Anda di halaman 1dari 79

TEKNIK PEMBORAN UNTUK

EKSPLORASI
Tujuan Pengeboran ekplorasi adalah untuk Memberikan
informasi data mengenai keadaan bawah-tanah melalui garis
lubang pengeboran.

Dari setiap pemboran biasanya dibuat sebuah laporan


pemboran. Di dalamnya dicatat dengan cermat material-
material apa saja yang telah ditemukan, dan selain itu juga
kecepatan penetrasi dan perilaku material terhadap alat
pemboran.
Di Dalam Pengeboran Eksplorasi
Tahapan-Tahapan Dari Proses Pengambilan Data
Sampling Yaitu:
➢ Sampling (pengambilan conto) merupakan
tahap awal untuk melakukan penaksiran
(perkiraan).
➢ Tujuan dari sampling (pemercontoan) adalah
untuk mendapatkan suatu nilai kadar yang
dapat mewakili (merepresentasikan) kadar
suatu blok bijih yang diwakilinya.
➢ Volum dari conto hanya merupakan sebagian
kecil dari volum blok yang diwakilinya.
➢ Kadar rata-rata pada suatu blok bijih adalah
hasil analisis terhadap conto (sampel) yang
diambil pada blok bijih tersebut.
Aspek karakteristik endapan untuk tujuan sampling ini
adalah sebagai berikut:
Untuk endapan berbentuk urat

✓ Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada


badan urat.
✓ Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar sehingga
diperlukan sample dengan volume yang besar agar
representatif.
✓ Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga
rentan dengan dilution.
✓ Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan,
dan zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini
memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan samping,
sehingga batuan samping perlu dilakukan sampling.
✓ Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping
pada umumnya tajam, sehingga dalam sampling perlu dicari
dan ditentukan batas vein yang jelas.
✓ Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai
rentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat
erratic (acak/tidak beraturan) dan sulit diprediksi, sehingga
diperlukan sampling dengan interval yang rapat.
✓ Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle, sehingga
cukup sulit untuk mencegah terjadinya bias akibat variabel
kuantitas per unit panjang sulit dikontrol.
✓ Sampling lanjutan kadang-kadang terbatas terhadap jarak
(interval), karena pada umumnya harus dilanjutkan melalui
pemboran inti.
Untuk endapan stratiform
Endapan-endapan logam dasar yang terendapkan
selaras/sejajar dengan bidang perlapisan satuan litologi
(litofasies)
✓Mempuyai ketebalan yang cukup besar.
✓Mempunyai penyebaran lateral yang cukup luas.
✓Kadang-kadang diganggu oleh struktur geologi atau
tektonik yang kuat, sehingga dapat menimbulkan
masalah dalam sampling.
✓Arah kecenderungan kadar relatif seragam dan dapat
diprediksi, namun kadang-kadang dapat terganggu
oleh adanya remobilisasi, metamorfisme, atau
berbentuk urat.
✓ Perubahan-perubahan gradual atau sistematis
dalam kadar harus diikuti oleh perubahan dalam
interval sampling.
✓Dalam beberapa kondisi mungkin terdapat
mineralisasi yang berbutir halus dan kemudian
berpengaruh pada besar volume material yang
dilakukan sampling
✓ Pada tipe hosted by meta-sediment, perlu
diperhatikan variabel ukuran conto akibat
✓Cut off kadar dapat gradasional (tidak konstan).
Pada endapan sedimen
Endapan batubara, ironstones, potash, gipsum, dan garam, yang
mempunyai karakteristik :
✓ Mempuyai kontak yang jelas dengan batuan samping.
✓ Mempunyai fluktuasi perubahan indikator kualitas yang
bersifat gradual.
✓ Sampling sering dikontrol oleh keberadaan sisipan atau
parting dalam batubara, sehingga interval sampling lebih
bersifat ply per ply.
✓ Perubahan (variasi) ketebalan lapisan yang cenderung
gradual, sehingga anomali-anomali yang ditemukan dapat
diprediksi lebih awal (washout, sesar, perlipatan, dll.),
sehingga pola dan kerapatan sampling disesuaikan dengan
variasi yang ada.
✓ Rekomendasi pola sampling (strategi sampling) adalah
dengan interval teratur secara vertikal, jika relatif homogen
dapat dilakukan secara komposit.
Pada endapan porfiri

