Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
III.3.2 Pemetaan Geologi Teknik
Pada kegiatan pemetaan geologi teknik ini digunakan klasifikasi
ISRM untuk mengelompokan material – material yang memiliki
karakteristik berdasarkan klasifikasi tersebut di lapangan, sehingga
sesuai berdasarkan tingkat pelapukannya, mengetahui potensi dan
bencara pada daerha penelitian.
Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
III.5.1 Pengambilan Data
Tahap ini ditujukan untuk memperoleh data yang akan dianalisis.
Pengambilan data meliputi:
a) Deskripsi singkapan batuan dan tingkat pelapukan.
b) Pengukuran dimensi dan kedudukan lereng.
c) Scanline sampling.
d) Deskripsi diskontinuitas yang meliputi spasi dikontinuitas, kondisi /
pelapukan diskontinuitas, panjang diskontinuitas, dan kedudukan bidang
diskontinuitas.
e) Pengamatan kondisi keairan pada diskontinuitas.
Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
analisis kestabilan lereng dengan perhitungan SMR, data tersebut selanjutnya
diolah dengan tahapan sebagai berikut:
Geologi dan geologi teknik
Pada tahap ini merupakan pengolahan yang dilakukan pada data – data
yang diperoleh di lapangan, yang terdiri dari deskripsi singkapan,
pengukuran dimensi lereng, deskripsi diskontinuitas, Data lapangan
dikorelasikan dengan hasil laboratorium berupa analisis petrografi Data
tersebut digunakan untuk menentukan kondisi geologi, geomorfologi, dan
geologi teknik daerah penelitian.
Metode kinematik
Analisis kinematik dilakukan untuk mengetahui potensi jenis keruntuhan
lereng batuan (Hoek dan Bray, 1981) di setiap scanline, melalui teknik
stereografis.
Klasifikasi massa batuan
Klasifikasi yang dipakai untuk menentukan massa batuan adalah metode
Rock Mass Rating (Bieniawski, 1989). Metode Rock Mass Rating (RMR)
dipakai untuk menentukan suatu kondisi massa batuan dengan nilai dan
pembobotan berdasarkan kondisi diskontinuitas serta sifat fisik batuan.
Analisis kestabilan lereng
Hasil pembobotan data RMR, dan tipe keruntuhan batuan melalui metode
kinematik akan digunakan untuk analisis kestabilan lereng dengan
menggunakan perhitungan Slope Mass Rating (Romana, 1985). Slope
Mass Rating merupakan metode untuk analisis kestabilan lereng
berdasarkan geometri lereng dan nilai pembobotan RMR serta tipe
keruntuhan pada lereng batuan. Hasil perhitungan data SMR digunakan
untuk mengetahui sudut aman pengupasan lereng.
Analisis Faktor Keamanan
Hasil analisis faktor keamanan ini didapatkan hasil dari laboratorium PT.
X yang kemudian di analisis menggunakan aplikasi Slide.
Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
utama, geologi teknik pada daerah penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan
mengetahui sudut aman pengupasan pada lereng.
Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty