Abstrak
Praktikum modul 2 dengan topik ‘Penentuan Sifat-Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan Yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Penggalian Dan Kemampuboran’ bertujuan untuk mengetahui karakteristik batuan utuh dan massa batuan yang
mempengaruhi pemilihan metode penggalian dan kemampuboran dan menentukan drilling rate index. Peralatan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah point load tester, alat penumbukan, dan sieve (ayakan). Dijelaskan karakteristik
batuan utuh, point load index, RQD, kriteria penggalian franklin, nilai drilling rate index. Kemudian praktikan diharapkan
bisa menghitung nilai point load index, rqd, kriteria penggalian franklin dan nilai drilling rate index.
➢ Nilai RQD
➢ RQD
Kemudian diukur panjang
panjang total kepingan inti bor t 0,1m x 100%
kotak core run RQD = panjang total ′core run′ (m)
➢ PLI-AX
Kemudian ditumbuk menggunakan alat penumbuk
sebanyak 20 kali.
➢ Grafik hubungan fracture indeks dan PLI ➢ Grafik hubungan Siever J dan Brittleness
➢ Uji UCS
Dengan nilai Siever J adalah 28,06 dan S20 adalah
𝑈𝐶𝑆 = 18 − 23 𝑥 0,67 𝑀𝑝𝑎 32,3% maka diplot ke grafik dan mendapatkan nilai
Drilling Rate Index sebesar 38%
𝑈𝐶𝑆 = −3,35 𝑀𝑃𝑎
➢ Siever J C. Analisis dan Pembahasan
Data percobaan bor duduk (mm) Dari hasil perhitungan diperoleh nilai RQD pada
N1 batuan sampel sebesar 76,901%. Nilai RQD menunjukkan
kecepatan
mata bor kualitas pada massa batuan, dengan nilai RQD 76,901%
(asumsi batuan yang digambarkan oleh sampel memiliki kualitas
r1 karena yang cukup baik (good). Nilai RQD dapat digunakan untuk
pengeboran: 3 waktu shift 337
mencari jumlah kekar per meternya, didapatkan 9 kekar per
rmeter dalam batuan sampel. Kemudian dapat dicari nilai Marihot, Ganda Simangunsong. Bahan Perkuliahan
spasi antar kekar, nilai didapatkan sebesar 0,11 m berarti Mata Kuliah Pengeboran dan Peledakan.
jarak kekar pada batuan kondisinya lebar dan luas dengan Bandung: ITB.
perlapisan yang tebal.
Pada Uji PLI sampel didapatkan nilai PLI-DI F. Lampiran
sebesar 0,67 MPa, nilai spasi antar kekar sebesar 0,11, ➢ Proses Pengayakan
kemudian diplot pada grafik rippability assessment
didapatkan hubugan kedua aspek yaitu metode penggalian
terbaik yang dipakai untuk batuan yang diwakilkan sampel
adalah penggaruan. UCS dapat ditentukan berdasarkan nilai
PLI, didapat nilai UCS sebesar 3,35 Mpa.
Selanjutnya Uji kerapuhan, didapatkan sampel
yang lolos dari ayakan 11,2 mm setelah ditumbuk sebesar
161,68 gram dari sampel awal dengan berat 500,3 gram. ➢ Core Run
Didapatkan nilai S20nya sebesar 32,3%, hal ini
menunjukkan perbandingan antara berat sampel yang lolos
dari ayakan dibandingkan dengan berat sampel pada
awalnya. Kemudian pada uji siever J menggunakan bor
duduk didapatkan kedalaman bor pada sampel sebesar
2,806 mm. Nilai tersebut dibagi 1/10 mm agar didapatkan
nilai siever J. Diperoleh nilai siever J sebesar 28,06.
Kemudian kedua nilai diplot pada grafik DRI dan
didapatkan nilai Drilling rate indeks sebesar 38. DRI ini
menunjukan bahwa drilling ratenya medium dan cocok ➢ PLI Diametrikal
digunakan untuk batuan anorthosite, quartzite, diabase,
sandstone, gabbro, montsonite, greywacke, gneiss granite,
dan taconite.
E. Daftar Pustaka
Marihot, Ganda Simangunsong. 2021. Modul
Praktikum Pengeboran dan Peledakan. Bandung:
Departemen Teknik Pertambangan Insitut
Teknologi Bandung.
➢ Tabel parameter Batuan