DISUSUN
OLEH:
NUR ROHMAN
DBD 117 038
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas
berkat, dan rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah teknik
eksplorasi tambang yang berjudul “Macam – Macam Sampling Dalam Eksplorasi”.
Makalah ini berisi uraian mengenai metode pengeboran, alat bor, aspek karakteristik
endapan serta, metode Pengeboran dan Alat yang Digunakan
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
3.Untuk mengetahui metode sampling
1.4 Manfaat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan baik bagi
penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sampel (contoh) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian
dari keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk tujuan
inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas, dan merupakan sebagian dari
populasi stastistik dimana sifat-sifatnya telah dipelajari untuk mendapatkan
informasi keseluruhan.
2. Selama fase evaluasi, sampling dilakukan tidak hanya pada zona endapan,
tapi juga pada daerah-daerah di sekitar endapan dengan tujuan memperoleh
informasi lain yang berhubungan dengan kestabilan lereng dan pemilihan
metode penambangan.
3
3. Sedangkan selama fase eksploitasi, sampling tetap dilakukan dengan tujuan
kontrol kadar (quality control) dan monitoring front kerja (kadar pada front
kerja yang aktif, kadar pada bench open pit, atau kadar pada umpan material).
Pemilihan metode sampling dan jumlah contoh yang akan diambil tergantung pada
beberapa faktor, antara lain :
1. Salting, yaitu peningkatan kadar pada contoh yang diambil sebagai akibat
masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam conto.
3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan posisi
(lokasi) sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.
4
2.2 Aspek Karakteristik Endapan
1. Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat.
4. Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser
(regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution
pada batuan samping, sehingga batuan samping perlu dilakukan sampling.
5. Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping pada umumnya
tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada
batuan samping, serta pola urat yang menjari (bercabang), sehingga dalam
sampling perlu dicari dan ditentukan batas vein yang jelas.
5
7. Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle, sehingga cukup sulit untuk
mencegah terjadinya bias akibat variabel kuantitas per unit panjang sulit
dikontrol.
6
7. Pada tipe hosted by meta-sediment, perlu diperhatikan variabel ukuran conto
akibat perubahan ukuran, kekerasan batuan, atau nugget effect.
8. Setempat dapat terjadi perubahan kadar yang moderat dan dapat menyebabkan
kesalahan pada sampling yang signifikan.
7
2. Umumnya berbentuk non-tabular, umumnya mempunyai kadar yang rendah
dan bersifat erratic, sehingga kadang-kadang dibutuhkan conto dalam jumlah
(volume) yang besar, sehingga kadang-kadang dilakukan sampling melalui
winze percobaan, adit eksplorasi, dan paritan.
a) Grab sampling
8
Beberapa kondisi pengambilan conto dengan teknik grab sampling ini antara
lain :
2. Pada material di atas dump truck atau belt conveyor pada transportasi
material, dengan tujuan pengecekan kualitas.
3. Pada fragmen material hasil peledakan pada suatu muka kerja untuk
memperoleh kualitas umum dari material yang diledakkan, dll.
b) Bulk Sampling
c) Chip sampling
9
seragam (baik ukuran butir, jumlah, maupun interval) cukup sulit, terutama
pada urat-urat yang keras dan brittle (seperti urat kuarsa), sehingga dapat
menimbulkan kesalahan seperti oversampling (salting) jika ukuran fragmen
dengan kadar tinggi relatif lebih banyak daripada fragmen yang low grade.
d) Channel sampling
10
Gambar Sketsa pembuatan channel sampling pada endapan yang
berlapis (Chaussier et al., 1987)
4. Pada batubara atau endapan berlapis, dapat diambil channel sampling per
tebal seam (lapisan) atau ply per ply (jika terdapat sisipan pengotor).
11
Informasi-informasi yang harus direkam dalam pengambilan conto dari setiap alur
adalah sebagai berikut :
3. Lebar atau tebal zona bijih/endapan (lebar horizontal, tebal semu, atau tebal
sebenarnya).
12
Sedangkan informasi-informasi yang sebaiknya juga dicatat (dideskripsikan)
dalam pengambilan conto adalah :
A. Pemboran Tangan
Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor tangan spiral (Auger drilling) dan Bor bangka
(BBB).
Seperti penarik tutup notol, diputar dengan tangan. Contoh melekat pada
spiral, dicabut pada interval tertentu (tiap 30 – 50 cm).
13
Bor Spiral
1. Spiral
2. Senduk
Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable sampai
pemboran raksasa seperti pada pemboran minyak yang dapat mencapai
kedalaman beberapa kilometer. Ada berbagai jenis, dari
mulai packsack (dapat diangkat di atas punggung) sampai bor besar harus
dipreteli atau diangkat di truck.
