Mpu Kuturan merupakan salah satu dari Panca Pandita yang tiba
di Bali pada hari Rabu Kliwon wuku pahang, maduraksa (tanggal
ping 6), candra sengkala agni suku babahan atau tahun caka 923
(1001M) yang berkaitan dengan Siwa Buddha yang ada di Bali,
selanjutnya berparhyangan di Pura Silayukti (Padang).
1. Brahmana.
2. Bodha atau Sogatha.
3. Bhairawa
4. Ganapatya
5. Pasupata.
6. Rsi.
7. Sora
8. Waisnawa
9. Siwa Sidantha
Sadaciwa
Adalah manifeatasi dari Ida Bhatara Sang Hyang Ismaya
atau dikenal dengan Sabda Palon atau dikenal juga sebagai
Semar atau Tualen di Bali. Beliau adalah pengemong atau
yang menjaga dan penasehat para Leluhur dari jaman ke
jaman. Dikhabarkan bahwa sebelum Kerajaan Majapahit
runtuh Sabda Palon berjanji untuk kembali lagi 500 tahun
kemudian untuk membangkitkan kembali ajaran Ciwa
Budha.
Paramaciwa
Beliau adalah Ida Betara Lingsir Hyang Pacupati sendiri
yang menurunkan umat manusia. Adalah tingkatan
tertinggi dari tatanan kehidupan manusia du dunia.
Atas restu dari raja dan ratu, Mpu Kuturan melakukan Pesamuan
Agung (rapat akbar) dengan mengambil tempat di Bataanyar (kini
Gianyar). Saat itu ada 1370 desa di seluruh Bali yang ikut dalam
Pesamuan Agung ini. Pada saat pesamuan agung itu diundanglah
tokoh-tokoh dari masing-masing keyakinan yang dibedakan
menjadi 3 kelompok, yaitu:
(a) pura bale agung atau pura desa sebagai tempat suci untuk
memuliakan Dewa Brahma, yang bertugas sebagai pencipta alam
semesta.
(b) pura puseh sebagai tempat suci untuk memuliakan Sri Wisnu
sebagai pemelihara alam semesta beserta isinya
(c) pura dalem atau pura hulu setra sebagai tempat suci untuk
memuliakan dewa Siva dan saktinya Dewi Durga selaku
pengembali unsur panca maha butha/ pralina.
1. Mpu Gnijaya
2. Mpu Semeru
3. Mpu Ghana
4. Mpu Kuturan
5. Mpu Bradah
Ciwa
Disimbolkan dengan keberadaan gunung karena
merupakan Sthana Dewata tertinggi di alam Bali dan
gunung tersebut adalah gunung Agung yang disimbolkan
sebagai Ciwa di mana pura Kahyangan Jagat Besakih
didirikan sebagai pusat Leluhur Nusantara sekarang ini.
Sadaciwa
Adalah manifeatasi dari Ida Bhatara Sang Hyang Ismaya
atau dikenal dengan Sabda Palon atau dikenal juga sebagai
Semar atau Tualen di Bali. Beliau adalah pengemong atau
yang menjaga dan penasehat para Leluhur dari jaman ke
jaman. Dikhabarkan bahwa sebelum Kerajaan Majapahit
runtuh Sabda Palon berjanji untuk kembali lagi 500 tahun
kemudian untuk membangkitkan kembali ajaran Ciwa
Budha.
Paramaciwa
Beliau adalah Ida Betara Lingsir Hyang Pacupati sendiri
yang menurunkan umat manusia. Adalah tingkatan
tertinggi dari tatanan kehidupan manusia du dunia.