BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul merupakan aspek penting dalam penulisan karya ilmiah, agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul skripsi yang penulis ajukan, maka
penulis perlu menjelaskan beberapa pengertian dan istilah istilah yang terdapat
pada judul skripsi ini. Judul skripsi ini adalah sebagai berikut: “PERSEPSI
skripsi ini, terlebih dahulu akan penulis uraikan beberapa istilah pokok yang
terkandung dalam judul tersebut. Hal ini selain dimaksudkan untuk lebih
sesuai dengan yang dikehendaki penulis. Berikut ini dapat dijelaskan beberapa
1
Sarwito Wirawan Sarwono, pengantar umum Psikologi (jakarta: Bulan Bintang, 1976) h. 41
2
(sensory stimuli).2
pengamatan secara global di sertai kesadaran, sedang objek dan subjeknya belum
terdapat dalam kumandang adzan dengan pengalaman atau peristiwa yang telah
society, asal katanya socius yang berisi kawan. Adapun kata masyarakat berasal
dari bahasa arab syaraka yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah yaitu saling
berinteraksi.3 Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan
hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh
kesatuan.4 pendapat lain menyatakan bahwa masyarakat ialah suatu sistem dari
2
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda, 1996), h. 51
3
Koentjaraningrat, 2009, h.116
4
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar :Teori dan Konsep Ilmu Sosial (Bandung:
Refika Aditama,1998), h.63
3
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok
berubah.5
seperti sikap, tradisi, perasaan dan budaya yang membentuk suatu keteraturan.
Lampung Utara.
yang bersifat terus menerus yang terikat oleh suatu identitas, kemudian persepsi
terhadap hal-hal yang dianggap menarik dari lingkungan tempat tinggal tersebut.
5
Soerjano Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999),
h.25
4
waktu sholat telah tiba dengan lafadz yang ditentukan oleh syara’.7
dimaksud dengan judul penelitian ini secara keseluruhan adalah suatu penelitian
1. Adzan merupakan suatu kalimat dakwah untuk mengajak dan menyeru kepada
seluruh umat manusia untuk beribadah kepada Allah SWT dengan mendirikan
masuknya waktu Sholat agar dapat menunaikan ibadah sholat sesuai waktu
2. Lokasi penelitian ini mudah dijangkau oleh penulis mengingat penulis tinggal
6
Nursyamsudin, Fiqh, (Jakarta:Departemen Agama RI, 2009) h.46
7
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Cet.39, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2006) h.53
5
penelitian ini.
3. Pokok Bahasan yang mengenai judul skripsi penulis ini sangatlah relevan
dengan disiplin ilmu Jurusan dan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Semua warga masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama, dan dapat
diartikan sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan keadaan ini akan
berikut segenap nilai dan perilaku, tidak hanya dari hari ke hari, tetapi juga dari
generasi ke generasi.9
8
. Soerjono Soekanto, Op.Cit. h.22
9
. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002), h. 67
6
suatu nilai, perilaku dan persepsi berdasarkan kepercayaan yang diturunkan secara
turun temurun. Biasanya juga masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal
Islam bukanlah masyarakat yang diliputi perasaan dendam atau dengki terhadap
sesama dan cinta terhadap sang penciptanya. Masyarakat Islam yang lebih
Semua itu dilakukan agar tercapainya sebuah masyarakat Islam yang kuat
aqidahnya serta yang baik akhlaknya akan mudah tercipta apabila masyarakat
terbagi menjadi dua yaitu hubungan Vertikal dan hubungan Horizontal, hubungan
Allah) adalah bentuk Ibadah Sholat. Dalam kehidupan masyarakat tentulah harus
Ibadah dalam masyarakat Islam yang paling utama adalah menunaikan ibadah
7
yang juga menjadi ibadah tersendiri, yaitu yang berupa seruan adzan. Hal itu
untuk mengumumkan waktu sholat Fardhu”, atau dengan kata lain ialah
lafaldz tertentu”.11
Pada hakikatnya, perintah sholat, ajaran gerakan dan bacaan sholat, serta
tibanya waktu sholat adalah karunia luar biasa untuk hidup manusia. Karena itu
Kumandang adzan sering dilakukan sekiranya 5 kali dalam satu hari, yaitu
pada waktu subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Kumandang adzan
dilantunkan dengan alunan suara yang indah, suara yang terdengar saling saut
10
Tohirin el-Ashry, Rahasia Dahsyatnya Sholat, (Jakarta: PT. Wahana Semesta Intermedia,
2010) h.15
11
Achmad Tibraya, menyelami seluk beluk islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 158
8
menyaut dari masjid ke masjid serta suara yang begitu merdu dan jelas sehingga
pada umumnya, pada masyarakat biasanya setiap masjid dan mushola khususnya
dengan baik, yaitu diantaranya kegiatan ceramah, kegiatan pengajian yang teridiri
sejak lama tidak memakai alat bantu pengeras suara (speaker) untuk adzan, namun
masyarakat bahwa waktu sholat sudah datang dan mengajak masyarakat untuk
Pada tahun 2016 silam ada masyarakat yang berupaya untuk memakai alat
masyarakat lain ada yang tidak setuju dengan alasan menganggap penggunaan
waktu sholat telah tiba dan menyerukan untuk melakukan shalat berjamaah. Dan
D. Rumusan Masalah
1. Tujuan
2. Manfaat
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber yang dapat
2. Manfaat Praktisi
Dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi ilmu pengetahuan bagi peneliti
F. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan dengan tekhnik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah cara
12
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2015) h.1
11
a. Jenis Penelitian
b. Sifat Penelitian
yang berlaku secara umum dan bukan untuk menguji atau mencari teori
13
Mahi M Hikmat, Metode Penelitian, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) h.30
14
Kartini kartono,Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1996),h. 32
15
Sutrisno Hadi, Metode Research, (Jakarta: Adi Offset, 1991) h.186
12
a. Populasi
Dalam arti lain populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin
diteliti17
b. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan
16
Notoatmomodjo. S, Metodologi Penlitian Kesehatan.(Jakata: Rineka Cipta, 2002), hal. 89.
