Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR EKSPLORASI

METODE GEOKIMIA
PENGANTAR EKSPLORASI

Pengertian eksplorasi adalah


mengetahui, mencari dan menilai suatu endapan
mineral.

Tujuan dari eksplorasi :


untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah
maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan
biaya dan waktu seminimal mungkin
To find and acquire a maximum
number of new economic mineral
deposits within a minimum cost
and in a minimum time (Baily,
1968 dalam
Koesoemadinata1995).
Metode Eksplorasi ( Geokimia )

Pemilihan metode eksplorasi yang


tepat dipakai untuk mendapatkan
kepastian yang tinggi sehingga dapat
dilakukan pada daerah yang terbatas
dengan tingkat kegagalan yang
rendah.
Metoda eksplorasi yang biasa
dilakukan dalam kegiatan eksplorasi
bahan galian khususnya endapan bijih
adalah:
1. Metoda Geokimia

2. Metoda Geofisika
3. Metoda Geologi
Tujuan dilakukan metoda geokimia
adalah:

 Menemukan dan melokalisir tubuh


mineralisasi
 Menentukan ukuran (size) dan nilai (value)
dari tubuh mineralisasi
 Mengetahui adanya anomali unsur target,
penyebaran kadar, indikasi mineralisasi,
dan melacak batuan sumber
Beberapa macam metoda geokimia yang
dapat dilakukan adalah :
1.Lithogeochemistry
2.Hydrogeochemistry
3.Biochemistry/Geobotany
METODA SURVEI GEOKIMIA

 STREAM SEDIMEN SAMPLING


 SOIL SAMPLING
 HYDROKIMIA SAMPLING
 BIOGEOKIMIA
 ROCK SAMPLING
METODA STREAM SEDIMEN SUNGAI

Alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:


 Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional
geochemical reconnaissance) diareal yang luas
 Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang
aliran sungai
 Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas
dalam waktu yang singkat, jumlah conto yang relatif
sedikit, dan biaya yang relatif murah.
Beberapa metoda yang dilakukan dalam
metoda sedimen sungai adalah:
 Sedimen sungai aktif (stream sediment):
 yaitu mengambil fraksi berukuran silt-clay dengan
cara menyaring sedimen dengan saringan
berukuran -80#.

Tujuan dari metoda ini


adalah:
menangkap butiran
emas dan base metal
berukuran halus
Survey Tanah ( Soil Sampling )

Warna tanah dan perbedaan


komposisi dapat merupakan indikator
yang penting untuk berbagai
kandungan logam.
Contohnya:
tanah organik dan inorganik
reaksinya akan berbeda terhadap
logam (kandungan logamnya
berbeda).
Survey tanah terdiri dari :
 Analisis conto tanah yang biasanya diambil dari
horizon B
 kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran
fraksi tertentu.
 Conto umumnya diambil pada pola kisi (grid)
yang beraturan.
 Di daerah yang terisolir dengan medan yang
sulit, akan sulit pula untuk membuat grid
pengambilan conto yang baik.
Hydrogeochemistry ( Water Sampling )

 Metoda ini merupakan metoda untuk


menganalisis/menghitung komposisi kimia
material yang terlarut dalam air.
 Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat
dipakai sebagai media sampling yaitu air
sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-
lain.
Biogeochemistry Surveys

 Metoda ini memanfaatkan komposisi


kimia tumbuhan yang dipakai
sebagai media conto.
 Akar tumbuhan potensial sebagai
media sampling karena sifatnya
yang menyerap larutan dalam air
tanah.
 Larutan ini mungkin membawa garam-garam
anorganik yang dapat diendapkan di
berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu,
buah dan bunga.
 Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan
telah terbukti menunjukkan kadar konsentrasi unsur-
unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh pada
soil yang berkembang di atas cebakan mineral
daripada di soil biasa.
 Istilah geobotany
melibatkan identifikasi
visual jenis spesies
tumbuhan yang hidup di
daerah tertentu.
 Pengamatan terhadap jenis
tumbuhan penutup mungkin
dapat mengindikasikan
mineralisasi di bawahnya.
Pengamatan
Sampling
Biogeokimia
Keuntungan survey biogeokimia
dibandingkan dengan survey tanah adalah
 anomalinya di dalam abu akan lebih mudah
dideteksi karena konsentrasinya tinggi.

 Namun dalam hal pekerjaan, survey biogeokimia


melibatkan pekerjaan yang lebih banyak.
Untuk melakukan survey biogeokimia,
sedikitnya diperlukan :
 300 gram material dari tiap tanaman.
 Tanaman muda dan kurus umumnya
memberikan hasil yang paling baik.
 Conto dapat divariasikan dengan spesies yang
berbeda, tapi menggunakan satu spesies lebih
praktis.
TAHAPAN SAMPLING BIOGEOKIMIA

 Pengambilan conto harus sedekat mungkin


pada gridnya.
 Conto dimasukkan ke dalam kantung, material
dikeringkan dan dapat dikirim ke laboratorium.
untuk dijadikan abu dan dianalisis, atau dapat
dibiarkan hangus di udara atau dalam oven.
 Dilakukan pengabuan pada temperatur 450° –
500° C.
 Sampel siap dianalisis.
Contoh :
 Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk
mengindikasikan anomali Cu dalam soil.
 Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya
sulfida biasanya tidak ditumbuhi tumbuhan atau hanya
semak rumput, misalnya Grasberg di Irian Jaya.
Fenomena ini dapat terlihat dalam foto udara dan
Landsat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai