Anda di halaman 1dari 3

Pengelolaan Reservoir

(Reservoir Management)

Pengelolaan reservoir dilakukan dengan mempertimbangkan perubahan kondisi


reservoir karena produksi.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengetahui


perubahan kondisi reservoir dari waktu ke waktu agar dapat segera dilakukan
perbaikan, untuk:
- Menjaga keberlangsungan produksi
- Menghemat pemakaian uap
- Mengefektifkan pengeluaran biaya
- Mengefektifkan pemakaian lahan
- Mencegah pencemaran lingkungan

Pengelolaan reservoir umumnya dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai


berikut:

Penetapan target dan strategi

Penyusunan rencana

Implementasi (pelaksanaan) Revisi

Monitoring (pemantauan)

Evaluasi

Pengelolaan reservoir geothermal dapat dikategorikan sebagai pengelolaan


keberlangsungan produksi apabila penyusunan target, strategi, dan rencana
pengembangan PLTP dan lapangan uap dilakukan dengan mempertimbangkan
respon reservoir terhadap produksi.
Reinjeksi merupakan bagian dari penelolaan reservoir yaitu selain untuk mengisi
kembali volume pori batuan dengan air agar penurunan tekanan di dalam
reservoir tidak terlalu cepat.

Strategi reinjeksi meliputi pemilihan lokasi sumur injeksi, kedalaman dan


temperatur injeksi.

Pemantauan (monitoring) merupakan bagian penting dari pengelolaan reservoir.

Tujuan dari pemantauan adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan reservoir


sekarang dan mengetahui perubahan yang dapat terjadi pada reservoir.

Pemantauan pada prinsipnya dilakukan untuk menjaga agar sumber energi


sustainable atau berkelanjutan

Pemantauan terdiri dari:


- Pemantauan sumur produksi dan injeksi
- Pemantauan aktifitas thermal

Untuk mengetahui perubahan maka harus dilakukan berbagai pengukuran untuk


mengetahui
1. Kondisi awal (base line)
2. Kondisi saat reservoir dieksploitasi

Kondisi awal meliputi:


1. Tekanan dan temperatur di reservoir
2. Kandungan fluida dalam reservoir
3. Tekanan dan temperatur di dalam sumur
4. Kemampuan produksi sumur
5. Kandungan kimia dlam fluida
6. Sifat batuan di sekitar lubang sumur

Evaluasi dan Langkah perbaikan. Evaluasi dilakukan terhadap kinerja reservoir,


kinerja sumur, kinerja PLTP, strategi produksi, strategi injeksi, model konseptual,
kemungkinan perluasan lapangan dan peningkatan kapasitas PLTP,
ketidakpastian dan resiko.

Seringkali untuk memenuhi kebutuhan listrik, lapangan geothermal yang saat ini
beroperasi dituntut untuk meningkatkan produksinya dengan menambah unit
pembangkit. Namun demikian harus mempertimbangkan potensi cadangan, juga
dampak dari perubahan unit terhadap perubahan kondisi reservoir.
Langkah yang tepat untuk mengoptimalkan pembangkit yang ada dengan
memanfaatkan air hasil pemisahan dari separator untuk menambah daya listrik
yaitu dengan Binary Plant.

Anda mungkin juga menyukai