Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM MAGISTER GEOFISIKA

UNIVERSITAS INDONESIA

UJIAN AKHIR
GEOLOGI STRUKTUR
HARI/TANGGAL :RABU, 21 APRIL 2021
JAM : 16.00 - 17.30
DOSEN : AGUS GUNTORO
OPEN BOOK

Nama : Eka Liandari


NRM : 2306175503
Waktu pengumpulan :Jum’at, 3 November pkl 23.00

JAWABLAH DENGAN SINGKAT DAN JELAS

1. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEOLOGI STRUKTUR, DAN APAKAH


IMPLIKASI DARI PEMBELAJARAN GEOLOGI STRUKTUR TERHADAP
PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT FISIKA DARI BATUAN DAN PERANANNYA
DALAM APLIKASI ILMU KEBUMIAN.

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang arsitektur
batuan sebagai hasil dari proses perubahan bentuk dan ukuran batuan (deformasi) yang
disebabkan gaya internal dan eksternal yang bekerja di dalam bumi karena aktivitas
tektonik.

Implikasi pembelajaran geologi struktur terhadap pemahaman sifat-sifat fisika batuan


diantaranya :
• Geologi struktur membantu kita memahami sifat mekanis batuan, seperti kekuatan
tekan, elastisitas, dan permeabilitas. Ini penting untuk kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya mineral, hidrokarbon, dan air tanah.
• Geologi struktur memungkinkan kita untuk memahami bagaimana batuan mengalami
deformasi dan perubahan bentuk akibat adanya stress dan strain. Hal tersebut dapat
membantu dalam menilai elastisitas, kekuatan, dan ketahanan batuan terhadap
deformasi. Batuan yang mengalami deformasi akan memiliki sifat fisika yang berbeda
daripada batuan yang tidak terpengaruh.
• Studi geologi struktur dapat membantu dalam memahami pembentukan lipatan dalam
batuan, yang merupakan hasil dari tekanan kompresional. Lipatan mempengaruhi sifat
fisika batuan, seperti orientasi lapisan batuan, penentuan kepadatan, dan porositas.
• Geologi struktur memungkinkan kita untuk memahami bagaimana patahan
mempengaruhi sifat fisika batuan, termasuk permeabilitas (kemampuan batuan untuk
melewatkan fluida), kekuatan, dan kerapatan patahan.

Peran Geologi struktur dalam ilmu kebumian :


• Geologi struktur membantu kita memahami bagaimana kerak Bumi mengalami
deformasi akibat tekanan dan gaya yang bekerja padanya. Ini termasuk pemahaman
tentang lipatan (folds), patahan (faults), dan patahan besar (fault zones). Pengetahuan
tentang deformasi ini penting dalam memahami sejarah geologi dan evolusi kerak
Bumi.

1
• Geologi struktur membantu dalam identifikasi dan penelitian patahan (faults) yang
mungkin menjadi penyebab gempa bumi. Hal ini penting dalam pemantauan potensi
bencana gempa bumi serta pengembangan tindakan mitigasi risiko gempa.
• Geologi struktur digunakan dalam industri minyak dan gas bumi untuk memahami
struktur bawah tanah dan lokasi yang potensial untuk pengeboran sumur minyak dan
gas. Ini dapat membantu mengidentifikasi reservoir minyak dan gas serta
mengoptimalkan produksi.
• Geologi struktur berperan dalam penelitian sumberdaya alam seperti tambang mineral
dan batuan. Pengetahuan tentang lipatan dan patahan dapat membantu dalam
menemukan deposit mineral yang berharga.
• Geologi struktur menyediakan alat untuk memahami pergerakan dan interaksi antar
lempeng tektonik. Ini tidak hanya penting untuk memahami gempa bumi tetapi juga
untuk mengeksplorasi sumber daya mineral dan energi.

2. JELASKAN PENGERTIAN SIFAT MEKANIKA BATUAN TERHADAP GAYA


TEKTONIK YANG TERJADI DAN JELASKAN HAL-HAL APA SAJA YANG
MEMPENGARUHI SIFAT-SIFAT ITU.
Sifat mekanika batuan adalah kumpulan karakteristik fisik yang menggambarkan
bagaimana batuan akan bereaksi terhadap penerapan gaya eksternal, termasuk gaya
tektonik. Sifat mekanika ini meliputi:
• Kekuatan Tekan (Compressive Strength): Kemampuan batuan untuk menahan
gaya kompresi tanpa mengalami kerusakan.
• Modulus Elastisitas (Young’s Modulus): Ukuran kekakuan batuan, atau
kemampuannya untuk kembali ke bentuk aslinya setelah ditekan atau ditarik.
• Kekuatan Geser (Shear Strength): Kemampuan batuan untuk menahan gaya
geser, yang bisa mengakibatkan deformasi batuan.
• Permeabilitas: Kemampuan batuan untuk mentransmisikan fluida, yang penting
dalam konteks reservoir minyak dan gas, serta manajemen air tanah.
• Porositas: Persentase volume batuan yang terdiri dari pori atau celah, yang juga
mempengaruhi permeabilitas.
• Ductility and Brittleness: Kemampuan batuan untuk mengalami deformasi plastis
(ductile) atau patah (brittle) di bawah tekanan.
• Frictional Properties: Sifat gesekan batuan, yang mempengaruhi bagaimana
batuan akan bereaksi saat ada pergerakan sepanjang patahan.

Faktor yang Mempengaruhi Sifat Mekanika Batuan


• Komposisi Mineral: Jenis mineral yang membentuk batuan akan mempengaruhi
kekuatan dan kekakuan batuan tersebut.
• Tekstur: Ukuran, bentuk, dan pengaturan mineral dalam batuan bisa
mempengaruhi sifat mekanisnya.
• Kondisi Lingkungan: Tekanan dan suhu bisa mempengaruhi sifat mekanika
batuan, terutama pada kedalaman yang besar.
• Kehadiran Fluida: Air atau fluida lainnya bisa mempengaruhi kekuatan dan
permeabilitas batuan.
• Struktur Internal: Kekar, patahan, atau lipatan dalam batuan dapat mempengaruhi
kekuatan dan deformasi batuan.
• Struktur Mikroskopis: Porositas dan permeabilitas juga dipengaruhi oleh struktur
mikroskopis batuan.

2
• Tekanan Pori: Tekanan fluida di dalam pori-pori batuan dapat mempengaruhi
kekuatan efektif batuan dan kecenderungan terhadap kegagalan struktural.
Sifat-sifat mekanika ini adalah parameter kunci dalam berbagai aplikasi
geoteknik dan eksplorasi sumber daya, dan pemahaman yang baik tentang faktor-
faktor ini adalah esensial untuk memahami bagaimana batuan akan bereaksi
terhadap gaya tektonik atau intervensi manusia.

3. BAGAIMANA ANALISIS KINEMATIKA DAPAT DIJELASKAN SEBAGAI


PEMAHAMAN JENIS DEFORMASI BATUAN, DAN KAITANNYA TERHADAP
TEKTONIK; BERIKAN BEBERAPA CONTOH GAMBAR.

Analisa kinematika merupakan analisa rekonstruksi dari pergerakan yang terjadi pada
saat proses deformasi batuan yang terjadi disemua skala. Analisa kinematika hanya
memperhatikan perubahan bentuk, ukuran dan pergerakan (strain) yang terjadi tanpa
memperhatikan atau menginterpretasikan gaya atau tekanan yang menyebabkan
deformasi tersebut. Analisis kinematika dalam geologi struktur membantu kita
memahami jenis, jumlah, dan urutan deformasi yang telah mempengaruhi batuan atau
kelompok batuan. Ini melibatkan pengamatan tentang bagaimana batuan bergerak,
berputar, atau berdeformasi.
Dalam konteks tektonik, analisis kinematika bisa sangat membantu untuk:
• Memahami Regimen Tektonik: Menentukan apakah suatu area mengalami tekanan
kompresional, ekstensional, atau geser.
• Pemetaan Patahan dan Sesar: Identifikasi dan analisis patahan dan sesar untuk
menentukan sejarah tektonik suatu wilayah.
• Rekonstruksi Peristiwa Tektonik: Memahami urutan dan timing peristiwa tektonik
yang telah berlaku, yang bisa membantu dalam eksplorasi sumber daya atau penilaian
risiko bencana.
• Analisis kinematika sesar memberikan informasi tentang arah dan besarnya
pergerakan lempeng.

Contoh Analisis Kinematika :

Tranlasi Rotasi

Dilatasi Distorsi

3
Melalui analisis kinematika, memungkinkan kita untuk memvisualisasikan dan mengukur
bagaimana batuan telah berdeformasi.. Analisis ini memberikan informasi tentang sejarah
tektonik suatu wilayah, memungkinkan para geolog untuk memahami gaya-gaya yang
telah bekerja pada batuan dan implikasi dari perubahan-perubahan tersebut.

4. JELASKAN HUBUNGAN STRESS DAN STRAIN TERHADAP VARIASI DARI


DEFORMASI YANG TERJADI PADA KERAK BUMI DITINJAU DARI BERBAGAI
PARAMETER YANG ANDA KETAHUI.

Stress (Tekanan) merupakan gaya per unit area yang diterapkan pada suatu bahan. Dalam
konteks geologi, stress bisa berasal dari beban lapisan batuan di atas, pergerakan lempeng
tektonik, atau perubahan termal dalam kerak. Strain (Regangan) adalah perubahan bentuk
atau ukuran suatu bahan sebagai respons terhadap stress yang diterapkan. Strain bisa
elastis (reversibel) atau plastis (ireversibel).
Hubungan Stress dan Strain:
• Jika batuan kembali ke bentuk aslinya setelah stress dihilangkan, deformasinya
disebut elastis. Ini diatur oleh Hukum Hooke, yang menyatakan bahwa strain
sebanding dengan stress yang diterapkan selama batuan tetap dalam batas
elastisitasnya.
• Jika batuan tidak kembali ke bentuk aslinya setelah stress dihilangkan, deformasinya
disebut plastis. Setelah batuan melewati batas elastisitasnya, ia akan mengalami
deformasi plastis dan bisa melipat atau patah.

Parameter yang mempengaruhi stress dan strain


• Jenis Batuan: Batuan seperti gneiss mungkin lebih resisten terhadap deformasi
dibandingkan dengan batuan seperti lempung.
• Suhu dan Kedalaman: Pada kedalaman yang lebih besar, suhu meningkat, membuat
batuan lebih duktif dan cenderung mengalami deformasi plastis daripada elastis.
• Durasi dan Magnitudo Stress: Tekanan yang diterapkan secara tiba-tiba (seperti dalam
gempa bumi) mungkin menyebabkan batuan patah, sedangkan tekanan yang
diterapkan secara bertahap bisa menyebabkan melipat.
• Keberadaan fluida : fluida dalam pori batuan dapat meningkatkan tekanan pori dan
mempengaruhi kekuatan dan deformasi batuan.

Dampak pada Kerak Bumi:


Variasi stress dan strain berkontribusi pada pembentukan berbagai struktur
geologi,seperti sesar, lipatan, dan tektonik lempeng. Kombinasi berbagai parameter
tersebut mempengaruhi cara kerak bumi merespons tekanan, apakah itu melalui
perpindahan lempeng tektonik, deformasi lokal, atau kombinasi keduanya.

