Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TAMBANG TERBUKA

EKSPLORASI GEOKIMIA DAN GEOFISIKA

Disusun Oleh:

JEFFREY LEONARDI NURKAMAL

17137037

Dosen Pengampu:

Jana Hafiza S.T,M..T

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
A. EKSPLORASI GEOFISIKA

Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang


cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan peralatan geofisika seperti
gravimeter, mangetometer, dan seismometer

B. METODE GEOFISIKA
1. Metode Elektromagnetotelurik
Metode elektromagnetotelurik merupakan metode geofisika yang sangat
populer dan sering digunakan dalam survey geologi, rekayasa, dan
arkeologi dalam segala variasi. Akan tetapi, analisa data dan pemodelan
biasanya dilakukan setelah kembali ke base camp atau laboratorium. Jika
data dapat diproses secepat proses akuisisi, maka kita dapat memodifikasi
konfigurasi atau distribusi titik pengamatan di lapangan jika diperlukan,
sehingga akan lebih menghemat waktu dan biaya. Untuk keperluan
tersebut, maka dikembangkan suatu cara transformasi untuk mempercepat
proses analisis data, terutama untuk jumlah data yang sangat besar.
2. Metode Georadar
Metode Georadar atau disebut juga dengan metoda Elektromagnetik
Subsurface Profilling merupakan salah satu metode Geofisika untuk
memetakan bawah permukaan yang relatif dangkal. Metoda ini
menggunakan prinsip-prinsip gelombang elektromagnetik yang
kedalaman penetrasi dan besarnya amplitudo yang terekam sangat
tergantung pada sifat kelistrikan dari batuan/media bawah permukaan dan
frekuensi peralatan yang digunakan.
3. Eksplorasi Seismik
Eksplorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang geofisika
untuk menerangkan aktifitas pencarian sumber daya alam dan mineral
yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik.
Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan penampang
seismik.
4. Metode Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi
sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di
sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka
pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi,
di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di
tempat yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih besar.
Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari
melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu
daerah penyelidikan.

5. Metode Geolistrik

Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari
batuan. Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang
diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang
satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya
adalah Ohm-m2/m atau disingkat Ohm-meter.

Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya


dipakai sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi.
dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi,
disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode
lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi,
elektrode ini disebut elektrode potensial atau “potential electode”
disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode
tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan
cara Shlumberger

C. EKSPLORASI GEOKIMIA

Eksplorasi geokimia pada dasarnya adalah untuk mempersempit daerah


yang disurvey atau untuk mencari daerah target (Prospect Area). Tahapan
eksplorasi menurut Govett:
Region > 5000 km2

Distrik > 50 – 5000 km2

Area 5 – 50 km2

Target < 5 km2

Survey geokimia diterapkan pada berbagai tahapan eksplorasi mineral,


yaitu:
a. Survey regional dengan tujuan mencari jalur/mendala mineralisasi.
b. Survey lokal dengan tujuan mengidentifikasi daerah target untuk
keperluan evaluasi.
c. Survey kekayaan dengan tujuan menentukan batas daerah
termineralisasi.
d. Survey deposit dengan tujuan menentukan lokasi dari badan bijih
individual.
Prospeksi eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari dua metode:

a. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada


mineral yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti:
emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok
digunakan di daerah yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan
kimiawi.
b. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi. Pola
ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang
tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini
kurang terlihat dibandingkan pola dispersi mekanis, karena unsur-
unsurnya yang membentuk pola dispersi ini bisa memiliki mineralogi
yang berbeda dengan endapan bijih primernya (contohnya: serusit dan
anglesit terbentuk akibat pelapukan endapan galena), dapat terdispersi
dalam larutan (ion Cu2+ dalam air tanah dapat berasal dari endapan
kalkopirit), bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam
serpentin dan lempung di dekat endapan pentlandit), bisa teradsorbsi
(contohnya Cu yang teradsorbsi pada lempung atau material organik
pada aliran sungai bisa dipasok oleh airtanah yang melewati endapan
kalkopirit dan pirit) serta bisa bergabung dengan material organik
(contohnya Cu dalam tumbuhan atau hewan).

Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak


(trace elements) pada batuan, tanah, stream, air atau gas.
Tujuannya untuk mencari anomaly
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/24900964/GEOFISIKA_EKSPLORASI

http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2012/02/eksplorasi-geofisika.html

https://www.scribd.com/doc/108601526/Makalah-Eksplorasi-Geofisika

Bahan Ajar Diklat Metode Eksplorasi Minerba (Pusdiklat Geologi Bandung, 2012)

Christi, L. F. (2010). RANGKUMAN GEOFISIKA. TEKNIK GEOLOGI, FAKULTAS


TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI, UNIVERISTAS TRISAKTI.
Diakses pada 30 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai