UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
ERNIATY TANDIPADANG
D061191092
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
gejala geologi dari aspek kekuatan dan kelemahan geologi, dimana diterapkan
Dalam geologi teknik kita mempelajari sifat batuan dan tanah beserta
kekuatannya, struktur-struktur geologi yang ada pada tanah dan batuan tersebut
serta geomorfologi daerah tersebut, Dari segi kegunaan ilmu geologi teknik dapat
kapan terjadinya longsor disuatu lereng seperti lereng pada tambang, pengamanan
lereng jalan, jembatan serta bendungan, bisa juga memperhitungkan tekanan dan
tarikan pada saat membangun jalan bawah tanah atau terowongan bawah tanah
untuk pertambangan dan terowongan lainnya seperti saluran air bawah tanah dan
lain sebagainya. Sifat fisik batuan meliputi bobot isi batuan densitas dan distribusi
Sifat fisik diperlukan untuk mengetahui apa saja batuan yang cocok
Oleh karena itu diadakannya praktikum mekanika batuan untuk mengetahui apa
saja karakteristik sifat fisik batuan dan bagaimana pengaruhnya terhadap geologi
Teknik.
1.2 Maksud dan Tujuan
sifat fisik batuan serta peranan dalam ilmu geologi. Adapun tujuan dari praktikum
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. Sampel batuan
Pada praktikum ini digunakan sampel breksi vulkanik yang diambil di daerah
3. Alat coring
4. Alat potong
5. Oven
6. Alat penyangga
air
7. Wadah
9. Loyang
mekanik batuan, berkaitan dengan respons batuan atas medan gaya dari lingkungan
mineral yang mengalami tekanan tinggi pada temperatur tinggi, Perilaku triaksial
pergerakan kerak bumi sendiri, dalam hal ini jelas geologi berperan, antara lain
a. Masa batuan yang keberadaannya tidak terlepas dari lingkungan geologi atau
b. Karakter fisiknya, yang merupakan fungsi dari cara terjadinya dan dari semua
kemas yang mengarahkan kepada klasifikasi yang dapat diterima (lithology yang
artinya ilmu tentang batuan). Pentingnya klasifikasi yang dapat diterima meliputi
suatu struktur geologi akan menjadi lebih mudah apabila kita memahami prinsip-
prinsip dasar mekanika batuan, yaitu tentang konsep gaya (force), tegasan (stress),
tarikan (strain) dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi karakter suatu materi
atau bahan.
1. Gaya (Force)
Gaya merupakan suatu vektor yang dapat merubah gerak dan arah pergerakan
suatu benda. Gaya dapat bekerja secara seimbang terhadap suatu benda (seperti
gaya gravitasi dan elektromagnetik) atau bekerja hanya pada bagian tertentu dari
permukaan bumi).
2. Tekanan Litostatik
Tekanan yang terjadi pada suatu benda yang berada di dalam air dikenal
sebagai tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatik yang dialami oleh suatu benda
yang berada di dalam air adalah berbanding lurus dengan berat volume air yang
hidrostatik suatu benda yang berada di dalam air, maka batuan yang terdapat di
dalam bumi juga mendapat tekanan yang sama seperti benda yang berada dalam air,
akan tetapi tekanannya jauh lebih besar ketimbang benda yang ada di dalam air, dan
hal ini disebabkan karena batuan yang berada di dalam bumi mendapat tekanan
Tegasan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu
benda. Tegasan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada
akan berubah volumenya (dilatasi) tetapi bukan bentuknya. (Moetarib Intan, 2017).
1. Porositas
yang ditempati oleh fluida) terhadap volume total batuan. Ada dua jenis porositas
Kecepatan aliran darcy atau flux velocity (v) adalah laju alir rata-rata volume
flux per satuan luas penampang di media berpori. Sedangkan kecepatan rata-rata
fluida yang melalui media berpori dikenal sebagai interstitial velocity (u)
3. Permeabilitas
fluida untuk mengalir pada media berpori. Parameter ini dihubungkan dengan
permeabilitas lebih besar dari pada ke arah z. Sistem ini disebut anisotropic. Apabila
horizontal dapat mencapai 10 kali lebih besar dari permeabilitas vertikalnya (sekitar
4. Densitas Batuan
Densitas batuan dari batuan berpori adalah perbandingan antara berat terhadap
antara densitas material tersebut terhadap densitas air pada tekanan dan temperatur
a. Sifat fisik batuan seperti bobot isi ”Spesific Gravity” porositas dan
5. Specific Gravity
Specific Gravity didefinisikan sebagai berat jenis dari batuan. Setiap batuan
kristalnya.
6. Void Ratio
Void ratio adalah rasio rongga atau perbandingan pori, yakni perbandingan
antara isi pori dan atau rongga yang terdapat diantara butir-butir bahan dengan isi
bahan padat.
7. Bobot Isi
Bobot isi mengacu pada seberapa besarnya kandungan isi dari kepadatan
batuan.
tahapan persiapan, tahapan praktikum, dan tahapan pengolahan data yang mana
untuk praktikum, dan asistensi acara serta membawa alat bahan. Tugas pendahuluan
mencakupi soal dari materi-materi yang terkait pada asistensi acara yang akan
tepat sebelum praktikum dimulai. Dengan pemberian soal-soal singkat yang terkait
dengan acara yang akan dipraktikumkan dengan batas waktu yang bertujuan untuk
1) Tahapan Pertama
Tahapan ini meliputi persiapan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
2) Tahapan Kedua
Pada tahapan ini sampel batuan yang telah di coring dipotong menjadi 10cm
dan dua buah 5cm untuk dapat dilakukan percobaan pada praktikum sifat fisik
3) Tahapan Ketiga
Pada tahapan ini, didapatkan sampel batuan berukuran 10cm dan dua buah
sampel batuan berukuran 5cm setelah dipotong melalui alat pemotong batuan.
4) Tahapan Keempat
Pada tahapan ini melakukan penimbangan sampel batuan yang telah dipotong
yang kering dan toples yang digunakan untuk untuk merendamkan sampel batuan.
5) Tahapan Kelima
batuan dengan cara digantung didalam toples yang dicelupkan kedalam air.
Gambar 3.4 Penimbangan sampel batuan digantung dan tercelup kedalam air.
6) Tahapan Keenam
7) Tahapan Ketujuh
8) Tahapan Kedelapan
9) Tahap kesembilan
Tahapan ini meliputi pembuatan laporan dan asistensi. Hasil deskripsi sampel
oleh praktikan kemudian akan diasistensikan bersama asisten yang kemudian akan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan praktikum yang memuat
semua data saat praktikum, dan haasil pengolahan data secara sistematik. Selama
penyusunan laporan dilakukan pengoreksian dan pengecekan ulang terhadap semua
TAHAP PENDAHULUAN
TAHAP PRAKTIKUM
1. Responsi tertulis
2. Sifat fisik batuan
3. UCS
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA BATUAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
berdasarkan dari data yang telah diamati, dengan hasil sebagai berikut
Porositas % 13.03
4.2 Pembahasan
Data yang diperoleh dari sifat fisik dan mekanika batuan (batugamping)
264,30 gram
= 274,28−112,6 gram
= 1,63 gram
𝑊𝑤
2. Massa jenis jenuh = 𝑊𝑤−𝑊𝑠
274,28 gram
= 274,28−112,6 gram
= 1,69 gram
𝑜 𝑊
3. Massa jenis kering = 𝑊𝑤−𝑊𝑠
253,21 gram
=
274,28−112,6 gram
= 1,56 gram
𝑊𝑜
4. Apperent SG = 𝑊𝑤−𝑊𝑠 : massa jenis air
3253,21 gram
= :1
274,28−112,6 gram
= 0,0015
𝑊𝑜
5. True SG = 𝑊𝑜−𝑊𝑠 : massa jenis air
253,21 gram
= 253,21−112,6 :1
gram
= 0,0018
𝑊𝑛−𝑊𝑜
6. Kadar air asli = × 100%
𝑊𝑜
264,3−253,21
= × 100%
253,21
= 4,379 %
𝑊𝑤−𝑊𝑜
7. Kadar air jenuh = × 100%
𝑊𝑜
275,28−253,21
= 253,21
× 100%
= 8,321%
𝑊𝑛−𝑊𝑜
7. Derajat kejenuhan = 𝑊𝑤−𝑊𝑜 × 100%
264,3−253,21
= 275,28−253,21 × 100%
= 52,63 %
𝑊𝑤−𝑊𝑜
8. Porositas = 𝑊𝑤−𝑊𝑠 × 100%
275,28−253,21
= × 100%
275,28−112,6
= 13,03 %
𝑛
9. Void ratio = 1−𝑛
0,13
= 1−0,13
= 0,149
= 3,14 x 2,72
= 0,2289
𝑝
Gc = 𝐴
19.000
= 22.89
= 8,30 Mpa
𝐺𝑐 100
Gc terkoreksi = +( )
𝐵𝑖𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝐷
8,30
= 0,39
= 78,5 Mpa
fisik dan mekanika batuan (batugamping), terdapat hubungan antara sifat fisik dan
mekanika nya yaitu batugamping memiliki tingkat kekerasan (19 KN) weak
berdasarkan klasifikasi ISRM 1978 karena memiliki nilai derajat kejenuhan dan
kadar air 58,62 % dan 8,321% yang dapat mempengaruhi nilai kuat tekanan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum sifat fisik dan mekanika batuan yaitu :
fisik yaitu
• Apperent SG 0,0015 ,
• True SG 0,0018,
• porositas 13,03%
5.2 Saran
A. Nurul Novia Rahmaningrum , Asrafil, A. (2021). Sifat fisik batuan dan metode
analisis. Jakarta. Agio movasi