4116110003
1-JT
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016-2017
1. Jelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila batu alam akan digunakan
untuk jalan ( minimal 3)!
Jawab:
Syarat batu alam untuk bahan bangunan dan jalan menurut SII 0378-80
a) Batu alam untuk pondasi
Penyerapan air dari batu alam untuk keperluan diatas rata-rata dak lebih dari 3%.
b) Batu alam berasal dari penggalian / penambangan, yang akan dipakai sebagai
agregat.
http://operator-it.blogspot.co.id/2014/03/teknologi-bahan-batu-alam.html
2.Jelaskan jenis-jenis pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan
mekanik batu alam (min 3)!
Jawab:
Adalah berat jenis, dimana volume benda hanya diukur dari yang terlihat atau
dari luar, sedang bagian dalam benda tidak diperhitungkan.
Berat jenis yang sesungguhnya
Adalah berat jenis benda itu, diukur dalam keadaan benar-benar masip ( tanpa
rongga )
Porisitas adalah kandungan rongga rongga yang ada di dalam batu alam itu.
http://selametsukses.blogspot.co.id/2012/02/bahan-bangunan-1.html
http://operator-it.blogspot.co.id/2014/03/teknologi-bahan-batu-alam.html
3. Jelaskan sifat-sifat fisik yang harus dimiliki batu alam yang digunakan untuk
bahan bangunan!
Jawab:
http://operator-it.blogspot.co.id/2014/03/teknologi-bahan-batu-alam.html
1. Batu Keras
Batuan jenis keras adalah batuan yang usianya lebih tua. Kondisi tersebut memberi
dampak bahwa batu jenis ini mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi dan
porositasnya rendah. Jenis batuan ini sangat kuat dan keras. Berikut beberapa contoh
batu jenis keras :
Batu Andesit
Batu andesit adalah batu paling keras di antara batu alam yang umum dipakai serta
memiliki tingkat porositas kecil karena berpori rapat. Batu
jenis ini berasal dari gunung berapi dan memiliki beberapa
ciri yang mudah dikenali, yaitu berwarna abu-abu atau
hitam serta ada pula yang memiliki bintik hitam karena
adanya proses pembakaran lebih lanjut. Jenis batu ini
sudah sangat lama dipakai sebagai material bangunan.
Bahkan di era kolonial Belanda, batu andesit sering
digunakan sebagai bahan untuk mempercantik dinding,
pagar, jembatan, bahkan saluran irigasi. Sifat batu yang
padat dan tahan terhadap cuaca serta lumut.
Batu Sabak
Batu Marmer
Batu Granit
Granit (Granite) adalah salah satu jenis batu alam yang popular
di masyarakat, ditambang dalam bentuk balok-balok besar.
Granit adalah batuan beku intrutif yang sudah banyak di
aplikasikan pada rumah tinggal, gedung, mal, hotel, rumah
sakit dan lain-lain. Kata granit berasal dari bahasa bahasa
Latin, granum.
2. Batu Lunak
Batuan jenis lunak adalah batu yang usianya lebih muda sehingga mempunyai tingkat
kepadatan lebih rendah dengan tingkat porositas tinggi. Hal inilah yang
menyebabkan jenis batuan ini lebih lunak. Beberapa batu jenis lunak ini diantaranya :
Sandstone
Batu pasir atau sandstone berasal dari endapan butiran pasir yang mengalami
perubahan selama bertahun-tahun. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa
atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi.
Seperti halnya pasir, batu pasir (sandstone) dapat memiliki berbagai jenis warna dan
warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena
lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi
lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerahnya.
Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di bagian barat Amerika Serikat dikenal
dengan batu pasir warna merahnya.
Batu pasir tahan terhadap cuaca tapi mudah untuk dibentuk. Karakteristiknya lunak
dan mudah dipahat. Penggunaannya cocok untuk di dalam (interior) dan di luar
ruangan (eksterior). Batuan jenis sandstone ini umumnya bersifat porous. Apabila
digunakan pada lantai yang memikul beban berat , misal carport, pilihlah batu yang
memiliki ketebalan 4 cm keatas. Sedangkan untuk penggunaan di luar ruangan
(eksterior), pilihlah pada ruangan (area) yang panas dan tidak lembab, karena jamur
dan lumut sangat cepat tumbuh di batu jenis ini. Untuk menghindari tumbuhnya
jamur dan lumut pada batu, pergunakan coating.
