlm.
436.
14
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam............, hlm. 4437-4439.
agama adalah “ lakum dinukum waliyadin” dan didalam
3. Al-Qur’an
kata kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang
Al-Isra’ [17] 9 :
An-Nas”.22
c. Fungsi Al-Qur’an
22
Muhammad Ali Al-Subhani, At-Tibyan Fi Ulumul Qur’an (Bairut: Dar allrsyad, 1970),
hlm. 10.
23
Anshori, Ulumul Qur’an (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hlm.20.
penafsir pertama dalam al-Qur’an. Fungsi al-Qur’an antara
lain:
Sanwani.
hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah.
termasuk kategori salah dan benar atau hak dan yang batil.
ayat-ayat al-Qur’an.
al-Qur’an.24
4. Kuburan
24
Dini lidya, Fungsi Al-Qur’an, http://dalamislam.com/landasan-agama/alquran/fungsi-
al-quran-bagi-umat-manusia, diakses pada tanggal 02 mei 2017.
25
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka
Bahasa, 2008), hlm 1810.
katanya. Maqam berarti, tempat berpijaknya dua kaki,
Desa.26
26
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1987 Tentang Penyediaan
Dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman.
orang suci maka tempat penguburannya disebut makam walidan
syariat Islam.
27
Nur Syam, “Islam Pesisir” (Yogyakarta: LKS Group, 2012), hlm. 139.
1. Mengaji Al-Qur’an Setelah Penguburan
karena ada hari Jumat Nabi Adam diciptakan. Hari itu pula
itu, banyak orang yang pergi ziarah kubur pada hari Jumat.
kedatangan keluarga.
mereka.
29
UI, Psikologi Sosial, hlm. 105.
Fenomena interaksi atau model “pembacaan” masyarakat
kehidupan Masyarakat).30
gabungan dari dua kata yang berbeda, yaitu Living yang berarti
30
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir (Yogyakarta: Idea Press,
2014), hlm. 105.
31
Syahiron Syamsudin, Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadits (Yogyakarta:
Teras), hlm.15.
Rasulullah, hanya saja baru sekarang muncul penamaan
disiplin ilmunya.
al-Qur’an konvensional.
berkembang antaranya:32
sebagai kaum.
32
Tia Subu Simamora, “Tradisi Pembacaan Yasin 41. (Studi Living Qur’an di Desa Paran
Gadung Kec. Padang Lawas Utara”, Skripsi (Padangsidimpuan : Institut Agama Islam Negeri
Padangsidimpuan, 2021), hlm. 17.
2. Ayat-ayat tertentu al-Qur’an dibacakan saat ada acara
Qur’an.
hari.
tidak hanya pada aspek normative dan dogmatif tapi juga aspek