USBM, 1967:
Bijih : Mineral yang bersifat logam atau agrgat mineral logam yang sedikit
banyaknya berasosiasi dengan mineral gangue yang dapat diambil/diekstrak dan
menguntungkan.
Banfield, 1972
Bijih: Agregat alami yang terdiri dari satu atau lebih mineral padat yang dapat
diambil/diekstrak dan menguntungkan, dan
Bijih: Agregat alami yang terdiri dari satu atau lebih mineral padat yang dapat
dihasilkan/diolah, dijual dan menguntungkan.
1.
2.
3.
1.2.1
Seorang Geologist /Mining Eksplorer, harus bertanggung jawab mengontrol ore-grade dan
desain batas-batas ore (bijih) dalam stopes maupun benches.
1.2.3
Pemetaan geologi
Sampling
Drilling sampling
Logging
Monitoring
Dll
Dalam eksplorasi detail (Finding terms), ada dua kegiatan yang memegang
peranan, yaitu;
SAMPLING (detail)
PEMBORAN (detail)
Dan pada tahap inilah proses pemodelan (cebakan/badan bijih) dan evaluasi
cadangan dilaksanakan.
===0 0 0 0 0===
PERTEMUAN II
PARAMETER EVALUASI CADANGAN
By
Analiser Halawa, ST., MT.
Kadar (Grade)
Cutoff Grade
Tonase (tonnage)
Size (ukuran)
Bentuk (Shape)
Kedalaman (depth)
Ketebalan (Thickness)
Volume
Evaluasi cadangan (A-4)
9. Dll.
2.1.1
Kadar (Grade)
KADAR secara umum dijelaskan sebagai persentase bijih logam dasar yang
bernilai ekonomis dan diukur dalam troy ounces per ton or grams/metric ton.
2.1.2
Cutoff Grade
Cutoff Grade adalah kadar bijih minimum yang dapat di tambang dan
menguntungkan pada kondisi ekonomi pada saat itu. Cutoff grade dapat
berubaha-ubah sesuai waktu, kondisi eknomi dan dipengaruhi oleh faktor harga
komoditas, biaya operasional, dan pajak.
orebody,
atau
endapan
lainnya,
sedemikian
rupa
sehingga
Sampel (conto) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian dari
keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk tujuan inspeksi
atau untuk menunjukkan bukti-bukti kualitas dan merupakan sebagain dari populasi
statistik dimana sifat-sifatnya telah dipelajari untuk mendapatkan informasi secara
keseluruhan.
Secara spesifik, conto dapat dikatakan sebagai sekumpulan matrial/bahan yang dapat
mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) dalam arti kualitatif dan
KESALAHAN SAMPLING
Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengambilan conto, antara
lain;
Salting, yaitu peningkatan kadar pada conto yang diambil sebagai akibat
masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam conto.
dengan
kadar
hipogen
yang
relative
tinggi
sering
interval
(kerapatan)
sampling
sangat
membantu
dalam
METODA SAMPLING
Dalam kegiatan sampling, ada beberapa metoda yang dapat diterapkan, antara
lain;
2.2.4
2.2.5
yang diharapkan.
3. Testing Assay (kadar)
b. Sampling Primer ore
Surface sampling
Underground sampling
- Point Method
- Linier Method
Volumetric method
PREPARASI CONTO
PENETUAN KADAR CONTO
PERTEMUAN III
METODA SAMPLING (lanjutan)
By
Analiser Halawa, ST., MT.
Telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.
Add. Grap Sampling
Add. Bulk Sampling
Add. Chip sampling
Add. Channel sampling
pitting point sampling, yaitu dilakukan pada overburden yang agak dangkal.
Grap Sampling, diambil langsung dari material segar yang hancur.
Point method juga dapat dilakukan dump truck untuk maksud studi mineral atau
endapan bijih yang dicari, beratnya antara 0.5 kg -2 kg.
Add. Linier Method (Garis Lurus), metode ini dilakukan dengan cara;
volume
contoh
diusahakan
sama
walaupun
masih
atau
alaminasi,
sebaiknya
diambil
pada
setiap
struktur/perlapisan batuan.
Blast hole sampling, ini dilakukan bila batuan atau endapan bijih memiliki
tingkat kekerasan yang tinggi.
