Anda di halaman 1dari 9

KONSEP AKHLAK ISLAM Induk akhlak Islami Secara garis besar dapat dibagi dua : akhlaqul mahmudah dan

akhlaqul ma mumah! Secara garis besar akhlak tersebut bersumber pada tiga perbuatan "ang sama "aitu : #hikmah$bi%aksana& #s"a%a'ah$per(ira atau kesatria& #i)ah$men%aga diri dari perbuatan d*sa dan maksiat& Ketiga macam induk akhlak ini muncul dari sikap adil "aitu sikap pertengahan dalam mempergunakan ketiga p*tensi r*haniah "ang terdapat dalam diri manusia! Penerapan si)at adil $pertengahan& dalam hubungann"a dengan akhlak dapat di%umpai dalam a%aran Mu+ta ilah! ,imana memberikan petun%uk "ang %elas bah(a seluruh perbuatan dilakukan .uhan terhadap seluruh makhluk N"a adalah rangkain keadilan! /akt*r 0 )akt*r pembentuk akhlak 1! Al (iratsi""ah $genetik& 2! An Na)si"ah $psik*l*gis& : "aitu nilai nilai "ang ditanamkan *leh keluarga $misaln" a ibu dan a"ah& tempat sese*rang tersebut tumbuh dan berkembang se%ak lahir! 3! S"ariah i%tima+i""ah $s*sial& : "aitu )akt*r lingkungan tempat sese*rang mengakrtualisasikan nilai nilai "ang ada pada dirin"a berpengaruh pula dalam pembentukan akhlak sese*rang 4! Al qi"am $Nilai Islami& : seperangkat tindakan 5 ga"a hidup "ang terpu%i "ang merupakan re)leksi nilai nilai Islami "ang di"akini dengan m*ti6asi semata mata mencari keredaan allah s(t!

SEJARAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ILMU AKHLAK


Ilmu Akhlak membahas tentang tingkah laku manusia untuk dinilai apakah perbuatan tersebut terg*l*ng baik- mulia- atau sebalikn"a- "akni burukhina dan tercela! Pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Akhlak dapat di bagi men%adi dua bagian! Pertama pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Akhlak diluar Islam dan pertumbuhan dan perkembangan di dalam a%aran agama Islam! Ilmu Akhlak di Luar Agama Islam A. 1. Akhlak pada Bangsa Yunani Munculn"a Ilmu Akhlak pada bangsa 7unani bermula pada apa "ang disebut phisticians- "aitu *rang 0 *rang "ang bi%ksana $899:489 SM&! ,asar "ang di gunakan dalam membangun Akhlak adalah pemikiran )ilsa)at tentang manusia atau pemikiran tentang manusia! Ini menu%ukkan bah(a Akhlak mereka bangun lebih bersi)at )il*s*)is- "aitu )ilsa)at "ang 1. A.

tertumpu pada ka%ian secara mendalam terhadap p*tensi ke%ia(aan "ang terdapat dalam diri manusia! Se%arah mencatat- bah(a )il*s*) 7unani "ang pertama kali mengemukakan pemikiran di bidang Akhlak adalah S*crates $4;<:3<< M&! S*crates dipandang sebagai perintis Ilmu Akhlak- karena ia pertama kali berusaha sungguh:sungguh membentuk p*la hubungan antarmanusia dengan dasar Ilmu Pengetahuan! ,ia berpendapat bah(a akhlak dan bentuk p*la hubungan itu tidak akan men%adi benar- kecali bila didasarkan pada Ilmu pengetahuan sehingga ia berpendapat bah(a keutamaan itu adalah Ilmu! Setelah S*crates muncul beberapa g*l*ngan peneliti! ,iantaran"a ="nics dibangun *leh Antithenes "ang hidup pada tahun 444: 3>9 SM dan ="renics "ang dibangun *leh Aristippus lahir di ="rena! Kedua g*l*ngan ini sama:sama membicarakan tetang perbuatan baik- utama dan mulia! Pada tahap selan%utn"a muncul Plat* $42>:34>&! Pandangann"a dalam bidang akhlak berupa"a memadukan dua un ur dalam dari diri manusia berupa akal pikiran dan p*tensi lain"a dan un ur luar berupa pancaran nilai:nilai luhur dari "ang bersi)at mutlak! Setelah Plat* datang pula Arist*teles $3<4:322 SM&! ?erpendapat bah(a tu%uan akhir "ang dikehendaki *leh manusia dari apa "ang dilakukann"a adalah bahagia atau kebahagiaan! @alan untuk mencapai itu adalah dengan menggunakan akal dengan sebaik:baikn"a! 2. Akhlak pada Agama Nasroni Pada akhir abad ketiga Masehi tersiarlah agama nasrani di Er*pa! Agama ini telah berhasil mempengaruhi pemikiran manusia dan memba(a p*k*k:p*k*k a%aran akhlak "ang tersebut dalam kitab .aurat dan In%il! Menurut agama ini bah(a .uhan adalah sumber akhlak! .uhanlah "ang membentuk dan membuat pat*kan:pat*kan akhlak "ang harus di pelihara dan di laksanakan dalam kehidupan s*sial kemas"arakatan! .uhanlah "ang men%elaskan arti baik dan buruk! Menurut agama ini bah(a "ang di sebut baik ialah perbuatan "ang di sukai .uhan serta berusaha melaksanakann"a dengan sebaik:baikn"a. Menurut ahli:ahli )ilsa)at 7unani bah(a pend*r*ng buat melakukan perbuatan baik ialah pengetahuan dan kebi%aksanaan- sedangkan menurut agama Nasrani bah(a pend*r*ng berbuat kebaikan ialah cinta dan iman kepada .uhan berdasarkan petun%uk kitab .aurat! 3. Akhlak pada Bangsa Romawi ( Abad Pertengahan Kehidupan mas"arakat Er*pa di Abad pertengahan dikuasai *leh gere%a! Pada (aktu itu gere%a berusaha memerangi )ilsa)at 7unani serta menentang pen"iaran ilmu dalam kebuda"aan kun*! Aere%a berke"akinan bah(a ken"ataan Bhakikat' telah diterima dari (ah"u! Apa "ang diperintahkan *leh (ah"u tentu benar adan"a! Oleh karena itu tidak ada artin"a lagi penggunaan akal pikiran untuk kegiatan penelitian! Mempergunakan )ilsa)at b*leh sa%a asal tidak bertentangan dengan d*ktrin "ang dikeluarkan *leh gere%a- atau memiliki persamaan dan menguatkan pendapat gere%a! ,i luar ketentuan seperti itu penggunaan )ilsa)at tidak diperkenankan!

Namun demikian sebagian dari kalangan gere%a ada "ang mempergunakan pemikiran Plat*- Arist*teles dan St*ics untuk memperkuat a%aran gere%a dan menc*c*kann"a dengan akal! /ilsa)at "ang menentang agama Nasrani dibuang %auh:%auh! !. Akhlak pada Bangsa Arab ?angsa Arab pada aman @ahili"ah tidak mempun"ai ahli:ahli )ilsa)at "ang menga%ak kepada aliran paham tertentu- sebagaimana "ang di%umpai pada bangsa 7unani dan C*ma(i! Hal "ang demikian sebagai akibat dari tidak berkembangn"a kegiatan ilmiah di kalangan mas"arakat arab! Pada masa itu bangsa arab han"a mempun"ai ahli hikmah dan ahli s"air!

1. B. AKHLAK PADA AGAMA ISLAM Al:qu+an adalah sebagai sumber utama dan mata air "ang memancarkan a%aran agama islam! Hukum:hukum islam "ang mengandung serangkian pengetahuan tentang kaidah- p*k*k:p*k*k akhlak dan perbuatan dapat di %umpai sumber "ang aslin"a di dalam al:Dur+an! Akhlak pada agama islam telah tercermin pada pribadi nabi Muhammad SAE "ang mencakup keseluruan! Salah satu diutusn"a nabi kedunia ini adalah sebagai pen"empurnah akhlak manusia!