✓ Mempuyai dimensi yang besar, sehingga sampling lebih


diprioritaskan dengan pemboran inti (diamond atau
percussion).
✓ Umumnya berbentuk non-tabular, umumnya mempunyai
kadar yang rendah dan bersifat erratic, sehingga kadang-
kadang dibutuhkan conto dalam jumlah (volume) yang besar,
✓ Zona-zona mineralisasi mempunyai pola dan variabilitas yang
beragam, seperti tipe disseminated, stockwork, vein, atau
fissure, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam
pemilihan metode sampling.
✓ Keberadaan zona-zona pelindian atau oksidasi, zona
pengkayaan supergen, dan zona hipogen, juga perlu
mendapat perhatian khusus.
✓ Mineralisasi dengan kadar hipogen yang relatif tinggi
sering terkonsentrasi sepanjang sistem kekar
sehingga penentuan orientasi sampling dan
pemboran perlu diperhatikan dengan seksama
✓ Zonasi-zonasi internal (alterasi batuan samping)
harus selalu diperhatikan dan direkam sepanjang
proses sampling.
✓ Variasi dari kerapatan pola kekar akan
mempengaruhi kekuatan batuan, sehingga interval
(kerapatan) sampling akan sangat membantu dalam
informasi fragmentasi batuan nantinya.
Grab Sampling
Merupakan teknik sampling dengan cara mengambil bagian (fragmen)
yang berukuran besar dari suatu material (baik di alam atau dari suatu
tumpukan) yang mengandung mineralisasi. Sample diambil secara
random/acak (tanpa seleksi khusus).Cara ini tidak memberikan
gambaran yang teliti yang dapat mewakili endapan bijih yang ada.

Bulk Sampling (Conto Ruah)


Metode sampling dengan cara mengambil material dalam jumlah
(volume) yang besar .Umum dilakukan pada semua fase kegiatan
(eksplorasi s.d. pengolahan) Conto bisa berupa inti bor yang berukuran
besar, atau sejumlah material tertentu yang diambil dari suatu trench
dengan mempergunakan buldoser Pada fase sebelum operasi
penambangan bertujuan untuk mengetahui kadar padasuatu Blok atau
bidang kerja.
Chip Sampling
Salah satu metode sampling dengan cara
mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang
dipecahkan melalui suatu jalur yang memotong zona
mineralisasi dengan menggunakan palu atau pahat.
Jalur sampling tersebut biasanya bidang horizontal
dan hasilnya tidak representatif untuk mewakili
keadaan mineralisasi yang sebenarnya
Channel Sampling
Metode pengambilan conto dengan membuat alur (channel)
sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih
(mineralisasi).
Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam secara
horizontal, vertikal atau tegak lurus kemiringan lapisan
Sifat Batuan
Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi
pada pemilihan metode pemboran yaitu : kekerasan, kekuatan,
elastisitas, plastisitas, abrasivitas, tekstur, struktur, dan karakteristik
pembongkaran.
1. Kekerasan
Kekerasan adalah daya tahan permukaan batuan terhadap goresan.
Batuan yang keras akan memerlukan energy yang besar untuk
menghancurkanya. Pada umumnya batuan yang keras mempunyai
kekuatan yang besar pula . Kekerasan batuan diklasifikasikan dengan
skala Fredrich Van Mohs (1882).
2. Kekuatan (strength)
Kekuatan mekanik suatu batuan merupakan daya tahan batuan
terhadap gaya dari luar, baik bersifat static maupun dinamik. Kekuatan
batuan dipengaruhi oleh komposisi mineralnya, terutama kandungan
kuarsa. Batuan yang kuat memerlukan energi yang besar untuk
menghancurkanya.
3. Bobot isi / Berat jenis
Bobot isi (density) batuan merupakan berat batuan per satuan volume.
Batuan dengan bobot isi yang besar untuk membongkarnya
memerlukan energy yang besar pula.
4. Kecepatan Rambat Gelombang Seismik
Batuan yang masif mempunyai kecepatan rambat gelombang yang
besar. Pada umumnya batuan yang mempunyai kecepatan rambat
gelombang yang besar akan mempunyai bobot isi dan kekuatan yang
besar pula sehingga sangat mempengaruhi pemboran.

5.Abrasivitas
Abrasivitas adalah sifat batuan yang dapat digores oleh batuan lain yang
lebih keras. Sifat ini dipengaruhi oleh kekerasan butiran batuan, bentuk
butir, ukuran butir, porositas batuan, dan sifat heterogenitas batuan.
6.Tekstur
Tekstur batuan dipengaruhi oleh struktur butiran mineral yang menyusun
batuan tersebut. Ukuran butir mempunyai pengaruh yang sama dengan
bentuk batuan, porositas batuan, dan sifat-sifat batuan lainya. Semua
aspek ini berpengaruh dalam keberhasilan operasi pemboran.

7.Elastisitas
Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau
modulus Young (E). Modulus elastisitas batuan bergantung pada
komposisi mineral dan porositasnya. Umumnya batuan dengan
elastisitas yang tinggi memerlukan energi yang besar untuk
menghancurkanya.
8.Plastisitas
Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan
deformasi permanen setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal,
dimana batuan tersebut belum hancur. Sifat ini sangat dipengaruhi
oleh komposisi mineral penyusunya, terutama kuarsa. Batuan yang
plastisitasnya tinggi memerlukan energi yang besar untuk
menghancurkannya.

9.Struktur Geologi
Struktur geologi seperti sesar, kekar, dan bidang perlapisan akan
berpengaruh terhadap peledakan batuan. Adanya rekaha-rekahan dan
rongga-rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan
terganggunya perambatan gelombang energy akibat peledakan.
Namun adanya rekahan-rekahan tersebut juga sangat menguntungkan
untuk mengetahui bidang lemahnya, sehingga pemboran akan
dilakukan berlawanan arah dengan bidang lemahnya.
• Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber
daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup.
• Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan
ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan
serta perencanaan pascatambang.
• Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi,
penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
• Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh
fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.
• Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral
dan/atau batubara dan mineral ikutannya.
• Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan
mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral
ikutan.
Mengapa Pertambangan Perlu
Eksplorasi?
• Usaha/industri pertambangan →
perlu
kepastian cadangannya.
• Industri pertambangan → padat
modal →
harus memperkecil resiko.
• Kepastian mengenai data:
cadangan, sumberdaya,
karakteristik bijih/mineralogi,
kondisi geologi (geoteknik &
hidrogeologi), kondisi lingkungan →
mempermudah perencanaan
tambang, perencanaan pabrik
pengolahan, feasibilty study,
AMDAL, rencana penutupan
tambang, rencana permodalan, dll.
Tujuan Eksplorasi
5 Hal Penting Dalam Eksplorasi
1. Mencari dan menemukan cadangan bahan
galian baru 1. Pemahaman filosofi eksplorasi dan
cebakan bahan galian
2. Mengendalikan (menambah) pengembalian
investasi yang ditanam, sehingga pada suatu 2. Pengetahuan
teknologi)
(dasar
yang
ilmu
terkait
dan
dalam
saat dapat memberikan keuntungan yang pekerjaan eksplorasi
ekonomis (layak) 3. Pemahaman konsep dan metode
3. Mengendalikan (penambahan/pengurangan) eksplorasi
jumlah cadangan, dimana cadangan 4. Prinsip dasar dan penerapan metode
merupakan dasar dari aktivitas (teknologi) eksplorasi.
penambangan 5. Pengembalian keputusan pada setiap
tahapan eksplorasi
4. Mengendalikan atau memenuhi kebutuhan
pasar atau industry
5. Diversivikasi sumberdaya alam
6. Mengontrol sumber-sumber bahan baku
sehingga dapat berkompetisi dalam
persaingan pasar.
7. Memperkecil atau mengurangi resiko
geologi
Metode dan Kegiatan Eksplorasi