Evaluasi cadangan (A-11)
SECTION SAMPLING
Metoda sampling tipe ini, jumlah dan banyaknya tergantung jenis endapan bijih.
Sedangkan jarak pengambilan conto batuan harus benar-benar bersih. Dan harus
memperhatikan/mengikuti tebal dan lebar. Sedangkan panjangnya tergantung keadaan
dan jenis endapan, tetapi pada dasarnya jumlahnya harus sama.
PLACER SAMPLING
Untuk endapan placer, metoda sampling dapat dilakukan dengan panning dan
washing. Biasanya cara ini dilakukan pada endapan yang jumlahnya sedikit, low
content, irregular distribution, dan kadar rendah; Misalnya Emas, timah. Bahkan sering
dilakukan Pitting sampling dan boring sampling dengan diameter yang besar.
BOR HOLE SAMPLING
Metode bor hole sampling, harus/sedapat mungkin harus memotong badan bijih
(orebody). Ada kalanya dalam metode ini panjang core tidak dapat diperoleh
seluruhnya. Sehingga diperlukan interpretasi yang seksama untuk menghitung nilai
kadarnya.
Gambar: Penampang pemberoan pada suatu orebody..
Pada gambar di atas, pada kedalaman tersebut, hanya tiga meter core yang dapat
diambil, sedangkan yang dua meter lagi hilang pada kedalaman. Untuk mengatasi ini
dilakukan pengumpulan cutting/sludge dan air yang kembali selama pekerjaan
pemboran. Bila endapan diketahui merupakan daerah mineralisasi yang uniform pada
seluruh lebarnya, maka dapat asumsikan bahwa bagian yang hilang dalam pekerjaan
pengambilan conto mempunyai grade yang sama dengan core tiga meter yang di dapat.
TEROWONGAN EKSPLORASI
Terowongan dalam hal ini adalah digunakan untuk sampling dan sekaligus sebagai
bulk sampling.
Setelah sumur uji, channel dan terowongan eksplorasi di buat, maka dilanjutkan
dengan pengambilan conto endapan bahan galian untuk keperluan analisa cadangan,
terutama mutu rata-rata endapan bijih. Sampel (conto) yang diambil biasanya bukan
saja dari Test pit (sumur uji), treanches, channel, ataupun terowongan eksplorasi tapi
juga dari hasil pemboran inti (bor hole sampling).
Sebagai studi kasus, misalnya pada urat kwarsa yang mengandung emas. Jika urat
kwarsa kelihatan merata, maka tiap-tiap jarak channel (alur) dibuat 7.5 meter diambil
satu sampel (conto) alur. Ukuran penampang channel ini adalah 10 x 5 cm, dengan
panjangnya tergantung lebar urat-urat kwarsa yang mengandung emas tersebut.
Sebelum urat-urat kwarsa tersebut dibuat channel, terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran yang mungkin mengganggu hasil analisa nantinya. Demikian juga kantong
atau tempat sampel juga ikut dibersihkan.
Bila pada kasus yang sama, seperti pada urat kwarsa yang mengandung emas, perak,
tembaga, atau endapan primer lainnya dan uratnya tidak merata, maka pengambilan
conto dilakukan bukan pada jarak 7.5 meter tapi pada jarak setiap meter.
Sedangkan bila endapan itu berupa batubara, maka hal yang sama harus dilakukan
yaitu terlebih dahulu dibersihkan, kemudian baru dibuat channel untuk pengambilan
conto. Ukuran penampang channel (alur) 20 x 10 cm, sedangkan panjangnya
tergantung lebar dan tebal batubara. Biasanya jarak tiap-tiap channel 10 meter. makin
rapat pengambil conto makin baik, berarti lebih teliti.
Banyaknya pengambilan sampel (conto) yang dibawa ke laboratorium sebanyak 2.5-10
kg. Jika seandainya sampel (conto) dari ke empat dinding, maka semua conto harus
dicampur dan diaduk dengan merata. Setelah merata maka sampel tersebut kita bagi
dalam seperempat bagian, setengah bagian, sampai seperdelapan bagian.
Perhatikan gambar berikut.