1. C. AKHLAK PADA ZAMAN BARU Pada akhir abad kelima belas Masehi di Er*pa mengalami kebangkitan dalam bidang )ilsa)at-ilmu pengetahuan dan tekn*l*gi! Segalah sesuatu "ang selama ini dianggap mapan mulai diteliti- dikritik dan diperbaharui salah satun"a masalah akhlak! Akhlak "ang mereka bangun didasarkan pada pen"elidikan menurut ken"ataan empirik "ang semula bersumber pada a%aran al:kitab dan d*gama kristiani! Pada saat itu ban"ak pemikir "ang mel*ntarkan masalah akhlak diantaran"a: ,escartes- mengatakan akhlak han"a bersi)at rasi*nalistik dan empirik! Selan%utn"a pada Immanuel Kant mengatakan bah(a akhlak adalah perasaan ke(a%iban intuiti)! Penangan akhlak "ang terdapat dalam pemikiran ?arat tersebut tampak memperlilhatkan c*rakn"a "ang amat sekuler- "akni memisahkan padangan akhlak tersebut dari agama atau (ah"u .uhan! Pandangan akhlak "ang dikemukan para sar%ana ?arat itu sepenuhn"a didasarkan pada pemikiran manusia semata:mata!
:
b. Etika

Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahsaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut ahmad amin mengartikan etika adalah ilmu yang men elaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tu uan yang harus ditu u oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menun ukkan alan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat

c. Moral Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu amak dari kata mos yang berarti adapt kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. !elan utnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari si"at, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang se#ara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk. $erdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap akti"itas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

Susila Susila berasal dari bahasa Sanskerta - su dan sila ! Su : baik dan bagus sedangkan Sila F dasar-prinsip-peraturan hidup atau n*rma ! dengan demikian susila mengacu pada upa"a memimbing - memandu - mengarahkan membiasakan mas"arakat hidup "ang sesuai dengan n*rma atau nilai:nilai "ang berlaku dalam mas"arakat! Hubungan etika-m*ral dan susila dengan akhlak

Dilihat dari fungsi dan perannya, dapat dikatakanbahwa etika, moral, susila dan akhlak sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai dantenteram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriah.

Perbedaan antara etika, moral dan susila dengan akhlak adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika pada etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum dimasyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu adalahal-qur an dan al-hadis. Dengan demikian keberadaan etika, moral dan susila sangat dibutuhkan dalam
rangka menjabarkan dan mengoperasionalisasikan ketentuan akhlak yang berada didalam al-qur an. Disinlah letak peranan dari etika, moral dan susila terhadap akhlak. Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk memberikan batasan-batasan umum dan uni!ersal, agar apa yang dijabarkan dalam etika, moral dan susila tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat.

PENILAIAN BAIK DAN BURUK DARI BERBAGAI ASPEK

Menurut Agama Kebaikan dan keburukan menurut agama merupakan taqwa. Taqwa merupakan uatu ikap !ang men"a#ankan ega#a$ perinta$ tu$an dan men"au$i emua !ang di#arang %#e$ tu$an !ang ma$a e a. Menurut Paham Kebahagiaan (Hed ni!me" &enurut pa$am ini baik dikatakan ba$wa "ika tingka$ #aku atau perbuatan !ang me#a$irkan keba$agiaan dan kenikmatan atau ke#e'atan bagi dirin!a endiri. Dikatakan buruk apabi#a e%rang mengu ik kea ikan e%rang !ang berpa$am $ed%ni me da#am menikmati ega#a e uatu !ang dia ukai Menurut Bi!i#an Hati (Intui!i" Bi ikan $ati ada#a$ kekuatan batin !ang dapat menidenti(ika i apaka$ e uatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa ter#ebi$ da$u#u me#i$at akibat !ang dtimbu#kan perbuatan itu. Bi ikan $ati #ebi$ ban!ak membantu tika da#am memi#i$ $a#)$a# !ang baik* dan men+ega$ kita da#am mei#i$ $a#)$a# !ang menurutn!a kurang baik. ,a$am ini merupakan banta$an ter$adapt (a$am $ed%ni me !ang te#a$ diba$a . Tu"uan utama dari a#iran ini ad#a$ keutamaan keunggu#an* kei timewaan !ang dapat "uga diartikan ebagai kebaikan budi pekerti.