5. JELASKAN DAN GAMBARKAN SERTA KETERBATASAN TERHADAP HAL YANG


BERKAITAN ANTARA MEKANISME PEMBENTUKAN STRUKTUR DAN MODEL
STRUKTUR YANG TERBENTUK, SERTA JELASKAN KAITANNYA TERHADAP
GEODINAMIKA YANG ADA.
Suatu struktur geologi baik berupa sesar maupun lipatan, terbentuk akibat adanya suatu
tegasan yang bekerja berupa tarikan (ekstensi) maupun dorongan (kompresi) yang
mengakibatkan suatu benda yang dikenainya mengalami perubahan posisi atau kedudukan dan
atau berubah bentuk. Suatu benda atau bahan apabila dikenakan suatu tegasan akan

4
mengalami tegangan (stress) maupun regangan (strain). Stress ini bisa berasal dari berbagai
proses geodinamika, termasuk gerakan lempeng tektonik, isostasi, gravitasi, dan perubahan
volume karena metamorfosis atau kristalisasi.

Kenampakan tegangan (Ꝺ) dan regangan (S)

Mekanisme Pembentukan Struktur


• Pemendekan kerak: ketika dua lempeng tektonik bertabrakan, kerak akan mengalami
pemendekan. Ini dapat mengakibatkan pembentukan pegunungan melalui proses
lipatan dan sesar balik (thrust faulting).
• Peregangan kerak: di zona divergen, seperti tengah samudra atau rift benua, kerak
meregang dan menipis, yang bisa menyebabkan pembentukan sesar normal dan
cekungan rift.
• Geseran Lateral: di zona transform, lempeng tektonik bergeser lateral satu sama lain,
menciptakan sesar geser atau strike-slip faults.
• Pelebaran dan Intrusi: Pelebaran kerak akibat intrusi magma dapat menciptakan
struktur seperti dome dan basin yang terkait dengan vulkanisme dan proses tektonik
magmatik.

Model Struktur yang Terbentuk


• Lipatan: Struktur lipatan, termasuk antiklin dan sinklin, merupakan hasil dari stres
kompresi

5
• Sesar: Struktur sesar dapat terbentuk dari stres kompresi, ekstensi, atau geseran lateral.
Jenis-jenis sesar utama adalah sesar normal (akibat peregangan), sesar balik atau
reverse fault (akibat kompresi), dan sesar geser atau strike-slip fault (akibat geseran
lateral).

• Dome dan Basin: Struktur ini terbentuk akibat proses intrusi atau subsidensi. Dome
adalah lengkungan batuan yang membumbung ke atas, sementara basin adalah
cekungan di mana lapisan batuan mengendap.

Kaitannya dengan Geodinamika


• Pergerakan lempeng tektonik adalah pendorong utama dari proses-proses
pembentukan struktur geologi di atas. Mekanika lempeng dan interaksinya
menentukan jenis struktur yang akan terbentuk dan distribusinya.
• Proses Mantel dan Kerak: Konveksi mantel dapat mempengaruhi tektonik lempeng di
atasnya, termasuk pembentukan zona subduksi dan mid-ocean ridges. Proses di kerak,
seperti metamorfosis, juga dapat menyebabkan perubahan volume yang memicu
deformasi.
• Kenaikan dan Turunnya Kerak (Isostasi): Kenaikan atau turunan kerak sebagai
respons terhadap penambahan atau pengurangan beban di atasnya (misalnya, karena
erosi atau pengendapan) juga dapat menyebabkan pembentukan struktur.

