Anda di halaman 1dari 39

PERKULIAHAN

Metoda Perhitungan Cadangan


(TE-3231)

Kontrol Geologi dan Konsep Homogenitas


Hubungan Jenis Endapan dengan Konsep
Perhitungan Cadangan

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 1


KONTROL GEOLOGI

APLIKASINYA DALAM METODA


PERHITUNGAN CADANGAN

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 2


Pendahuluan
Pengaruh aspek geologi :
Pemetaan geologi dan sejarah geologi
Pemodelan 3 dimensi (bentuk geometri endapan)
Model genetik endapan bijih
Sifat-sifat mineralogi
Kontinuitas

Empat aspek geologi di atas (pemetaan, pemodelan, model


genetik serta sifat-sifat mineralogi) akan berkontribusi pada
kontinuitas (homogenitas).

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 3


INFORMASI GEOLOGI
Informasi fakta geologi merupakan dasar untuk membuat
model 3 dimensi dari endapan mineral. Dengan demikian
dibutuhkan komponen interpretasi untuk membangun
model 3 dimensi endapan mineral dan batuan sampingnya.
Komponen interpretasi tersebut meliputi interpolasi
unsur-unsur geologi di antara titik-titik informasi dan
ekstrapolasi ke arah luar wilayah titik-titik informasi.
Unsur-unsur geologi yang diperoleh dari pengamatan dan
hasil interpretasi diplot dalam sebuah peta dan penampang
dengan skala yang representatif.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 4


INFORMASI GEOLOGI
Jenis dan komposisi batuan mempengaruhi reaktivitas terhadap
larutan pembawa mineral dan mengontrol proses mineralisasi.
Patahan (sesar), merupakan salah satu unsur struktur geologi yang
mengganggu susunan litologi. Umur patahan sangat penting dalam
melakukan interpretasi kemenerusan endapan mineral.
Lipatan, sebagaimana sesar, lipatan dapat membuat geometri
endapan mineral menjadi lebih kompleks.
Kerapatan dan arah rekahan atau urat mengontrol tatanan
spasial dari mineralisasi.
Urutan fase mineralisasi (paragenesa). Semakin banyak fase
mineralisasi yang membentuk sebuah endapan maka tingkat
kompleksitasnya akan semakin tinggi dan pola anisotropisme juga
cenderung akan semakin bervariasi.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 5


Efek dari kerapatan dan arah urat

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 6


Efek dari kerapatan dan arah urat

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 7


Kontrol Akibat Keberadaan Sesar

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 8


Variasi kontrol struktur
Kerapatan rekahan (struktur)

Dominasi arah struktur

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 9


Perbedaan Domain Geologi Pada Model Genetik
(breksiasi, stringer zone dan high grade zone)

Masing-masing jenis mineralisasi


mempunyai karakteristik kontinuitas
bijih yang berbeda sehingga dalam
penaksiran cadangan harus dilakukan
secara terpisah pula.
Namun dalam hal tiga fase mineralisasi
tersebut terjadi pada domain geologi
yang sama maka penaksiran dan
perhitungan dilakukan pada daerah
yang sama (tidak terpisah) dan
dilakukan teknik-teknik khusus
terhadap data-data dari tiga fase
tersebut untuk memperoleh hasil
penaksiran yang akurat.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 10


Informasi geologi yang mempengaruhi prosedur
perhitungan cadangan dan perencanaan tambang
pada open pit
Kedalaman dan karakter overburden
Penyebaran mineralisasi (dimensi, geometri dan
kedalaman)
Bentuk batas endapan (gradasi, tajam, berkelok, dll)
Karakter kemenerusan bijih
Kekerasan batuan
Karakteristik peledakan
Kemantapan lereng
Penyebaran jenis batuan (dalam kaitannya dengan dilusi
internal dan eksternal)
Karakteristik hidrologi dan hidrogeologi

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 11


Informasi geologi yang mempengaruhi prosedur
perhitungan cadangan dan perencanaan tambang
pada underground mine

Dimensi geometri endapan


Jenis batuan
Perlapisan meliputi ketebalan, jurus, dan
kemiringan
Lipatan dan patahan
Kontak geologi
Rekahan, belahan, dan kekerasan
Karakteristik dinding
Karakteristik hidrogeologi

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 12


PEMODELAN GEOMETRI ENDAPAN

Secara praktis geometri zona mineralisasi dan batuan


yang berasosiasi diilustrasikan dalam rangkaian
penampang atau peta secara sistematis.
Penampang dapat langsung dibuat tepat melewati
penampang lubang bor, namun juga bisa sebagai hasil
interpolasi penampang lubang bor.
Penampang umumnya dibuat tegak lurus terhadap arah
kemenerusan atau penyebaran endapan bijih.
Peta dibuat pada berbagai elevasi (level) dengan cara
mentransformasikan informasi dari penampang-
penampang.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 13


PEMODELAN GEOMETRI ENDAPAN
(Bersifat Dinamis)

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 14


KESALAHAN UMUM PEMODELAN GEOMETRI
ENDAPAN
Ketidakakuratan terhadap data sebenarnya, misalnya kesalahan
penentuan lokasi bor, kesalahan asumsi kemenerusan, dll.
Kesalahan sampling dan analitik, misalnya ketidakpastian batas
bijih karena tidak presisinya penaksiran kadar.
Kesalahan karena variasi alamiah, misalnya batas bijih yang tidak
rata dan berkelok-kelok.
Kesalahan dalam entri data, misalnya kesalahan memasukkan
informasi dalam database.
Kesalahan komputer, misalnya ketidakpastian yang berhubungan
dengan paket software yang masih mengandung bug yang belum
teridentifikasi atau tidak fleksibelnya software karena kasus yang
khusus.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 15


KESALAHAN UMUM PEMODELAN GEOMETRI
ENDAPAN

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 16


KESALAHAN UMUM PEMODELAN GEOMETRI
ENDAPAN
Beberapa variasi model batas antara
bijih dan waste.
Dari kiri ke kanan batas bijih
berubah menjadi semakin gradasi,
sedangkan dari atas ke bawah batas
bijih berubah dari bidang sederhana
menjadi lebih kompleks (tidak
teratur).
Kedua fenomena tersebut
(tajam/gradasi dan sederhana/tidak
teratur) merupakan fungsi skala.
Batas bijih semakin kompleks
apabila besaran d semakin tebal
relatif terhadap tebal
Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 17
KARAKTERISTIK ENDAPAN

Berdasarkan bentuk, morfologi,


dan genesa dan implikasinya
untuk pemodelan sumberdaya

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 18


Endapan berbentuk urat (vein)
Karakteristik Konsekuensi
Komponen mineral tidak Metoda sampling
tersebar merata pada badan
urat
Mineral bijih dapat berupa Volume sampling
kristal-kristal yang kasar
Lebar/dimensi urat yang Rentan dilusi
sempit
Perbedaan kadar pada urat & Pola & metoda sampling/data
batuan samping sangat
bervariasi
Ketebalan sangat berfluktuasi Grid density

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 19


Endapan Stratiform
Karakteristik Konsekuensi
Relatif tebal & tersebar luas
Arah kecenderungan kadar relatif
Grid density,
seragam tetapi dapat berubah secara
Exploration
gradual
pattern, Interval
Pada tipe sedimentary hosted sampling
kemungkinan terdapat perubahan
ukuran, kekerasan, dan nugget effect

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 20


Endapan Porfiri
Karakteristik Konsekuensi
Dimensi besar Metoda sampling pemboran
Kadar rendah & erratic Volume & densitas sampling
Variasi zona mineralisasi banyak Metoda & pola sampling
(disseminated, stockwork, veinlets,
dan vein)
Kemungkinan mempunyai zona Metoda & pola sampling
pelindian, supergen, hipogen
Mineralisasi dengan kadar hipogen Orientasi data
sering terkonsentrasi dalam bentuk
tertentu

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 21


Endapan Sedimen
Karakteristik Konsekuensi
Kontak dengan batuan samping
tegas
Fluktuasi perubahan kadar
gradual Sampling (interval),
Rentan dengan kemungkinan Design/pola data dapat
sisipan/parting bervariasi
Variasi ketebalan gradual
anomali-anomali (washout,
struktur geologi)

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 22


KONTINUITAS

Dalam hubungannya dengan


karakteristik umum endapan serta
kecenderungan homogenitas

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 23


KONTINUITAS
Kontinuitas geologi Kontinuitas nilai

Bentuk fisik geometri secara Distribusi spasial ukuran


spasial dari komponen kualitas atau kondisi fisik
geologi seperti endapan endapan seperti kualitas,
mineral dan fenomenanya. ketebalan dalam zona
Primer: urat, shear fracture kontinuitas geologi.
yang termineralisasi, Dalam hal ini besaran yang
perlapisan yang ditentukan adalah hubungan
termineralisasi secara spasial, arah
Sekunder: perlipatan atau homogenitas (trend atau
pergeseran badan endapan kecenderungan).
mineral
Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 24
KONTINUITAS GEOLOGI
Kontinuitas geologi adalah keterdapatan geometri atau fisik
dari gejala geologi yang mengontrol lokalisasi dan disposisi
mineralisasi.
Gejala geologi tersebut dapat berupa tatanan litologi atau
struktur baik secara primer maupun sekunder, dan umumnya
merupakan hasil proses kompleks dari beberapa fase.
Kontinuitas geologi merupakan gejala geometri dan
merupakan fungsi dari skala, kontinuitas yang semakin naik
dalam zona mineralisasi dapat dipadankan dengan tekstur
bijih dari semi masif hingga masif dan juga semakin besarnya
butiran mineralisasi

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 25


KONTINUITAS GEOLOGI

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 26


KONTINUITAS GEOLOGI
Pengamatan geologi yang meliputi gejala primer maupun
sekunder menjadi informasi penting bagi kontinuitas fisik
endapan mineral.
Informasi geologi tersebut diperoleh dari pengamatan
permukaan, pengeboran, maupun bawah tanah
(underground) yang meliputi pengamatan intrusi, perlapisan
sedimen atau volkanik, patahan, geseran, lipatan, stockwork,
dll.
Metode yang paling umum untuk menggambarkan kontinuitas
tersebut adalah korelasi stratigrafi yang memasukkan zona
alterasi, profil komposisi kimia tegak lurus struktur
mineralisasi, pola mineral asosiasi.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 27


KONTINUITAS GEOLOGI

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 28


KONTINUITAS NILAI
Kontinuitas nilai adalah ukuran karakteristik
spasial kadar, kelimpahan mineral, ketebalan
urat, atau nilai kualitas sejenis yang lain.
Kadar mempunyai kontinuitas dalam jarak
tertentu apabila menunjukkan kemiripan nilai
kadar.
Homogenitas nilai kadar berkaitan dengan
proporsi atau kadar endapan.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 29


KONTINUITAS NILAI

E (evaporit), C (batubara), Fe
(bijih besi berlapis), P (fosfat), B
(bauksit), Pb-Zn (timbal-seng
stratiform), Ni (nikel), SSn
(timah stratiform), PC (tembaga
porfiri), VSn (urat timah), V
(urat emas-perak), U (uranium)

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 30


Endapan Berdasarkan Tingkat Homogenitas

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 31


Endapan Berdasarkan Tingkat Homogenitas

Faktor struktur geologi ; dapat menjadi suatu endapan yang


tergolong sederhana menjadi sulit (kompleks) untuk dievaluasi.
Faktor bentuk-geometri ; akan berhubungan dengan dilution per
tonne of ore, dimana akan berhubungan dengan faktor losses pada
perhitungan recoverable reserve
Koefisien variasi kadar ; berhubungan erat dengan distribusi
kadar. Endapan yang mempunyai koefisien variasi tinggi relatif lebih
sulit dievaluasi daripada endapan yang mempunyai koefisien variasi
rendah.
Sebaran dan variasi unsur minor ; untuk endapan yang
sederhana relatif tidak sukar untuk dievaluasi, tetapi dalam
beberapa kasus sulit untuk mendefinisikan variasi unsur-unsur
minornya.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 32


Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 33
Endapan Type A
Merupakan endapan bijih yang mempunyai
koefisien variasi yang rendah.
Kategori endapan bijih ini dibagi dalam dua type

Type 1, yaitu endapan bijih dengan bentuk


geometri yang sederhana dan distribusi kadar yang
sederhana.
Type 2, yaitu endapan bijih dengan bentuk
geometri yang sederhana dan distribusi kadar yang
kompleks.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 34


Endapan Type A
Cadangan in-situ umumnya sama dengan cadangan recoverable
(dengan batas dilusi minor) untuk unsur-unsur utamanya.
Metoda perhitungan cadangan endapan bijih dengan cara
geostatiska dan klasik menghasilkan hasil yang sama untuk kadar
rata-rata secara keseluruhan.
Evaluasi lokal atas unsur-unsur minor mempunyai akurasi yang
terbatas, hal ini dikarenakan faktor pola pemboran.
Geologi struktur dapat menimbulkan problem.
Penentuan kadar pada umumnya tidak mengalami kesulitan.
Untuk endapan bijih Type 2 dalam kategori (A), untuk perkiraan-
perkiraan lokal tampaknya lebih cocok menggunakan metoda
geostatistika.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 35


Endapan Type A
Endapan batubara : Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-
unsur minornya sulit dievaluasi, dilusi internal dan dilusi tepi seringkali
menimbulkan problem.
Endapan Bijih besi : Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-
unsur minornya sulit dievaluasi, kontak geologi yang komplek dapat
menimbulkan problem yang sulit.
Endapan Bauksit : umumnya mudah dievaluasi, problem yang seringkali
timbul adalah dalam penyelidikan profil basalt dan hubungannya dengan
silika reaktif (hal ini merupakan problem kontrol penambangan)
Nikel laterit : model endapannya mudah dievaluasi, unsur-unsur pengotor
sulit diselidiki, adanya profil ultramafik menimbulkan problem.
Tembaga Stratabound : mudah dievaluasi, sederhana dalam
memperkirakan kadarnya, problem yang timbul adalah dalam kontak-kontak
geologi, namun dalam hal ini pada umumnya tidak begitu mengganggu,
karena dilusi per ton adalah rendah.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 36


Endapan Type B
Yaitu endapan bijih dengan bentuk geometri
kompleks dan distribusi kadar sederhana.

Endapan Type C
Yaitu endapan bijih dengan bentuk geometri
kompleks dan distribusi kadar kompleks.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 37


Endapan Type B
Untuk endapan bijih :
Kadarnya mungkin seragam.

Faktor geometri mungkin sangat menentukan.

Dilusi batas tepi dapat sangat tinggi.

Interpretasi geologi merupakan faktor vital.

Kadar yang lebih tinggi biasanya ditambang


(tetapi tidak sampai batas-batas yang digunakan
dalam tambang emas).

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 38


Endapan Type C
Untuk endapan bijih :
Bentuk geometrinya sangat kompleks

Dilusi batas tepi mungkin sangat tinggi.

Dilusi internal adakalanya sangat tinggi juga.

Interpretasi geologi dan pengambilan contoh


merupakan faktor menentukan dalam
pengambilan endapan bijih.
Asumsi-asumsi subjektif sangat penting.

Perkiraan lokal biasanya merupakan problem


yang disebabkan faktor pola pemboran.

Materi-03 Metoda Perhitungan Cadangan 39

Anda mungkin juga menyukai