Menurut E$ %u!i Pa$am ini berpendapat ba$wa egaa e uatu !ang ada di a#am ini e#a#u - e+ara berang ur)ang ur. menga#ami peruba$an !aitu berkembang menu"u keara$ ke empurnaan. Dengan mengad%p i te%ri darwin ba$wa ni#ai m%ra# $aru e#a#u berk%mpeti i dengan ni#ai !ang #ainn!a* ba$kan dengan ega#a !ang ada di a#am ini* dan ni#ai m%ra# !ang berta$an -tetap.!ang dikatakan dengan baik* dan ni#ai)ni#ai !ang tidak berta$an -ka#a$ dengan per"uangan antar ni#ai. dipandang ebagai buruk. Menurut Euda&mini!me Prin ip p%k%k pa$am ini ada#a$ keba$agiaan bagi diri endiri dan keba$agiaan bagi %rang #ain. &enurut Ari t%te#e * untuk men+apat eudaem%nia ini diper#ukan / $a#* !aitu pertama ke e$atan* kebeba an* kemerdekaan* keka!aan dan kekua aan. Kedua kemauaan. Ketiga Perbuatan baik. Dan !ang terak$ir keempat pengeta$uan batinia$. Menurut A%iran Pragmati!me A#iran ini menitik beratkan pada $a#)$a# !ang berguna dari diri endiri baik !ang ber i(at m%ra# maupun materia#. 0ang men"adi titik beratn!a ada#a$ penga#aman %#e$ karena itu penganut pa$am ini tidak mengena# i ti#a$ kebenaran ebab kebenaran ber i(at ab trak dan tidak akan diper%#e$ da#am dunia empiri . Menurut A%iran Natura%i!me &enurut a#iran ini da#am men"adi t%#ak ukuran baik dan buruk ada#a$* apaka$ e uai dengan keadaan a#am. Apabi#a a#ami maka dikatakan baik* edangkan apabi#a tidak a#ami dipandang buruk. 1ean 1a+k R%u eau mengemukakan ba$wa kema"uan pengeta$uan dan kebuda!aan ada#a$ men"adi peru ak a#am eme ta* maka itu dig%#%ngkan men"adi buruk bagi pa$am ini. Menurut A%iran 'ita%i!me A#iran ini merupakan banta$an ter$adap a#iran natura#i me ebab menurut pa$am 2ita#i me !ang men"adi ukuran baik dan buruk itu bukan a#am tetapi 2itae atau $idup -!ang angat diper#ukan untuk $idup..

Ke e asa!" #a!ggu!g $a%a Nura!i


I. Kebebasan

da! Ha&i

Di antara masalah yang menjadi bahan perdebatan sengit dari sejak dahulu hingga sekarang adalah masalah kebebasan atau kemerdekaan menyalurkan kehendak dan kemauan. Dalam kaitannya dengan keperluan kajian akhlak, tampaknya pendapat yang mengatakan bahwa manusia memiliki kebebasan yang akan dilakukannya sendiri. Sementara golongan yang menyatakan bahwa manusia tidak memiliki kebebesan juga akan di bahas di sini dengan menentukannya secara proporsianal. Kebebasan sebagaimana dikemukukun oleh Achmad Charis Zubair adalah terjadinya apabila kemungkinan-kemungkinan untuk bertindak tidak di batasi oleh suatu paksaan dari atau keterikatan kepada orang lain. aham di sebut bebas negati!e, karena hanya dinyatakan bebas dari apa, tetapi tidak di tentukan bebas untuk apa. Seseorang di sebut bebas apabila "

dapat menentukan endiri tu"uan)tu"uan dan apa !ang di #akukann!a. dapat memi#i$ antara kemungkinan)kemungkinan !ang ada bagin!a. tidak di pak a atau terikat untuk membuat e uatu !ang akan di pi#i$n!a endiri ataupun di +ega$ dari berbuat apa !ang di pi#i$ endiri* %#e$ ke$endak %rang #ain* negara atau kekua aan apapun.

Selain itu kebebasan meliputi segala macam perbuatan manusia, yaitu kegiatan yang di sadari, disengaja dan dilakukun demi suatu tujuan yang selanjutnya di sebut tindakan. Dilihat dari segi si#atnya kebebasan dapat di bagi tiga yaitu " a. kebebesan jasmani $aitu kebebasan untuk mrnggerakkan dan mempergunakan anggota badan yang kita miliki. b. kebebesan rohaniah.

