TINJAUAN PUSTAKA
4
Universitas Sriwijaya
5
4. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar
(fresh rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat
digali, misalnya : batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan malihan
segar (fresh metamorfic rock).
Tabel 2.1. Hubungan Kemampugaruan dan Nilai Kuat Tekan Batuan Menurut
(Sahu, 2011)
Deskripsi Seismic
UCS Karakteristik
Kekerasan Kriteria identifikasi velocity
(mPa) penggaruan
Batuan (m/s)
Sampel dapat dipotong
menggunakan pisau triaxial,
Batuan sangat terlalu keras memotong Penggaruan
1,7 3,0 450-1200
lunak dengan tangan sampai mudah
ketebalan 3 cm karena dapat
dirusak tekanan dari jari
Dapat di scrap dengan pisau
1-3 mm dengan pukulan kuat Penggaruan
Batuan lunak 3,0 10,0 1200-1500
pad pick point : memiliki keras
suara dulls ketika dia
dipukul Tidak bisa di
scrap
menggunakan pisau, Penggaruan
Batuan keras 10,0-20,0 1500 1850
spesimen dapat di hancurkan sangat keras
dengan sekali pukul : rock
rings under hammer
Universitas
6
Menurut Karpuz and Basarir (2015), ada beberapa sifat batuan yang perlu
diperhatikan pada pelaksanaan pembongkaran material, yaitu sebagai berikut:
1. Tekstur Material
Tekstur mateial merupakan struktur butiran dari batuan dan dapat
diklasifikasikan berdasarkan sifat fisiknya seperti porositas, density, dan ukuran
butir. Porositas batuan dipengaruhi oleh besarnya butiran penyusun dan
keseragaman ukuran butir batuan tersebut. Semakin besar porositas batuan
berarti semakin banyak rongga antar butir, sehingga lebih mudah dalam
penggaruan (ripping).
2. Struktur
Struktur seperti patahan, rekahan, bidang perlapisan, jenis batuan, dip
dan strike akan mempengaruhi dalam kekuatan material. Struktur material akan
berpengaruh terhadap penggaruan, kelurusan lubang bor dan kecepatan pemboran.
Semakin banyak struktur yang terdapat pada batuan maka semakin mudah
batuan tersebut untuk digali atau dibongkar.
3. Kecepatan Gelombang Seismik
Material yang keras merupakan material yang memiliki nilai kecepatan
gelombang seismik yang tinggi material tersebut akan sulit digaru, digali, atau
dikupas oleh alat berat. Hal ini dapat menurunkan produktivitas alat berat.
Kekerasan dari material dapat diketahui dengan kecepatan rambat gelombang
seismik. Biasanya nilai yang ditunjukkan dalam satuan meter/detik (Seismic
Wave Velocity).
Kecepatan gelombang seismik dipengaruhi oleh densitas material. Semakin
besar nilai densitas dari suatu material maka kerapatan partikel antar butiran
pada material juga semakin besar, sehingga kecepatan rambat gelombang
seismik relatif semakin mudah untuk dihantarkan melalui tiap-tiap partikelpada
material. Semakin besar densitas dari suatu material, maka nilai dari kekerasan
material juga relatif semakin besar, jika kekerasan material semakin besar maka
penggaruan juga akan semakin sulit. Menurut Anonim (2009), pembagian nilai
sifat material terdiri atas:
a. Rippable yaitu nilai yang menunjukkan material yang dapat digaru.
Universitas
7
b. Marginal yaitu nilai yang menunjukkan material yang masih dapat digaru
pada kondisi material tertentu.
c. Nonrippable yaitu nilai yang menunjukan material yang tidak dapat digaru.
Universitas
8
Gambar 2.2 Hubungan seismik wave velocity dengan produktivitas per jam
bulldozer (Anonim, 2009)
4. Abrasifitas material
Abrasifitas merupakan tingkat penggerusan dari meterial terhadap suatu
bahan tertentu yang disebabkan mineral penyusun dari material tersebut.
