Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDAHULUAN

PREPARASI SAMPEL

1. Jelaskan pengertian istilah-istilah di bawah ini


a) Core drilling
b) Coring
c) Sampling
d) Preparasi Sampel
2. Jelaskan perbedaan penanganan sampel di lapangan dan di laboratorium.
3. Jelaskan metode pengambilan sampel di lapangan.
4. Jelaskan kegunaan peralatan penggunaan dan penanganan sampel.
5. Jelaskan perbedaan antara preparasi sampel batuan dan tanah.
6. Jelaskan syarat sampel uji yang digunakan untuk pengujian di laboratorium.
7. Sebutkan dan jelaskan alat apa saja yang digunakan untuk membuat sampel uji
di lapangan dan di laboratorium.
8. Jelaskan prosedur pengambilan sampel anda di lapangan beserta
dokumentasi kegiatan.
JAWABAN

1. Pengertian
a. Core drill adalah suatu metoda pengambilan sampel beton pada suatu struktur
bangunan. Sampel yang diambil (bentuk silinder) selanjutnya dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan pengujian seperti Kuat tekan. Pengambilan sample
beton dengan coredrill (pengeboran inti) dan uji kuat tekan beton di laboratorium
untuk Pengambilan contoh dilakukan dengan alat bor yang mata bornya berupa
“pipa” dari intan, sehingga diperoleh contoh beton berupa silinder
b. Coring adalah kegiatan untukmendapatkan sampel batuan (core) dariformasi di
bawah permukaan untukdianalisa sifat fisik batuan secara langsung.Sedangkan
analisa core adalah kegiatan pengukuran sifat-sifat fisik batuan yang dilakukan di
laboratorium terhadap contoh batuan.
c. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan .
a. Probability sampling Adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini terdiri dari 3 yaitu:
1) Simple random sampling
Pengambilan anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogin
2) Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai
pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu
berstrata. Misal jumlah pegawai yang lulus S1= 45, S2= 30, STM= 800, ST= 900,
SMEA= 400, SD= 300 jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata
pendidikan tersebut
3) Cluster Sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara,
propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan
sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan. Misal Indonesia terdiri dari 30 propinsi, dan sampelnya akan
menggunakan 15 propini, maka pengambilan 15 propinsi itu dilakukan secara
random. Tetapi perlu diingat, karena propinsi-propinsi di Indonesia itu berstrata
maka pengambilan sampelnya perlu menggunkan stratifed random sampling.
Propinsi di Indonesia ada yang penduduknya padat, ada yang tidak, ada yang kaya
bahan tambang ada yang tidak. Karakteristiksemacam ini perlu diperhatikan
sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan. Teknik
sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menetukan orang-orang yang
ada pada daerah itu secara sampling juga.
d. Preparasi sampel adalah proses persiapan suatu sampel agar layak untuk di uji di
laboratorium. Maksudnya adalah preparasi disini bertujuan untuk mempersiapkan
suatu zat yang akan di analisis di laboratorium.
2. Langkah pertama dalam rangkaian kerja laboratorium mekanika batuan adalah
memperoleh sampel batuan yang representatif (sampel inti bor) yang sesuai dengan
metode tes yang akan digunakan. Saat sampel (spesimen uji) tersebut sudah diambil
dan dikumpul, sampel ini harus di klasifikasikan berdasarkan persyaratan spesimen
uji dari setiap metode tes yang akandipakai.Langkah selanjutnya dari tahap preparasi
adalah memotong spesimen uji tersebut.
Spesimen uji harus dipotong sesuai dengan ukuran standar dari metode yang
digunakan sebelum pengujian. Kami melakukan proses pemotongan sampel
dengan cutting machine dengan tidak menggunakan air. Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi dan menjaga keutuhan batuan lunak dari kerusakan yang mungkin
terjadi selama proses preparasi. Setelah dipotong, selanjutnya spesimen uji diratakan
dan dipoles menjadi lebih halus sesuai dengan prosedur metode uji.
Perlengkapan sampling Palu geologi alat yang sangat penting saat melakukan
kerja lapangan, baik untuk sampling dan, jika perlu, untuk membuat fresh surface dari
batuan sehingga tekstur dan struktur mineral di dalamnya dapat dideskripsi dengan
baik. Sample bag untuk menyimpan sampel batuan di lapangan. Chisel (pemahat)
