Anda di halaman 1dari 11

4.

BAHAN GALIAN LOGAM/ MINERAL BIJIH

4.1 Definisi

Bahan galian adalah konsentrasi mineral yang dapat ditambang, diproses dan dipasarkan
dengan sebuah keuntungan. Ini adalah definisi secara ekonomis. Sedangkan bahan galian logam
atau dikenal dengan mineral bijih adalah mineral logam atau agregat dari mineral logam
dengan konstentrasi yang cukup tinggi, sebagian besar dijumpai bercampur dengan mineral
gangue, yang dapat mendatangkan keuntungan menurut sudut pandang penambang maupun
metallurgist.

Selain istilah mineral bijih kita juga sering mendengar atau membaca istilah ‘ore’. Selama lebih
dari seabad, ore diartikan sebagai mineral bijih atau mineral logam, meskipun beberapa tahun
terakhir ini banyak literatur yang mengartikan istilah ‘ore’ untuk semua mineral yang dapat
ditambang dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan umat manusia. Dalam pembahasan kita
‘ore’ adalah mineral bijih yang juga merupakan agregat dari mineral logam dimana
keterdapatannya di alam selalu bercampur dengan mineral gangue yang dari sudut pandang
pertambangan dan metallurgist dapat menghasilkan keuntungan. Agregat yang dapat
ditambang secara ekonomis dari mineral bijih disebut sebagai orebodies/oreshoots/endapan
bijih atau cadangan bijih.

Endapan bijih terdiri dari satu atau lebih tubuh bijih atau orebodies. Dapat diartikan juga
sebagai massa batuan yang mengandung mineral bijih yang merupakan komoditas berharga
yang akan diekstraksi. Tidak semua mineral bijih dan orebodies akan diekstraksi. Orebodies
idealnya terbagi menjadi cadangan dan sumberdaya.

Perbedaan cadangan dan sumberdaya telah kita bahas di pertemuan sebelumnya. Pada materi
kali ini cukup dijabarkan secara ringkas saja bahwa secara umum cadangan dari mineral bijih
adalah bijih yang secara ekonomis layak untuk ditambang dan tidak ada hambatan hukum atau
teknik untuk menambangnya, sedangkan sumberdaya adalah bijih yang berpotensi dapat di
ekstraksi di masa mendatang. Penambangan mineral ataupun mineral bijih dapat dilakukan
dengan metode tambang terbuka, tambang bawah tanah ataupun kombinasi keduanya.

Ekstraksi dari mineral bijih atau endapan bijih yang mengandung mineral bijih yang bercampur
dengan mineral lain (mineral gangue) adalah pemisahan antara mineral bijih dengan mineral
lain (mineral gangue) tersebut baik melalui penggilingan untuk memecah bijih menjadi
konstituen mineral, biasanya diikuti oleh proses flotasi untuk memisahkan mineral bijih yang
akan diambil dari mineral gangue.

Mineral gangue adalah suatu mineral yang secara komersial yang tidak berharga yang
mengelilingi, atau bercampur erat dengan, mineral yang dicari dalam deposit bijih. Gangue
berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘urat logam’. Mineral gangue disebut juga sebagai
mineral pengotor, biasanya berupa mineral silikat, karbonat, jarang berupa sulfida.

Kebanyakan mineral bijih logam di alam tidak terdapat sebagai ‘native’ logam atau logam murni
misalnya besi murni, aluminium murni, tetapi mineral bijih terdapat di alam sebagai dalam
bentuk senyawa dimana logam terikat dengan material lain sehingga perlu diekstraksi atau
dimurnikan (Gambar 2). Untuk mengekstraksi atau memurnikan mineral yang ingin diambil
akan melibatkan aspek kimie dan teknik dan bentuk ilmu yang diperlukn untuk itu disebut
metalurgi ekstraktif.

1 2 3

Gambar 1. Galena (PbS/lead sulfida) (1); Sphalerite (ZnS/Zinc sulfide)


(2); Magnetite (Fe3O4/Iron Oxide) (3).
Gambar 2. Langkah-langkah atau proses yang dilakukan untuk mengekstraksi
logam dari mineral gangue.

Native Copper Native Gold Native Silver

Gambar 3. Native copper, native gold dan native silver. Mineral-mineral sangat
langka ditemukan dalam bentuk murni tanpa berikatan dengan mineral
lain.

4.2 Klasifikasi Mineral Logam

Mineral logam memiliki sifat umum yakni: memiliki konduktivitas listrik yang tinggi, kilap logam,
tenacity ductile, mineral logam memiliki kemampuan untuk melepaskan eletronnya untuk
membentuk ion positif (kation). Pada saat ini istilah logam umumnya mengacu pada ‘fusible
metal’ atau logam dari peleburan. Logam dengan kekerasan sedang dan memiliki titik leleh
yang relatif rendah dapat dilebur dengan logam lain untuk membentuk alloy (campuran logam).

Logam yang dapat dilebur ini diklasifikasikan menjadi dua kategori :

1. Logam mulia (precious metal);


Logam bernilai ekonomis tinggi (sering dimanfaatkan untuk membuat uang koin atau perhiasan
karena kilap logamnya yang tinggi atau warnanya yang khas). Contoh logam mulia adalah
emas, perak, platinum (dan PGE lainnya). Mineral yang tergolong logam mulia ini biasanya
kurang reakstif dibandingkan dengan logam lain dan memiliki titik leleh yang tinggi atau
meleleh pada suhu yang lebih tinggi. Sebagian dari logam mulia (kecuali perak) dimanfaatkan
dalam pembuatan komponen listrik kaena sifatnya yang resisten terhadap korosi dan oksidasi.

