JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : B2. 2
KELAS/TINGKAT : B/II
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : RABU/ 11 MEI 2022
PEMBIMBING PRAKTIKUM :
RUSDIAMAN,S.Si.,M.Si.,Apt.
Tipis (KLT)” ini disusun dan dibuat berdasarkan materi yang telah dirangkum dari
sumber yang tepercaya. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Fitokimia,
pembuatan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan bagi para
Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Ucapan maaf dari penulis sendiri apabila terjadi kesalahan
pengetikan kata dan isi dalam makalah ini. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan
Kelompok 3
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................................4
A. Uraian Tanaman............................................................................................5
C. Metode Ekstraksi.........................................................................................11
D. Ekstraksi Cair-Cair......................................................................................13
B. Metode Kerja...............................................................................................18
A. Hasil pengamatan........................................................................................23
B. Pembahasan.................................................................................................24
BAB V PENUTUP................................................................................................27
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
LAMPIRAN..........................................................................................................32
Ekstrak dengan refluks saat ini menjadi metode ekstraksi yang paling
banyak diterapkan. Metode ini dinilai sebagai metode yang murah dan simpel
dengan rendemen yang cukup tinggi, jika dibandingkan dengan metode
maserasi atau perkolasi. Refluks berarti pelarut yang diputar kembali atau di
recycle secara kontinyu melalui pengkondensasianberulang pada sebuah alat
kondensor. Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan.
(Agoes,2007).
a. Maksud percobaan
b. Tujuan Percobaan
Cortex) dilakukan.
ii. Untuk menentukan senyawa kimia yang Kayu Jamblang (Syzygii Cumini
dilakukan.
C. Manfaat
dilakukan.
a. Refluks
yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat
cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan
menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian
dengan kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin
terbawa oleh fase gerak tersebut (Sulfiyana H. Ambo Lau, 2018).
2. Ekstrak Cair-Cair
terjadinya proses kontak antar fasa-fasa yang terlibat (fasa kontinyu yang
berisi zat terlarut dan fasa dispersi) sehingga distribusi komposisi dalam
kedua fasa menjadi lebih sempurna dan berhasil dengan baik. Pada proses
dialirkan dari bagian atas kolom dan pelarut sebagai fasa dispersi dialirkan
kedua fasa baik fasa dispesi maupun fasa kontinyu, maka salah satu
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: S. cumini
Jamblang (Syzygium cumini) atau dikata juga jambu keling dan duwet
merupakan sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Tumbuhan
berbuah sepat masam ini dikenal pula dengan berbagai nama seperti jambee kleng
(Aceh), jambu kling, nunang[4] (Gayo), jambu koliong (Riau), jambu kalang (Min.),
jambulang, jambulan, jombulan, jumblang (aneka nama lokal di Sulut), jambulan
(Flores), jambula (Ternate), jamblang (Btw., Sd.). Juga jambu juwat, jiwat, jiwat
padi (Ind., juwet atau duwet (Jw.), juwet, jujutan (Bl.), dhuwak, dhalas (Md.), duwe
(Bima), Rappo - Rappo (Selayar).
a. Mengobati Jerawat
Khasiat pertama dari bagian pohon jamblang adalah untuk mengobati serta
mencegah timbulnya jerawat. Bagian yang dimanfaatkan untuk mengatasi
jerawat adalah biji jamblang. Cara pemanfaatannya juga cukup mudah, cukup
hancurkan biji jamblang lalu campur dengan susu sapi. Kemudian dioleskan
pada wajah sebelum tidur dan bilas keesokan harinya.
d. Sebagai Antiseptik
Pemanfaatkan pohon jamblang sebagai antiseptik sebenarnya telah diketahui
sejak lama. Oleh sebab itu, para orang-orang terdahulu biasa menggunakan
hampir semua bagian dari pohon jamblang untuk mengobati infeksi pada tubuh.
Mulai dari bijinya, kulit kayu, bahkan sampai daun jamblang dapat
dimanfaatkan.
e. Meningkatkan Imunitas
Berkat kandungan nutrisi yang dimiliki buah jamblang seperti vitamin C,
kalsium, zat besi, serta kalium, buah ini dipercaya mampu untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Selain itu, buah dari pohon jamblang juga memberikan
manfaat tambahan bagi kekuatan tulang dan mengobati malaria.
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
C. Metode Ekstraksi
1. Pengertian
Pada metode ini bahan yang akan diekstrak direndam pada pelarut
mantle, atau hot plate). Bagian atas labu ada sebuah lubang yang
2. Prinsip kerja
menyari zat aktif dalam simplisia tersebut. Ekstraksi ini biasanya dilakukan
3 kali dan setiap kali diekstraksi selama 4 jam (Depkes RI, 2006).
fase ini pelarut panas akan merusak jaringan dan dinding sel yang kemudian
mendidih, maka zat-zat yang terlarut akan tertinggal di dalam labu ekstraksi.
bergerak ke atas menuju kondensor. Pada saat yang sama, karena dialiri
dengan fluida dingin, maka suhu kondensor jauh di bawah suhu uap pelarut.
mengalir ke bawah lagi menuju labu ekstraksi. Proses ini berlangsung secara
juga sedikit.
D. Ekstraksi Cair-Cair
1. Pengertian
Ekstraksi cair- cair adalah satu komponen bahan atau lebih dari satu
ekstraksi dengan pelarut dan pemisah, kedua fase cair itu sesempurna
disribusi zat terlarut dalam dua larutan yang berbeda fasa dan tidak saling
bercampur. Bila sustu zat terlarut terdistribusi diantara dua larutan yang
2006)
gozan, 2006) :
a. Keuntungan
3. Rendah polusi.
b. Kerugian
1. Pengertian
yang terjadi berdasarkan perbedaan daya serap dan daya partisi serta
eluen.(Hostettmann et al,1995).
2. Prinsip Kerja
perbedaan absorbs atau partisi oleh fase diam dibawah gerakan pelarut
pengembang. (Watson,2010)
Adapun keuntungan dan kerugian dari metode ini adalah (Gandjar dan
Rohman,2007).
a. Keuntungan
b. Kerugian
2. Butuh sistem trial and eror untuk menentukan sistem eluen yang
cocok.
tekun
BAB III
METODE KERJA
Alat yang digunakan adalah labu alas bulat, hot plate, heating
mantle, corong, gelas kimia, rotary evaporator, corong pisah, statif, cawan
timbangan digital, kertas saring, kasa, pensil, kapas, toples kaca, toples
plastic.
B. Metode Kerja
1) Penyimpanan Sampel
menempel dan dibuang bagian yang rusak, kemudian dicuci dengan air
matahari langsung. Setelah simplisia kering dibuang bagian yang tidak dapat
2) Ektraksi
1. Disiapakan alat dan bahan
6. Setelah mendidih hitung selama 3-4 jam (refluks dilakukan selama 4 jam
di refluks kembali.
dilakukan 2 kali).
3. Skrining Fitokimia
ditunjukkan dengan timbulnya busa konstan atau stabil selama 30 detik dan
4. Ekstraksi Cair
kedalam Chamber berisi eluen yang telah dijenuhkan dengan kertas saring,
didiamkan beberapa saat hingga eluen mencapai batas atas dari lempeng
silika gel dengan eluen polar yaitu,, CHCl₃-MeOH-H₂0 (16 : 5 : 1), EtOAc-
EtOH-H₂O (10 : 2 : 1), Ekstrak n-butanol yang telah dipisahkan pada vial
silika gel, kemudian dimasukkan kedalam Chamber berisi eluen yang telah
Pengujian KLT ekstrak eter Kayu Secang menggunakan plat silika gel
dengan eluen non-polar yaitu, Benzen-EtOAc (7 : 3), Hexan-EtOAc (7 : 3).
Ekstrak eter yang telah dipisahkan pada vial diambil menggunakan pipa
kertas saring, didiamkan beberapa saat hingga eluen mencapai batas atas
254 nm.
26
BAB IV
A. Hasil pengamatan
5. Tabel 2 : Hasil Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Kayu Jamblang
(Syzygii Cumini Cortex) Menggunakan Penyinaran UV 254 nm
No. Ekstrak Kayu Hasil Pengamatan Harga Rf
Jamblang (Syzygii
Cumini Cortex)
1. Ekstrak Metanol Eluen 1 = 2 noda Rf 1 = 0,7
Rf 2= 0,5
Eluen 2 = 1 noda 0,72
Eluen 3 = 2 noda Rf 1 = 0,50
Rf 2= 0,39
Eluen 4 = 2 noda Rf 1 = 0,47
Rf 2 = 0,25
2. Ekstrak Eter Eluen 3 = 2 noda Rf 1 = 0,65
Rf 2 = 0,56
Eluen 4 = 2 noda Rf 1 = 0,4
Rf 2 = 0,36
3. Ekstrak n-Butanol Eluen 1 = 2 noda Rf 1 = 0,81
Rf 2 = 0,72
Eluen 2 = 1 noda 0,94
27
b. Pembahasan
komponen kimia yang terdapat pada sampel kayu jamblang (Syzygii Cumini
dimasukkan kedalam labu alas bulat dan dimasukkan pelarut hingga melewati
permukaan simplisa, dipasang labu alas bulat pada alat refluks dan
penyari mendidih. Refluks dihentikan jika cairan penyari sudah jernih (pada
dilakukan dengan cara esktrak cair Kayu Jamblang dimasukkan dalam labu
alas bulat, kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan suhu pelarut dan
labu alas bulat yang berisi sampel berada diujung rotor dan menekan tombol
rotor. Proses penguapan terjadi hingga diperoleh ekstrak kental yang ditandai
dengan tidak ada lagi pelarut yang menetes pada labu alas penampung.
kental diatas water bath, kemudian ditimbang beratnya yaitu 6,86 g. Sehingga
ditambahkan
lapisan. Lapisan eter ditampung pada vial dan lapisan air dimasukkan
Steroid.
BAB V
PENUTU
A. Kesimpulan
bahwa :
B. Saran
jika cairan yang melewati pipa siffon sudah tidak berwarna lagi dan pada
pengujian KLT agar lebih teliti saat memasukkan lempeng kedalam Chamber
Agus Mirwan, 2010, Keberlakuan Model Hb-Gft Sistem N-Heksana – Mek – Air
Pada Ekstraksi Cair-Cair Kolom Isian, Universitas Lambung Mangkurat.
Akhyar, 2010, Uji Daya Hambat dan Analisis KLT Bioautografi Ekstrak Akar dan
Buah Bakau (Rhizophora Stylosa Griff.) Terhadap Vibrio Harveyi,
Makassar (Skripsi).
Dewitasari, W. F., Rumiyanti, L., & Rakhmawati, I. 2017. Rendeman dan Skrining
Fitokimia pada Ekstrak Daun Sanseviera so. Jurnal Penelitian Pertanian
Terapan, 1997 - 2022.
Fachrudin, M., Turisno, B. E., & Widanarti, H. (2017). Tanggung Jawab Pelaku
Usaha Terhadap Produk Yang Belum Bersertifikasi Standar Nasional
Indonesia (SNI) Dalam Kaitannya Terhadap Hukum Perlindungan
Konsumen (Studi Kasus UD. Haris Elektronik). Diponegoro Law
Journal, 6(1), 1-19.
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/3036/05bab1_Diana
%20Permatasari_10060311154_skr_2016.pdf?sequence=5&isAllowed=y
Kusuma Wahyuni, D., Ekasari, W., Witono, J. R., & Purnobasuki, H. (2016). Toga
Indonesia. Airlangga University Press.
Marjoni R. Dasar-Dasar Fitokimia Untuk Diploma III Farmasi. Jakarta:
Trans Info Media; 2016.
Arab ( Ziziphus spina-christi L.). Prosiding Farmasi (pp. 1084 - 1089). Bandung:
Universitas Islam Bandung.
Nainggolan, M., Ahmad, S., Pertiwi, D., & Nugraha, S. E. 2019. Penuntun dan
Laporan Praktikum Fitokimia. Medan: Universitas Sumatera Utara.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Ekstrak dan Eluen
5
Metanol = ×100 ml =23,80 ml
21
1
Air = ×100 ml = 4,76 ml
21
10
Etil Asetat = ×100 ml = 76,92 ml
13
2
Etanol = ×100 ml = 15,38 ml
13
1
Air = ×100 ml = 7,69 ml
13
8
Benzen = ×100 ml = 80 ml
10
2
Etil Asetat = ×100 ml = 20 ml
10
8
Heksana = ×100 ml = 80 ml
10
33
2
Etil Asetat = ×100 ml = 20 ml
10
Lampiran 2. Hasil Pengamatan Skrining Fitokimia
Gambar L2.1 Skrining Fitokimia Metanol Kulit Jamblang (Syzygii Cumini Cortex)
Hasil uji Skrining Fitokimia Ekstrak Kulit Kayu Jamblang (Syzygii Cumini Cortex)