USULAN TESIS
Oleh
DENI MILDAN
NIM: 22016312
(Program Studi Teknik Geologi)
Jawa Barat yang berada pada busur Sunda bagian timur memiliki potensi bahan
galian mineral logam maupun non logam yang cukup besar. Secara umum daerah
ini ditempati oleh berbagai batuan sedimen vulkanik yang berumur Tersier hingga
Kuarter serta beberapa batuan terobosan batuan beku yang menyebabkan
terjadinya proses ubahan batuan hidrotermal dan termineralisasi pada beberapa
tempat (Simanjuntak dkk, 2002). Sistem endapan mineral yang terbentuk
umumnya berupa tipe endapan porfiri dan epitermal (Maryono dkk, 2014).
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini di antaranya sebagai berikut:
a. Mengetahui kondisi geologi daerah penelitian.
b. Mengetahui karakteristik alterasi hidrotermal di daerah penelitian.
c. Mengetahui karakteristik minieralisasi di daerah penelitian berdasarkan
mineralogi, tekstur, zona alterasi, dan tekstur urat.
d. Mengetahui paragenesa paragenesa mineral alterasi dan mineralisasi di
daerah penelitian.
e. Mengetahui gambaran sistem dan model pembentukan mineralisasi daerah
penelitian.
4. Lokasi Penelitian
Secara administratif, lokasi penelitian berada di daerah prospek Kancana, Jawa
Barat (Gambar 1). Lokasi penelitian memiliki luas 16,73 km 2. Lokasi penelitian
berjarak 77 km dari Kota Bandung dan dapat dijangkau dengan perjalanan darat
selama ±3 jam .
5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Proses alterasi dan mineralisasi di daerah prospek Kancana terjadi dalam
beberapa tahap.
b. Endapan mineral yang terbentuk di daerah prospek Kancana merupakan tipe
endapan epitermal low-sulfidation.
6. Metodologi Penelitian
Secara garis besar penelitian dibagi menjadi beberapa tahap (Gambar 2), yaitu:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan meliputi studi literatur dari penelitian-penelitian terdahulu
untuk mendapatkan gambaran umum kondisi geologi, alterasi hidrotermal,
dan mineralisasi di daerah penelitian. Adapun literatur yang digunakan
berupa buku teks, jurnal, prosiding, maupun laporan penelitian.
b. Tahap pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kegiatan
pemetaan geologi permukaan meliputi data litologi, struktur geologi, sampel
batuan, dan sampel urat. Data sekunder diperoleh dari literatur yang terkait
dengan daerah penelitian.
c. Tahap analisis
Tahap analisis merupakan langkah lanjut setelah terkumpulnya data
lapangan. Analisis petrografi dilakukan terhadap sampel batuan untuk
mengetahui komposisi mineralogi, baik mineral primer maupun ubahan dan
tekstur. Analisis XRD dilakukan untuk membantu mengidentifikasi mineral
pada batuan yang tidak dapat diobservasi melalui pengamatan megaskopis
maupun mikroskopis terutama pada batuan yang mengandung mineral
lempung (Srodon dkk, 2001). Tekstur urat dapat diidentifikasi melalui
pengamatan megaskopis. Analisis mineragrafi dilakukan terhadap beberapa
sampel urat untuk mengetahui keterdapatan dan hubungan potong
memotong mineral bijih sehingga dapat ditentukan paragenesis mineralnya.
Data litologi, struktur geologi, dan hasil analisis petrografi sampel batuan
selanjutnya digunakan dalam analisis studio untuk membuat peta geologi
daerah penelitian. Analisis studio juga dilakukan terhadap hasil analisis
petrografi batuan dan analisis XRD untuk selanjutnya dibuat peta zona
alterasi. Paragenesa mineral diperoleh dari hasil analisis mineragrafi pada
mineral bijih dan identifikasi tekstur urat.