Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR TUGAS JAWABAN MATA KULIAH

ANALISIS KESTABILAN LERENG

Nama mahasiswa : NOVEL TULAR


Mata Kuliah : Analisis Kestabilan Lereng
Semester : XII
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Jawaban :
1. Penjelasan tiga klasifikasi batuan :
a. RMR : Secara definisi klasifikasi sistem RMR atau yang kita kenal dengan
istilah rock mass rating merupakan suatu metode yang dapat menentukan
pembobotan dari suatu nilai massa batuan yang sering diterapkan dalam
pembangunan lereng 2 tambang, terowongan, dan rekontruksi bangunan lainnya.
b. Q-SYSTEM : Klasifikasi batuan Q-System dikenal juga dengan istilah Rock
Tunneling Quality Index untuk keperluan perancangan penyangga penggalian
bawah tanah.
c. GSI : Geological Strength Index (GSI) Sedangkan untuk menentukan kelas
massa batuan berdasarkan GSI dibagi dalam dua parameter yaitu kondisi
permukaan massa batuan dan hubungan butir partikel batuan. Berdasarkan
parameter kondisi permukaan massa batuan terdiri diri batuan sangat baik, batuan
baik, batuan sedang, batuan buruk dan batuan sangat buruk, sedang berdasarkan
hubungan butir partikel batuan yaitu batuan utuh, blok besar, blok sedang, blok
kecil, terdisintegrasi dan berlapis.

2. Ada beberapa jenis longsoran yang umum dijumpai pada massa batuan di tambang
terbuka (Hoek and Bray, 1981) yaitu :

1. Longsoran bidang (plane failure)

2. Longsoran baji (wedge failure)

3. Longsoran guling (toppling failure)

4. Longsoran busur (circular failure)

Longsoran Bidang

Longsoran bidang merupakan suatu longsoran batuan yang terjadi disepanjang bidang luncur
yang dianggap rata.Bidang luncur tersebut dapat berupa rekahan, sesar maupun bidang
perlapisan batuan. Longsoran jenis ini (Gambar di bawah) akan terjadi jika kondisi dibawah ini
terpenuhi (Karyono, 2004) : Jurus (strike) bidang luncur mendekati paralel terhadap jurus bidang
permukaan lereng. Kemiringan bidang luncur harus lebih kecil daripada kemiringan bidang
permukaan lereng. Kemiringan bidang luncur lebih besar daripada sudut geser dalam. Terdapat
bidang bebas yang merupakan batas lateral dari massa batuan atau tanah yang longsor.

Longsoran Baji
Longsoran baji terjadi bila terdapat dua bidang lemah atau lebih berpotongan sedemikian rupa
sehingga membentuk baji terhadap lereng (gambar di bawah).Longsoran baji ini dapat dibedakan
menjadi dua tipe longsoran yaitu longsoran tunggal (single sliding) dan longsoran ganda (double
sliding).Untuk longsoran tunggal, luncuran terjadi pada salah satu bidang, sedangkan untuk
longsoran ganda luncuran terjadi pada perpotongan kedua bidang. Longsoran baji tersebut akan
terjadi bila memenuhi syarat sebagai berikut: Kemiringan lereng lebih besar daripada kemiringan
garis potong kedua bidang lemah. Sudut garis potong kedua bidang lemah lebih besar daripada
sudut geser dalamnya.

Longsoran Guling

Longsoran guling umumnya terjadi pada lereng yang terjal dan pada batuan yang keras dimana
struktur bidang lemahnya berbentuk kolom (Gambar di bawah).Longsoran jenis ini terjadi
apabila bidang-bidang lemah yang ada berlawanan dengan kemiringan lereng. Longsoran ini
pada blok fleksibel, terjadi jika : β> 900 + f - α, dimana β = kemiringan bidang lemah, f = sudut
geser dalam dan α = kemiringan lereng. Perbedaan maksimal jurus (strike) dan kekar (joint)
dengan sudut lereng (slope) adalah 300.

Longsoran Busur

Longsoran busur umumnya terjadi pada material yang bersifat lepas (loose material) seperti
material tanah.Sesuai dengan namanya, bidang longsorannya berbentuk busur (Gambar di
bawah). Batuan hancur yang terdapat pada suatu daerah penimbunan dengan dimensi besar akan
cenderung longsor dalam bentuk busur lingkaran (Hoek and Bray, 1981). Pada longsoran busur
yang terjadi pada daerah timbunan, biasanya faktor struktur geologi tidak terlalu berpengaruh
pada kestabilan lereng timbunan.Pada umumnya, kestabilan lereng timbunan bergantung pada
karateristik material, dimensi lereng serta kondisi air tanah yang ada dan faktor luar yang
mempengaruhi kestabilan lereng pada lereng timbunan.

3. Batuan merupakan zat padat yang terbentuk dari kumpulan mineral yang berbeda dan
mempunyai komposisi kimia yang tetap dan merupakan penyusun kerak bumi. Batuan
terbentuk melalui proses geologi yang panjang dan selama proses geologi seperti aktivitas
magmatisme dan proses sedimentasi sangat berpengaruh terhadap sifat fisik batuan
tersebut sedangkan pengaruh struktur geologi akan berpengaruh terhadap sifat mekanis
dari batuan tersebut. Oleh sebab itulah batuan memiliki sifat fisiki maupun sifat mekanis.
 Sifat Fisik
Sifat fisik batuan merupakan sifat yang dimiliki oleh batuan tersebut bersamaan saat
batuan tersebut terbentuk. Sifat fisik batuan tersebut misalnya porositas, berat jenis,
permaebilitas, absorpsii, dan derajat kejenuhan.
Sifat mekanik batuan adalah sifat yang dimiliki batuan karena adanya Pengaruh gaya.
Gaya dari luar yang bekerja pada batuan tersebut.

Cat. Jawaban ini saya buat berdasarkan refrensi dari link google :

1. 15116004_3_144949.pdf (itera.ac.id)
2. TIPE TIPE LONGSORAN YANG TERJADI DI PERTAMBANGAN - Mencari
(bing.com)
3. (37) Sifat Fisik dan Mekanik Batuan | Hugo Sindhunata - Academia.edu
Terimakasih
 Sifat Mekanik Batuan

Anda mungkin juga menyukai