Anda di halaman 1dari 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa tahapan yaitu :

III.1 Tahap Persiapan


Tahap persiapan meliputi studi pendahuluan, pembuatan proposal, survey
awal dan perencanaan penelitian.
Pembuatan proposal tugas akhir dimaksudkan untuk memenuhi syarat
penelitian tugas akhir Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi
Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti.
Survey awal merupakan tahap peninjauan lokasi penelitian. Survey ini
meliputi pemilihan lokasi yang akan dijadikan daerah penelitian. Setelah
melakukan survey, tahap berikutnya adalah melakukan rencana penelitian
selama berada di lapangan.

III.2 Studi Pustaka


Studi pendahuluan yaitu studi pustaka tentang hal – hal yang berkaitan
dengan penelitian. Studi pustaka ini meliputi studi pustaka peneliti terdahulu
mengenai daerah penelitian, dasar teori kestabilan lereng batuan, klasifikasi
masa batuan, geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan geologi teknik
daerah penelitian.

III.3 Metoda Pendekatan


Pada tahap metode pendekatan yaitu dimana pada tahap ini untuk memilh/
mengklasifikasikan metode apa yang akan digunakan pada penelitian.

III.3.1 Pemetaan Geologi


Pada kegiatan pemetaan geologi dilakukan menggunakan metode
orientasi lapangan, yaitu dengan melakukan plotting pada GPS pada
setiap stasiun pengamatan berdasarkan orientasi singkapan, sungai,
gunung ataupun yang lainnya.

Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
III.3.2 Pemetaan Geologi Teknik
Pada kegiatan pemetaan geologi teknik ini digunakan klasifikasi
ISRM untuk mengelompokan material – material yang memiliki
karakteristik berdasarkan klasifikasi tersebut di lapangan, sehingga
sesuai berdasarkan tingkat pelapukannya, mengetahui potensi dan
bencara pada daerha penelitian.

III.3.3 Penyelidikan Lapangan Pada Spillway


Pada kegitan penyelidikan lapangan pada Spillway digunakan log
bor PT. X yang kemudian dikorelasikan menjadi penampang geologi
Spillway. Setelah itu pada terowongan dilakukan pendekatan
menggunakan analisis kinematik menggunakan aplikasi dips,
selanjutnya menggukan klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) untuk
mengetahui parameter pamameter mekanika batuan pada Spillway,
selanjutnya menggunakan metode SMR untuk mengetahui sudut
pengupasan pada lereng, kemudian melakukan anlisa faktor keamanan
menggunakan aplikasi slide tersebut.

III.4 Pelaksanaan Lapangan

III.4.1 Pemetaan Geologi


Pada kegiatan pemetaan geologi dilakukan menggunakan metode
orientasi lapangan, yaitu dengan melakukan plotting pada GPS pada setiap
stasiun pengamatan berdasarkan orientasi singkapan, sungai, gunung ataupun
yang lainnya

III.4.2 Pemetaan Geologi Teknik


Pada kegiatan pemetaan geologi teknik ini digunakan klasifikasi ISRM
untuk mengelompokan material – material yang memiliki karakteristik
berdasarkan klasifikasi tersebut di lapangan.

III.5 Tahap Penyelidikan Lapangan


Tahap penelitian lapangan dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu,
pengambilan data dan pengambilan sampel batuan

Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
III.5.1 Pengambilan Data
Tahap ini ditujukan untuk memperoleh data yang akan dianalisis.
Pengambilan data meliputi:
a) Deskripsi singkapan batuan dan tingkat pelapukan.
b) Pengukuran dimensi dan kedudukan lereng.
c) Scanline sampling.
d) Deskripsi diskontinuitas yang meliputi spasi dikontinuitas, kondisi /
pelapukan diskontinuitas, panjang diskontinuitas, dan kedudukan bidang
diskontinuitas.
e) Pengamatan kondisi keairan pada diskontinuitas.

III.5.2 Pengambilan Sampel Batuan


Pada tahap ini ditujukan untuk perencanan pengambilan sampel
batuan, untuk diuji di laboratorium. Pengambilan sampel batuan ditujukan
untuk melakukan pengujian di laboratorium, berupa uji petrografi. Sampel
yang diambil merupakan sampel dari singkapan batuan, maupun lereng
batuan tempat Analisa kestabilan dilakukan.

III.6 Tahap Pengujian Laboratorium


Tahap ini dilakukan di laboratorium. Tahap ini diiringi studi pustaka, dan
diskusi dengan dosen pembimbing. Pengujian yang akan dilakukan di
laboratorium meliputi:
 Uji petrografi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui nama batuan dan komposisi
mineralnya.
 Uji point load test
Pengujian point load test dimaksudkan untuk mengetahui besar kekuatan
pada batuan tersebut.

III.7 Tahap Pengolahan Data


Analisis dan pengolahan data diiringi dengan studi pustaka, dan diskusi
dengan dosen pembimbing. Pada tahap ini dilakukan analisis hasil pengujian
laboratorium, dikorelasikan dengan data lapangan, menentukan jenis keruntuhan
batuan menggunakan metode kinematik, pengklasifikasian massa batuan, dan

Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
analisis kestabilan lereng dengan perhitungan SMR, data tersebut selanjutnya
diolah dengan tahapan sebagai berikut:
 Geologi dan geologi teknik
Pada tahap ini merupakan pengolahan yang dilakukan pada data – data
yang diperoleh di lapangan, yang terdiri dari deskripsi singkapan,
pengukuran dimensi lereng, deskripsi diskontinuitas, Data lapangan
dikorelasikan dengan hasil laboratorium berupa analisis petrografi Data
tersebut digunakan untuk menentukan kondisi geologi, geomorfologi, dan
geologi teknik daerah penelitian.
 Metode kinematik
Analisis kinematik dilakukan untuk mengetahui potensi jenis keruntuhan
lereng batuan (Hoek dan Bray, 1981) di setiap scanline, melalui teknik
stereografis.
 Klasifikasi massa batuan
Klasifikasi yang dipakai untuk menentukan massa batuan adalah metode
Rock Mass Rating (Bieniawski, 1989). Metode Rock Mass Rating (RMR)
dipakai untuk menentukan suatu kondisi massa batuan dengan nilai dan
pembobotan berdasarkan kondisi diskontinuitas serta sifat fisik batuan.
 Analisis kestabilan lereng
Hasil pembobotan data RMR, dan tipe keruntuhan batuan melalui metode
kinematik akan digunakan untuk analisis kestabilan lereng dengan
menggunakan perhitungan Slope Mass Rating (Romana, 1985). Slope
Mass Rating merupakan metode untuk analisis kestabilan lereng
berdasarkan geometri lereng dan nilai pembobotan RMR serta tipe
keruntuhan pada lereng batuan. Hasil perhitungan data SMR digunakan
untuk mengetahui sudut aman pengupasan lereng.
 Analisis Faktor Keamanan
Hasil analisis faktor keamanan ini didapatkan hasil dari laboratorium PT.
X yang kemudian di analisis menggunakan aplikasi Slide.

III.8 Tahap Penyusunan Tugas Akhir


Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang berupa pelaporan
hasil penelitian. Tahap ini meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, arah gaya

Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty
utama, geologi teknik pada daerah penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan
mengetahui sudut aman pengupasan pada lereng.

III.9 Diagram Alir

Gambar III. 1 Diagram alir tahapan metode penelitian

Geologi dan analisis kestabilan lereng batuan berdasarkan perhitungan SMR pd tumpuan kiri saluran pelimpah (spill way)
bendungan X provinsi Lampung
Fitria Dinarsih Pamungkas Waty

Anda mungkin juga menyukai