berfungsi untuk pengambilan sampel pada batuan yang tidak memiliki rekahan. Untuk
sampling spesimenfosil atau mineral pada batuan kita bisa menggunakan chisel yang
berukuran lebih kecil. Dan jika kita perlu melakukan pemahatan yang banyak,
disarankan untuk menggunakan crack hammer (palu godam).
3. A. Robability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau acak.
Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Metode ini terbagi
menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik/
B. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik Sampling Nonprobality ini meliputi :Sampling Sistematis,
Sampling Kuota, Sampling Insidental, Purposive Sampling, Sampling
Jenuh, Snowball Sampling.
4. Kegunaan peralatan penggunaan dan penanganan sampel
- GPS | Global positioning systems menggunakan ultra high - frekuensi sinyal
gelombang radio dari satelit, dan secara trigonometri menghasilkan kedudukan
latitude dan longitude posisi kita di lapangan. GPS dapat diatur untuk sistem grid
tertentu. Referensi global World Geodetic System 1984 (WGS84) adalah yang paling
umum digunakan.
- Kamera | Berfungsi untuk mendokumentasikan singkapan, bentang geomorfologi,
ataupun kondisi geologi tertentu yang dirasa penting dalam penelitian lapangan kita.
- Instrumen geofisika | Berbagai macam instrumen geofisika dapat digunakan untuk:
mendeteksi dan mengkarakterisasi batuan bawah permukaan; mengukur perubahan
relatif komposisi batuan; dan mengukur gerakan tanah yang berkaitan dengan gempa
bumi dan gunungapi aktif. Instrumen tersebut termasuk resistivity, magnetometer,
gravity meter, geophone, portable gamma ray spectrometer, magnetic susceptibility
meter, dll.
- Jacob Staff | Terkadang sulit untuk mengukur ketebalan lapisan batuan yang miring
dan terekspos di lereng bukit jika lereng bukit tidak memotong lapisan pada sudut
90°. Jacob Staff dan kompas - klinometer jenis Brunton dapat digunakan untuk
mengukur bagian tersebut dengan cepat dan mudah. Juga dapat digunakan bersamaan
untuk mendapatkan ukuran jarak vertikal yang akurat.
- HCl (Asam Klorida) | Dapat digunakan untuk menguji batuan karbonat. Clipboard |
Membantu kita dalam menulis, sebagai bidang bantu dalam mengukur struktur
batuan, dll.
5. 1. Batuan
a. Penggerusan
Proses penggerusan merupakan cara untuk mendapatkan sample yang homogen
dan mudah dilarutkan. Terlebih bila sample adalah padatan yang memiliki ukuran
besar.
b. Pelarutan
Sample yang berupa padatan dilarutkan dengan pelarut tertentu sesuai dengan sifat
kelarutan sample.
c. Pengenceran
Penggunaan instrument seperti spektrofotometer, HPLC, dan GC membutuhkan
konsentrasi sample yang kecil untuk pemeriksaan. Oleh karena itu, pengenceran
dilakukan dilakukan menggunakan pelarut hingga didapatkan konsentrasi yang
dapat terbaca oleh instrument.
d. Penambahan pereaksi
Asam lemak berantai panjang tentunya lebih sulit dianalisis dengan kromatografi
gas (GC) karena titik didihnya relatif tinggi. Untuk menurunkan titik didihnya
maka asam lemak tersebut direaksikan dengan alkohol (metanol atau etanol)
sehingga terbentuk metil ester atau etil ester yang titik didihnya lebih rendah.
e. Penyaringan
Pada pengukuran menggunakan instrument dibutuhkan sample yang bebas noise
agar tidak mempengaruhi data analisis. Oleh karena itu filtrasi digunakan
bertujuan pemurnian dengan menghilangkan pengotor pada sample.
6. Persyaratan Sampel Uji yang digunakan dilaboratorium
Rangkaian uji “Basic material properties” dilakukan oleh staff laboratorium
mekanika batuan kami. Uji ini meliputi penentuan kandungan air, porositas,
densitas, Absorption (penyerapan) dan kelengkapan properties lainnya serta
“Swelling dan Slake-Durability Index properties”.
1. Uji kandungan air atau kandungan kelembaban (moisture content) bertujuan
untuk mengukur massa air yang terkandung sebagai presentasi dari massa sampel
kering.
2. Menentukan besarnya porositas/densitas yang dapat diuji dengan berbagai
metode. Jenis pengujian ini bertujuan untuk mengukur besarnya porositas,
densitas kering, dan properti lainnya dari bentukan geometri regular dari
spesimen uji.
3. Mengetahui swelling index properties.
4. Menentukan indeks “slake-durability”. Uji ini bertujuan untuk memperkirakan
tingkat resistensi yang dimiliki oleh sampel batuan dari tingkat kelunakan dan
kehancuran oleh metode pengujian basah dan kering.

