Anda di halaman 1dari 38

TA 5212

EKSPLORASI CEBAKAN MINERAL

Materi – 04
Kontrol Geologi dan Konsep Homogenitas

Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT


Aspek Geologi dan Homogenitas

Aspek geologi utama :


Sejarah dan Kondisi Geologi,
Model 3D (geometri endapan),
Model genetik endapan,
Karakteristik mineralogi,
Kontinuitas
Kombinasi empat aspek geologi tersebut (sebaran, geometri,
model genetik serta karakteristik mineralogi) akan
menggambarkan kontinuitas (homogenitas)
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 2
INFORMASI GEOLOGI - #1
Beberapa informasi geologi :
• Jenis dan komposisi batuan  proses mineralisasi dan tipe
endapan.
• Patahan (sesar)  dapat mengganggu susunan litologi 
umur patahan sangat penting untuk dapat melakukan
interpretasi kemenerusan endapan mineral.
• Lipatan  dapat membuat geometri endapan menjadi lebih
kompleks.
• Kerapatan dan arah rekahan/urat  dapat mengontrol
tatanan spasial mineralisasi.
• Urutan fase mineralisasi (paragenesa)  dapat berpengaruh
pada tingkat kompleksitas endapan.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 3


INFORMASI GEOLOGI - #2

• Fakta : merupakan data dasar dalam pemodelan.


• Interpretasi : dibutuhkan untuk membangun
model 3D dari fakta-fakta yang ada.
– Interpolasi : menghubungkan unsur-unsur geologi
diantara titik-titik data (fakta).
– Ekstrapolasi : meneruskan unsur-unsur geologi ke arah
luar dari titik informasi (fakta).
• Fakta dan hasil interpretasi diplot dalam sebuah
peta atau penampang dengan skala yang
representatif.
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 4
KONTROL SESAR

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 5


INTENSITAS STRUKTUR DAN ARAH
MINERALISASI
Kerapatan rekahan (struktur)

Dominasi arah struktur

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 6


PEMODELAN GEOMETRI
ENDAPAN

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 7


BEBERAPA VARIASI
MODEL BATAS ANTARA
BIJIH DAN WASTE.

• Dari kiri ke kanan batas bijih


berubah menjadi semakin
gradasi, sedangkan dari atas
ke bawah batas bijih berubah
dari bidang sederhana
menjadi lebih kompleks
(tidak teratur).
• Kedua fenomena tersebut
(tajam/gradasi dan
sederhana/tidak teratur)
merupakan fungsi skala.
• Batas bijih semakin kompleks
apabila besaran “d” semakin
tebal relatif terhadap tebal

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 8


KARAKTERISTIK
ENDAPAN
Berdasarkan bentuk, morfologi, dan
genesa dan implikasinya untuk
pemodelan sumberdaya
Endapan berbentuk urat (vein)
• Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada
badan urat.
• Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar sehingga
diperlukan sample dengan volume yang besar agar
representatif.
• Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga
rentan dengan dilution.
• Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan,
dan zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini
memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan
samping.
• Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping
pada umumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan
batuan samping, impregnasi pada batuan samping, serta pola
urat yang menjari (bercabang).
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 10
Endapan berbentuk urat (vein)
• Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai
rentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangat
erratic (acak/tidak beraturan) dan sulit diprediksi.
• Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle, sehingga
cukup sulit untuk mencegah terjadinya bias akibat variabel
kuantitas per unit panjang sulit dikontrol.
• Sampling lanjutan kadang-kadang terbatas terhadap jarak
(interval), karena pada umumnya harus dilanjutkan
melalui pemboran inti.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 11


