Kelas : B Palembang
NIM : 03021281924052
Via : E-Learning
Jawab:
1. Proses eksplorasi mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan dan perilaku suatu endapan bahan
galian, yaitu proses untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi), bagaimana
penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat
diambll, serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.
Suatu proses eksplorasi dapat disederhanakan menjadi suatu sistem yang terintegrasi (dan bersifat loop
tertutup membentuk siklus analisis), berawal dari analisis suatu kemungkinan sumber, proses perpindahan
yang terjadi, sampai dengan penafsiran kemungkinan terjebak dalam suatu perangkap (teoritik).
Sebaliknya dapat pula berawal dari analisis suatu tanda-tanda mineralisasi, kemudian adanya cebakan
pada perangkapnya sampai dengan ditemukan sum bernya.
Sumber : epository.unp.ac.id/1312/1/MULYA%20GUSMAN_422_10.pdf
5. Cadangan Batubara Terkira (Probable Coal Reserve) : sumberdaya batubara terunjuk dan
sebagian sumberdaya batubara terukur, tetapi berdasarkan hasil kajian kelayakan semua faktor
yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak;
6. Cadangan Batubara Terbukti (Proved Coal Reserved) : sumberdaya batubara terukur yang
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya
dinyatakan layak;
Sumber: https://www.academia.edu/11345634/Klasifikasi_Sumberdaya_Mineral_dan_Batubara
2. Proses eksplorasi mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan dan perilaku suatu endapan bahan
galian, yaitu proses untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi), bagaimana
penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat
diambll, serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.
Suatu proses eksplorasi dapat disederhanakan menjadi suatu sistem yang terintegrasi (dan bersifat loop
tertutup membentuk siklus analisis), berawal dari analisis suatu kemungkinan sumber, proses perpindahan
yang terjadi, sampai dengan penafsiran kemungkinan terjebak dalam suatu perangkap (teoritik).
Sebaliknya dapat pula berawal dari analisis suatu tanda-tanda mineralisasi, kemudian adanya cebakan
pada perangkapnya sampai dengan ditemukan sum bernya.
Sumber : epository.unp.ac.id/1312/1/MULYA%20GUSMAN_422_10.pdf
1. Endapan Batubara (coal Deposit) : endapan yang mengandung hasil akumulasi material organic yang
berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah melalui proses litifikasi untuk membentuk lapisan
batubara;
2. Sumberdaya Batubara (coal Resources) : bagian dari endapan batubara yang diharapkan dapat
dimanfaatkan;
3. Cadangan Batubara (coal Reserves) : bagian dari sumberdaya batubara yang telah diketahui dimensi,
sebaran kuantitas dan kualitasnya yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk
ditambang;
4. Keyakinan Geologi (Geological Assurance) : tingkat kepercayaan tentang keberadaan batubara yang
ditentukan oleh tingkat kerapatan titik informasi geologi yang meliputi ketebalan, kemiringan lapisan,
bentuk, korelasi lapisan batubara, sebaran, struktur, ketebalan tanah penutup, kuantitas dan
kualitasnya sesuai dengan tingkat penyelidikan
5. Kajian Kelayakan (Feasibility Study) : suatu kajian rinci terhadap semua aspek yang bersifat teknis
dan ekonomis (penambangan, pengolahan, pemasaran, kebijakan pemerintah, peraturan / perundang-
undangan, lingkungan dan social ) dari suatu rencana proyek penambangan
6. Ketebalan Lapisan Batubara ( Seam Thicknes) : jarak terpendek antara atap dan lantai lapisan
batubara yang diukur pada singkapan batubara (surface outcrop), lubang bor (borehole) dan
pengamatan pada tambang dalam aktif (working underground mining);
Sumber : https://www.academia.edu/11345634/Klasifikasi_Sumberdaya_Mineral_dan_Batubara
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Energi Dan Sumber Daya Mineral
4. Logam besi
1. Ilmenit