6
6. JELASKAN HUBUNGAN ANTARA ANALOGUE MODEL (SAND BOX
MODELLING) TERHADAP SINTESA DARI SEBUAH INTERPRETASI STRUKTUR
DARI PENAMPANG SEISMIK; JELASKAN HAL-HAL YANG BERKAITAN
DENGAN BEBERAPA KENDALA DAN BATASAN YANG ADA. JELASAKAN
DENGAN GAMBAR.
Analog modeling, seperti sand box modeling, adalah metode eksperimental yang
digunakan untuk memahami proses geologis dan tektonik dengan cara menciptakan
situasi yang serupa (analog) pada skala yang lebih kecil. Dalam sand box modeling,
material seperti pasir, tanah liat, atau serbuk gypsum digunakan untuk mensimulasikan
perilaku batuan di kerak bumi di bawah kondisi tektonik yang berbeda. Model ini sangat
berguna dalam memvisualisasikan dan memahami pembentukan struktur geologi seperti
lipatan, sesar, dan rekahan yang bisa terjadi pada skala yang lebih besar di kerak bumi.
Sand box modeling dapat digunakan untuk meniru proses tektonik yang menciptakan
struktur geologi yang diamati pada penampang seismik. Dengan melakukan ini, geologis
dapat memahami bagaimana struktur tertentu mungkin telah terbentuk dan berevolusi
seiring waktu. Sand box modeling memberikan perspektif tiga dimensi dan dapat
membantu memvisualisasikan hubungan kompleks antara berbagai struktur geologi yang
mungkin tidak langsung jelas dari penampang seismik dua dimensi. Dengan
menggunakan sand box modeling, para geologis dapat menguji berbagai skenario
tektonik dan melihat bagaimana perubahan kondisi dapat mempengaruhi pembentukan
struktur geologi. Ini dapat membantu dalam memprediksi evolusi struktur geologi di
masa depan.

Gambar di atas menunjukkan sebuah model analog "sandbox" untuk mensimulasikan


pembentukan dan evolusi struktur tektonik. Simulasi ini dilakukan dengan
memperhatikan pergerakan dari satu sisi (disebut "mobile wall"), yang menghasilkan
deformasi pada material yang ada di dalam "kotak pasir" tersebut. Ada beberapa jenis
material yang digunakan dalam model ini, termasuk pasir kuarsa, korundum, dan material

7
lain yang lebih lemah seperti mikrobeads. Material ini mewakili berbagai jenis batuan
dan kelembutan yang bisa ditemui di bawah permukaan bumi.
Evolusi Struktur:
a: Ini adalah kondisi awal model sebelum ada deformasi. Dapat dilihat bahwa ada
"grabens" atau cekungan yang diisi dengan material lebih lemah.
b: Saat dinding bergerak, deformasi mulai terjadi. Struktur batuan mulai berubah.
c: Perubahan struktur menjadi lebih jelas, dengan pembentukan lipatan dan sesar.
d: Deformasi berlanjut, menunjukkan evolusi lebih lanjut dari struktur batuan.
e: Ini adalah gambaran akhir dari model setelah pergerakan dinding berhenti.
Garis merah putus-putus dan tebal mewakili sesar. Tanda "n" menunjukkan sesar normal,
sementara "r" menunjukkan sesar terbalik.
Skala: Ada skala di sisi gambar untuk memberikan referensi ukuran. Ini membantu dalam
memahami seberapa besar perubahan yang terjadi dalam model.

Secara keseluruhan, gambar ini menggambarkan bagaimana struktur geologi dapat


berevolusi seiring waktu karena tekanan tektonik. Model seperti ini memberikan
wawasan tentang proses yang terjadi di bawah permukaan bumi dan membantu para
geolog memahami bagaimana struktur batuan seperti cekungan, lipatan, dan sesar
terbentuk.

Kendala dan Batasan Sand Box Modeling


• Skala dan Material
Properti fisik dari material model mungkin tidak selalu secara akurat
merepresentasikan properti batuan asli di kerak bumi karena perbedaan skala dan
kondisi.
• Kompleksitas Alam
Tidak semua faktor geologis dapat disimulasikan atau direplikasi dalam model, seperti
perubahan kimia, temperatur, dan tekanan yang terjadi di bawah permukaan bumi.
• Simplifikasi
Model sering kali harus disederhanakan untuk membuat eksperimen praktis, yang bisa
mengurangi kompleksitas hasilnya.

7. JELASKAN PERBEDAAN SECARA GENETIKA ANTARA STRUKTUR HORST-


GRABEN DAN FLOWER STRUCTURE DITINJAU DARI ASPEK TEKTONIK.

Struktur Horst-Graben dan Flower Structure adalah dua jenis formasi tektonik yang
muncul sebagai hasil dari pergerakan sesar, tetapi memiliki latar belakang genetik dan
mekanisme pembentukan yang berbeda.
Perbedaannya diantaranya :
• Struktur Horst-Graben terbentuk sebagai hasil dari aktivitas ekstensional di kerak
benua sedangkan Flower Structure muncul dari gerakan sesar mendatar di daerah
dengan gaya kompresi atau transpresi.
• Dalam konteks ekstensi, sesar normal berkembang menyebabkan blok-blok kerak
bergerak naik atau turun relatif terhadap satu sama lain. Blok yang naik disebut
"Horst", sedangkan yang turun disebut "Graben" sedangkan flower structure terjadi
akibat pergerakan mendatar, batuan di atas sesar mengalami pergerakan vertikal yang
membentuk pola yang mirip dengan bunga saat dilihat dari penampang melintang.

8
• Struktur Horst-Graben biasanya dijumpai di daerah-daerah dengan aktivitas tektonik
ekstensional, seperti di lembah rift atau zona penyebaran benua sedangkan flower
struktur biasanya ditemukan di daerah dengan aktivitas tektonik kompresi atau
transpresi, terutama di daerah tepi lempeng atau di sekitar zona sesar transformasi.

8. JELASKAN MENGAPA POLA DAN DISTRIBUSI DARI STRUKTUR-STRUKTUR


YANG ADA PADA SUATU DAERAH SERTA PEMODELAN STRUKTUR YANG
DIBUAT MEMERLUKAN PENGETAHUAN TENTANG UMUR

Pemahaman tentang umur struktur geologi sangat penting dalam menafsirkan pola,
distribusi, dan pemodelan struktur karena beberapa alasan berikut:
• Konteks Tektonik dan Geologi Sejarah
Dengan mengetahui umur suatu struktur memungkinkan kita untuk memasukkannya
ke dalam konteks tektonik dan sejarah geologi yang lebih luas. Misalnya, struktur
yang terbentuk selama era Mesozoik mungkin terkait dengan peristiwa tektonik
tertentu yang tidak relevan untuk struktur yang terbentuk selama era Kainozoik.
• Interaksi Antara Struktu
Dalam banyak kasus, struktur yang lebih tua dapat mempengaruhi pembentukan dan
orientasi struktur yang lebih muda. Sebagai contoh, zona kelemahan yang ada dalam
struktur yang lebih tua bisa menjadi titik fokus untuk deformasi yang terjadi pada
periode berikutnya.
• Evolusi Struktur
Mengetahui urutan temporal dari peristiwa deformasi memungkinkan kita untuk
merekonstruksi evolusi suatu daerah. Hal ini sangat penting dalam pemodelan
struktural, terutama jika kita ingin memprediksi perilaku struktur dalam kondisi
tertentu atau di masa depan.
• Pemahaman Reservoir dan Sumber Daya Alam
Dalam konteks eksplorasi hidrokarbon atau pertambangan, pemahaman tentang umur
struktur dapat membantu mengidentifikasi kapan suatu reservoir terbentuk, kapan
sumber daya tertentu terakumulasi, atau bagaimana migrasi fluida berlangsung
sepanjang waktu.
• Korelasi dan Stratigrafi
Dalam geologi, kita sering mengkorelasikan lapisan berdasarkan usianya. Dengan
memahami umur struktur, kita dapat membuat interpretasi yang lebih tepat tentang
lingkungan pengendapan, migrasi fluida, atau peristiwa tektonik lainnya yang
mungkin mempengaruhi daerah tersebut.
• Permodelan Geologi dan Simulasi
Dalam permodelan geologi dan simulasi, umur dan sejarah tektonik suatu struktur
menjadi kunci untuk membuat model yang akurat dan realistis, memastikan bahwa
simulasi yang dihasilkan sesuai dengan realitas geologi.

Anda mungkin juga menyukai