Material yang masih belum digali, sifat abrasif material lebih besar dari pada
material yang telah digali. Hal ini dipengaruhi oleh sifat material yang padat dan
masih kompak. Pada pengupasan lapisan material penutup, sifat abrasif dari
material
Universitas
9
5. Kekerasan/Kekuatan
Kekerasan adalah ketahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap
tusukan, goresan, abrasi atau pemotongan. Kekerasan material dapat juga
dipakai untuk menyatakan besarnya tegangan yang diperlukan untuk
menyebabkan kerusakan pada material. Berikut beberapa kekerasan/kekuatan
dari beberapa batuan (Tabel 2.1):
6. Derajat Pelapukan
Pengaruh cuaca dan iklim mengakibatkan pelapukan mekanik pada
batuan. Hal ini menyebabkan terbukanya bidang diskontinuitas patahan batuan,
batas antar butir dan terjadi pembelahan butiran mineral. Pelapukan mekanik
biasanya diikuti dengaan pelapukan kimiawi yang menyebabkan pengurangan
kekuatan batuan. Jadi semakin tinggi derajat pelapukan batuan, maka
penggalian akan semakin mudah.
2.2 Bulldozer
Menurut Tenriajeng, 2003 Bulldozer memiliki mesin penggerak utama
traktor dan di bagian depan bulldozer dilengkapi dengan blade dan ripper di
Universitas
1
bagian belakang. Bulldozer merupakan salah satu alat berat yang mempunyai roda
rantai untuk pekerjaan yang memiliki traksi tinggi, dan alat ini digunakan untuk
pekerjaan serbaguna seperti menggali, mendorong, menggusur, meratakan,
menarik beban, menimbun, dan lain-lain. Bulldozer ripper dapat dilihat pada
gambar 2.3.
Universitas
1
Universitas
1
Universitas
1
Gigi-gigi ripper diganti bila sudah aus, tetapi penggantinya jangan sampai
dilakukan pada saat kerusakan sudah mencapai inti gigi ripper, bila hal ini
terjadi maka ripper harus diganti secara keseluruhan. Macam-macam shank
dapat dilihat pada ( gambar 2.7)
Universitas
1
CT =................................................................................................................(2.1)
atau
CT = Wf + Wr + Z...................................................................................(2.2)
Keterangan :
CT = Jumlah total waktu edar (menit, detik)
J = Jarak kerja (meter)
F = kecepatan maju (meter/menit, meter/detik)
R = Kecepatan mundur (meter menit, meter/detik)
Z = waktu tetap (menit, detik
Wf = Waktu kerja bergerak maju (menit,detik)
Wr = Waktu kerja bergerak mundur (menit, detik)
Universitas
1
TP =.....................................................................................................(2.4)
Keterangan :
P = Ke dalaman Penetrasi (m)
J = Jarak Ripping (m)
FK = Faktor Koreksi (%)
F = Kecepatan Maju (m/menit)
R = Kecepatan Mundur (m/menit)
Universitas
1
Universitas
1
Universitas
1
permukaan sampai atas kebagian bawah. Bagian atas bisa berputar (swing) 360°.
Dalam konfigurasi backhoe ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan
lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan berarti produksinya lebih rendah,
karena putaran swing nya bisa lebih kecil yang berarti cycle time nya lebih
pendek (lebih cepat). Excavator memiliki kelebihan yaitu bisa mendistribusikan
muatan keseluruh bagian vessel dengan merata, artinya excavator lebih mudah
dalam mengatur muatan sehingga jalannya dump truck bisa seimbang.
Menurut Tenriajeng (2003), produktivitas excavator backhoe dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
TP...................................................................................................................(2.6)
Keterangan:
TP : Taksiran Produksi (BCM/jam)
KB : Kapasitas Bucket Specs Alat
(m3) BF : Bucket Factor
SF : Swell Factor
FK : Faktor Koreksi
CT : Waktu edar (detik).