17
Bambang Prasetyo, MetodePeneelitian kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Cet
V, 2010), h. 119
18
Dokumentasi hasil prasurvei penulis di RW 03 Desa Sindang Agung Kecamatan Tanjung
Raja Kabupaten Lampung Utara dicatat hari Kamis, 15 Maret 2018, Pukul 17.38 WIB
19
Irawan Suhartono, Metode Peleniltian Sosial, Suatu Tekhnik Penelitian Bidang
Kesejahtraan Sosial dan ilmu lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet 82008) h. 57
20
Kountur Ronny, Metode Penelitian, (Jakarta: Buana Printing, Cet II 2009) h. 174
13
yang artinya tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang
21
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Bumi Aksara, Jakarta:2008) h.114
22
Asep Saeful Mutadi, Agus Ahmad Safe’i, Metodologi Penelitian Dakwah, (Bandung,
Pustaka Setia, 1997), h.154
14
nilai sebuah penelitian sangat di tentukan oleh data. Penulis mencari data yang
dalam metode survei melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan
terhadap responden23.
dan terpimpin, jadi yang dimaksud penulis adalah pewancara hanya membuat
pengumpulan data, karena metode ini peulis anggap cara yang paling tepat
informasi yang berkaitan dengan masalah dapat diperoleh dengan tepat, yakni
23
Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010) h.23
24
Cholid Narbuko, Op.cit h. 85
15
2. Metode Observasi
Penulis menggunakan metode ini sebagai pelengkap data yang diperoleh dari
Data yang diperoleh dari observasi ini adalah kegiatan lapangan yang
3. Metode Dokumentasi
relevan, yaitu data-data mengenai keadaan monografi desa, Profil, Visi, Misi
25
Ibid,. h. 70
26
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rajawali Pers, 2010) h.142
16
4. Analisis Data
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah
kualitatif. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu sutau analisis
hipotesis.
Proses analisis data yang penulis gunakan pada penelitian ini yaitu:28
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif d An R&D (Bandung: Alfabeta: 2015) h.
244
28
Ibid, h.247-252
17
diperlukan.
c. Conclusion Drawing/Verification
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
H. Tinjauan Pustaka
sangat jarang sekali, demi untuk menghindari adanya Plagiarisme terhadap karya
ilmiah atau duplikasi penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lain, maka
beberapa karya ilmiah yang mengkaji tentang persepsi masyarakat terhadap gema
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Tahun 2012, dengan
malendeng. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah berupa angket
Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,UIN Sunan Ampel, Tahun 2009,
dengan Judul “Adzan Sebagai Tanda Komunikasi Umat Islam (Studi kualitatif
pada masyarakat gunung anyar tengah RW.02 Surabaya) ”. Dalam penelitian ini
permasalahan yang diteliti oleh susanti adalah penggunaan adzan yang dilakukan
penggunaan adzan seperti mengumandangkan adzan kepada bayi yang baru lahir,
penguburan jenazah, orang yang terkena musibah dan orang yang hendak pergi
kepada bagaimana makna adzan sebagai simbol komunikasi umat islam dan apa
RW.02 Surabaya.30
yaitu permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah persoalan mengenai
30
Susanti, Adzan Sebagai Tanda Komunikasi Umat Islam (Studi kualitatif pada masyarakat
gunung anyar tengah RW.02 Surabaya), 2009.
20
BAB II
A. Persepsi Masyarakat
1. Pengertian persepsi
Persepsi berasal dari bahasa inggris yaitu “perseption”, apa bila diterjemahkan
31
Alo liliweru M.S, Komunikasi serba ada dan serba makna ed 1, cetakan ke-1 (jakarta:
Kencana, 2011) H. 153
32
Khaerul Umam, Prilaku Organisasi (Bandung: Pustaka Setia, 2010) H.67
33
Sarwito Wirawan dan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976)
H,41
22
penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi. Hal ini tampak jelas
pada definisi John Wen Burg dan William W. Wilmot: “persepsi dapat
merupakan aktivitas yang integrasi dalam diri individu, maka seluruh apa
yang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kerangka berfikir,
kerangka acuan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu akan ikut
34
Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia,2013) h.
