Anda di halaman 1dari 15

MANFAAT MEMPELAJARI ILMU KIMIA DASAR, MATERI DAN

ENERGI, UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN

OLEH :

NI LUH YUNI NAINTINA (20089016020)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas
anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan
tugas dari mata kuliah Kimia Farmasi Dasar dalam pembuatan makalah dengan
judul “Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia Dasar, Materi Dan Energi, Unsur,
Senyawa, Dan Campuran”. Saya sampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. I
Gusti Ngurah Putu Candra, M.Si sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia
Farmasi Dasar yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak


kekurangan dan kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan
dikemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya


pada para pembaca dan khususnya bagi penyusun sendiri.

Singaraja, 24 September 2020

Penulis,

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia Dasar……………………………........3
2.2 Materi dan Energi.......................................................................................3
2.2.1 Sifat-sifat Materi...............................................................................3
2.2.2 Macam-macam Energi......................................................................4
2.3 Unsur, Senyawa dan Campuran..................................................................6
2.3.1 Unsur.................................................................................................6
2.3.2 Senyawa............................................................................................7
2.3.3.Campuran..........................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ilmu kimia adalah bagian ilmu pengetahuan alam, mempelajari komposisi,
struktur zat kimia, dan perubahan-perubahan yang dialami materi dalam proses-
proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Komposisi
(susunan) zat menyatakan perbandingan unsur membentuk zat itu. Contohnya air
dan etanol. Di dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen, sedangkan dalam molekul etanol terdapat dua atom karbon, enam atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Dengan demikian, rumus senyawa air dan etanol
adalah H2O dan C2H5OH. (Ratulani Juwita, 2017)

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud: padat, cair dan gas.
Padatan adalah benda yang kaku dengan bentuk yang pasti. Cairan tidak serigid
padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat mengalir dan mengambil bentuk sesuai
wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat
mengembang tanpa batas. (Syukri,1999:11)

Tiap zat misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki
seperangkat sifat atau karakteristik yang membedakannya dari semua zat lain dan
memberinya identitas unik. Baik gula maupun garam berwarna putih, padat,
kristalin, larut dalam air dan tak berbau. Tetapi gula manis, bila dipanaskan dalam
belanga akan meleleh dan menjadi coklat. Gula terbakar di udara. Garam asin,
baru meleleh setelah dipanasi sehingga membara, tak menjadi coklat betapapun
dipanasi, tidak terbakar di udara meskipun akan menghasilkan nyala kuning bila
dipanasi di dalam nyala (Keenan, 1998: 3).

Energi didefinisikan sebagai kapasitas untuk melakukan kerja, namun masih


ada deskripsi penting lain mengenai energi. Misalnya, objek yang bergerak
memiliki jenis energi yang dikenal sebagai energi kinetik. Kita dapat memperoleh
persamaan penting untuk energy kinetic dengan menggabungkan beberapa
persamaan sederhana dalam apendiks. Jadi berhubungan kerja adalah hasil kali

1
2

gaya dan jarak, dan gaya adalah hasil kali massa dan percepatan. (Kimia Dasar
Edisi 9 jilid I,2008)

1.2  Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa manfaat mempelajari ilmu kimia dasar?
2. Apa itu materi dan energi?
3. Apa itu unsur?
4. Apa itu senyawa dan campuran?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, terdapat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui manfaat mempelajari ilmu kimia
2. Untuk mengetahui materi dan energi
3. Untuk mengetahui unsur, senyawa dan campuran
1.4 Manfaat
Dari tujuan di atas, terdapat manfaat sebagai berikut:
1. Agar mengetahui manfaat mempelajari ilmu kimia
2. Agar mengetahui materi dan energi
3. Agar mengetahui unsur
4. Agar mengetahui senyawa dan campuran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manfaat Mempelajari Ilmu Kimia Dasar
Dapat memahami alam beserta prosesnya, sebagai contoh saat
bernapas oksigen akan masuk ke dalam tubuh. Di dalam tubuh, oksigen akan
mengalami proses pembakaran agar dihasilkan energi, dapat memahami
produk-produk yang berguna dalam kebutuhan sehari-hari, contohnya
detergen, sabun, obat-obatan, dan sebagainya, dapat memahami berbagai
jenis produk teknologi, contohnya pesawat terbang, mobil, kulkas, dan
sebagainya, dapat memahami produk Kimia yang dapat menimbulkan
masalah, contohnya DDT, CFC, unsur-unsur radioaktif, dan merkuri serta
dapat memahami bahan-bahan Kimia beracun, contohnya formalin (Hakikat
Ilmu Kimia Kelas 10,2019)

