Anda di halaman 1dari 6

SOAL UAS PEMANFAATAN SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI

Nama: Prabu Jeremia Sebastian Rumahorbo

Kelas : B Palembang

NIM : 03021281924052

Via : E-Learning

Dosen penguji : Alieftiyani P. G, ST.,MT

1. Jelaskan pengertian, metode eksplorasi serta klasifikasi sumberdaya minerba !


(sebutkan sumber referensi)

2. Jelaskan pengertian, metode eksplorasi serta klasifikasi cadangan minerba !


(Sebutkan sumber referensi)

3. Sebutkan peraturan di Republik Indonesia yang mengatur mengenai pemanfaatan


sumberdaya minerba !

4. Sebutkan dan klasifikasikan yang termasuk logam besi !

Nama Nama Rumus Kegunaan Keberadaan Sistem Pengolahan


Bijih Mineral Kimia di Industri di Indonesia Penambangan Mineral

5. Sebutkan dan klasifikasikan yang termasuk logam tanah jarang ! minimal 3


komoditas

Nama Nama Rumus Kegunaan Keberadaan Sistem Pengolahan


Bijih Mineral Kimia di Industri di Indonesia Penambangan Mineral
6. Sebutkan dan klasifikasikan yang termasuk logam mulia ! minimal 3 komoditas

Nama Nama Rumus Kegunaan Keberadaan Sistem Pengolahan


Bijih Mineral Kimia di Industri di Indonesia Penambangan Mineral

7. Sebutkan dan klasifikasikan yang termasuk logam dasar ! minimal 3 komoditas

Nama Nama Rumus Kegunaan Keberadaan Sistem Pengolahan


Bijih Mineral Kimia di Industri di Indonesia Penambangan Mineral

Jawab:

1. Proses eksplorasi mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan dan perilaku suatu endapan bahan
galian, yaitu proses untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi), bagaimana
penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat
diambll, serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.

Suatu proses eksplorasi dapat disederhanakan menjadi suatu sistem yang terintegrasi (dan bersifat loop
tertutup membentuk siklus analisis), berawal dari analisis suatu kemungkinan sumber, proses perpindahan
yang terjadi, sampai dengan penafsiran kemungkinan terjebak dalam suatu perangkap (teoritik).
Sebaliknya dapat pula berawal dari analisis suatu tanda-tanda mineralisasi, kemudian adanya cebakan
pada perangkapnya sampai dengan ditemukan sum bernya.

Sumber : epository.unp.ac.id/1312/1/MULYA%20GUSMAN_422_10.pdf

Klasifikasi sumber daya mineral dan batubara :

1. Sumberdaya Batubara Hipotetik (Hipothetical Coal Resources) : jumlah batubara di daerah


penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survey tinjau;

2. Sumberdaya Batubara Tereka (Inferred Coal Resource) : jumlah batubara di daerah


penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi;
3. Sumberdaya Batubara Terunjuk (indicated Coal Resources) : jumlah batubara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan;

4. Sumberdaya Batubara Terukur (Measured Coal Resources) ; jumlah batubara di daerah


penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang
memenuhi syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci;

5. Cadangan Batubara Terkira (Probable Coal Reserve) : sumberdaya batubara terunjuk dan
sebagian sumberdaya batubara terukur, tetapi berdasarkan hasil kajian kelayakan semua faktor
yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak;

6. Cadangan Batubara Terbukti (Proved Coal Reserved) : sumberdaya batubara terukur yang
berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya
dinyatakan layak;

Sumber: https://www.academia.edu/11345634/Klasifikasi_Sumberdaya_Mineral_dan_Batubara

2. Proses eksplorasi mempunyai hubungan yang erat dengan keadaan dan perilaku suatu endapan bahan
galian, yaitu proses untuk mengetahui bagaimana suatu endapan terbentuk (terakumulasi), bagaimana
penyebaran dan bentuk (geometri) endapan tersebut di alam, berapa banyak endapan tersebut yang dapat
diambll, serta bagaimana tingkat (nilai) keekonomian endapan tersebut.

Suatu proses eksplorasi dapat disederhanakan menjadi suatu sistem yang terintegrasi (dan bersifat loop
tertutup membentuk siklus analisis), berawal dari analisis suatu kemungkinan sumber, proses perpindahan
yang terjadi, sampai dengan penafsiran kemungkinan terjebak dalam suatu perangkap (teoritik).
Sebaliknya dapat pula berawal dari analisis suatu tanda-tanda mineralisasi, kemudian adanya cebakan
pada perangkapnya sampai dengan ditemukan sum bernya.