446
35
Ibid h.
3636
Bimo Walgito. Pengantar Umum Psikologi, (Yogyakarta:Andi Offest, 2010)
23
a. Bentuk-Bentuk Persepsi
yang tidak selaras dengan objek yang dipersepsi. Hal itu akan
37
Ibid h 124
38
Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT.Prehallindo,2002) h. 71
24
Oleh karena itu apa yang kita persepsikan pada waktu tertentu
akan tergantung bukan saja stimulusnya sendiri, tetapi juga pada latar
keinginan, sikap dan tujuan. Kalau disatu pihak proses kognitif saling
39
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta:Pustaka Firdaus,2002)h.109
40
Dimyati Mahmud, Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta: BPFE,1990_) h.41
25
41
Dafidoff Linda, Psikologi Suat Pengantar,(Jakarta: Erlangga, 1988) h. 248
42
Sarwito wirawan Sarwono,
26
b. Alat indra, saraf dan pusat susunan saraf: alat indra atau reseptor
merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping itu juga harus ada
saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
oleh reseptor kepusat susunan saraf, yaitu sebagai pusat kesadaran,
sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan saraf motoris.
c. Perhatian : untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi
diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama
sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian
merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok objek.43
Semua hal yang terjadi dalam hidup ini pasti mempunyai proses,
bahkan dalam membuat kopi pun harus melalui beberapa proses. Begitu
pula dengan persepsi, persepsi tidak muncul begitu saja tapi melalui
beberpaa proses.
43
Ibid, h. 89-90
44
Bimo Walgito. Pengantar Umum Psikologi, (Yogyakarta:Andi Offest, 2010) h.102
27
3) Kemantapan persepsi
atau salah
45
Alex Sobur, Op Cit, h. 446
28
2. Pengertian Masyarakat
yang satu pasti membutuhkan manusia lainnya. Oleh karena itu manusia
badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama47. Kemudian menurut Paul
secara relatif mandiri dan hidup bersama-sama cukup lama, mendiami suatu
besar kegiatan dalam kelompok itu.48 Pada bagian ini Horton mengemukakan
46
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta h.96
47
Ibid, h.97
48
Wahid Iqbal Mubarok, Sosiologi untuk Keperawatan san Pengantar Teori, Jakarta:
Salemba Medika, h.30
29
atau bermukim di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang relatif lama,
dan akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama
atau dipengaruhi orang lain untuk tujuan tertentu. Oleh karena adanya sifat
49
30
sosial. Jika hubungan sosial ini berlaku imbal balik maka akan
yaitu:
sama.50
50
Ibid
31
B. Adzan
1. Pengertian Adzan
masuknya waktu sholat wajib bagi umat Islam. Adzan menurut pengertian
tertentu.51
Sholat adalah ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat Islam, sesuai
51
Ahmad tibraya, Menyelami Seluk Beluk Dalam Ibadah Islam, (Bogor:Kencana,2003) h.157
32
waktu sholat telah tiba dengan lafadz yang di tentukan oleh syara. 52 Dalam
penting, yaitu sebagai akidah, adanya Allah maha besar bersifat esa, tidak ada
pula pada kemenangan dunia dan akhirat, dan akhirnya diakhiri dengan
kalimat tauhid.53
2. Sejarah Adzan
52
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2015) h. 53
53
Ibid.
33
ketika sudah masuk waktu sholat, jika muadzin adzan sebelum waktu sholat
para muadzin dan imam sholat, sebab hal ini berkaitan dengan adzan dan
memberitahukan kepada umat Islam bahwa waktu sholat telah tiba. Adzan
waktu sholat.
adzan dan engan menggunakan bahasa selain Arab. Namun ulama mazhab
masjid atau musholla, dan ia tidak paham bahasa Arab sam sekali. Maka
c. Didengar oleh sebagian jamaah, atau didengar diri sendiri jika sedang
masuk waktu sholat, maka adzan harus didengar pleh para jamaah. Hal ini
bisa dilakkan dengan berbagai cara, baik dengan mengeraskan suara atau
yang ada, tapa boleh membolak-balikan urutan bacaan. Jika tidak urut,
maka adzan akan menjadi tidak benar, sesuai syariat yang telah diajarkan
lafalnya.
56
Ibid
35
Maka tidak sah adzannya orang kafir, orang gila, anak kecil, dan
orang yang sedang mabuk (hilang akal). Sebab mereka bukanlah seorang
yang ahli (paham dan patuh) dalam hal ibadah. Tidak pula sah adzannya
4. Sunah-Sunah Adzan
b. Suci dari hadas besar, hadas kecil dan suci dari najis
c. Muadzin harus mengetahui waktu sholat dan orang yang dipercaya dapat
bagus agar dapat didengar oleh banyak orang dan enak didengarnya.
h. Menghadap kiblat
57
Ibid
58
Nusyamsudin, Fiqh, (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia) h. 52
36
59
Ibid, H.53-54