• Faktor Pengaruh :
1. Cuaca
2. Stress
D. Pelapukan (Weathering)
3. Proses Dinamis
❖ Menunjukkan derajat kelapukan permukaan 4. Waktu
diskontinu. 5. Kemiringan lereng
❖ Didasarkan pada perubahan warna pada
batuannya dan terdekomposisinya batuan
atau tidak.
❖ Dikelompokkan atas 3 kategori, yakni kondisi
segar, terlapukkan, dan terubah.
❖ Semakin segar massa batuan tersebut, maka
bobotnya semakin tinggi serta sebaliknya.
• Fracture
Mass Fabric • Joints
• Faults and Shears
Introduction
- Kondisi Diskontinuitas
• Sulit untuk menemukan massa tanpa
diskontinuitas. 1. Presistence
• Geological Mass : akan dipengaruhi dan
mempengaruhi engineering work
Diskontinuitas
• Bidang lemah
• Diskontinuitas dalam massa batuan
menciptakan anisotropi dalam responsnya
terhadap pemuatan dan pembongkaran.
• diskontinuitas : gap antara intact rock dan
rock mass
• Dilakukan Rock Mass Classification untuk
membackup gap nya
• Hasil jointed rock menunjukkan perbedaan: • Kontinuitas bidang diskontinuitas
permeabilitas, kekuatan geser sepanjang • kalo core anggep extremely wide
bidang diskontinuitas, deformabilitas,
2. Aperture/Opening
kekuatan tarik.
• Hasil diskontinuitas: masalah stabilitas selama
engineering works
- Tipe Diskontinuitas :
• Diskontinuitas integral – yang merupakan
diskontinuitas yang belum terbuka oleh
gerakan atau pelapukan; mereka memiliki
kekuatan tarik dan, karenanya, kohesi sejati.
• Diskontinuitas mekanis – diskontinuitas yang
telah dibuka sebagai respons terhadap stres
atau pelapukan; mereka memiliki sedikit atau
tidak ada kekuatan tarik tetapi menghasilkan
kekuatan geser.
• Bedding, foliation
3. Roughness 5. Kondisi Pelapukan
- Spacing of Discontinuities