Waktu edar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
produktivitas excavator, waktu edar (cycle time) adalah waktu yang dibutuhkan
alat untuk melakukan satu siklus kerja. Waktu edar dipengaruhi oleh total waku
gali, putar muatan, timbun, putar kosangan.
2.6 Cuaca
Pengaruh cuaca pada suatu daerah keja (dimana akan berlangsung
penggunaan peralatan mekanis) perlu diketahui, karena akan dipakai untuk
memperkirakan dalam satu tahun berlangsung hujan selama selama berapa hari.
Perlu dipahami bahwa pada waktu hujan penggunaan peralatan mekanis tidak
dapat efektif. Selain itu, pada waktu hujan lebat, malah tidak dapat
dipergunakan peralatan mekanis (Indonesianto 2010).
Universitas
BAB 3
METODE PENELITIAN
20
Universitas
2
Universitas
2
Universitas
2
alat, spesifikasi alat, dan perhitungan biaya sewa alat. Referensi yang digunakan
berasal dari buku, jurnal, dan laporan penelitian yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas.
Universitas
2
Universitas
2
Universitas
2
Orientasi Lapangan
Permasalahan :
Bagaimana hubungan produktivitas ripper dari masing-masing metode ripping terhadap kondisi material?
Bagaimana hubungan material hasil ripping terhadap produktivitas excavator PC 2000?
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Kesimpulan :
Bagaimana hubungan produktivitas ripper dari masing-masing metode
ripping terhadap kondisi material.
bagaimana hubungan material hasil ripping terhadap produktivitas
excavator PC 2000.
Universitas
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 4.1 Hubungan antara nilai kekuatan tanah dengan kecepatan seismik
Jika dianalisis gambar 4.1 hubungan antara nilai kekuatan tanah dengan nilai
kecepatan seismik adalah berbanding lurus, Semakin besar nilai kekuatan tanah
maka semakin besar nilai kecepatan seismik. Nilai kekuatan tanah pada lokasi
tersbut adalah sebesar 2,23 sehingga didapatkan nilai kecepatan seismik sebesar
Universitas
27
Universitas
2
760,55 m/s dari gambar 4.1. jika dihubungkan dengan kemampuan alat
bulldozer ripper D 375 A-5, alat tersebut masih mampu untuk memberai
material overburden dengan nilai kekuatan tanah sebesar 2,23 Mpa dan nilai
kecepatan seismik sebesar 760,55 m/s.
Bulldozer yang diamati adalah bulldozer D 375 A-5 dengan nomor unit DZ 543,
spesifikasi alat dapat dilihat pada lampiran A. Metode yang digunakan adalah
metode straight ripping dan cross ripping. Metode ini dipilih dari hasil try and
eror perusahaan (Operation Training Department ) untuk mencapai
produktivitas bulldozer D 375 A-5 dan excavator PC 2000 yang optimal.
Metode straight ripping (Gambar 4.2), Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan straight ripping dengan luas area 20 m x 20 m, dengan
kedalam 1,3 adalah dalam waktu 12,15 menit waktu edar (Lampiran F).
Gambar 4.2 Pengukuran luas area yang akan di ripping dengan metode straight
ripping
Metode cross ripping (Gambar 4.3), Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kegiatan cross ripping dengan luas area 20 m x 20 m, dengan kedalam 1,3 m
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan cross ripping adalah dalam
waktu 29.67 menit waktu edar dapat dilihat pada lampiran F.
Universitas
2
Produktivitas yang akan dihasilkan dari bulldozer ripper D 375 A-5 akan
berbeda sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi produkivitas bulldozer
ripper yaitu metode ripping yang digunakan dan faktor-faktor lain. Faktor-
faktor lain yaitu meliputi efisiensi kerja bulldozer ripper D 375 A-5 berdasarkan
data wak kerja bulan juni tahun 2017 (Lampiran D).
Hasil pengamatan yang didapatkan dari lapangan untuk masing-masing
metode ripping waktu edar bulldozer ripper D 375 A-5 dan waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ripping dengan luas area 400 m2 berbeda
setiap metode. Selisih waktu edar dan waktu ripping (Tabel 4.2) metode sraight
ripping lebih cepat 10,08 detik untuk waktu edar dan metode cross ripping lebih
lama 17,52 untuk waktu ripping.
Tabel 4.2. Waktu Edar Dan Waktu Ripping Bulldozer Ripper D 375 A-5
Luas area
Unit Cycle Time Waktu
Metode Ripping
(m x m) (detik) (menit)
Bulldozer D 375 A-5, DZ 543 20x20 Straight Ripping 45,55 12,15
Universitas
3
Cross
Ripping 1.311,07 531,08 696.284,65 405.500 Tercapai
Universitas
3
optimal untuk
Universitas
3
digunakan karena produktivitas yang dihasilkan lebih besar dari metode cross
ripping. selisih produktivitas dari kedua metode tersebut adalah sebesar 290.14
BCM/jam jika dihitung perbulan sebesar 154.084,52 BCM/bulan produktivitas
yang dihasilkan metode cross ripping lebih tinggi lebih dari 100 %, selain itu
jika dihubungankan dengan Gambar 2.2 Grafik hubungan antara kecepatan
seismik dengan produksi per jam metode straight ripping yang sesuai dengan
grafik tersebut, metode sraight ripping lebih optimal karena dengan kecepatan
seismik sebesar 760,55 m/s produksi yang dihasilkan sudah memenuhi sesuai
dengan grafik yaitu sebesar 1600-1800 m3/jam.
Selain itu ada faktor yang mempengaruhi produktivitas dari metode cross
ripping belum maksimal yaitu panjang shank ripper (Gambar 4.4) yang
digunakan pada saat melalukan kegiatan ripping. Pada saat ripping pertama dan
ripping ke dua slot dari shank ripper yang digunakan sama yaitu slot 1,
seharusnya pada saat ripping pertama slot yang digunakan adalah slot 2,
selanjutnya pada saat ripping ke dua slot yang digunakan adalah slot 1 Jika hal
tersebut dilakukan maka waktu edar yang dihasilkan pada metode cross ripping
akan kecil dan persentase ketercapaian akan semakin besar, karena semakin
kecil waktu edar maka produkvitas yang dihasilkan akan semakin besar
sebaliknya semakin besar waktu edar maka produktivitas yang dihasilkan akan
semakin kecil. Produksi metode cross ripping akan meningkat jika penggunaan
slot pada shank ripper dilakukan dengan benar, tetapi walaupun produksi
metode cross ripping meningkat metode straigth ripping tetap direkomendasikan
untuk digunakan memberai material yang ada di wilayah TAL barat dengan jenis
material clay, karena dengan menggunakan metode staright produksi sudah
tercapai dengan persentase ketercapain lebih dari 100 % dan sudah memenuhi
target sesuai dengan gambar
2.2 Grafik hubungan antara produksi perjam dengan kecepatan seismik, jadi
metode straight ripping lebih optimal untuk digunakan pada material clay
dengan nilai kekuatan tanah sebesar 2,23 MPa dan kecepatan seismik sebesar
760,55 m/s.
Universitas
3
Gambar 4.4 Slot shank ripper metode cross ripping (PT Pamapersada Nusantara)
Universitas
3
Waktu edar dan waktu gali yang dihasilkan excavator PC 2000 berbeda
dari masing-masing metode ripping. Material hasil ripping dengan metode cross
ripping (gambar 4.6) lebih halus dibandingkan dengan material hasil dari
kegiatan ripping dengan mengunakan metode straight ripping (Gambar 4.7),
karena itulah Waktu edar dan waktu gali dari material hasil metode cross
ripping lebih kecil dari pada materal hasil metode straight ripping dengan
selisih 1,2 detik untuk waktu galli dan 1,16 detik untuk waktu edar.
Universitas
3
Waktu edar yang didapatkan dari kedua jenis material ripping sama-sama sudah
mampu memenuhi standar sesuai dengan lampiran J(tabel standar cycle time
excavator backhoe) yaitu sebesar 27-30 detik, sedangkan waktu edar yang
dihasilkan adalah sebesar 28,04 detik untuk metode cross ripping dan 29,20
detik untuk metode straight ripping. dapat dikatakan bahwa metode ripping
yang digunakan untuk material tersebut sudah mampu membantu memenuhi
standar cycle time yang diinginkan.
Produktivitas excavator PC 2000 dapat dihitung menggunakan persamaman
(2.1). Perhitungan produktivitas dapat dilihat pada lampiran untuk masing-
masing dari material hasil beraian menggunakan metode straight dan cross
ripping produksi yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh hasil material yang
sudah diberai menggunakan bulldozer ripper dengan metode straight dan cross
ripping, karena hal tersebut akan mempengaruhi waktu edar yang didaptakan
oleh excvator dan akan mempengaruhi produksi yang dihasilakan. berikut hasil
perhitungan produktivitas dari excavator PC 2000 :
Universitas
3
Universitas
Lampiran A. Stratigrafi Tambang Air
+++++
---- Claystone Coal Andesite
+++++
----
.-.-.-.- Siltstone o.o.o.o Gravel
.-.-.-.- o.o.o.o
.... v v v v
.... Sandstone
v v v v
Tuffaceous
38
Universitas
Lampiran B. Spesifikasi
Alat-alat tambang utama yang dibahas dalam penelitian ini antara lain
Bulldozer D 375 A-5 sebagai alat pemberai material :
Keterangan:
D = kode dozer / bulldozer
37 = Size / besar unit
5 = Torque converter
A = Standard / track shoe
-5 = Modifikasi
Keterangan :
39
Universitas Sriwijaya
4
Keterangan :
Blade
Muffer
Blade lift cylinder
Fuel tank
Giant ripper
CAB
ARM
End bid
Frame blade
Cutting edge
Keterangan :
Frame ripper
Bracket
Universitas
4
Universitas
Lampiran C. Data Curah Hujan Pit TAL Barat Bulan Juni 2017
Tabel C.1. Data Curah Hujan Pit TAL Barat Bulan Juni 2017
Air Laya
TGL C.Hujan Jam Frekwensi
mm Hujan (jam) (Kali)
1 3.50 2.00 1.00
2 0.30 1.40 1.00
3 0.00 0.00 0.00
4 0.00 0.00 0.00
5 0.00 0.00 0.00
6 0.00 0.00 0.00
7 0.00 0.00 0.00
8 0.00 0.00 0.00
9 0.00 0.00 0.00
10 0.00 0.00 0.00
11 0.00 0.00 0.00
12 48.20 2.00 2.00
13 0.00 0.00 0.00
14 0.00 0.00 0.00
15 0.00 0.00 0.00
16 3.00 0.20 1.00
17 0.00 0.00 0.00
18 0.00 0.00 0.00
19 0.00 0.00 0.00
20 0.00 0.00 0.00
21 0.00 0.00 0.00
22 0.00 0.00 0.00
23 4.50 1.30 5.00
24 0.00 0.00 0.00
25 0.00 0.00 0.00
26 13.40 0.85 3.00
27 0.00 0.00 0.00
28 0.00 0.00 0.00
29 6.90 2.10 2.00
30 5.40 2.20 2.00
Juml 85.20 12.05 17.00
42
Universitas Sriwijaya
43
= 0,6 hari/bulan
Universitas Sriwijaya
Lampiran D. Efisiensi kerja Produktivitas Bulldozer D 375 A-5 ( DZ 543 )
Data ketersedian alat mekanis bulldozer ripper D 375 A-5 (DZ 543) yang ada
di Pit TAL Barat dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :
= 81 %
4
Universitas
Lampiran E. Efisiensi kerja Excavator PC
Data jam jalan alat mekanis Excavator PC 2000 (EX 1783) yang ada di site
TAL Barat dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :
Tabel E.1 Jam jalan Excavator PC 2000 (1783) (PT. Pamapersada Nusantara)
= 0,83 %
4
Universitas
Lampiran F. Waktu Edar
Waktu edar alat mekanis bulldozer ripper D 375 A-5 dengan nomor unit
DZ 543 yang ada di Pit TAL Barat dengan metode straight ripping (Tabel F.1)
dan cross ripping (Tabel F.3) sebagai berikut :
Tabel F.1 Waktu Edar Bulldozer Ripper dengan Metode Straight Ripping.
46
Universitas
4
Universitas
4
Jadi, waktu edar bulldozer D 375 A-5 dengan metode sraight ripping adala
45,55 detik
30
25
= 45,55 detik
20
Frekuen
15
10
0
43,01 45,72 48,43 51,14 53,85 55,06 56,27
Waktu Edar (detik)
Gambar F.1 Histogram waktu edar bulldozer D 375 A-5 metode straight ripping
Universitas
4
Tabel F.3 Waktu Edar Bulldozer Ripper dengan Metode Straight Ripping.
Waktu
NO Waktu Maju (dtk) Z(waktu tetap) Total Waktu
Mundur (dtk) dtk (Mnt)
1 47,01 16,21 3,00 67,22
2 43,67 16,03 3,00 62,70
3 41,09 17,01 3,00 61,10
4 42,19 14,43 3,00 59,62
5 37,83 15,64 3,00 56,47
6 46,12 16,11 3,00 65,23
7 38,01 14,07 3,00 55,08
8 39,97 14,56 3,00 57,53
9 39,45 16,13 3,00 58,58
10 43,33 17,30 3,00 63,63
11 43,01 14,21 3,00 60,22
12 40,21 15,21 3,00 58,42
13 41,18 15,33 3,00 59,51
14 45,31 18,91 3,00 67,22
15 39,44 15,52 3,00 57,96
Percobaan
Universitas
5
Universitas
5
Universitas
5
Jadi, waktu edar bulldozer D 375 A-5 dengan metode sraight ripping adalah
55,63 detik
25 = 55,63 detik
20
Frekuen
15
10
0
48,385 50,905 53,425
55,95 58,475 60,995 63,515 66,035
Waktu Edar (detik)
Gambar F.1 Histogram waktu edar bulldozer D 375 A-5 metode cross ripping
Universitas
Lampiran G. Perhitungan Produktivitas Ripping Bulldozer dengan metode straight
ripping dan Cross Ripping
Penyelesaian :
= BCM/Jam
= 1.601,21 BCM/jam
53
Universitas
5
= 29.942,58 BCM/hari
= BCM/Jam
= 1.311,07 BCM/jam
Universitas
5
Universitas
Lampiran H. Waktu Edar Alat dan Waktu Gali
1. Rata-Rata Waktu Edar dan Waktu Gali Excavator PC 2000 dengan Material
Hasil dari Metode Straight Ripping.
Berdasarkan data waktu edar dan waktu gali, maka akan didapatkan rata-
rata waktu edar dapat dilihat pada (Tabel H.2) dan untuk grafik terdapat pada
(Gambar H.1) sedangkan untuk waktu edar dapat dilihat pada (Tabel H.3) dan
untuk grafik terdapat pada (Gambar H.2).