Eksplorasi Tak Langsung Eksplorasi Langsung


Tidak berhubungan (kontak)
Kegiatan Langsung berhubungan (kontak)
langsung dengan objek yang
umum dengan objek yang dieksplorasi
dieksplorasi
Prinsip Memanfaatkan sifat-sifat fisik dan Melakukan perilaku yang langsung
pekerjaan kimia dari endapan pengamatan pada fisik endapan
Melalui analisis megaskopis dan
Melalui anomali-anomali yang
Identifikasi mikroskopis pada objek
diperoleh dari hasil pengamatan
pengamatan
Penginderaan jarak jauh, survei Pemetaan, uji sumur, uji parit,
Metoda
geokimia, survei geofisika pengeboran
Digunakan pada tahapan
Tahapan Digunakan pada tahapan Prospeksi
Reconnaissance (Eksplorasi
eksplorasi → Finding (Eksplorasi Detil)
Pendahuluan) → Prospeksi

Relatif membutuhkan peralatan Relatif membutuhkan teknologi


Teknologi
(teknologi) tinggi yang lebih sederhana s/d manual
Metode Eksplorasi Langsung ini
adalah :

1. Pemetaan geologi/alterasi.
2. Tracing float, paritan, dan sumur uji.
3. Penginderaan jarak jauh
4. Sampling (pengambilan dan
preparasi conto).
5. Pemboran eksplorasi dan sampling
6. pemboran
Pemetaan Eksplorasi/ Geologi
➢ Merupakan suatu kegiatan pendataan
informasi-informasi geologi permukaan.
➢ Menghasilkan suatu bentuk laporan
berupa peta geologi yang memuat
informasi tentang:
▪ Penyebaran dan susunan batuan (lapisan
batuan).
▪ Informasi gejala-gejala struktur geologi
yang mungkin mempengaruhi pola
penyebaran batuan.
▪ Informasi tanda-tanda mineralisasi
yang berupa alterasi mineral,
karakteristik host rock, singkapan-
singkapan vein/urat, dll.
Tracing Float, Paritan, dan Sumur Uji
⚫ Float adalah fragmen-fragmen atau
pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari
badan bijih yang lapuk dan tererosi → gaya
gravitasi dan aliran air, maka float ini
ditransport ke tempat-tempat yang lebih
rendah. Tracing Float
⚫ Trenching (pembuatan paritan) merupakan ZONA
MINERALISASI

salah satu cara pemastian singkapan atau


dalam pencarian kemenerusan sumber Float (konsentrat dulang)
(badan) bijih/endapan ke arah striking. yang tidak termineralisasi

⚫ Test pit (sumur uji) merupakan salah satu


Float (konsentrat dulang)
yang termineralisasi
cara dalam pencarian endapan atau
pemastian kemenerusan lapisan dalam arah
vertikal.
Sifat-sifat metode pengideraan jauh:
Penginderaan jauh (inderaja)
• dapat mencakup area yang cukup
• Pemotretan dengan kamera/fotografi luas.
dengan menggunakan pesawat udara • dapat dilakukan pengamatan
yang dikenal dengan foto udara (Aerial fenomena geologi yang dinamik
Photograph). dengan cara melakukan
pengamatan dengan interval
• Scanning menggunakan gelombang waktu tertentu.
mikro (radar) dari luar angkasa. • dapat melakukan interpretasi
• Pemotretan permukaan bumi bawah permukaan pada daerah
menggunakan satelit (Landsat image) dengan vegetasi yang lebat.
yang dikenal dengan ‘citra satelit’. • dapat membantu pengamatan
• struktur geologi.
• dapat menghemat biaya.
• tapi ketelitiannya terbatas !!!
2. Metode (Eksplorasi) Geokimia
• Studi terhadap kelimpahan, distribusi,
dan migrasi unsur-unsur pembentuk
bijih atau unsur-unsur yang
berhubungan erat dengan bijih,
dengan tujuan mendeteksi endapan
bijih.
• Pengukuran dilakukan secara
sistematis terhadap satu atau lebih
unsur jejak dalam batuan, tanah,
sedimen sungai aktif, vegetasi, air,
atau gas.
• Mencari gambaran anomali akibat
keberadaan bahan galian.
Metoda Eksplorasi Tak Langsung
(Eksplorasi Geokimia)

Biogeokimia
Vegetasi Geokimia uapair

Geokimia tanah
Horizon A
B
tanah C

Penutup Hidrogeokimia
batuan Geokimia batuan
Batua
n
induk

Zonasi geokimia dan material geologi yang diambil untuk mendeteksi


dispersi primer dan sekunder (dimod ikasi dari Gocht et al., 1988).
3. Metode (Eksplorasi) Geofisika

Pengertian:
Metode eksplorasi tak langsung
dengan memanfaatkan kontras
atau perbedaan sifat fisik batuan,
mineral/ bijih dari endapan
bahan galian dengan batuan
sampingnya ➔ anomali !!
Metoda Eksplorasi Tak Langsung
(Eksplorasi Geofisika)

⚫ Metode aktif:
◦ Dilakukan dengan cara memberikan
gangguan berupa arus listrik atau
getaran ke bawah permukaan bumi.
◦ Metode: geolistrik, elektromagnetik, dan
seismik.
⚫ Metode pasif:
◦ Dilakukan dengan cara mendeteksi sifat-
sifat fisik yang terdapat di alam (sifat
alamiah) dari permukaan.
◦ Metode: magnetik, gaya berat, dan
radioaktif.
Well Logging
Adalah teknik pengukuran dan pencacatan data dibawah
permukaan untuk mengetahui karakteristik formasi geologi
berdasarkan parameter-parameter fisis batuan dengan cara
menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang
sumur atau lubang bor.

log adalah hasil rekaman dalam fungsi kedalaman


terhadap proses logging .

Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang


diambil dari lubang bor (geological log),
Berdasarkan waktu pengambilan datanya well logging dibedakan
menjadi 2 yaitu:

1. Selama kegiatan pemboran berlangsung


• Mud logging
Mud logging adalah suatu teknik pengambilan data bawah permukaan
dengan menganalisa dan mengumpulkan informasi dari partikel solid
(padat),cairan, dan gas yang terbawa kepermukaan bersamaan dengan
keluarnya lumpur dari dalam lubang pengeboran.Tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang
sedang dibor

▪ Logging while drilling (lwd)


Logging while drilling (lwd) adalah pengerjaan logging yang dilakukan
bersamaan pada saat pemboran. . Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data
dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di
permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa
grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi gambaran tentang
formasi dalam tubuh batuan sedini mungkin pada saat pemboran.
METODE PENAKSIRAN DAN
PERHITUNGAN CADANGAN

Bor ID (Nomor Bor)


Lokasi data (x, y, z),
Data interval,
Assay data,
Informasi geologi (tipe batuan, karakter mineralisasi,
alterasi, dll),
Informasi tambahan (Core Recovery, RQD, Nomor Sampel,
dll)
Persyaratan Perhitungan Sumberdaya dan
Cadangan

