Disusun oleh :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
TAHUN AJARAN 2020
PERTEMUAAN 1 (13 Agustus 2020)
A. Definisi
Ekstraksi Metalurgi adalah Ilmu dan teknologi untuk memperoleh sampai pengolahan logam
mulai dari processing bijih mineral sampai pemerolehan (ekstraksi) sesuai sifat dan karakteristik
logam melalui proses-proses kimia, baik melalui temperatur rendah (pelindian) maupun
temperatur tinggi (piro metalurgi/peleburan).
1. Metalurgi Ekstraksi
2. Metalurgi Fisik
Didalam Bijih (ORE) mengandung unsur-unsur logam yang bernilai ekonomi (main mineral
dan aksesoris mineral) dan tidak bernilai ekonomi (pengotor/impurities)) dalam senyawa
mineral. Suatu proses lanjutan pengolahan bahan galian dimana konsentrat yg dihasilkan
dilakukan pekerjaan metalurgi untuk mengeluarkan atau mendapatkan suatu logam dari
persenyawaan nya.
Ore adalah bijih yang mengandung mineral berharga,dan mengandung mineral tidak
berharga/mineral ikutan ( impurities)
Tailing adalah mineral yang tidak di ambil dalam proses pengolahan mineral
Ektraksi metalurgi adalah tahapan lanjut setelah pengolahan bahan galian,yang digunakan
untuk mengambil/mendapatkan suatu logam dari persenyawaannya,misalnya Cassiterite (SnO 2)
menjadi Sn sebagai logam tunggal saja.
Siklus pertambangan dan perencanaan baik itu pengolahan atau eksploitasi,dimulai dari
tahapan prospeksi dan eksplorasi,dari data eksplorasi kita berangkat untuk menentukan teknologi
dan teknik seperti apa yang cocok dan efesien kita gunakan dalam siklus pertambangan kita.
B. Tahapan Eksplorasi
C. Mineral
Mineral adalah padatan anorganik yang terbentuk secara alami dan memiliki susunan kimia
dan sistem kristalisasi tertentu,sementara mineral deposit adalah akumulasi atau kumpulan
mineral yang terbentuk secara alamiah dengan proses geologi tertentu dan bernilai ekonomis
untuk dibawa kepermukaan.
Tidak terbarukan
Terbentuk oleh proses geologi : Memiliki sifat fisik dan kimia tertentu,distribusi
kualitas/kadar berbeda dan penyebaran lokasi endapan tidak teratur.
Bermafaat untuk aspek kehidupan manusia.
Beresiko tinggi dan padat modal serta investasi.
Berpengaruh kepada lingkungan.
Sistematis.
Harga dan nilai ekonomis dipengaruhi banyak faktor serta rentan mengalami
fluktuasi harga.
Regulasi pemerintah merupakan acuan dari perencanaan pengolahan,terutama saat ini bijih
(ore) harus dilakukan hilirisasi guna menambah nilai ekonomis dari mineral tersebut.regulasi
yang berlaku saat ini adalah UU NO 3 Tahun 2020,UU NO 4 Tahun 2009, PP 23 Tahun 2010.
PP. 01/2014 dan Permen ESDM No. 1/2014: Pelarangan ekspor mineral mentah (wajib
diolah) dan peningkatan nilai tambah (hilirisasi industri pertambangan.
Berdasarkan PP 23/2010, ada 58 unsur logam yaitu : Li, Be, Mg, K, Ca, Au, Cu, Ag, Pb,
Zn, Sn, Ni, Mn, Pt, Bi, Mo, Bauksit, Hg, W, Ti, Barit, V, Kromit, Sb, Co, Ta, Cd, Ga, Id, Y,
Magnetit, Fe, Galena, Alumina, Nb, Zr, Ilmenit, Cr, Eb, Yb, Dy, Th, Cs, La, Nd, Hf, Sc, Al, Pl,
Rd, Om, Re, Ir, Se, Tl, Sr, Ga, Ze
Mineral Bukan Logam (50 jenis) : intan, korundum, grafit, arsen, pasir kuarsa, fluorspar,
kriolit, yodium, brom, klor, belerang, fosfat, halit, asbes, talk, mika, magnesit, yarosit, oker,
fluorit, ball clay, fire clay, zeolit, kaolin, feldspar, bentonit, gipsum, dolomit, kalsit, rijang,
pirofilit, kuarsit, zirkon, wolastonit, tawas, batu kuarsa, perlit, garam batu, clay, dan batu
gamping untuk semen.