Tabel H.1 Waktu Edar Excavator PC 2000 Material Hasil dari Metode Straight
Ripping
Waktu Putar Muatan Timbun Putar Kosongan Waktu Edar
No
Gali (dtk) (dtk) (dtk) (dtk) (dtk)
1 14.39 6.46 4.13 2.94 27.92
2 13.36 6.65 3.95 4.17 28.13
3 12.04 7.12 3.60 4.92 27.68
4 13.24 6.26 3.84 4.35 27.69
5 12.20 8.36 3.78 4.84 29.18
6 13.59 7.35 3.74 5.51 30.19
7 12.75 6.11 4.26 4.91 28.03
8 13.61 6.95 4.13 3.79 28.48
9 13.27 6.22 3.14 5.28 27.91
10 14.97 6.83 3.75 4.86 30.41
11 14.26 6.73 3.53 3.77 28.29
12 13.92 5.83 3.65 3.89 27.29
13 14.23 7.14 3.90 4.14 29.41
14 17.78 7.45 3.29 4.91 33.43
15 14.47 6.09 4.65 5.73 30.94
16 13.55 8.60 3.93 5.52 31.60
17 14.14 8.83 3.84 4.23 31.04
18 14.69 7.14 3.84 4.48 30.15
19 14.15 7.20 4.13 5.56 31.04
20 12.22 6.42 3.24 4.15 26.03
21 13.83 6.89 3.88 4.95 29.55
22 13.75 6.67 4.31 7.87 32.60
23 17.41 6.39 3.88 3.63 31.31
24 14.55 6.51 3.04 5.01 29.11
25 13.24 7.11 2.83 5.34 28.52
26 15.06 8.98 3.53 5.48 33.05
56
Universitas
5
Rata-rata Waktu edar alat mekanis excavator PC 2000 dengan nomor unit 1783
yang ada di Pit TAL Barat dengan metode straight ripping dapat dihitung
mengunakan persamaan dibawah ini :
Perhitungan rata-rata waktu edar Excavator PC 2000 EX 1783 :
Waktu Edar terbesar = 34,43 dtk
Waktu Edar terkecil = 26,35 dtk
Universitas
5
Rentang = 8,10
Banyak kelas =7
Panjang Kelas = 1,16
25
20
x = 29,02 detik
Freuen
15
10
5
0
26,93 28,10 29,27 30,44 31,61 32,78 33,95
Waktu Edar (detik)
Gambar H.1 Histogram waktu edar excavator PC 2000 material hasil metode straight
ripping
Rata-rata Waktu gali alat mekanis excavator PC 2000 dengan nomor unit 1783
yang ada di Pit TAL Barat dengan metode straight ripping dapat dihitung
mengunakan persamaan dibawah ini :
Universitas
5
30 x = 13,7 detik
20
frekue
10
Gambar H.2 Histogram waktu gali excavator PC 2000 material hasil metode straight
ripping
Universitas
6
2. Rata-Rata Waktu Edar dan Waktu Gali Excavator PC 2000 dengan Material
Hasil dari Metode Cross Ripping.
Berdasarkan data waktu edar dan waktu gali, maka akan didapatkan rata-
rata waktu edar dapat dilihat pada (Tabel H.4) dan untuk grafik terdapat pada
(Gambar H.3) sedangkan untuk waktu edar dapat dilihat pada (Tabel H.5) dan
untuk grafik terdapat pada (Gambar H.4).
Tabel H.1 Waktu Edar Excavator PC 2000 Material Hasil dari Metode Cross
Ripping
Universitas
6
Universitas
6
20 x = 28,34 detik
15
Frekue
10
0
24,8
26,03 27,26 28,49 29,72 30,95 32,18
Waktu Edar (detik)
Gambar H.2 Histogram waktu edar excavator PC 2000 material hasil metode cross
ripping
Rata-rata Waktu gali alat mekanis excavator PC 2000 dengan nomor unit 1783
yang ada di Pit TAL Barat dengan metode cross ripping dapat dihitung
mengunakan persamaan dibawah ini :
Universitas
6
Banyak kelas =7
Panjang Kelas = 0,84
20
15
x = 12,50 detik
Frekuen
10
0
10,27
11,14 11,99 12,84 13,69 14,54 15,39
Waktu Edar (Detik)
Gambar H.2 Histogram waktu gali excavator PC 2000 mmaterial hasil metoede cross
ripping
Universitas
Lampiran I. Perhitungan Produktivitas PC 2000 dengan Material Hasil Metode
Straight Ripping dan Cross Ripping
Ditanya : TP?
Penyelesaian :
TP =
= 817,81 BCM/jam
Untuk menghitung produksi selama 1 hari maka :
Produksi selama 1 hari = Produksi/jam jam kerja/hari
= 817,81 BCM/jam 18,93 jam(Lampiran D)
= 15.481,17 BCM/hari
6
Universitas
2. Produktivitas excavator PC 2000 dengan material hasil dari Metode Cross
Ripping
Diketahui : Kapasitas Bucket : 12 m3
Bucket Fill : 90 %
Swell Factor : 0,74
Faktor Koreksi : 83 %
Waktu Edar : 28,34 detik
Ditanya : TP?
Penyelesaian :
TP =
= 842.63 BCM/jam
6
Universitas
Lampiran J. Standar Waktu Edar (Anonim,
66
Universitas Sriwijaya
Lampiran K. Data Geoteknik PT. Pamapersada
67
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
Produktivitas ripping berdasarkan aktual di lapangan dengan nilai kuat tekan
tanah 2,23 MPa dan kecepatan seisimik sebesar 760,55 m/s yaitu metode
straight ripping sebesar 1.601,21 BCM/jam atau 850.369,17 BCM/bulan
sedangkan metode cross ripping sebesar 1.311,07 BCM/jam atau 696.284,65
BCM/bulan kedua metode tersebut sudah mampu memenuhi target produksi
yang ingin dicapai perusahaan.
Produktivitas PC 2000 dengan dari material hasil beraian menggunakan metode
straight adalah 439.665,27 BCM/bulan dengan wktu edar 29,20 detik sedangkan
dengan material hasil beraian menggunkan metode cross yaitu 454.007
BCM/bulan dengan waktu edar 28,04 detik masing-masing sudah mampu
memenuhi target produksi yang ingin dicapai perusahaan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis dari penelitian ini adalah :
Penggunaan bulldozer D 375 A-5 sebagai alat bantu sudah sesuai dengan
kondisi material yang ada, tetapi bisa juga menggunakan buldozer D 475 A jika
ingin kerja alat lebih maksimal dan produktivitas yang dihasilkan lebih optimal.
Penggunaan metode cross ripping sebaiknya pada saat ripping pertama
menggunakan slot 2 dan pada saat ripping ke dua atau langkah kedua
menggunakan slot 1 dengan kata lain panjang shank ripper dimaksimalkan.
Metode straight riping lebih dianjurkan untuk digunakan pada material clay
dengan melihat dari segi produktivitas, waktu ripping, dan waktu edar excavator
PC 2000
Penggunaan metode straight ripping agar material yang dihasilkan lebih halus,
jarak ripping bisa diperkecil dari 1,25 m menjadi 1 m atau lebih kecil dari 1,25
jika ingin waktu edar Excavator PC 2000 lebih kecil.
36
Universitas Sriwijaya
37
Pada material hasil beraian dengan metode cross ripping kecepatan seisimik
akan semakin besar, maka dari itu pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menganalisis kecepatan seismik material sesudah dilakukan kegiatan ripping.
Universitas
DAFTAR PUSTAKA
Ilahi, RR., Ibrahim, E., dan Suwardi, FR. 2013. Kajian Teknis Produktivitas
Alat Gali Muat (excavator) dan Alat Angkut (Dump Truck ) Pada Pengupasan
Tanah Penutup Bulan September 2013 di Pit A (Persero), TBK. Jurnal Ilmu
Teknik, Vol 2 No 3. 2014.
Puspita, Mega. (2015). Kajian Teknis dan Ekonomis Pemberaian Interburden B2C
Secara Rippping Pada Tambang Banko Barat PIT-1 Timur PT Bukit Asam
(Persero), TBK. Jurnal Ilmu Teknik, Vol 3 No 2. 2015.
Romario, M., Taufik Toha., Bochori. (2018 Evaluasi Metode Ripping Terhadap
Fragmentasi Batubara Guna Meningkatkan Kinerja Ripper bulldozer dan
Produktivitas Excavator Backhoe di Tambang Banko Barat PT Bukit Asam
(Persero), Tbk . Jurnal Pertambangan Vol. 3 No. 1.
Universitas
Tenriajeng, Andi Tenrisukki. (2003). Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta:
Gunadarma
Universitas