• Dapat mencerminkan secara tepat kondisi


geologis dan karakter/sifat dari mineralisasi.
• Dilaksanakan sesuai dengan tujuan evaluasi.
• Taksiran yang baik harus didasarkan pada data
faktual yang dapat diolah secara objektif.
• Metode perhitungan yang digunakan harus
memberikan
hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi.
Faktor untuk menghasilkan tingkat kepercayaan hasil
perhitungan
• Kebenaran dan kelengkapan pengetahuan dalam
interpretasi data badan bijih.
• Kepadatan data (grid density) yang cukup
• Asumsi dan pendekatan variabel dalam interpretasi dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan teknis.
• Pendekatan rumus perhitungan dan pemodelan tidak
melanggar kaidah matematika yang ada.
KOMPILASI
(Datum yg sama)

DATA GEOLOGI DATA TOPOGRAFI DATA EKSPLORASI


( S t r u k t u r , Lit ologi) ( D H , T R , T P , A d i t , dll)

DATA BASED

DATA DASAR DATA TURUNAN

KOMBINASI

MODEL
SUMBERDAYA

MPC
KONSEP SUMBERDAYA – CADANGAN (PRODUKSI)

• Didasarkan pada:
➢ hasil aktivitas eksplorasi.
➢ nilai ekonomis endapan (kadar atau
kualitas).
➢ teknis penambangan.
➢ teknologi pengolahan.
➢ pasar.
Hubungan antara informasi eksplorasi, sumberdaya dan
cadangan
• Informasi eksplorasi ; informasi
sebagai hasil dari suatu rangkaian
kegiatan pada suatu endapan untuk
mengetahui : bentuk, ukuran,
komposisi, dan kadar.
• Sumberdaya (resources) : untuk
menyatakan suatu konsentrasi
alamiah suatu material di alam,
dimana sebagian darinya bisa
diesktrak secara ekonomis.
• Cadangan (reserve) : merupakan
sebagian dari sumberdaya
(resources) yang memenuhi
persyaratan untuk ditambang dan
ekstraksi (ketebalan, kadar/kualitas,
dan kedalaman) yang memenuhi
persyaratan hukum dan ekonomis
pada saat ini.
Dalam pemboran untuk kegiatan eksplorasi,
pemilihan metode dan jenis alat bor sangat penting
dalam keberhasilan pemboran tersebut. Pemilihan
alat bor berdasarkan jenis batuan yang akan di bor
harus diperhatikan, karena batuan pada umumnya
bersifat tidak homogen, sehingga koefisien kekuatan
setiap batuan akan berbeda-beda.

Macam-macam alat bor eksplorasi dapat dibedakan


berdasarkan berdasarkan :
- cara kerjanya
- jenis alat pemutarnya
- cara bergerak dan transportasinya.
A. Berdasarkan Cara Kerjanya
1. Metode Tumbuk (Percussive Method)

PRINSIP KERJANYA:
Pipa bor beserta bitnya bekerja
naik turun seperti menumbuk.
Kecepatan pemboran sangat
tergantung kemampuan
penetrasi mata bor yang
dipengarui oleh tinggi dan
berat tumbukannya.

Jenis alat bor dengan metode ini :


a. Bor Tumbuk Kabel
b. Hammer Drill
2. Metode Putar (Rotary Method)

Pada metode pemboran ini,


lubang bor dibentuk dengan
mekanisme putar dan disertai
pembebanan. Pipa bor berputar,
bergerak atau menggerus
sehingga batuan menjadi
terpotang dan terlepas atau
hancur. Metode pemboran ini
sesuai digunakan pada
perlapisan yang lunak sampai
keras.
Bor Putar Hidrolik (Hydraulic rotary drill)

Mata Bor Intan Bor putar spiral (electric auger drill)


Alat bor dengan metode ini antara lain :
Drifter jack hammer, dipakai untuk pemboran mendatar
sehingga memerlukan penopang (muonting device),
sehingga penyangga disebut jack leg.

