TEKNIK PELEDAKAN
Patut disadari bahwa perkembangan teknik peledakan saat ini berjalan dengan sangat cepat,
perkembangan bahwa peledak mulai dari black powder, nitrogiseria, ammonium nitrat, yang
dicampur dengan fuel oil sampai kepada wather gel explosive. System inisiasi penyelaan yang
tradisional yaitu metode cap and face telah banyak diganti dengan system yang lebih aman dan
fleksibel dari system elektrik dan non elektrik yang memakai sitem tunda (the like). Sedangkan
pemilihan didalam proses peledakan ada dua unsure utama yaitu batuan dan bahan peledak
unsure utama tersebut akan terlihat juga unsure-unsur penunjang seperti manusia, metode,
pelengkap, dan peraltan peledakan serta biaya, semua unsure yang terlihat akan dibahas secara
umum alam 9 pokok bahasan kaitannya dengan unsure lain pokok bahasan yang akan diberi
secara berturut-turut batuan bahan peledak, pelengkap, dan pemboran, penyambungan dan
penambangan, prinsip mekanisme peledakan, teknik peledakan, dan ekonomi peledakan.
1. Batuan
a. Macam-macam batuan
Dalam peledakan terlihat 2 unsur utama yang memegang peranan penting yaitu :
- Batuan atau material yang akan diledakkan
- Bahan peledak dan peralatan yang akan digunakan disamping unsure manusia khususnya,
sehingga untuk memilih metode peledakan yang tepat diperlukan pengetahuan yang baik
terutama kedua unsure tersebut berdasarkan mineral pembentuknya batuan secara konvensional
dapat dibagi menjadi : batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
Sedangkan menurut leonart chert yang bertitik tolak dari suatu pengertian teknik, batuan dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Intract rock
Bagian atau possibly goodies dari suatu batuan yang relative uniform dari suatu tipe petronik
yang mengalami suatu pengerusan mekanis berat dari keadaan geologi semula seperti patahan
atau join.
b. Insitu rock
Massa batuan dari suatu ukuran tertentu yang mengandung contoh represan tatik yang sudah
mengalami kerusakan-kerusakan berat massa batuan dapat lebih dari satu tipe.
Karakteristik dari intec rock berhubungan dengan proses seperti pemboran, pemecahan, grinding
atau operasi-operasi mechanic lainnya dimana persentase terbesar dari permukaan batuan adalah
feash, sedangkn karakteristik dari insitu rock berhubungan dengan persoalan-persoalan dalam
desaing terhadap stabilitas lereng ataupun bukaan-bukaan dalam tbt
c. Resistance
Adalah sifat batuan yang untuk mempertahankan diri menahan kejutan agar keadaannya tetap
seperti semula. Sifat ini penting diketahui untuk dapat menentukan jumlah dan jenis bahan
d. Straight
Sifat ii biasanya dihubungkan dengan tarikan (tension) batuan sangat lemah terhadap tarikan dan
lebih tahan terhadap tekanan (compersion) pada prinsipnya compersive straigt jauh lebih besar
dari pada tensile straigt (limostone : batu gamping mempunyai kompersive straight antara 3500-
25.000 psi akan tetapi tensile straigt antara 500-2500 psi. karakteristik ini erat hubungannya
dengan peledakan.
e. Density
Batuan atau bahan galian yang lebih erat memerlukan lebih banyak energy untuk pecah dan
pindah tempat, sehingga diperlukan bahan peledak dengan kekuatan atau jumlah muatan yang
lebih besar.
f. Velocity of energy prepagation percepatan merambatkan energy dalam batuan adalah sawah
atau lebih kecil dari kecepatan reaksi untuk bahan peledak dan akan bertambah besar dengan
bertambahnya density kecepatan rambat gelombang pada batuan selalu dicirikan sebagai
kecepatan longingtudinal.