EKSPLORASI
Tujuan Pengeboran ekplorasi adalah untuk Memberikan
informasi data mengenai keadaan bawah-tanah melalui garis
lubang pengeboran.
7.Elastisitas
Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau
modulus Young (E). Modulus elastisitas batuan bergantung pada
komposisi mineral dan porositasnya. Umumnya batuan dengan
elastisitas yang tinggi memerlukan energi yang besar untuk
menghancurkanya.
8.Plastisitas
Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan
deformasi permanen setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal,
dimana batuan tersebut belum hancur. Sifat ini sangat dipengaruhi
oleh komposisi mineral penyusunya, terutama kuarsa. Batuan yang
plastisitasnya tinggi memerlukan energi yang besar untuk
menghancurkannya.
9.Struktur Geologi
Struktur geologi seperti sesar, kekar, dan bidang perlapisan akan
berpengaruh terhadap peledakan batuan. Adanya rekaha-rekahan dan
rongga-rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan
terganggunya perambatan gelombang energy akibat peledakan.
Namun adanya rekahan-rekahan tersebut juga sangat menguntungkan
untuk mengetahui bidang lemahnya, sehingga pemboran akan
dilakukan berlawanan arah dengan bidang lemahnya.
• Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber
daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup.
• Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan
ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan
serta perencanaan pascatambang.
• Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi,
penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana
pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.
• Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh
fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.
• Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral
dan/atau batubara dan mineral ikutannya.
• Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan
mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral
ikutan.
Mengapa Pertambangan Perlu
Eksplorasi?
• Usaha/industri pertambangan →
perlu
kepastian cadangannya.
• Industri pertambangan → padat
modal →
harus memperkecil resiko.
• Kepastian mengenai data:
cadangan, sumberdaya,
karakteristik bijih/mineralogi,
kondisi geologi (geoteknik &
hidrogeologi), kondisi lingkungan →
mempermudah perencanaan
tambang, perencanaan pabrik
pengolahan, feasibilty study,
AMDAL, rencana penutupan
tambang, rencana permodalan, dll.
Tujuan Eksplorasi
5 Hal Penting Dalam Eksplorasi
1. Mencari dan menemukan cadangan bahan
galian baru 1. Pemahaman filosofi eksplorasi dan
cebakan bahan galian
2. Mengendalikan (menambah) pengembalian
investasi yang ditanam, sehingga pada suatu 2. Pengetahuan
teknologi)
(dasar
yang
ilmu
terkait
dan
dalam
saat dapat memberikan keuntungan yang pekerjaan eksplorasi
ekonomis (layak) 3. Pemahaman konsep dan metode
3. Mengendalikan (penambahan/pengurangan) eksplorasi
jumlah cadangan, dimana cadangan 4. Prinsip dasar dan penerapan metode
merupakan dasar dari aktivitas (teknologi) eksplorasi.
penambangan 5. Pengembalian keputusan pada setiap
tahapan eksplorasi
4. Mengendalikan atau memenuhi kebutuhan
pasar atau industry
5. Diversivikasi sumberdaya alam
6. Mengontrol sumber-sumber bahan baku
sehingga dapat berkompetisi dalam
persaingan pasar.
7. Memperkecil atau mengurangi resiko
geologi
Metode dan Kegiatan Eksplorasi
1. Pemetaan geologi/alterasi.
2. Tracing float, paritan, dan sumur uji.
3. Penginderaan jarak jauh
4. Sampling (pengambilan dan
preparasi conto).
5. Pemboran eksplorasi dan sampling
6. pemboran
Pemetaan Eksplorasi/ Geologi
➢ Merupakan suatu kegiatan pendataan
informasi-informasi geologi permukaan.
➢ Menghasilkan suatu bentuk laporan
berupa peta geologi yang memuat
informasi tentang:
▪ Penyebaran dan susunan batuan (lapisan
batuan).
▪ Informasi gejala-gejala struktur geologi
yang mungkin mempengaruhi pola
penyebaran batuan.
▪ Informasi tanda-tanda mineralisasi
yang berupa alterasi mineral,
karakteristik host rock, singkapan-
singkapan vein/urat, dll.
Tracing Float, Paritan, dan Sumur Uji
⚫ Float adalah fragmen-fragmen atau
pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari
badan bijih yang lapuk dan tererosi → gaya
gravitasi dan aliran air, maka float ini
ditransport ke tempat-tempat yang lebih
rendah. Tracing Float
⚫ Trenching (pembuatan paritan) merupakan ZONA
MINERALISASI
Biogeokimia
Vegetasi Geokimia uapair
Geokimia tanah
Horizon A
B
tanah C
Penutup Hidrogeokimia
batuan Geokimia batuan
Batua
n
induk
Pengertian:
Metode eksplorasi tak langsung
dengan memanfaatkan kontras
atau perbedaan sifat fisik batuan,
mineral/ bijih dari endapan
bahan galian dengan batuan
sampingnya ➔ anomali !!
Metoda Eksplorasi Tak Langsung
(Eksplorasi Geofisika)
⚫ Metode aktif:
◦ Dilakukan dengan cara memberikan
gangguan berupa arus listrik atau
getaran ke bawah permukaan bumi.
◦ Metode: geolistrik, elektromagnetik, dan
seismik.
⚫ Metode pasif:
◦ Dilakukan dengan cara mendeteksi sifat-
sifat fisik yang terdapat di alam (sifat
alamiah) dari permukaan.
◦ Metode: magnetik, gaya berat, dan
radioaktif.
Well Logging
Adalah teknik pengukuran dan pencacatan data dibawah
permukaan untuk mengetahui karakteristik formasi geologi
berdasarkan parameter-parameter fisis batuan dengan cara
menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang
sumur atau lubang bor.
DATA BASED
KOMBINASI
MODEL
SUMBERDAYA
MPC
KONSEP SUMBERDAYA – CADANGAN (PRODUKSI)
• Didasarkan pada:
➢ hasil aktivitas eksplorasi.
➢ nilai ekonomis endapan (kadar atau
kualitas).
➢ teknis penambangan.
➢ teknologi pengolahan.
➢ pasar.
Hubungan antara informasi eksplorasi, sumberdaya dan
cadangan
• Informasi eksplorasi ; informasi
sebagai hasil dari suatu rangkaian
kegiatan pada suatu endapan untuk
mengetahui : bentuk, ukuran,
komposisi, dan kadar.
• Sumberdaya (resources) : untuk
menyatakan suatu konsentrasi
alamiah suatu material di alam,
dimana sebagian darinya bisa
diesktrak secara ekonomis.
• Cadangan (reserve) : merupakan
sebagian dari sumberdaya
(resources) yang memenuhi
persyaratan untuk ditambang dan
ekstraksi (ketebalan, kadar/kualitas,
dan kedalaman) yang memenuhi
persyaratan hukum dan ekonomis
pada saat ini.
Dalam pemboran untuk kegiatan eksplorasi,
pemilihan metode dan jenis alat bor sangat penting
dalam keberhasilan pemboran tersebut. Pemilihan
alat bor berdasarkan jenis batuan yang akan di bor
harus diperhatikan, karena batuan pada umumnya
bersifat tidak homogen, sehingga koefisien kekuatan
setiap batuan akan berbeda-beda.
PRINSIP KERJANYA:
Pipa bor beserta bitnya bekerja
naik turun seperti menumbuk.
Kecepatan pemboran sangat
tergantung kemampuan
penetrasi mata bor yang
dipengarui oleh tinggi dan
berat tumbukannya.
Spindel
Pemutar Rotor (Rotary Top Head)
Spindel
Pada pemboran ini, bor dimasukkan kedalam
tabung spindel dan dapat berputar karena
dipegang atau di chuck oleh baut yang menekan
didinding luar pipa bor. Metode ini juga biasa
digunakan dalam pemboran inti.
Pemutar Rotor (Rotary Top Head)
Pipa bor dihubungkan langsung dengan rotor
atau gear box yang diletakkan diatas pipa bor,
pipa bor berputar mengikuti putaran dari gear
box. Kecepatan dari gear bok tidak dapat
diubah-ubah.
Spindel
Truck Mounted
Trailer Mounted
Crawler Mounted
AD 500 drill rig
utk eksplorasi di
PT Adaro
Indonesia:
-Reverse
circulation
-Diamond
drilling
-Directional
drilling
Type alat bor eksplorasi :
Dalam tahap eksplorasi batubara, ada 4 type alat bor yang
dapat digunakan :
Rotary drilling
Reverse circulation
Conventional coring
Wire line drilling system.
Dari type alat bor tersebut akan berkaitan dengan type bit
(mata bor) yang digunakan.diantaranya :
3 cone Roller Rock bit
2 wing carbide insert drag bit
3 wing assembly drag bit
Auger bit
Diamond bit Berdasarkan jenis batuan yang ditembus oleh
kegiatan pemboran, maka ada beberapa jenis mata bor
Rotary Drilling system
Pada pemboran dengan system ini digubakan bantuan kompresor untuk
mensirkulasikan fluida (udara, air atau drilling mud)
Jenis mata bor (bit) yang bisa digunaan untuk system pemboran ini : 3
Cone Roller Rock bit, drag bit, Auger dan diamond bit.
System pemboran ini lebih banyak digunakan untuk daerah deposit
batubara yang mempunyai lapisan over burden relative tipis, pada
pemboran ini diperlukan pemboran dengan kecepatan penembusan
yang relative tinggi. Hasil yang didapatkan berupa cutting
Untuk mendapatkan data pemboran maka didasarkan pada
Perubahan kecepatan penembusan (pemboran)
Jenis cutting yang berhasil dibawa ke permukaan dari setiap lapisan
Untuk mendapatkan data yang lebih detail maka harus dilakukan
kegiatan geophysical logging pada lobang bekas pemboran eksplorasi.
Reverse circulation drilling
Pada pemboran ini hampir sama dengan rotary system,
sedang perbedaannya adalah :
Untuk memasukkan aliran fluida kedasar lobang bor
digunakan antara pipa dalam dan pipa luar dari doble
walled drill pipe.
Untuk membawa cutting ke permukaan, dihembuska ke
atas melewati pipa bagian dalam.
Type bit : 3 cone Roller bit
Hasil pemboran berupa cutting.
Conventional coring system
Alat yang digunakan :
Rotary drill
Doeble tube core barrel
Pipa bagian dalam untuk mendapatkan core
Ujung pipa luar diberi core bit yang melingkar
Hasil pemboran berupa inti bor berbentuk silinder dari
lapisan batuan yang ditembus alat bor.
Core barrel mempunyai variasi :
Diameter
Panjang
Pipa utuh (pipa bulat/core barrel bulat)
Pipa terbelah (split)