TINJAUAN PUSTAKA
4. Dewatering (Pengeringan)
5. Material Handling
Pasir besi merupakan pecahan batuan yang berukuran antara 1/16 2 mm.
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan
butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar,
ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. Mineral tersebut terdiri dari magnetit,
titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematite. Titaniferous magnetit
adalah bagian yang cukup penting, merupakan bahan dari magnetit dan ilmenit.
Kegunaan pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah banyak
dimanfaatkan pada industri semen. Adapun manfaat dan kegunaan pasir besi
adalah sebagai bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan
tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran (filter) untuk
cat, bahan dasar untuk industri magnet permanen.
kegiatan eksplorasi, salah satu penerapan metode bulk sampling ini adalah
dalam pengambilan conto dengan sumur uji.
3. Chip sampling
Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode sampling dengan
cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui
suatu jalur (dengan lebar 15 cm) yang memotong zona mineralisasi dengan
menggunakan palu atau pahat. Jalur sampling tersebut biasanya bidang
horizontal dan pecahan-pecahan batuan tersebut dikumpulkan dalam suatu
kantong conto. Kadang-kadang pengambilan ukuran conto yang seragam
(baik ukuran butir, jumlah, maupun interval) cukup sulit, terutama pada urat-
urat yang keras dan brittle (seperti urat kuarsa), sehingga dapat menimbulkan
kesalahan seperti oversampling (salting) jika ukuran fragmen dengan kadar
tinggi relatif lebih banyak daripada fragmen yang low grade.
4. Channel sampling
Channel sampling adalah suatu metode (cara) pengambilan conto dengan
membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak
bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-
10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau tegak lurus
kemiringan lapisan
5. Cone and Quartering (perempatan),
yaitu membagi sampel menjadi empat bagian dengan mengambil dua bagian
yang berseberangan.
6. Quoning,
sama halnya dengan cone quatering, hanya pada quoning, sampel tidak dibagi
empat, tetapi diambil secara melingkar sampai didapatkan jumlah sampel
yang diinginkan.
7. Splitting,
yaitu membagi sampel menjadi dua bagian apabila sampel dalam jumlah
banyak dengan mengambil satu bagian dengan menggunakan alat splitter[6].
Ada beberapa cara atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam
mengumpulkan fragmen-fragmen batuan dalam satu conto atau melakukan
10