2.2 Materi dan Energi


2.2.1 Sifat-sifat Materi
Tiap zat misalnya air, gula, garam, perak atau tembaga, memiliki
seperangkat sifat atau karakteristik yang membedakannya dari semua zat
lain dan memberinya identitas unik. Baik gula maupun garam berwarna
putih, padat, kristalin, larut dalam air dan tak berbau. Tetapi gula manis,
bila dipanaskan dalam belanga akan meleleh dan menjadi coklat. Gula
terbakar di udara. Garam asin, baru meleleh setelah dipanasi sehingga
membara, tak menjadi coklat betapapun dipanasi, tidak terbakar di udara
meskipun akan menghasilkan nyala kuning bila dipanasi di dalam nyala
(Keenan, 1998: 3).
Ada dua macam sifat materi, yaitu sifat intensif dan sifat ekstensif.
Sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi yang diukur. Sifat
intensif seperti suhu, titik didih, titik beku, indeks bias, kerapatan dan
rumus senyawa. Suhu adalah sifat intensif, bayangkan kita memiliki dua
gelas air yang suhunya sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu
air akan tetap sama dengan suhunya ketika masih terpisah.
Sifat ekstensif yang terukur bergantung pada seberapa banyak
materi yang diukur. Massa, panjang, mol dan volume adalah sifat-sifat

3
4

ekstensif. Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-nilai


dari sifat ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Misalnya, dua keping
uang logam mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari
massa masing-masing keping uang itu, dan volume yang ditempati air
dalam dua gelas merupakan jumlah dari volume air di tiap gelas tersebut.

2.2.2 Macam-macam Energi


2.2.2.1 Energi Mekanik Energi mekanik dapat dibedakan menjadi dua
pengertian, yaitu ; energi  potensial dan energi kinetik. Jumlah
kedua energi itu dinamakan energi mekanik. Setiap benda
mempunyai berat, maka baik dalam keadaan diam atau
bergerak setiap benda memiliki energi. (STIKIP-PGRI, 2013)
2.2.2.2 Energi Panas Energi panas juga sering disebut sebagai kalor,
pemberian padas kepada suatu  benda dapat menyebabkan
kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat
menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau
perubahan volume benda itu. Ada tiga istilah yang
penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu.
Panas adalah salah satu  bentuk energi. Energi panas yang
berpindah disebut kalor, sementara suhu adalah derajat panas
suatu benda.
2.2.2.3 Energi Magnetik Energi magnetik dapat dipahami dengan
mengamati gejala yang timbul katika dua batang magnet yang
kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain.
Seperti diketahui bahwa setiap magnet mempunyai dua macam
kutub yaitu kutub utara dan kutub magnet selatan. Kedua kutub
magnet mempunyai kemampuan untuk saling melakukan
gerakan. Kemampuan itu adalah energi yang tersimpan didalam
magnet dan energi inilah yang disebut sebagai energi magnetik.
2.2.2.4 Energi Listrik Energi listrik ditimbulkan / dibangkitkan melalui
bermacam-macam cara. Kegunaan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat dirasakan,
5

terutama dikehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai


penerangan yang sekarang sudah digunakan sampai jauh ke
pelosok pedesaan.
2.2.2.5 Energi Kimia Yang dimaksud energi kima adalah energi yang
diperoleh melalui suatu proses kimia. Energi yang dimiliki
manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui
proses kimia. Jika kedua macam atom-atom karbon dan atom
oksigen tersebut dapat berreaksi, akan terbentuk molekul baru
yaitu karbondioksida.
2.2.2.6 Energi Bunyi Bunyi dapat juga diartikan getaran sehingga
energi bunyi berarti juga getaran. Getaran selaras mempunyai
energi dua macam yaitu, energi potensial dan energi kinetik.
Melalui  pembahasan matematis dapat ditunjukkan bahwa
jumlah kedua macam energi pada suatu getaran selaras adalah
selalu tetap dan besarnya tergantung massa, simpanan dan
waktu getar atau  periode.
2.2.2.7 Energi Nuklir Energi nuklir merupakan hasil dari reaksi fisi
yang terjadi pada inti atom. Dewasa ini, reaksi inti yang banyak
digunakan oleh manusia untuk menghasilkan energi nuklir
adalah reaksi yang terjadi antara partikel dengan inti atom yang
digolongkan dalam kelompok heavy atom sperti aktinida.
Berbeda dengan reaksi kimia biasa yang hanya mengubah
komposisi molekul setiap unsurnya dan tidak mengubah
struktur dasar unsur penyusun molekulnya, pada reaksi inti
atom atau reaksi fisi, terjadi perubahan struktur inti atom
menjadi unsur atom yang sama sekali berubah.
2.2.2.8 Energi Cahaya atau cahaya Energi cahaya terutama cahaya
matahari banyak diperlukan terutama oleh tumbuhan yang
berhijau daun. Tumbuhan itu membutuhkan energi cahaya
untuk mengadakan proses fotosintesis, dengan kemajuan
teknologi, saat ini dapat juga digunakan energi dari sinar yang
dikenal dengan nama sinar laser. Yang dimaksud sinar laser
6

adalah sinar  pada suatu gelombang yang sama dan amat kuat.
Sinar laser banyak sekali digunakan dan meliputi banyak
bidang.
2.2.2.9 Energi Matahari Energi matahari merupakan energi yang utama
bagi kehidupan dibumi ini. Berbagai jenis energi, baik yang
terbarukan mapun tak terbarukan merupakan bentuk turunan
dari energi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Energi yang merupakan turunan dari energi matahari misalnya :
a. Energi angin yang tuimbul akibat adanya perbedaan suhu
dan tekanan satu tempat dengan tempat yang lain
sebagai efek sinar matahari.
b. Energi air, karena adanya siklus hidrologi akibat dari
energi panas matahari yang mengenai  bumi.
c. Energi biomassa karena adanya fotosintesis dari
tumbuhan yang notabene menggunakan energi
matahari.
d. Energi gelombang laut yang muncul akibat energi
angina.
e. Energi fosil yang merupakan bentuk lain dari energi
biomassa yang telah mengalami proses selama berjuta-
juta tahun.

2.3 Unsur, Senyawa dan Campuran


2.3.1 Unsur
Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap dan
sifat-sifat yang tertentu pula. Contoh: air, perak, etanol, garam dapur,
karbondioksida dll. Zat murni digolongkan menjadi unsur dan senyawa.
Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi
zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Unsur berfungsi sebagai
zat pembangun untuk semua zat-zat kompleks yang akan dijumpai, mulai
dari garam dapur sampai senyawa protein yang sangat kompleks. Semua
zat dibentuk dari sekumpulan unsur-unsur yang terbatas (Ratulani
Juwita,2017).
7

2.3.2 Senyawa
Unsur-unsur akan saling bergabung membentuk senyawa.
Senyawa adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur
atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap.
Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen membentuk air.
Air terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen. Semua sampel air, dari
manapun asalnya akan mengandung unsur ini dengan perbandingan satu
bagian massa hidrogen dengan delapan bagian massa oksigen (misalnya
1,0 g hidrogen dengan 8,0 g oksigen). Apabila hidrogen bereaksi dengan
oksigen untuk membentuk air, akan selalu bergabung dalam perbandingan
massa seperti ini. Jadi, apabila ada 1,0 g hidrogen yang bereaksi, maka
tepat 8,0 g oksigen yang juga bereaksi, tidak lebih atau kurang. Atau 2,0 g
hidrogen bereaksi dengan 16,0 g oksigen menjadi 18,0 g air.

2.3.3 Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarangan. Contohnya udara, minuman ringan, susu,
semen, dll. Udara merupakan campuran gas, tersusun dari nitrogen,
oksigen, argon, uap air dan karbon dioksida. Campuran dapat pula terjadi
antar senyawa, contohnya air dengan alkohol, atau antara unsur dengan
senyawa, contohnya nitrogen dengan uap air. Campuran tidak memiliki
susunan yang tetap.
Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang homogen dan
heterogen. Ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan
yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan
akan sama. Larutan ini disebut campuran homogen. Dengan kata lain
campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang
semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang
disebut satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu
bagian dengan bagian yang lain didekatnya.
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata
antara dua zat tunggal atau lebih shingga perbandingan komponen yang
8

satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana,


contohnya, minyak dan air. Apabila kita mengambil sampel dari sebagian
campuran minyak dan air akan kita dapatkan bahwa sebagian campuran
akan mempunyai sifat minyak, sedangkan sebagian lain mempunyai sifat
air. Jadi, campuran ini terdiri dari dua fasa yaitu minyak dan air. Apabila
campuran kita kocok, maka minyaknya akan tersebar (terdispersi) sebagai
butir-butir halus yang jika dikumpulkan akan merupakan satu fasa. Hal ini
karena masing-masing butir minyak tersbut mempunyai sifat dan
komposisi seperti minyak pada butir lain.
BAB III
 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Ilmu kimia adalah bagian ilmu pengetahuan alam, mempelajari
komposisi, struktur zat kimia, dan perubahan-perubahan yang dialami
materi dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang
direncanakan.
2. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai
massa.
3. Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan.
4. Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipisahkan lagi menjadi zat-zat
yang lebih sederhana dengan cara kimia.
5. Senyawa adalah suatu zat yang tersusun atas atom-atom dari dua unsur
atau lebih yang terikat secara kimia dengan perbandingan yang tetap.
6. Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarangan.
3.2 Saran
Sebagai Mahasiswa Farmasi sangat penting mengetahui serta mempelajari
Ilmu Kimia Dasar, Materi dan Energi, Unsur, Senyawa dan Campuran dalam
suatu aspek Kehidupan.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

James E. Brady. Tanpa tahun. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jilid 1.
Jakarta: Binapura Aksara.
Keenan, W, Kleinfelter, Wood, Hadyana., 1998. Kimia Untuk Universitas. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Raymond Chang. 2005. Kimia Dasar, Konsep-konsep Inti, Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Ralph H. Petrucci, William S. Harwood, F.Geoffrey Herring, Jeffry D.Madura.
2008. Kimia Dasar, Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern, Edisi
Kesembilan- Jilid 1. Jakarta:Erlangga.
Aas Saidah, Michael Purba. 2016. Hakikat Ilmu Kimia kelas X. Jakarta:Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.
11

Anda mungkin juga menyukai