Batuan (47 jenis) : pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap
(fullers earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat,
tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan,
gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai,
batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu),
bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping,
onik, pasir laut, dan pasir.
Dibuatnya neraca sumberdaya adalah agar diketahui bahan galian dan kualitas nya di suatu
daerah yang guna dapat dimamafaatkan dan optimalkan untuk kesejahtraan rakyat indonesia.
Meskipun Indonesia negara yang kaya sumberdaya mineral, namun proses pencarian
mineral memerlukan:
Peraturan pemerintah tentang good mining practice haruslah di terapkan dalam khaidah
pertambangan dewasa ini,guna menjaga aspek Ekonomi,lingkungan,dan kemanan.
Bentuk senyawa dalam kerakbumi ada dua yaitu sulfida dan oksida dari situ kita
berangkat dalam menentukan sifat fisik dan kimianya,dan kita gunakan untuk merencanakaan
eksploitasi dan pengolahan,juga pemurnian (ekstraksi metalurgi) nya.
PERTEMUAN 2 (27 Agustus 2020)
Break Even Stripping Ratio (BESR) adalah perbandingan antara overburden yang di
bongkar dan coal seam yang di ambil :
Break Even Cut Of grade adalah perbandingan biaya produksi (total cost) dengan harga
mineral pada saat ini.
Rare Earth Element (Logam Tanah Jarang) : Salah satu yang diharapkan dapat
dikembangakan di indonesia.
Smellterisasi sangat di perlukan untuk meningkatkan nilai eknomis di suatu ore,agar dapat
menambah revenue dalam pemasaran logam tersebut. Aliran smellteriasasi adalah :
Ore processing technology adalah cara/teknik yang di gunakan untuk melakukan mineral
dressing,dengan memamfaatkan macam-macam sifat dari ore itu sendiri,ore processing
technology diklasifikasikan menjadi :
Materia Balance ,adalah perbandingan antara feed yang masuk sebagai umpan dan
konsentrat yang keluar bersama dengan tailing nya,material balance tidak mungkin bernilai 1
karna pasti ada patrikel yang tereduksi pada saat proses pengolahan.
F = K+ T
Gravity Konsentrasi adalah metode pemisahan dengan meamfaatkan sifat fisik dari sebuah
ore,yaitu berat jenisnya. Metode yang digunakan dalam Gravity concentration ada beberapa
yaitu:
JIG
SHAKING TABLE
HUMPHREY SPIRAL
Konsentrasi Magentik Adalah konsentrasi yang memamfaatkan sifat kemagnetan dari ore
tersebut yang diharpakan dapat dipisahkan berdasarkan daya atau kekuatan magnet nya,yaitu
feromagnetik,diamagnetik,dan paramagnetik.
Fotasi adalah Metoda fisika kimia untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak
berharga dengan cara mengapungkan salah satu mineral ke permukaan pulp. Didasarkan pada
sifat permukaan mineral apakah suka terhadap udara (takut air) atau suka terhadap air (takut
udara). Mineral yang diapungkan adalah mineral yang tidak dibasahi (suka udara) → mineral
hydrophobic, sedangkan mineral yang tidak diapungkan → mineral yang dibasahi (suka air)
disebut mineral hydrophilic.
“Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung dengan baik → adanya partikel-partikel
tertentu (yang akan diapungkan) menempel pada gelembung udara kemudian bersama-sama naik
ke permukaan (proses pengapungan)”.
• Kolektor adalah reagen kimia yang dapat mengubah permukaan mineral yang semula
hidrofilik (dapat dibasahi) menjadi hidrofobik (tidak dapat dibasahi). Banyaknya
pemakaian (dosis) kolektor yang dipakai tergantung pada faktor-faktor berikut :
- Total luas permukaan partikel yang akan diselimuti (merupakan fungsi dari kadar dan
ukuran partikel).
- Ion-ion yang ada dalam pulp yang berinteraksi dengan kolektor.
Reagen kimia digunakan dalam proses flotasi untuk menciptakan suatu kondisi agar proses
flotasi berlangsung dengan baik. Setiap reagen kimia yang ditambahkan mempunyai fungsi yang
spesifik. Ada tiga kelompok utama reagen kimia yang biasa digunakan dalam proses flotasi
yaitu kolektor, frother (pembuih), dan modifier.