$aitu kebebasan menghendaki sesuatu.%angkauan kebebasan kehendak adalah sejauh jangkauan kemungkinan untuk berpikir,karena manusia dapat memikirkan apa saja. c. kebebasan moral Dalam arti luas berarti tidak adanya macam-macam ancaman, tekanan,larangan dan desakan lain yang tidak sampai berupa paksaan #isik.sedangkan dalam arti sempit dikatakan bahwa kebebasan yaitu bebas berbuat apabila terdapat kemungkinan-kemungkinan untuk berbuat. aham adanya kebebasan pada manusia ini sejalan pula dengan isyarat al-&uran. erhatikan ayat di bawah ini yang artinya " I.Q.S Al-Kahfi : 29 Artinya " ' katakanlah kebenaran datang dari tuhanmu, siapa yang mau percaya percayalah ia, siapa yang tidak mau janganlah ia percaya . II.Q.S Fushilat 41;40 Artinya( 'Buatlah apa yang kamu kehendaki,sesungguhnya Ia melihat apa yang kamu perbuat.

II.Tanggung jawab
)ertanggung jawab merupakan sikap moral yang dewasa. Dan tak mungkin ada tanggung jawab tanpa ada kebebasan, maka disinilah letak hubungan antara kebebasan dan tanggung jawab. Selanjutnya kebebasan mengandung beberapa arti diantaranya " a. kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri b. kemampuan untuk bertanggung jawab. c. Kedewasaan manusia. d. Keseluruhan kondisi yang memungkinkan manusia melakukun tujuan hidupnya. Sejalan dengan adanya kebebasan atau kesengajaan, orang akan bertanggung jawab atas tindakannya yang di sengaja dan berarti bahwa ia harus dapat mengatakan dengan jujur bahwa tindakannya itu sesuai dengan penerangan.

*rang yang melakukan perbuatan tapi dalam keadaan tidur atau mabuk dan semacamnya tidak dapat di katakana sebagai perbuatan yang dapat di pertanggung jawabkan karena perbuatan tersebut tidak dilakukan berdasarkan akal sehatnya. Selain itu tanggung jawab erat hubungannya dengan hati nurani atau intuisi yang ada dalam diri manusia yang selalu menyuarakan kebenaran.

III. ati nu!ani


+ati nurani atau intuisi merupakan tempat dimana manusia dapat memperoleh saluran ilham dari tuhan. +ati nurani ini diyakini selalu cenderung kepada kebaikan dan tidak suka kepada keburukan. +ati nurani menjadi salah satu pertimbangan dalam melaksanakan kebebasan yang ada dalam diri manusia, yaitu kebebasan yang tidak menyalahi atau membelenggu hati nuraninya, karena kebebasan yang demikian itu pada hakikatnya adalah kebebasan yang merugikan secara moral. Dari pemahaman kebebasan yang demikian itu, maka timbullah tanggung jawab, yaitu bahwa kebebasan yang yang di perbuat itu secara hati nurani dan moral harus dapat di pertanggung jawabkan.

I". ubungan #ebebasan$ hati nu!ani %an a#hla#.


Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai perbuatan akhlaki atau perbuatan yang dapat di nilai berakhlak, apabila perbuatan tersebut di lakukan atas kemauan dan kesadaran sendiri bukan karena paksaan dan bukan pula di buat-buat dan di lakukan dengan tulus ikhlas. Dengan demikian perbuatan yang berakhlak itu ialah perbutan yang di lakukan dengan sengaja secara bebas. Selanjutnya perbuatan akhlak juga harus dilakukan atas kemauan sendiri dan bukan karena paksaan. erbuatan seperti inilah yang dapat dimintai pertanggung jawabannya dari orang yang melakukannya.dengan demikian kita dapat melihat pentingnya hubungan tanggung jawab dengan akhlak. ,aka dapat di simpulkan bahwa kebebasan, tanggung jawab dan hati nurani adalah merupakan #actor-#aktor dominan yang menentukan suatu perbuatan dapat di katakan sebagai perbuatan akhlak.

Anda mungkin juga menyukai