Untuk gambar dia atas, yaitu sampel yang sudah dibagi A-A atau B-B jika terlalu
banyak maka perempat A-A dan B-B diaduk dengan rata dan diperkecil lagi menjadi
lebih kecil bagian atau kalau masih banyak diaduk lagi bagian yang berhadapan
Evaluasi cadangan (A-14)
yang telah dibagi empat, hingga 1/8 bagian. Tergantung ukuran sampel yang
dibutuhkan di dalam laboratorium. Perlu diperhatikan setiap contoh harus diberi label
atau keterangan dan masukkan dalam kantong /kotak yang sudah disediakan dan
dibersihkan sebelumnya. Misalnya berikut diketahui suatu endapan bahan galian enam
(6) meter. Ketebalan dikethaui dari sumur uji. Karena ketidakseragaman warna atau
mineral maka, pengambilan sampel (conto) dilakukan per satu meter. (Lihat gambar)
Gambar di slide
Bujur sangkar
Empat persegi panjang
Segitiga
Rhomboid (Poligon)
Dll.
Gambar di slide.
PERATAAN KADAR
Kadar merupakan merupakan suatu target penting dalam evaluasi/analisis cadangan.
Dengan nilai kadar maka nilai ekonomis dapat ditentukan. Faktor-faktor apa saja yang
empengaruhi Kadar? Kadar sangat dipengaruhi oleh karakterisitik pembentukan
orebody itu sendiri, jumlah/berat sampel, proses kegiatan sampling, dsb.
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PERATAAN KADAR CADANGAN OREBODY
I.
II.
ARITMATIKA
WEIGHTENING (pembobotan)
3.1 Ketebalan
3.2 Luas
3.3 Volume
2+
C 3+ C
n
1+C
C
Cav=
4+ .
Cn
.
n
C3 t
2+
t 1 +t 2 +t 3 +t 4 + t n
C2t
1+
C1t
Cav=
3.2 LUAS
Pada metoda ini semua blok mempunyai ketebalan yang konstan dan SG realatif sama
(seragam) tapi memiliki daerah yang berbeda.
.
n
C3 S
2+
s1 +s2 +s3 +s 4 + s n
C2 S
1+
C1 S
Cav=
3.3 VOLUMETRIK
Pada metode ini semua blok mempunyai SG relative sama (seragam).
.
n
C3 V
2+
v 1+v 2 +v 3 +v 4 + v n
C2 V
1+
C1 V
Cav=
3.4 GRAVIMETRIK
Perhitungan kadar rata-rata pada metode ini adalah berdasarkan asumsi bahwa tonase
(tonnage) dan kadar (grade) blok berbeda-beda.
.
n
C3 Q
2+
v 1+v 2 +v 3 +v 4 + v n
C2 Q
1+
C1 Q
Cav=
Catatan: Q1, Q2, Q3Qn adalah raw material cadangan pada setiap blok (in tons).
Sehingga dapat ditentukan bahwa jumlah cadangan adalah
P = Q.Cav, dimana P
Cav = P/Q
CUTOFF GRADE: Kadar terendah rata-rata dari suatu endapan bahan galaian
yang masih bernilai ekonomis/menguntungkan apabila ditambang dengan kondisi
ekonomi dan teknologi pada saat itu.
Fungsi COG:
- Untuk menentukan batas penyelidikan dalam perhitungan cadangan
-
(ekplorasi)
Untuk menentukan batas penambangan dan penjadwalan produksi
sekaligus untuk menentukan pekerjaan mixing dan blending apbila
diperlukan (eksploitasi).
COG = ( + So + A + P + B) / (PsxR)
Dimana: = ongkos penambangan per ton
So = Ongkos pengupasan per ton
A = Faktor penyusutan alat mekanik yang digunkan
B = Ongkos angkut+ Pemurnian/pengolahan + penimbunan
P = Keuntungan yang dikehendaki
Ps = Nilai/harga per ton ore
R = recovery
PERTEMUAN IV
PARAMETER DASAR
PERHITUNGAN CADANGAN
By:
Analiser Halawa
BASIC PARAMETER
Dasar parameter dari kegiatan perhitungan cadangan adalah termasuk
Ketebalan, Kadar, Spesific Gravity KETEBALAN yaitu indikasi kuantitas
dari suatu bentuk, ukuran dan isi (volume) dari mineral bijih (orebody--- KADAR
ADALAH indikasi kualitas dari nilai dan distribusi endapan bahan galian-----SG
adalah indikasi pembobotan atau indikator untuk perhitungan tonase.
Ketebalan dan kadar untuk endapan bahan galian adalah berbeda-beda dari suatu
tempat terhadap tempat yang lain.
KETEBALAN DAN LUAS
Perhitungan ketebalan dari suatu mineral bijih diambil langsung dari serangkaian
pengamatan, skala peta dan penampang, atau dihitung dengan metoda aritmatika.
.
n
t
2+
n
t
1+
t
Cav=
Sedangkan luas langsung dihitung dari maps dengan menggunakan plannimetri,
dan atau dengan menggunakan beberapa metode templates, dan perhitungan
geometri secara tidak langsung dari perhitungan hasil survey.
PLANIMETERING
Merupakan metoda perhitungan luas yang dilakukan di atas maps (peta) dan
secara teknis dilakukan minimum dari dua arah yang berlawanan dengan tujuan uk
untuk koreksi hasil. Skala peta yang dipilih harus akurat terutama pada daerah
yang sempit.
TEMPLATES
Adalah metoda perhitungan cadangan dengan menggunakan prinsip square
pattern (pola segi empat teratur) dimana setiap square (persegi) memiliki nilai
satuan (unit).
Paralel lines (garis pararel); garis seri yang memiliki jarak yang sama
digambarkan diatas skala unit yang telah ditentukan.
Template Dot pattern; setiap dot (titik) adalah pusat dari nilai satuan (unit) dari
daerah yang sama.
TRAPEZOIDAL FORMULA
Perhitungan luas cadangan yang tidak teratur dapat dilakukan dengan prinsip
Trapesium atau aturan trapezoidal. Adapaun dasar pemakaian rumus ini
diasumsikan bahwa offset atau jarak dari setiap interval teratur dan seragam.
Misalnya, gambar berikut;
S=
(a+b)
h
2
S=
S=h
2
2
2
2
Dimana:
1
S= h a1 +2 aodd +4 a even ..+an
3
2a odd=Jumlahoffset ganjil
4a even=Jumlahoffset genap
2
Thickness of
placer (M)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
TOTAL
3.0
5.0
5.0
4.0
3.5
3.0
4.0
5.0
3.5
4.0
4.0
3.0
3.5
4.0
5.0
3.0
63.0
3
Assay Value
(cu.metre)
(V)
4
3
3
4
2
2
4
3
6
2
4
3
4
2
5
3
4
Metre Assay
Product
(M*V)
12
15
15
16
7
6
16
15
21
8
16
9
14
9
25
9
213
5
Keterangan
213
=3.38dwt per cu.metres
63
(dwt= pennyweight, dimana 24 pennyweight = 1 onunces (oz)
Rata-rata ketebalan endapan placer adalah
63
=3.94metres
16
dan
Diasumsi bahwa daerah pengaruh (area of influence) dari setiap lubang bor
adalah setengah untuk masing-masing interval. Sehingga luas daerah deposit
adalah 200 m x 200 m.
Bila ketebalan rata-rata placer 3.94 meter, maka volume rata-rata gravel adalah
157.500 cu. Meter. Sedangkan the nilai total keseluruhan adalah 157.500 x
(213/63) =22188.0 oz.
Pada masalah di atas, pembobotan seragam pada semua sampel (conto). Ini
tidak demikian pada aktualnya, seperti pada gambar berikut;
area, untuk empat lokasi pada bagian dalam. Sampel intermedit memiliki hanya
dua pembobotan. Ini jelas dari daerah bayangan disekitar lokasi setiap sampel.
Seperti; ABCD, A1B1C1D1, A2B2C2D2 (perhatikan gambar).
TABEL DATA PEMBORAN SAMPEL PADA LOKASI X
1
B. H.
No.
Thickness
of placer
(tp)
Assay
Value
(cu.metre)
(V)
Metre
Assay
Product
(tp*V)
Weightage
of Sampel
(w)
t*w
W*(tp*V)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
TOTAL
3.0
5.0
5.0
4.0
3.5
3.0
4.0
5.0
3.5
4.0
4.0
3.0
3.5
4.0
5.0
3.0
63.0
4
3
3
4
2
2
4
3
6
2
4
3
4
2
5
3
12
15
15
16
7
6
16
15
21
8
16
9
14
9
25
9
193
1
2
2
1
2
4
4
2
2
4
4
2
1
2
2
1
36
3
10
10
4
7
12
16
10
7
16
16
6
3.5
9
10
3
142.5
12
30
30
16
14
24
64
30
42
32
64
18
14
18
50
9
467
142.5
=3.96 metres
36
467
=3.28 dwts.