7. Alat yang dipakai dilapangan

- Palu geologi
Alat geologi pertama yang sangat perlu dibawa ketika di lapangan adalah palu
geologi. Palu geologi merupakan alat yang sangat familiar bagi para geolog atau
pengamat geologi. Palu ini gunanya untuk mengambil sampel batuan yang diteliti.
Palu geologi ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni palu sedimen yang memiliki ujung
ramping dan palu beku yang ujungnya runcing. Bukan hanya ujungnya saja yang
berbeda, namun pegangan palu ini juga berbeda. Palu beku memiliki pegangan yang
lebih panjang daripada palu sedimen. Hal ini karena batuan beku lebih keras
daripada batuan sedimen sehingga diperlukan pegangan yang lebih panjang. Oleh
karena kedua palu tersebut berbeda dan memiliki kegunaan masing- masing maka ada
baiknya kita selalu membawa semua jenis palu tersebut untuk mengantisipasi jenis
batuan apa saja yang akan kita temui di lapangan.
- Kompas geologi
Peralatan kedua yang perlu untuk dibawa adalah kompas geoloigi. Kompas
merupakan petunjuk arah yang perlu digunakan agar kita mengetahui arah. Namun
kompas geologi tidak hanya memiliki kegununaan sebagai penunjuk arah saja namun
masih banyak manfaat yang lain. Adapun kegunaan dari kompas geologi lainnya
antara lain adalah mengukur strike/ dip dari kemiringan lapisan batuan.
- Lup
Lup adalah sebutan lain dari kaca pembesar. Lup digunakan di lapangan untuk
melihat komposisi mineral batuan yang ukurannya sangat kecil sehingga sulit untuk
dilihat dengan mata. Di lapangan kita akan melihat berbagai jenis batuan dengan
ukuran mineral yang berbeda- beda. Dengan demikian lup ini sangat banyak
manfaatnya bagi kita. dan lup ini menjadi salah satu alat yang sangat penting untuk
dibawa.

- Global Positioning System (GPS)


GPS merupakan alat yang sangat familiar digunakan di kalangan para
pengamat. GPS sudah tidak asing lagi yakni sebuah alat digital yang digunakan untuk
menunjukkan posisi. Dengan GPS kita bisa melihat posisi kita di titik koordinat dan
mengeplotkannya di peta. Dengan GPS kita juga bisa mengetahui jalan yang sudah
kita lewati sehingga mengurangi kemungkinan tersesat.
- Buku lapangan
Buku lapangan tentun digunakan untuk mencatat. Buku lapangan digunakan
untuk mencatat objek- objek apa saja yang telah kita jumpai. Selain itu buku catatan
juga digunakan untuk mencatat hasil pengukuran yang telah kita lakukan sehingga
bisa digunakan sebagai media sokumentasi. Ketika kita membawa buku catatan,
jangan lupa untuk membawa alat tulisnya ya karena buku tidak akan bisa mencatat
catatannya sendiri.
- Peta
Peta Geologi merupakan alat yang sangat penting juga untuk dibawa. Hal ini
akan menjadi petunjuk bagi kita mengenai daerah yang kita amati. Meskipun kita
telah membawa GPS sebelumnya namun peta juga tidak kalah penting untuk dibawa.
Dengan demikian kita akan memiliki kemungkinan kecil untuk tersesat.
- Plastik sampel
Plastik sampel perlu untuk kita bawa. Hal ini bertujuan untuk mengantongi
sampel batuan yang sudah berhasil kita ambil untuk kemudian diteliti lebih lanjut.
Selain sampel batuan, sampel tanah maupun objek lainnya juga bisa diambil untuk
diteliti lebih lanjut di lapangan.
- Sepatu boot
Sepatu boot sangat diperlukan untuk digunakan dalam penelitian lapangan.
Hal ini untuk mengantisipasi apabila medan yang dilewati berlumpur dan becek.
8. Pengambilan sampel di Lapangan
Sampling atau pengambilan contoh adalah dasar daripada suatu pekerjaan
eksploitasi. Yang disebut sampling adalah suatu proses untuk mendapatkan sebahagian
hasil dari suatu massa yang besar dan cukup reprosentatif untuk mewakili massa asli.
Jika tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui sifat optis mineral, komposisi
dan sifat fisik batuannya, maka diperlukan contoh batuan yang segar. Ciri-ciri batuan
yang segar adalah:
- Warnanya segar, tidak dijumpai warna alterasi (lapuk). Contoh: andesit dan
diorit berwarna abu-abu terang-agak gelap; warna lapuk keputih-putihan, kemerah-
merahan, kekuning-kuningan atau kecoklat-coklatan. Warna segar dasit abu-abu
agak keunguan; warna lapuk abu-abu terang bintik-bintik hijau, putih dan merah.
Batupasir kuarsa segar warna putih dengan butiran- butiran transparan; warna lapuk
putih terang agak kecoklatan hingga kekuningan. Batugamping dolomit warna segar
abu-abu kemerahan cerah dengan pecahan tajam dan sangat keras; warna lapuk abu-
abu kekuningan-kecoklatan (merah bata) dengan pecahan tumpul dan mudah
hancur.
- Jika dipukul berbunyi “cling”; batuan yang lapuk jika dipukul berbunyi “bug”
atau “blug”; pada batuan beku luar (bersifat gelasan) batuan yang segar sangat keras
tetapi lebih mudah pecah, pecahannya runcing-runcing tajam, tetapi batuan yang
lapuk tidak tajam feldsparnya (putih) mengembang sehingga ukurannya menjadi
lebih besar.
- Tidak terdeformasi, massif (inti lava / intrusi); batuan yang segar tidak
dijumpai rekahan-rekahan baik akibat deformasi saat pembekuan, pembebanan,
tektonik maupun pelapukan; usahakan mengambil batuan yang betul-betul masif
(tak-terdeformasi).
- Singkapan batuan yang dapat direkomendasikan untuk lokasi pengambilan
contoh batuan yang ditujukan untuk pengamatan sayatan tipis tersebut adalah:
- Pada singkapan tanpa deformasi; kalau sekiranya tidak dapat dihindari, maka
diusahakan pada singkapan yang paling bebas dari deformasi.
- Pada singkapan yang telah diledakkan (quarry): akan banyak dijumpai batuan yang
sangat segar, karena bagian yang lapuk telah dibersihkan pada saat penggalian
(Gambar IV.1).
- Mencari batuan yang segar juga dapat dilakukan pada tebing-tebing dan badan sungai
jalan, terutama pada musim kemarau.
1. Penentuan metode – metode pengambilan sampel.
2. Penentuan jumlah sample yang akan diambil, tergantung faktor ekonomis dan
waktu.
Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a). Regularity ( teratur atau tidak teraturnya ) distribusi bijih.
b). Besar atau size daripada ore body
c). Keadaan keuangan dan waktu yang tersedia
d). Degree of Reficement yang dibutuhkan
3. Interval dan ukuran.
4. Adakan sketsa daripada operasi pengambilan.
5. Permukaan yang diambil adalah permukaan yang bersih.
6. Kantong – kantong sampling harus dan diberi nomor

Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai