Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR DAN MINERAL KEBUMIAN

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK

ROCK MASS RATING

Hari, Tanggal : Rabu, 26 April 2022

Waktu :10.00 - 12.00 WIB

Praktikan : Andatito Gemilang Kalbu 119150082

Asisten : Hita Kirana 119150084

Muhammad Irsyad 119150035

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

202
Daftar Isi

i
Daftar Gambar

ii
Daftar Tabe

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ilmu geologi mempunyai peran yang penting pada berbagai bidang ilmu. Ilmu
geologi yang mempelajari mengenai sifat-sifat dan komponen pembentuk bumi
tentu berguna dalam banyak bentuk kegiatan yang terjadi di permukaan bumi itu
sendiri, salah satunya peran ilmu geologi dalam pembangunan. Dari dulu hingga
sekarang manusia selalu berkembang dan bertambah banyak, karena pertumbuhan
manusia yang terjadi tentu membutuhkan lahan tempat tinggal untuk mereka
berlindung. Dan kemajuan ini pula manusia terus menemukan teori-teori dan
bidang-bidang ilmu untuk membantunya berkembang lebih modern. Oleh karena
itu dalam memenuhi kebutuhannya itu manusia megguanakan ilmu-ilmu yang
telah mereka dapat yang salah satunya manusia aplikasikan dalam memenuhi
kebutuhan tempat tinggal mereka.Sebagai mahkluk yang membutuhkan tempat
tinggal, manusia terus melakukan pembangunan di tempat mereka tinggali yaitu
bumi. Karena manusia melakukan pembangunan pada permukaan bumi, maka
ilmu yang dibutuhkan mereka dalam melakukan pembangunan itu tidak hanya
memerlukan ilmu-ilmu yang membahas mengenai bentuk dan kontruksi
bangunannya saja. Dalam hal ini tentu manusia membutuhkan pemahaman
mengetanai tempat dimana mereka melakukan pembangunan tersebut. Oleh
karena itulah manusia membutuhkan ilmu geologi dalam memahami sifat dan
karakteristik dari permukaan bumi itu sendiri. Pada ilmu geologi pengaplikasian
imunya dalam pembagunan ini dapat dipelajari dalam ilmu geologi teknik.

I.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Menentukan kelas massa batuan yang terdapat pada singkapan batuan.
2. Menentukan rekomendasi pendukung berupa penyangga dan penguatan
massa batuan yang terdapat pada singkapan batuan.
3. Menentukan adanya kestabilan lereng pada lokasi.

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Geologi Teknik


Geologi merupakan bidang ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari segala
sesuatu mengenai planit Bumi beserta isinya. Ilmu geologi membahas menngenai
sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang
bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam
Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta
hingga sekarang. Terdapat banyak kegiatan manusia yang berhubungan dengan
bumi, baik itu berupa pembangunan teknik sipil seperti bendungan, jembatan,
gedung-gedung bertingkat yang dibangun diatas permukaan bumi, maupun untuk
memenuhi kebutuhannya seperti bahan-bahan tambang maupun energi seperti
migas dan batubara, yang harus digali dan diambil dari dalam bumi (Noor, 2009).
Dalam pembangunan sendiri, ilmu geologi diaplikasikan dalam cabang ilmu
geologi teknik. Geologi teknik merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari
batuan yang berhubungan dengan banguanan atau rekayasa bidang teknik sipil.
Dalam geologi teknik menggunakan data-data geologi untuk memecahkan
peroalaan yang berhubungan dengan kontruksi bangunan. Geologi teknik pula
merupakan cabang ilmu yang menerapkan ilmu geologi pada praktek rekayasa
dengan tujuan agar faktor-faktor geologi yang mempengaruhi lokasi, desain,
konstrusi, pengoperasian, dan pemeliharaan bangunan. Geologi teknik
memberikan gambaran keadaan geologi di daerah rencana suatu konstruksi yang
akan dibangun termasuk bahaya-bahaya yang akan muncul dalam
pembangunannya sebagai informasi keamanan konstruksi.
Geologi teknik mempelajari banyak materi yang berkaitan dengan bebatuan dan
tanah. Hal dasar yang di perlukan dalam geologi teknik antara lain pemahaman
akan klasifikasi batuan mulai dari jenis batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf, lalu pemahaman mengenai geomorfologi, satatigrafi, struktur geologi,
air tanah, serta mengenai kebencanaan seperti gempa dan pergerakan tanah.
Dalam hal ini kita mempelajari mengenai sifat-sifat dan karakteristik dari air tanah
atau groundwater yang dapat menyebabkan pergerakan dari tanah. Pengetahuan

v
mengenai air tanah ini juga penting dalam perekayasaan bendungan sehubungan
dengan pekerjaan perbaikan fondasi bendungan termasuk metode pengeringan
(dewatering). Selain itu air tanah juga merupakan media yang sangat penting
dalam proses erosi seperti aliran air permukaan. Proses erosi yang dilakukan ai
tanah lah yang membentuk gua-gua di dalam tanah dan kenampakan lain yang
berhubungan dengan gua juga (Arsyad, 2017).

II. 2 Klasifikasi Massa Batuan


Metode klasifikasi akan cocok jika digunakan dalam kondisi yang sama dengan
kondisi pada saat metode tersebut dikembangkan. Meskipun demikian, tetap
diperlukan kehati-hatian untuk menerapkannya pada persoalan mekanika batuan
yang lain. Sistem klasifikasi massa batuan dapat digunakan untuk memperkirakan
komposisi dan karakteristik massa batuan, perkiraan awal terhadap kekuatan dan
sifat deformasi massa batuan serta perkiraan kebutuhan penyangga bawah tanah.
Harus diingat bahwa klasifikasi massa batuan tidak dimaksudkan untuk
mengganti pekerjaan desain rinci. Bieniawski (1976) mempublikasikan sebuah
klasifikasi massa batuan yang disebut Geomechanics Clasificatiom atau Rock
Masss Rating (RMR) System. Selama bertahun tahun, sistem ini telah diperbaiki
dengan semakin banyaknya studi yang dikumpulkan. Bieniawski melakukan
perubahan signifikan untuk ratings bagi parameter-parameternya (Siana, 2013)

II.3 Klasifikasi Rock Mass Rating (RMR)


Sistem RMR didasarkan pada lima parameter yaitu UCS, spasi bidang
diskontinuitas, RQD, kondisi bidang dikontunuitas, dan kondisi air tanah. Sistem
ini didasarkan pada nilai rating yang berjumlah 100 untuk untuk kelima parameter
tersebut. Akan tetapi, kelima parameter tersebut tidak dinilai secara merata.
Kondisi bidang diskontinuitas dinilai sebesar 30, sedangkan kuat tekan material
batuan hanya dinilai 15. Hal ini menunjukkan, bahwa kelima parameter ini tidak
sama pentingnya dalam keseluruhan klasifikasi massa batuan. Berikut ini adalah
tabel dari klasifikasi massa batuan

vi
Tabel II.3 Tabel Sistem Klasifikasi Massa Batuan (Bieniawski, 1976).

vii
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan


Pada praktikum ini dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Makanan ringan pribadi
2. Air minum pribadi
3. 1 buah kompas geologi
4. 1 buah palu geologi
5. 1 buah meteran ± 20 m
6. 1 buah tali raffia ± 20 m
7. 1 set alat tulis yang terdiri dari pensil, penghapus, dan penggaris
8. 1 buah papan jalan
9. lembar data kekar
10. lembar kertas HVS A4
11. 1 lokasi singkapan batuan ± 5 m

III.2 Diagram Alir

Mulai

Ditentukan singkapan batuan yang akan dijadikan


sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

Diberikan batas pengamatan sepanjang ± 5 m pada singkapan batuan yang


akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

Digambarkan sketsa singkapan batuan yang akan dijadikan sebagai


objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

viii
Diambil foto jarak jauh dan dekat singkapan batuan yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

Diambil foto kekar singkapan batuan yang akan dijadikan sebagai objek
penelitian Rock Mass Rating (RMR)

Dideskripsikan singkapan batuan yang akan dijadikan sebagai


objek penelitian Rock Mass Rating (RMR) secara geologi

Apabila pada singkapan batuan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
Rock Mass Rating (RMR) terdapat litologi yang berbeda, maka dilakukan
pemisahan penelitian Rock Mass Rating (RMR) pada setiap litologi yang
berbeda

Diperkirakan dan dicatat kekuatan batuan


dengan menggunakan metode hammer test

Dihitung dan dicatat jumlah indeks rekahan setiap meter

Ditentukan dan dicatat kedudukan kekar dengan menggunakan kompas


geologi

Dihitung dan dicatat panjang setiap kekar yang terdapat pada singkapan batuan
yang akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

ix
Dihitung dan dicatat lebar bukaan kekar yang terdapat pada singkapan batuan
yang akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

Dihitung dan dicatat letak kekar yang terdapat pada singkapan batuan yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR) dihitung
dari awal batas pengamatan

Diukur dan dicatat spasi antar setiap kekar yang terdapat pada singkapan
batuan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)
terhadap kekar sebelumnya

Deskripsikan dan mencatat kondisi kekar yang terdapat pada singkapan batuan
yang akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass Rating (RMR)

Ditentukan kondisi dan dicatat tingkat kadar air kekar yang terdapat pada
singkapan batuan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian Rock Mass
Rating (RMR)

Data sistem klasikasi


massa batuan

Selesai

Keterangan :
: Mulai/Selesai

x
: Proses

: : Data

xi
DAFTAR PUSTAKA

Agustawijaya, D. S. 2019. Geologi Teknik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Noor, D. (2009). Pengantar Geologi. Bogor: CV. Graha Ilmu.

Prasetia, S. A. 2010. Pengantar Geologi Teknik. Yogyakarta: Sekolah Tinggi


Teknologi Nasional Yogyakarta.

Siana Dewi Artha, S. 2013. Rock Mass Classification System. Palangkaraya:


Universitas Palangkaraya.

xii

Anda mungkin juga menyukai