Untuk memperoleh hasil maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
saat pemasangan atau instalasi. Batu jenis ini hendaknya dipasang dalam keadaan
basah atau dicelupkan kedalam air terlebih dahulu hingga benar-benar basah,
kemudian baru dipasang. Pergunakan adukan semen dan pasir atau semen instan,
karena batu jenis ini menyerap kandungan air dari adukan semen yang
mengakibatkan adukan semen tidak melekat dengan sempurna.
A. Batu Palimanan
Batu Palimanan adalah salah satu batu favorit. Batu yang
mulai dikenal pada tahun 50-an ini sesuai namanya, di
produksi di daerah Palimanan Cirebon. Secara tekstur
warna batu ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Palimanan
Kuning dan Palimanan putih. Batu Palimanan kuning selain
berwarna kuning juga mempunyai serat kecoklatan
sedangkan batu Palimanan Putih mempunyai warna dominan
putih ke abu-abuan.
Ada dua macam bentuk batu palimanan yaitu RTM (Rata Mesin) dan RTA (Rata
Alam). RTM memilik ciri khas kedua sisinya halus sedangkan RTA salah satu sisinya
tampak kasar menonjol. Batu palimanan cocok dipasang pada bidang eksterior
maupun interior suatu bangunan. Sifatnya yang empuk menjadi keistimewaan batu
ini sehingga dapat dibentuk menjadi aneka ornamen dan patung.
B. Bali Green
Bali Green atau Tuff Breccia adalah salah satu jenis batu yang
unik. Permukaan batunya memiliki kekhasan yaitu terdapat
kumpulan corak batu-batu kecil dan besar. Penggunaannya bisa
untuk di dalam maupun di luar ruangan. Saat ini tersedia
beberapa pilihan warna diantaranya hijau, hijau lumut, hijau tua,
coklat, biru serta abu-abu.
C. Batu Breksi
Limestone
Limestone atau batu gamping adalah batuan yang terbentuk dari pengerasan kapur.
Contoh batuan jenis limestone yang banyak dikenal di
pasaran adalah batu paras. Batu paras memiliki tekstur
yang halus. Proses pembuatannya banyak dibantu dengan
mesin. Ada beberapa pilihan warna diantaranya kuning,
hijau, cokelat, dan putih. Ukuran yang umum
diperjualbelikan adalah 10 cm x 10 cm sampai 20 cm x
40 cm.
Batu Candi
https://19design.wordpress.com/2011/12/02/mengenal-batu-alam/
b) Dolomit
Terjadi karena proses peresapan unsure
magnesium dari air laut ke dalam batu gamping.
Berfungsi seperti batu gamping.
c) Marmer
Merupakan hasil metamorfose dari batu gamping.
Bersifat tahan terhadap cuaca, mudah dikerjakan,
tidak tahan asam.
Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai.
d) Gipsum
Ditemukan dalam bentuk lembaran pipih, kristal,
serabut di daerah batu gamping.
Gipsum hasil penambangan diolah dengan cara
dipanaskan sehingga berbentuk tepung gips.
Digunakan untuk bahan tambah semen portlad,
untuk plafond dan partisi.
e) Tras
Disebut juga sebagai posolan, terbentuk dari batuan vulkanik yang
banyak mengandung feldspar dan silika seperti andesit dan granit yang
telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar akan
berubah menjadi mineral lempung/kaolin dan senyawa silika amorf.
Bila dicampur dengan kapur tohor dan air akan mempunyai sifat seperti
semen.
Digunakan sebagai bahan pengikat pada adukan,
tras dapat dicetak untuk membuat batako.
(http://rawnamuhammad16.blogspot.co.id/2014/12/civil-engineering.html )
http://www.anneahira.com/siklus-batuan.htm
http://rawnamuhammad16.blogspot.co.id/2014/12/civil-engineering.html