Endapan berbentuk urat (vein)
Karakteristik Konsekuensi
♦ Komponen mineral tidak
tersebar merata pada badan Metoda sampling
urat
♦ Mineral bijih dapat berupa
Volume sampling
kristal-kristal yang kasar
♦ Lebar/dimensi urat yang
Rentan dilusi
sempit
♦ Perbedaan kadar pada urat &
batuan samping sangat Pola & metoda sampling/data
bervariasi
♦ Ketebalan sangat berfluktuasi Grid density
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 12
Endapan Stratiform
• Mempuyai ketebalan yang cukup besar.
• Mempunyai penyebaran lateral yang cukup luas.
• Kadang-kadang diganggu oleh struktur geologi atau
tektonik yang kuat, sehingga dapat menimbulkan masalah
dalam sampling.
• Arah kecenderungan kadar relatif seragam dan dapat
diprediksi, namun kadang-kadang dapat terganggu oleh
adanya remobilisasi, metamorfisme, atau berbentuk urat.
• Perubahan-perubahan gradual atau sistematis dalam kadar
harus diikuti oleh perubahan dalam interval sampling.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 13


Endapan Stratiform
• Dalam beberapa kondisi mungkin terdapat mineralisasi
yang berbutir halus dan kemudian berpengaruh pada
besar volume material yang dilakukan sampling.
• Pada tipe hosted by meta-sediment, perlu diperhatikan
variabel ukuran conto akibat perubahan ukuran, kekerasan
batuan, atau nugget effect.
• Setempat dapat terjadi perubahan kadar yang moderat dan
dapat menyebabkan kesalahan pada sampling yang
signifikan.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 14


Endapan Stratiform

Karakteristik Konsekuensi
♦ Relatif tebal & tersebar luas
♦ Arah kecenderungan kadar relatif seragam
Grid density,
tetapi dapat berubah secara gradual
Exploration pattern,
♦ Pada tipe sedimentary hosted Interval sampling
kemungkinan terdapat perubahan ukuran,
kekerasan, dan nugget effect

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 15


Endapan Porfiri
• Mempuyai dimensi yang besar, sehingga sampling lebih
diprioritaskan dengan pemboran inti (diamond atau
percussion).
• Umumnya berbentuk non-tabular, umumnya mempunyai
kadar yang rendah dan bersifat erratic, sehingga kadang-
kadang dibutuhkan conto dalam jumlah (volume) yang besar,
sehingga kadang-kadang dilakukan sampling melalui winze
percobaan, adit eksplorasi, dan paritan.
• Zona-zona mineralisasi mempunyai pola dan variabilitas
yang beragam, seperti tipe disseminated, stockwork, vein, atau
fissure, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dalam
pemilihan metode sampling.
• Keberadaan zona-zona pelindian atau oksidasi, zona
pengkayaan supergen, dan zona hipogen, juga perlu
mendapat perhatian khusus.
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 16
Endapan Porfiri
• Mineralisasi dengan kadar hipogen yang relatif tinggi
sering terkonsentrasi sepanjang sistem kekar sehingga
penentuan orientasi sampling dan pemboran perlu
diperhatikan dengan seksama.
• Zonasi-zonasi internal (alterasi batuan samping) harus
selalu diperhatikan dan direkam sepanjang proses
sampling.
• Variasi dari kerapatan pola kekar akan mempengaruhi
kekuatan batuan, sehingga interval (kerapatan) sampling
akan sangat membantu dalam informasi fragmentasi
batuan nantinya.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 17


Endapan Porfiri

Karakteristik Konsekuensi
♦ Dimensi besar Metoda sampling  pemboran
♦ Kadar rendah & erratic Volume & densitas sampling
♦ Variasi zona mineralisasi banyak
(disseminated, stockwork, veinlets, Metoda & pola sampling
dan vein)
♦ Kemungkinan mempunyai zona
Metoda & pola sampling
pelindian, supergen, hipogen
♦ Mineralisasi dengan kadar hipogen
sering terkonsentrasi dalam bentuk Orientasi data
tertentu

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 18


Endapan Sedimen
• Mempuyai kontak yang jelas dengan batuan samping.
• Mempunyai fluktuasi perubahan indikator kualitas yang
bersifat gradual.
• Sampling sering dikontrol oleh keberadaan sisipan atau
parting dalam batubara, sehingga interval sampling lebih
bersifat ply per ply.
• Perubahan (variasi) ketebalan lapisan yang cenderung
gradual, sehingga anomali-anomali yang ditemukan
dapat diprediksi lebih awal (washout, sesar, perlipatan,
dll.), sehingga pola dan kerapatan sampling disesuaikan
dengan variasi yang ada.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 19


Endapan Sedimen
• Rekomendasi pola sampling (strategi sampling) adalah
dengan interval teratur secara vertikal, bed by bed (atau
ply by ply), atau jika relatif homogen dapat dilakukan
secara komposit.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 20


Endapan Sedimen
Karakteristik Konsekuensi
♦ Kontak dengan batuan
samping tegas
♦ Fluktuasi perubahan kadar
gradual Sampling (interval),
♦ Rentan dengan kemungkinan Design/pola data dapat
sisipan/parting bervariasi
♦ Variasi ketebalan gradual 
anomali-anomali (washout,
struktur geologi)

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 21


KONTINUITAS

Dalam hubungannya dengan


karakteristik umum endapan serta
kecenderungan homogenitas
KONTINUITAS
Kontinuitas geologi Kontinuitas nilai

• Bentuk fisik geometri secara • Distribusi spasial ukuran


spasial dari komponen kualitas atau kondisi fisik
geologi seperti endapan endapan seperti kualitas,
mineral dan fenomenanya. ketebalan dalam zona
• Primer: urat, shear fracture kontinuitas geologi.
yang termineralisasi, • Dalam hal ini besaran yang
perlapisan yang ditentukan adalah hubungan
termineralisasi secara spasial, arah
• Sekunder: perlipatan atau homogenitas (trend atau
pergeseran badan endapan kecenderungan).
mineral
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 23
KONTINUITAS GEOLOGI
• Kontinuitas geologi adalah keterdapatan geometri atau fisik
dari gejala geologi yang mengontrol lokalisasi dan disposisi
mineralisasi.
• Gejala geologi tersebut dapat berupa tatanan litologi atau
struktur baik secara primer maupun sekunder, dan
umumnya merupakan hasil proses kompleks dari beberapa
fase.
• Kontinuitas geologi merupakan gejala geometri dan
merupakan fungsi dari skala, kontinuitas yang semakin
naik dalam zona mineralisasi dapat dipadankan dengan
tekstur bijih dari semi masif hingga masif dan juga semakin
besarnya butiran mineralisasi
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 24
KONTINUITAS
GEOLOGI

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 25


KONTINUITAS GEOLOGI

• Pengamatan geologi yang meliputi gejala primer maupun


sekunder menjadi informasi penting bagi kontinuitas fisik
endapan mineral.
• Informasi geologi tersebut diperoleh dari pengamatan
permukaan, pengeboran, maupun bawah tanah (underground)
yang meliputi pengamatan intrusi, perlapisan sedimen atau
volkanik, patahan, geseran, lipatan, stockwork, dll.
• Metode yang paling umum untuk menggambarkan
kontinuitas tersebut adalah korelasi stratigrafi yang
memasukkan zona alterasi, profil komposisi kimia tegak lurus
struktur mineralisasi, pola mineral asosiasi.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 26


KONTINUITAS GEOLOGI

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 27


KONTINUITAS NILAI

• Kontinuitas nilai adalah ukuran karakteristik


spasial kadar, kelimpahan mineral, ketebalan urat,
atau nilai kualitas sejenis yang lain.
• Kadar mempunyai kontinuitas dalam jarak
tertentu apabila menunjukkan kemiripan nilai
kadar.
• Homogenitas nilai kadar berkaitan dengan
proporsi atau kadar endapan.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 28


KONTINUITAS
NILAI

E (evaporit), C (batubara), Fe (bijih besi


berlapis), P (fosfat), B (bauksit), Pb-Zn
(timbal-seng stratiform), Ni (nikel), SSn
(timah stratiform), PC (tembaga porfiri),
VSn (urat timah), V (urat emas-perak),
U (uranium)