142.5
Deposit (Cu) memiliki dip magnitude, faktor koreksi yang relevan untuk mengenal
atau sebagai metode alternative diberikan berikut ini untuk mendapatkan akurasi yang
tinggi. Ini didasarkan pada prinsip pembagian area ke dalam unit terkecil untuk
melokalisasi pengaruh variabel.
2
B. H.
No.
3
Thickness
of placer
(tp)
4
Assay
Value
(%Cu)
1
2
5
6
3.0
5.0
3.5
3.0
14.5
5.0
5.0
3.0
4.0
17.0
5.0
4.0
4.0
5.0
18.0
3.5
3.0
3.5
4.0
14.0
3.0
4.0
4.0
4.0
15.0
4.0
5.0
4.0
3.0
16.0
3.5
4.0
3.5
4.5
15.5
4.0
4.0
4.5
5.0
17.5
4.0
3.0
5.0
3.0
4
3
2
2
TOTAL
2
2
3
6
7
TOTAL
3
3
4
7
8
TOTAL
4
5
6
9
10
TOTAL
5
6
7
10
11
TOTAL
6
7
8
11
12
TOTAL
7
9
10
13
14
TOTAL
8
10
11
14
15
TOTAL
9
11
12
15
16
3
3
2
4
3
4
4
3
2
2
6
2
2
4
2
4
4
3
4
3
6
2
4
2
2
4
2
5
4
3
5
3
5
Metre
Assay
Product
(tp*% Cu)
12
15
7
6
40
15
15
6
16
52.0
15
16
16
15
62.0
7
6
21
8
42.0
6
16
8
16
46.0
16
15
16
9
56.0
21
8
14
9
52.0
8
16
9
25
58.0
16
9
25
9
6
Average
thickness
7
Average
Value
(5/3)
8
Volume
Assay
Product
(6*7)
14.5/4
= 3.63
40/14.5
= 2.76
10.00
17.00/4
= 4.25
52.0/17.0
= 3.0
13
TOTAL
Bagaimana kalau spasi atau interval pemboran tidak teratur (irregularly)? Apa yang
akan dilakukan. Metoda polygon merupakan metode yang baik untuk mengatasi ini,
dengan cara sebagai berikut;
1. Luas daerah pengaruh masing-masing lubang bor dihitung. Daerah pengaruh
ini diperoleh dari menghubungkan setiap satu lubang bor misalnya lubang bor
A terhadap lubang bor sekelililingnya, B, C, D, E, dan F.Biasanya dengan
memperhatikan gambar berikut; maka ab, bc, cd, de, ef, fa digambar pada
pertengahan titik dari garis-garis radial. Poligon a, b, c, d, e, dan f dibentuk
oleh normal perpotongan. Daerah pengaruh dapat dilihat pada polygon a, b, c,
d, e, f dan d, g, h, i, j, e.
2. Luas untuk masing-masing polygon dihitung dengan metode tertentu atau
dengan Planimeter.
3. Hitung ketebalan deposit dan volume material deposit.
4. Mengetahui kadar dan volume rata-rata dihasilkan dari perhitungan;
volumeof material
=Averagethickness
averageof influence
volumeassay product
= Average gradevalue
volumeof material
Dalam kasus yang sama metoda lain yang dapat diterapkan adalah dengan metode
TRIANGLES.
PERTEMUAN IV
SPESIFIK GRAVITY
By:
Analiser Halawa
Evaluasi cadangan (A-27)
= W1 W2
Berat air
= W4-W1
SG=
= W3-W2
W 2W 1
( W 4W 1 )(W 3W 2)
Atau, bila kondisi porositas mineral diketahui (% pori dan % lembab) dengan berat
bijih (W) gr, dan volume (V) cc, dan berat kering bijih (Wd) (pada 100 0C - 110 0C),
maka SG dapat dihitung dengan rumus;
SG=
Wd
V (Va+Vm)
SG(natural)=
Dm(1Po)
(PoMo)
Dm = Spesifik gravity mineral yang diperoleh dari pengujian, pecahan, dan dried rock.
Po
= Porositas
Mo