Anda di halaman 1dari 19

FENOMENA ALAMIAH

EROSI DAN SEDIMENTASI


SUNGAI PROGO HILIR

Oleh : Yosafat Saragih. RH


NPM : 2054151016
KEHUTANAN B

Dosen : Ir. Dr. Gunardi Winarno, M.Si


DAFTAR ISI
I. Pendahuluan II. Metodologi

III. Hasil dan IV. Kesimpulan dan


Pembahasan Saran
I. Pendahuluan

Sungai Progo berhulu di gunung Sindoro, Panjang sungai utama 138 km,
sisi barat dibatasi oleh gunung Sumbing, sisi timur oleh gunung Merbabu
dan Merapi.

Sedimen di Sungai Progo Erosi berakibat :


 Berasal dari beberapa anak sungai  Material pasir disepanjang sungai
yang berhulu di gunung Merapi berasal dari lereng Merapi

 intensitas sedimen yang terangkut  Material berdiameter kecil dan seragam


berubah-ubah dikarenakan fluktasi
aliran yang cukup besar
• Proses Erosi dan
Sedimentasi sangat
berpengaruh
terhdapat
keseimbangan
konfigurasi dasar
sungai
Landasan Teori

Aliran air menimbul gaya-gaya aliran yang


bekerja pada material sedimen, yang cenderung
untuk menggerakkan / menyeret butiran material
sedimen.
Prinsip Dasar
• Mengetahui perilaku sedimen pada kondisi
tertentu apakah terjadi keadaan seimbang,
erosi, maupun sedimentasi.
• Memprediksi kuantitas angkutan sedimen pada
proses tersebut.
Klasifikasi angkutan sedimen
Bed load ditunjukan • Suspended load
oleh gerakan partikel di dipandang sebagai
dasar sungai yang material dasar sungai
ukurannya besar (bed material) yang
melayang di dalam
aliran dan terutama
terdiri dari butiran
halus.
Klasifikasi Aliran
• Sungai Alluvial, • Saluran, dirancang
mengalirkan debit untuk mengalirkan
yang sangat debit yang hampir
bervariasi dengan konstan.
membawa muatan
sedimen.
Variasi yang beragam pada
aliran sungai seperti ini
membawa kesulitan
dalam memilih suatu debit yang
mewakili dalam mempelajari
karakteristik aliran (sungai).
II. Metodologi

Metode yang digunakan pada


penelitian ini yaitu, pengumpulan
data dan analisi data.

• Dimulai dengan menetapkan


ruas sungai yang mengalami
erosi dan sedimentasi
• Dikumpulkan data pada
masing-masing titik
pengamatan
• Menganalisis data untuk
mendapatkan gambaran
fenomena erosi dan
sedimentasi pada sungai.
III. Hasil dan Pembahasan
• di sekitar hilir jembatan Bantar, hilir intake Kamijoro dan
muara kali Progo gradasi ukuran butiran sedimen dapat
dikategorikan dalam range yang kecil

• Gradasi ukuran butiran sedimen dengan range besar


ditemukan disekitar hilir intake kamijoro (penambangan
pasir), hulu intake Sapon serta intake Sapon

• Gradasi dengan kondisi ekstrem malahan dijumpai di


hilir intake kamijoro (penambangan pasir), dan intake
Sapon.
Kapasitas Transpor sedimen
• Digunakan untuk
menentukan lokasi
yang mengalami erosi
ataupun sedimentasi
Kapasitas Transpor sedimen
• Digunakan untuk
mengetahui
keseimbangan alur di
hilir sungai progo
• Fenomena ini dapat dipahami karena kapasitas transpor memungkinkan
terjadinya erosi atau sedimentasi.
IV. Kesimpulan dan Saran

Dari kajian dan pembahasan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Kesimpulan
 Belum tercapai kondisi seimbang antara
 Besar kecilnya angkutan sedimen
proses erosi dan sedimentasi, sehingga
sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat
pada beberapa lokasi terjadi agradasi
material sedimen, dasar sungai dan
dan degradasi dasar sungai yang cukup
karakteristik dari aliran yang terjadi.
signifikan.
 Transpor dan sifat sedimen sangat
 Pemilihan dan penggunaan data serta
mempengaruhi kondisi morfologi
metode perhitungan sangat
sungai secara keseluruhan. .
mempengaruhi akurasi hasil analisis
terhadap kondisi di lapangan.
Saran

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai


kapasitas transpor sedimen yang tidak
terdeteksi pada beberapa penampang
melintang.
THANK YOU

SALAM RIMBAWAN!!!

Anda mungkin juga menyukai