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 29


Endapan Berdasarkan Tingkat
Homogenitas
• Faktor struktur geologi ; dapat menjadi suatu endapan yang
tergolong sederhana menjadi sulit (kompleks) untuk dievaluasi.
• Faktor bentuk-geometri ; akan berhubungan dengan dilution per
tonne of ore, dimana akan berhubungan dengan faktor losses
pada perhitungan recoverable reserve
• Koefisien variasi kadar ; berhubungan erat dengan distribusi
kadar. Endapan yang mempunyai koefisien variasi tinggi relatif
lebih sulit dievaluasi daripada endapan yang mempunyai
koefisien variasi rendah.
• Sebaran dan variasi unsur minor ; untuk endapan yang
sederhana relatif tidak sukar untuk dievaluasi, tetapi dalam
beberapa kasus sulit untuk mendefinisikan variasi unsur-unsur
minornya.
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 30
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 31
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 32
Endapan Type A
Merupakan endapan bijih yang mempunyai
koefisien variasi yang rendah.
Kategori endapan bijih ini dibagi dalam dua type

• Type 1, yaitu endapan bijih dengan bentuk


geometri yang sederhana dan distribusi kadar yang
sederhana.
• Type 2, yaitu endapan bijih dengan bentuk
geometri yang sederhana dan distribusi kadar yang
kompleks.
Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 33
Endapan Type A
• Cadangan in-situ umumnya sama dengan cadangan recoverable
(dengan batas dilusi minor) untuk unsur-unsur utamanya.
• Metoda perhitungan cadangan endapan bijih dengan cara
geostatiska dan klasik menghasilkan hasil yang sama untuk
kadar rata-rata secara keseluruhan.
• Evaluasi lokal atas unsur-unsur minor mempunyai akurasi yang
terbatas, hal ini dikarenakan faktor pola pemboran.
• Geologi struktur dapat menimbulkan problem.
• Penentuan kadar pada umumnya tidak mengalami kesulitan.
• Untuk endapan bijih Type 2 dalam kategori (A), untuk perkiraan-
perkiraan lokal tampaknya lebih cocok menggunakan metoda
geostatistika.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 34


Endapan Type A
• Endapan batubara : Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-
unsur minornya sulit dievaluasi, dilusi internal dan dilusi tepi
seringkali menimbulkan problem.
• Endapan Bijih besi : Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-
unsur minornya sulit dievaluasi, kontak geologi yang komplek dapat
menimbulkan problem yang sulit.
• Endapan Bauksit : umumnya mudah dievaluasi, problem yang
seringkali timbul adalah dalam penyelidikan profil basalt dan
hubungannya dengan silika reaktif (hal ini merupakan problem kontrol
penambangan)
• Nikel laterit : model endapannya mudah dievaluasi, unsur-unsur
pengotor sulit diselidiki, adanya profil ultramafik menimbulkan
problem.
• Tembaga Stratabound : mudah dievaluasi, sederhana dalam
memperkirakan kadarnya, problem yang timbul adalah dalam kontak-
kontak geologi, namun dalam hal ini pada umumnya tidak begitu
mengganggu, karena dilusi per ton adalah rendah.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 35


Endapan Type B

Yaitu endapan bijih dengan bentuk


geometri kompleks dan distribusi kadar
sederhana.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 36


Endapan Type B

Untuk endapan bijih :


• Kadarnya mungkin seragam.
• Faktor geometri mungkin sangat menentukan.
• Dilusi batas tepi dapat sangat tinggi.
• Interpretasi geologi merupakan faktor vital.
• Kadar yang lebih tinggi biasanya ditambang (tetapi
tidak sampai batas-batas yang digunakan dalam
tambang emas).

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 37


Endapan Type C
Untuk endapan bijih :
• Bentuk geometrinya sangat kompleks
• Dilusi batas tepi mungkin sangat tinggi.
• Dilusi internal adakalanya sangat tinggi juga.
• Interpretasi geologi dan pengambilan contoh
merupakan faktor menentukan dalam
pengambilan endapan bijih.
• Asumsi-asumsi subjektif sangat penting.
• Perkiraan lokal biasanya merupakan problem
yang disebabkan faktor pola pemboran.

Eksplorasi Cebakan Mineral - TA5212 38

Anda mungkin juga menyukai