Sumber : epository.unp.ac.id/1312/1/MULYA%20GUSMAN_422_10.pdf

Klasifikasi cadangan mineral dan batubara:

1. Endapan Batubara (coal Deposit) : endapan yang mengandung hasil akumulasi material organic yang
berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah melalui proses litifikasi untuk membentuk lapisan
batubara;
2. Sumberdaya Batubara (coal Resources) : bagian dari endapan batubara yang diharapkan dapat
dimanfaatkan;
3. Cadangan Batubara (coal Reserves) : bagian dari sumberdaya batubara yang telah diketahui dimensi,
sebaran kuantitas dan kualitasnya yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk
ditambang;
4. Keyakinan Geologi (Geological Assurance) : tingkat kepercayaan tentang keberadaan batubara yang
ditentukan oleh tingkat kerapatan titik informasi geologi yang meliputi ketebalan, kemiringan lapisan,
bentuk, korelasi lapisan batubara, sebaran, struktur, ketebalan tanah penutup, kuantitas dan
kualitasnya sesuai dengan tingkat penyelidikan
5. Kajian Kelayakan (Feasibility Study) : suatu kajian rinci terhadap semua aspek yang bersifat teknis
dan ekonomis (penambangan, pengolahan, pemasaran, kebijakan pemerintah, peraturan / perundang-
undangan, lingkungan dan social ) dari suatu rencana proyek penambangan
6. Ketebalan Lapisan Batubara ( Seam Thicknes) : jarak terpendek antara atap dan lantai lapisan
batubara yang diukur pada singkapan batubara (surface outcrop), lubang bor (borehole) dan
pengamatan pada tambang dalam aktif (working underground mining);

Sumber : https://www.academia.edu/11345634/Klasifikasi_Sumberdaya_Mineral_dan_Batubara

3. Peraturan di Republik Indonesia yang mengatur mengenai pemanfaatan sumberdaya minerba:

1. Kepmen ESDM No. 77.K-MB.01-MEM.B-2022 (KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARA


NASIONAL)

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Energi Dan Sumber Daya Mineral

4. Logam besi

1. Ilmenit

Nama bijih : Ilmenit

Nama mineral : Oksida titanium-besi

Rumus kimia : FeTiO3


Kegunaan di Industri :
Bahan baku Pigmen yang bernilai ekonomi tinggi untuk digunakan pada Industri Cat, Pulp dan
pewarna lainnya, sifat pigmen yang dihasilkan adalah,
- Tidak beracun,
- Tahan terhadap korosi,
- Tahan terhadap sinar ultra violet, dan
- Menunjukkan respon lemah terhadap magnet.
Keberadaan di Indonesia :
- Daerah Bekas Penambangan Timah Bangka
Sistem Penambangan
- llmenit (Rutil, TiO2 53%) merupakan mineral penting yang dapat diolahmenjadi
Titanium tetapi masih terdapat pengotor, seperti Silika (10 %),Oksida besi, Vanadium,
Niobium, Tantalum, dan sedikit timah, kromium,dan Molibdeum.
- Hasil penambangan diolah dengan metode Gravity Concentration untuk mendapat
konsentrat
2. Kobalt
Nama bijih : Kobalt
Nama mineral : Eritrit
Rumus kimia : Co
Kegunaan di Industri :
Bahan campuran pada industri baterai, alat-alat listrik dan pembuatan magnet yang kuat.
Keberadaan di Indonesia : Kabupaten Kolaka Utara
Sistem Penambangan :
Kobalt biasanya didapatkan merupakan produk sampingan dari hasil pengolahan Nikel dan
Tembaga.
3. Krom
Nama bijih : Krom
Nama mineral : Kromit
Rumus kimia : Co Cr
Kegunaan di Industri :
Paduan Logam, banyak digunakan dalam bidang Industri Baja yang berfungsi
sebagai, yaitu,
✓ Bahan buku untuk memproduksi Ferro-Krom (paduan besi dan krom) yang
akan menghasilkan,
o Stainless Steels,
o Baja cor, dan
o Besi Cor,
o Chrome plating (memberikan lapisan keperakan pada baja), dan
o Keramik logam.
✓ Sebagai “agen” anti-korosi dan pemberi kesan mengkilap,
✓ Sebagai pemulia baja yang penting (baja tahan karat, tahan panas dan tahan
asam), dan
✓ Sebagai selaput galvanis
Sistem Penambangan :
❑ Proses pengolahan bijih Kromit dari tambang dilakukan dua tahapan,yaitu,
✓ Preparation digunakan peralatan seperti Crusher, Screen, dan Grinding mills untuk mereduksi
ukuran dan memisahkan dari kotoran
✓ Concentration digunakan Hydrocyclones dan Spiral untuk menghasilkan konsentrat Krom.
❑ Proses pembuatan logam krom menurut proses Goldschmidt, yaitu mereduksi Cr2O3 dengan
Aluminium (Proses Aluminothermy), reaksinya,
Cr2O3 (S) + 2 Al (S) → Al2O3 (S) + 2 Cr (S)

Anda mungkin juga menyukai