14
kemampuan menentukan arah. Selain itu juga kemampuan bergerak di medan
merupakan salah satu hal diperhatikan. Mesin-mesin pemboran putar ini
mempunyai prinsip yang sama, namun berdasarkan kemampuannya dapat
dibagi sebagai berikut :
Ciri khas dari pemboran ini selain mudah diangkut secara manual
adalah pada umumnya menggunakan topdrive dengan motor bakar kecil (2
tak) yang ikut turun naik dengan turun/naiknya batang bor yang dipandu oleh
rel atau rack. Tekanan pada matabor dapat ditingkatkan dengan menyuruh
orang mendudukinya (awak mesin bor 20-26).
Alat bor ini dapat dipreteli dalam bahagian-bahagian kecil dan dapat
diangkut oleh orang secara manual. Kapasitas alat bor ini hanya maksimum 50
meter, banyak digunakan untuk pemboran seismik (shot holes) dan sering
merupakan rakitan sendiri dengan menggunakan mesin pompa. Laju tembus
adalah 30-40 m/hari, relatif sangat murah. Pengambilan inti tidak
dimungkinkan. Biaya $5.90/hari
Termasuk alat bor kecil dengan topdrive ini adalah yang dipasang pada
truck, dengan memasangi rak (rel) yang memandu batang bor, dimana morot
penggeraknya dipasang pada ujung atas batang bor, dan mesin bergeser ikut
dengan turunnya dengan batang bor. Dengan topdrive ini pemboran miring
dimungkinkan secara terbatas dengan memiringkan raknya.
Alat pemboran ini adalah alat standart dan yang paling populer untuk
eksplorasi cebakan mineral. Nama Diamond Drilling Rig digunakan karena
15
alat ada yang paling banyak dipakai untuk pengintian (coring) yang
menggunakan matabor dari intan. Mesin ini berukuran relatif kecil dan
dipasang pakai roda atau batang luncur (skids), ditarik dengan bulldozer,
kendaraan 4-wheel drive atau ditarik dengan winch pada tempat yang sulit
dijangkau, atau digantung dengan slung di bawah helicopter, atau juga dapat
dipreteli menjadi bahagian-bahagian/komponen kecil dan dapat dipikul secara
manual.
Gerakan putar dari mesin ditransmisikan pada pipa bor dengan chuck, dan
oleh karenanya dapat membor ke semua arah, termasuk ke atas (dari
terowongan). Untuk pengoperasiannya sering dipasang kaki tiga dari pipa besi
untuk mengendalikan pemasangan/pencabutan batang bor dengan
menggantungkannya pada sistem katrol dengan swivel yang disambungkan
pada pipa selang untuk menyalurkan cairan pembilas dari pompa lumpur.
Jenis alat bor ini dinamakan demikian karena gerak putar dari sumber
penggerak/mesin ditransmisikan pada batang bor dengan meja putar (rotary
table), sehingga hanya dapat membor ke vertikal ke bawah.
Alat pemboran yang digolongkan jenis ini pada umumnya lebih besar dan
berkekuatan lebih besar, harus dipasang pada truk dan tidak cocok untuk
lokasi-lokasi yang sulit dicapai. Alat pemboran jenis ini juga termasuk
pemboran untuk minyak dan gasbumi.
16
Bor Putar
Air pembilas masuk dari casing, keluar melalui pipa bor, membawa
conto, yang tidak tercampur dengan rontokan dari dinding lubang bor, namun
untuk mendapatkan ke dalam conto ini harus memperhitungkan kecepatan
tidak seteliti bor inti.
Top hammer
Pada metode ini, aksi putaran dan tumbukan dihasilkan di luar lubang
bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor yang menuju mata bor.
Pada metode ini, aksi tumbukan dihasilkan di dalam lubang bor yang
dialirkan langsung ke mata bor, sedangkan aksi putarannya dihasilkan di luar
mata bor yang kemudian ditransmisikan melalui batang bor menuju mata bor.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sampel (contoh) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian
dari keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk
tujuan inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas,
2. Aspek karakteristik endapan terdiri dari endapan berbentuk urat, endapan
stratiform, endapan sedimen dengan endapan porfiri
3. Macam – macam metode sampling yaitu grab sampling, bulk sampling, chip
sampling dengan channel sampling.
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
https://densowestliferz.wordpress.com/2011/11/28/metode-sampling-pada-jenis-jenis-
endapan/
http://sidfirman82.blogspot.com/2015/06/makalah-teknik-sampling.html
https://nanangadress.blogspot.com/2017/12/makalah-eksplorasi-eksploitasi-
barang.html
https://lelilef.wordpress.com/2011/01/02/metode-eksplorasi-pengeboran/
https://lelilef.wordpress.com/2011/01/02/metode-eksplorasi-pengeboran/