Stoper jack hammer, digunakan untuk pemboran


dengan arah keatas, sehingga disangga dengan
tekscoping tube. Biasa digunakan pada pemboran di
tambang bawah tanah, contohnya pembuatan rise
maupun pembuatan shaft dengan arah keatas.

Sinker jack hammer, digunakan untuk pemboran


dengan arah bawah, contohnya pembuatan winze
maupun pembuatan shaft dengan arah kebawah.
Kelebihan mesin bor tumbuk dibandingkan mesin
bor putar antara lain :
B. Berdasarkan jenis alat pemutarnya,
dapat dibedakan menjadi :

Spindel
Pemutar Rotor (Rotary Top Head)
Spindel
Pada pemboran ini, bor dimasukkan kedalam
tabung spindel dan dapat berputar karena
dipegang atau di chuck oleh baut yang menekan
didinding luar pipa bor. Metode ini juga biasa
digunakan dalam pemboran inti.
Pemutar Rotor (Rotary Top Head)
Pipa bor dihubungkan langsung dengan rotor
atau gear box yang diletakkan diatas pipa bor,
pipa bor berputar mengikuti putaran dari gear
box. Kecepatan dari gear bok tidak dapat
diubah-ubah.
Spindel

Rotary Top Head


Skid
Mounted
Truck
Mounted
Trailer
Mounted
Crawler
Mounted
Skid Mounted
Mesin bor diletakkan pada suatu rangkaian pipa
besi, dan dipindahkan secara manual. Alat bor ini
sangat cocok digunakan pada medan yang sangat
sulit (pada daerah bergunung atau jalan miring).
Truck Mounted
Mesin bor diletakkan diatas truck, sangat praktis
dalam berpindah-pindah dari suatu lokasi
pemboran kelokasi pemboran yang lain.
Mempunyai tenaga yang lebih besar karena
sumber tenaga mesin bor bergabung dengan
rangkaian truck, sehingga lubang bor dapat lebih
besar dan dalam dibandingkan skid mounted.
Trailer Mounted
Mesin bor diletakkan diatas trailer
sehingga sangat praktis dalam berpindah-
pindah, serta mempunyai sumber tenaga
yang serta hasil kedalaman lubang bor
lebih besar dibandingkan truck mounted.
Biasanya pada kondisi jalan yang berbatu
dan medan sedikit bergunung.
Crawler Mounted
Alat berat yang digunakan pada medan
yang sulit dilalui oleh alat transportasi
lainnya. Crawler berupa rantai, mesin bor
diletakkan diatas roda crawler, cocok
digunakan pada daerah yang berbukit-
bukit, cukup curam maupun daerah yang
becek.
Skid Mounted

Truck Mounted
Trailer Mounted

Crawler Mounted
AD 500 drill rig
utk eksplorasi di
PT Adaro
Indonesia:
-Reverse
circulation
-Diamond
drilling
-Directional
drilling
Type alat bor eksplorasi :
Dalam tahap eksplorasi batubara, ada 4 type alat bor yang
dapat digunakan :
Rotary drilling
Reverse circulation
Conventional coring
Wire line drilling system.
Dari type alat bor tersebut akan berkaitan dengan type bit
(mata bor) yang digunakan.diantaranya :
3 cone Roller Rock bit
2 wing carbide insert drag bit
3 wing assembly drag bit
Auger bit
Diamond bit Berdasarkan jenis batuan yang ditembus oleh
kegiatan pemboran, maka ada beberapa jenis mata bor
Rotary Drilling system
Pada pemboran dengan system ini digubakan bantuan kompresor untuk
mensirkulasikan fluida (udara, air atau drilling mud)
Jenis mata bor (bit) yang bisa digunaan untuk system pemboran ini : 3
Cone Roller Rock bit, drag bit, Auger dan diamond bit.
System pemboran ini lebih banyak digunakan untuk daerah deposit
batubara yang mempunyai lapisan over burden relative tipis, pada
pemboran ini diperlukan pemboran dengan kecepatan penembusan
yang relative tinggi. Hasil yang didapatkan berupa cutting
Untuk mendapatkan data pemboran maka didasarkan pada
Perubahan kecepatan penembusan (pemboran)
Jenis cutting yang berhasil dibawa ke permukaan dari setiap lapisan
Untuk mendapatkan data yang lebih detail maka harus dilakukan
kegiatan geophysical logging pada lobang bekas pemboran eksplorasi.
Reverse circulation drilling
Pada pemboran ini hampir sama dengan rotary system,
sedang perbedaannya adalah :
Untuk memasukkan aliran fluida kedasar lobang bor
digunakan antara pipa dalam dan pipa luar dari doble
walled drill pipe.
Untuk membawa cutting ke permukaan, dihembuska ke
atas melewati pipa bagian dalam.
Type bit : 3 cone Roller bit
Hasil pemboran berupa cutting.
Conventional coring system
Alat yang digunakan :
Rotary drill
Doeble tube core barrel
Pipa bagian dalam untuk mendapatkan core
Ujung pipa luar diberi core bit yang melingkar
Hasil pemboran berupa inti bor berbentuk silinder dari
lapisan batuan yang ditembus alat bor.
Core barrel mempunyai variasi :
Diameter
Panjang
Pipa utuh (pipa bulat/core barrel bulat)
Pipa terbelah (split)

Untuk core barrel yang utuh (pipa bulat) maka cara


mengeluarkan core menggunakan tekanan dari tenaga
hidrolis dari mesin.
Sedang untuk pipa split : cara pengambilan core lebih
mudah.
Pada saat pemboran eksplorasi menembus lapisan
batubara, maka kecepatannya harus dikurangi sampai 70
%, sehingga core recovery dapat mencapai > 90 %
Wire Line Coring System
Alat bor ini lebih banyak digunakan pada saat ini.
Alat ini dilengkapi dengan swivel type : double tube core
barrel, dan alat ini dapat dimodifikasi yaitu :pada saat
mengangkat core, maka hanya pipa bagian dalam (yang
terisi core) yang diangkat, sementara casing (pipa bagian
luar) masih ditinggal didalam lubang bor.
Core barrel berbentuk split.
Untuk mengangkat core barrel dari dalam lubang bor
dilakukan secara mekanis dengan bantuan tenaga hidrolis.
Penanganan terhadap drill rod berkurang.
Jenis batuan yang mempengaruhi core recovery :

Kekuatan Jenis batuan Kuat tekan %


batuan (MN/m2) recovery
Sangat Kuarsit, granit, sebagian > 100 85
kuat besar batuan beku,
gneis, batuan sedimen

moderat Batupasir, batugamping, 125-100 60


schist, batuan beku

lunak Shale, mudstone, < 125 50


sebagian kecil batuan
sedimen, batuan
metaporf.
Apabila core recovery rendah maka hasilnya :
data struktur didalam seam dan komposisi lapisan
batuanya kurang bagus
data secara kualitas tidak lengkap
ketebalan seam batubara tidak tepat sehingga dalam
perhitungan jumlah cadangan juga kurang tepat.
Pemboran adalah
• bermanfaat dalam berbagai
salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya
penambangan. Pemboran masuk dalam kegiatan eksplorasi detail yaitu
kegiatan dalam proses
pengambilan conto sistematik dengan pemboran inti.Pemboran sangat
penambangan dari sebelum
dilakukan kegiatan penambangan
contohnya survey tinjau dan
prospeksi umum yaitu sampling
batuan sedangkan dalam proses
pemanbangan pemboran sangan
di perlukan dalam proses
pembokaran burden atau tanah
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai