Anda di halaman 1dari 7

MUHAMMAD RIZKY

072002000025

TUGAS GEOKIMIA
METODE EKSPLORASI GEOKIMIA
Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah Geokimia
Program Studi Sarjana Teknik Gologi
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Oleh
Muhammad Rizky
072002000025

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021

1
MUHAMMAD RIZKY
072002000025

Geokimia
Pengertian Eksplorasi atau prospeksi geokimia didefinisikan sebagai
pengukuran sistematis terhadap satu atau lebih trace elements (unsur-unsur jejak)
dalam batuan, soil, sedimen sungai, vegetasi, air atau gas dengan tujuan untuk
menentukan anomali-anomali geokimia (Levinson, 1974; Rose et al, 1979; Joyce,
1984; Chaussier, 1987). Eksplorasi Geokimiamenitik menitik beratkan pada
pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-
unsur yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan
bijih. Metoda ini dilakukan agar mendapatkan beberapa dispersi unsur di atas (di
bawah) normal yang disebut anomali, dengan harapan menunjukkan mineralisasi
yang ekonomis.
Tujuan dilakukan metoda geokimia adalah:
• Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi
• Menentukan ukuran (size) dan nilai (value) dari tubuh mineralisasi
• Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi
mineralisasi, dan melacak batuan sumber.
Adapun beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam melakukan eksplorasi
geokimia di lapangan antaralain :
1. Prinsip Dasar Prospeksi
Metode yang digunakan terdiri dari dua metode yaitu metode yang
menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada mineral yang relatif
stabil pada kondisi permukaan bumi seperti emas, platina, kasiterit, kromit,
mineral tanah jarang. Dan satu lagi yaitu metode yang didasarkan pada
pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola ini dapat diperoleh baik pada
endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi.
2. Daur Geologi
Semua endapan bijih adalah produk dari daur yang sama di dalam proses-
proses geologi yang mengakibatkan terjadinya tanah, sedimen dan batuan.
3. Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau
fraksinasi unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis contohnya

2
MUHAMMAD RIZKY
072002000025

pergerakan pasir di sungai dan kimiawi contohnya disolusi, difusi dan


pengendapan dalam larutan.

4. Lingkungan Geokimia
Lingkungan geokimia primer adalah lingkungan di bawah zona pelapukan
yang dicirikan oleh tekanan dan temperatur yang besar, sirkulasi fluida
yang terbatas, dan oksigen bebas yang rendah. Sebaliknya, lingkungan
geokimia sekunder adalah lingkungan pelapukan, erosi, dan sedimentasi,
yang dicirikan oleh temperatur rendah, tekanan rendah, sirkulasi fluida
bebas, dan melimpahnya O2, H2O dan CO2.
5. Mobilitas Unsur
Mobilitas unsur adalah kemudahan unsur bergerak dalam lingkungan
geokimia tertentu. Beberapa unsur dalam proses dispersi dapat
terpindahkan jauh dari asalnya, ini disebut mudah bergerak atau
mobilitasnya besar, contohnya unsur gas mulia seperti radon. Rn dipakai
sebagai petunjuk dalam prospeksi endapan Uranium.

3
MUHAMMAD RIZKY
072002000025

6. Unsur Penunjuk
Unsur penunjuk adalah suatu unsur yang jumlahnya atau pola
penyebarannya dapat dipakai sebagai petunjuk adanya mineralisasi. Alasan
penggunaan unsur penunjuk antara lain:
a. Unsur ekonomis yang diinginkan sulit dideteksi atau dianalisis
b. Unsur yang diinginkan deteksinya mahal
c. Unsur yang diinginkan tidak terdapat dalam materi yang diambil (akibat
perbedaan mobilitas)
7. Anomali Geokimia

Metode Eksplorasi Geokimia


Dalam eksplorasi geokimia, Para peneliti mencoba untuk membuat
tahapan-tahapan untuk melakukan eksplorasi geokimia secara baik dan benar
untuk mendapatkan data yang falid dan representatif.adapun urutan Eksplorasi
Geokimia secara umum menurut (Peters, 1978)
1. Seleksi metode, elemen-elemen yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang
dinginkan, serta pola sampling.
2. Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek
contoh-contoh secara umum dan kedalaman contoh untuk mnentukan level
yg dapat diyakini & mengevaluasi faktor bising (noise).
3. Analisis contoh, dilapangan dan laboratorium dengan analisis cek yang
dibuat pada beberapa metode.
4. Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika).

4
MUHAMMAD RIZKY
072002000025

5. Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi


pada area yang lebih kecil, menggunakan interval sampling yg lebih rapat
& penambahan metode geokimia.
6. Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang &
penambahan analisis dari contoh-contoh yang telah adaKonsep atau Prinsip
Dasar Eksplorasi Geokimia.

Tiap eksplorasi geokimia terdiri dari tiga komponen, yaitu sampling


(pengambilan contoh), analisis, dan interpretasi. Ketiganya komponen tersebut
merupakan fungsi bebas yang saling terkait. Kegagalan yang terjadi pada tahap
yang satu akan mempengaruhi tahap berikutnya. Kemudian dalam pemilihan
metode-metode yang akan digunakan eksplorasi geokimia, harus disesuaikan
dengan jenis endapan yang akan dicari.

Metode Analitis Dalam eksplorasi geokimia tidak perlu mengutamakan


akurasi yang tinggi, yangterpenting cepat, tidak mahal dan sederhana. Metode
yang banyak digunakan dalam prospeksi geokimiaadalah kromatografi,
kolorimetri, spektroskopi emisi, XRF, dan AAS. Metode lain yang juga digunakan

dalam kasus khusus adalah aktivasi neutron, radiometri dan potensiometri.


AAS (atomic absorpsionspectrometry) merupakan teknik yang paling banyak
dipakai dalam analisis unsur tunggal standar.Alat-alat yang lebih canggih dapat
menganalisis multi unsur

Jenis Survey Geokimia


1. Survey Sedimen Sungai Aktif
Survey sedimen sungai aktif banyak digunakan untuk program
penyelidikan pendahuluan, khususnya pada daerah yang medannya sulit. Ada
empat variasi dalam survey sedimen sungai aktif , yaitu:
a. Prospeksi mineral berat tanpa analisis kimia
b. Analisis konsentrasi mineral berat dari sedimen sungai

5
MUHAMMAD RIZKY
072002000025

c. Analisis fraksi halus dari sedimen sungai


d. Analisis beberapa fraksi selain fraksi terhalus dari sedimen sungai

2. Survey Tanah
Warna tanah dan perbedaan komposisi dapat merupakan indikator yang
penting untuk berbagai kandungan logam. Anomali yang salah umumnya
berkaitan erat dengan komponen yang menunjukkan konsentrasi unsur yang
ekstrim, Kegagalan mendefinisikan kondisi anomali (yang menunjukkan adanya
mineralisasi) dapat terjadi jika conto tidak berhasil menembus zona pelindian

3. Survey Batuan
Untuk mendeteksi kemungkinan dispersi primer yang berasosiasi dengan
bijih. Survey batuan dapat digunakan untuk prospeksi mineralisasi pada kondisi
berikut:
a. Prospeksi bijih yang meghasilkan pola dispersi batuan dasar yang luas
(contohnya seperti Si, K, F, Cl dapat dijumpai pada lingkaran alterasi yang
ekstensif mengitari bijih hidrotermal).
b. Prospeksi untuk endapan yang luas berkadar rendah (contohnya endapan
Cu yang tersebar atau endapan Sn yang tersebar) yang pengenalannya tidak
mungkin dilakukan dari contoh setangan karena kadarnya rendah atau
mineral yang dicari tidak terlihat.

4. Survey Air
Airtanah bisa kontak dengan batuan dan melarutkan unsur-unsur dan
terjadi kesetimbangan kimia yang erat kaitannya dengan kimia yang dikandung
oleh akifer. Airtanah mengandung padatan terlarut yang bervariasi dari satu
tempat ke tempat lainnya. Contohnya air dari ladang minyak dengan endapan halit
dapat mengandung padatan terlarut yang lebih banyak dari air laut atau airtanah
biasa. Namun airtanah digunakan juga dalam eksplorasi mineral, umumnya dari
sumber yang dangkal.

6
MUHAMMAD RIZKY
072002000025

5. Survey Biokimia
Dengan membandingkan konsentrasi unsur dalam jaringan tanaman
dengan konsentrasi unsur dalam tanah, Keuntungan metode ini dibandingkan
dengan metode lainnya, yaitu dapat dilakukan untuk:
a. Prospeksi di daerah yang tanah penutupnya tertranspor
b. Prospeksi di daerah berawa
c. Prospeksi di daerah yang vegetasinya sangat
Pengambilan Contoh Geokimia
Menurut Levinson (1980) menjelaskan bahwa ada tiga hal yang mendasar
dalammelaksanakan penyelidikan geokimia, yaitu: pengambilan conto,
penganalisaanconto, dan interpretasi dari hasil analisisnya. Pengambilan conto
yang benar akansangat menentukan hasil akhir penyelidikan, sehingga ada
beberapa hal pentingyang perlu diperhatikan pada saat pengambilanconto
dilakukan, antara lain:
1. Contoh yang terbaik untuk unsur-unsur yang dicari.
2. Pola pengambilan contoh yang optimal.
3. Kerapatan pengambilan contoh yang berhubungan dengan adanya tubuh
bijih (ore body ) dalam ukuran yang sesuai.
Pada penyelidikan geokimia yang menggunakan metode sedimen sungai aktif
(stream sediment method ) conto yang sebaiknya diambil mempunyai ukuran butir
lanau-lempung

Anda mungkin juga menyukai