Husnul Khatima
D111211037
Sifat fisik batuan memainkan peran penting dalam mekanika batuan, yang berhubungan
dengan perilaku batuan di bawah beban dan tekanan yang berbeda. Beberapa sifat fisik batuan
yang penting meliputi kekuatan, modulus elastisitas, kekakuan geser, permeabilitas, dan indeks
kerentanan. Paper ini akan membahas tentang pengertian sifat fisik batuan, metode pengambilan
data, serta rumus-rumus yang digunakan dalam menghitung sifat fisik batuan.
Sifat fisik batuan adalah karakteristik fisik yang dimiliki oleh batuan, seperti kekuatan,
kekakuan geser, modulus elastisitas, permeabilitas, dan indeks kerentanan. Sifat fisik batuan ini
sangat penting dalam mekanika batuan, karena dapat mempengaruhi perilaku batuan di bawah
beban dan tekanan yang berbeda.
Sifat fisik batuan sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral dan tekstur batuan. Mineral-
mineral yang terkandung dalam batuan menentukan sifat fisik batuan, seperti kekuatan,
kekakuan, dan permeabilitas. Mineral-mineral yang keras, seperti kuarsa, akan memberikan
kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi pada batuan. Sementara itu, mineral-mineral yang
lunak, seperti lempung, akan memberikan kekakuan yang rendah pada batuan.
Tekstur batuan juga mempengaruhi sifat fisik batuan. Butiran-butiran halus dalam batuan
akan memberikan permeabilitas yang rendah pada batuan, sementara pori-pori besar dalam
batuan akan memberikan permeabilitas yang tinggi pada batuan. Tekstur batuan juga
mempengaruhi daya dukung batuan, misalnya batuan dengan butiran kasar akan memiliki daya
dukung yang lebih tinggi dibandingkan dengan batuan dengan butiran halus.
Pengetahuan tentang sifat fisik batuan sangat penting dalam mekanika batuan. Sifat fisik
batuan harus diketahui untuk menentukan kekuatan dan stabilitas batuan dalam proses rekayasa
geoteknik, seperti dalam pembangunan jalan raya, jembatan, terowongan, dan bendungan.
Kekuatan dan kekakuan batuan juga mempengaruhi perilaku tanah di atas batuan, seperti dalam
stabilitas lereng dan daya dukung fondasi
Metode pengambilan data sifat fisik batuan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
pengujian laboratorium, pengukuran in situ, dan pengamatan visual. Pengujian laboratorium
dilakukan dengan memotong atau membor batuan menjadi bentuk tertentu, kemudian dilakukan
pengujian pada sampel batuan tersebut. Pengukuran in situ dilakukan dengan menggunakan alat
khusus untuk mengukur sifat fisik batuan di lokasi yang sesuai. Pengamatan visual dilakukan
dengan mengamati karakteristik fisik batuan, seperti warna, tekstur, dan porositas.
Beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung sifat fisik batuan adalah sebagai
berikut:
- Kekuatan Tekan Batuan:
σc = P/A
σc : kekuatan tekan batuan (MPa)
P : beban tekan maksimum yang dapat ditahan batuan (N)
A : luas penampang batuan yang terkena beban (m²)
- Permeabilitas Batuan:
K = Q/LAΔh
K : permeabilitas batuan (m/s)
Q : laju aliran fluida (m³/s)
L : panjang batuan yang dilalui oleh fluida (m)
A : luas penampang batuan yang dilalui oleh fluida (m²)
Δh : perbedaan tekanan fluida antara kedua ujung batuan (Pa)