SAMPLING
Ikhsan Aprilyansyah
Program Studi Pertambangan, Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung
ikhsan.aprilyansyahh@gmail.com
SARI
Sampel (contoh) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian dari
keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk tujuan inspeksi atau
menunjukkan bukti-bukti kualitas, dan merupakan sebagian dari populasi stastistik dimana
sifat-sifatnya telah dipelajari untuk mendapatkan informasi keseluruhan. Secara umum,
dalam pemilihan metode sampling perlu diperhatikan karakteristik endapan yang akan
diambil contonya. Bentuk keterdapatan dan morfologi endapan akan berpengaruh pada tipe
dan kuantitas sampling. Aspek karakteristik endapan tersebut misalnya pada endapan
berbentuk urat, endapan stratiform, endapan sedimen, endapan porfiri dan yang lainnya.
Kata Kunci: representatif, sampel, statistik
ABSTRACT
Sample (sample) is one part of a representative or a part of a whole which can describe the
various characteristics for the purpose of inspection or show evidence of quality, and is part
of the statistical population where its properties have been studied to obtain information
overall. In general, in the selection of the sampling method to consider the characteristics of
the sediment to be taken contonya. Occurrences shape and morphology of sediment will
affect the type and quantity of sampling. Aspects of the characteristics of the sediment
deposition for example in the form of veins, stratiform sediment, sediments, sediment and
other porphyry.
Kata Kunci: representative, sample, statistic
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertambangan adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari kegiatan penyelidikan
bahan galian sampai dengan pemasaran
bahan galian. Secara umum tahapan
kegiatan pertambangan terdiri dari
penyelidikan
umum
(prospeksi),
eksplorasi, penambangan, pengolahan,
pengangkutan, dan pemasaran.
Eksplorasi merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah prospeksi atau setelah
endapan suatu bahan galian ditemukan
yang bertujuan untuk mendapatkan
kepastian tentang endapan bahan galian
yang meliputi bentuk, ukuran, letak
kedudukan, kualitas (kadar) endapan
bahan galian serta karakteristik fisik dari
endapan bahan galian tersebut.
Untuk mendapatkan data penyebaran dan
ketebalan bahan galian, dalam kegiatan ini
juga dilakukan pengambilan contoh bahan
galian dan tanah penutup. Tahap ekplorasi
ini juga sangat berperan pada tahan
reklamasi nanti, melalui eksplorasi ini kita
dapat mengetahui dan mengenali seluruh
komponen
ekosistem
yang
ada
sebelumnya.
Yang disebut sampling atau pengambilan
contoh adalah suatu proses untuk
mendapatkan sebahagian hasil dari suatu
massa yang besar dan cukup reprosentatif
untuk mewakili massa asli.
Pemilihan metode sampling dan jumlah
contoh yang akan diambil tergantung pada
beberapa faktor, salah satunya adalah
BAHASAN
3.
Konsep sampling
Sampel (contoh) merupakan satu bagian
yang representatif atau satu bagian dari
keseluruhan yang bisa menggambarkan
berbagai karakteristik untuk tujuan
inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti
kualitas, dan merupakan sebagian dari
populasi stastistik dimana sifat-sifatnya
telah dipelajari untuk mendapatkan
informasi keseluruhan.
Secara spesifik, contoh dapat dikatakan
sebagai sekumpulan material yang dapat
mewakili jenis batuan, formasi, atau badan
bijih (endapan) dalam arti kualitatif dan
kuantitatif dengan pemerian (deskripsi)
termasuk lokasi dan komposisi dari batuan,
formasi, atau badan bijih (endapan)
tersebut. Proses pengambilan contoh
tersebut disebut sampling (pemercontoan).
Sampling dapat dilakukan karena beberapa
alasan (tujuan) maupun tahapan pekerjaan
(tahapan eksplorasi, evaluasi, maupun
eksploitasi).
1.
Selama fase eksplorasi sampling
dilakukan pada badan bijih (mineable
thickness) dan tidak hanya terbatas pada
zona mineralisasi saja, tetapi juga pada
zona-zona low grade maupun material
barren,
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan batas yang jelas antara
masing-masing zona tersebut.
2.
Selama fase evaluasi, sampling
dilakukan tidak hanya pada zona
endapan, tapi juga pada daerah-daerah
di sekitar endapan dengan tujuan
memperoleh informasi lain yang
berhubungan dengan kestabilan lereng
dan pemilihan metode penambangan.
4.
5.
6.
7.
8.
Kebanyakan
urat
berasosiasi
dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona
geser (regangan), sehingga pada kondisi
ini memungkinkan terjadinya efek
dilution pada batuan samping, sehingga
batuan samping perlu dilakukan
sampling.
Perbedaan assay (kadar) antara urat
dan batuan samping pada umumnya
tajam, berhubungan dengan kontak
dengan batuan samping, impregnasi
pada batuan samping, serta pola urat
yang menjari (bercabang), sehingga
dalam sampling perlu dicari dan
ditentukan batas vein yang jelas.
Fluktuasi ketebalan urat sulit
diprediksi, dan mempunyai rentang
yang terbatas, serta mempunyai kadar
yang
sangat
erratic
(acak/tidak
beraturan) dan sulit diprediksi, sehingga
diperlukan sampling dengan interval
yang rapat.
Kebanyakan urat relatif keras dan
bersifat brittle, sehingga cukup sulit
untuk mencegah terjadinya bias akibat
variabel kuantitas per unit panjang sulit
dikontrol.
Sampling lanjutan kadang-kadang
terbatas terhadap jarak (interval),
karena
pada
umumnya
harus
dilanjutkan melalui pemboran inti.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3.
5.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
apabila