2. Logam dasar (base metal)

Logam dasar adalah logam yang lebih ‘umum’ karena mudah didapat, dengan nilai ekonomis
lebih rendah jika dibandingkan dengan logam mulia. Hapir semua logam dasar dapat dengan
mudah teroksidasi (karat). Logam-logam ini memiliki reaktivitas yang tinggi, akibatnyasering
dijumpai dalam bentuk mineral bijih dan senyawa lainnya. Logam dasar yang paling banyak
digunakan adalah besi, timbal, tembanga seng dan timah.

4.3 Konsentrasi Logam

Dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya di bumi, beberapa ahli mulai


memperhitungkan kelimpahan sumberdaya yang ada di kerak bumi terutama kerak benua.
Batuan di kerak bumi mengandung 92 elemen. Komposisi kimia di kerak bumi secara
keseluruhan telah diperkirakan dengan analisis rata-rata secara kimia dari sejumlah besar
sampel batuan dari kerak bumi. Konsentrasi unsur-unsur penyusun kerak bumi sangat
bervariasi, ada yang kelimpahannya lebih dominan sehingga dapat dinyatakan dalam persen,
sebagian besar kelimpahannya sangat jarang sehingga konsentrasinya dinyatakan dalam ppm
(bagian per sejuta berat) atau ppb (bagian per miliar berat) (Tabel 1), hingga beberapa unsur
yang sangat sedikit yang dinyatakan dalam ppt (bagian per triliun berat) contohnya radium.

Pola konstrasi unsur-unsur di kerak bumi ini merefleksikan kelimpahannya di tata surya
(kelimpahan kosmik). Secara umum, kelimpahan unsur di tata surya menurun dengan
bertambahnya nomor atomnya (Z), terutama untuk nomor atom yang lebih besar dari Fe (Z dari
Fe = ¼ 26). Beberapa teori juga menyampaikan pola kelimpahan berdasarkan nomor atomnya
yakni unsur dengan nomor atom genap lebih banyak melimpah di bumi dari pada unsur-unsur
dengan massa serupa tetapi nomor atomnya ganjil (missal Fe, Z ¼ 26 lebih melimpah dari Mn, Z
¼ 25 atau Co, Z ¼ 27).

Beberapa teori menyatakan bahwa sejak terjadi kondensasi bumi sebagai planet berbatu,
unsur-unsur telah terbagi secara internal dalam skala global sebagai hasil dari dua proses.
Pemisahan inti logam dari komponen silikat yang menyusun elemen mantel primitive yang
terkonstrasi di inti bumi. Proses pelelehan di mantel bagian atas terjadi secara progresif
sepanjang sejarah bumi menghasilkan kerak yang secara kimiawi memiliki komposisi yang
berbeda mengapung di atas mantel atas. Bebeapa unsur lebih melimpah di kerak daripada di
bumi secara keseluruhan, sedangkan unsur lain lebih sedikit (Gambar 1).

Terkecuali Fe, Al dan Ti, batuan khas penyusun kerak bumi mengandung logam yang bernilai
ekonomis (Tabel 2). unsur-unsur logam tersebut hadir baik dalam konsentrasi kecil dalam “solid
solution” dalam mineral silikat dan oksida (missal Cu dalam mineral silikat mafik) atau sebagai
komponen utama dalam mineral asesori (missal Zr dalam zircon).

Tabel 1. Komposisi kimia rata-rata di kerak bumi (sekitar setara dengan diorit)
dalam ppm. Unsur yang lebih ekonomis di cetak tebal.
Tabel 2. Kelimpahan mineral logam (contoh 10 mineral) di kerak bumi
dan konsentrasinya dalam ore deposit.

Gambar 4. Konsentrasi logam dalam endapan bijih dan dengan konsentrasi rata-
rata di kerak bumi.

Jika melihat jumlah konsentrasi logam yang ada di kerak bumi dibandingkan dengan
konsentrasi logam yang terdapat dalam ore bodies atau ore deposit. Konsentrasi endapan
logam yang terdapat dalam ore deposit jauh lebih besar. Untuk dapat membentuk konsentrasi
yang lebih besar maka logam membutuhkan pengayaan diatas tingkat kelimpahan normalnya di
kerak bumi untuk dapat ditambang. Mineral mengalami pengayaan membentuk orebodies
setelah melewati berbagai proses geologi yang berbeda-beda.

Mineral logam tidak terbentuk dalam kelimpahan yang seragam di kerak bumi. Pengayaan
konsentrasi logam terjadi karena keadaan geologi tertentu. pengetahuan tentang proses
geologi yang mengarahkan pada pengayaan logam dan lingkungan geologi dimana proses
pengayaan itu terjadi sangat penting bagi penemuan endapan kaya logam.

4.4 Geologi Endapan bijih (Ore Deposit)

Karena ore adalah batuan yang ekonomis untk diekstraksi, kita perlu mempertimbangkan
bagaimana biaya ekstraksi bervariasi untuk batuan yang berbeda dan mineralogi yang berbeda.
Biaya utama dalam operasional tambang terbuka adalah haulage atau hauling process (adalah
proses pengangkutan batuan misalnya dari tambang ke stockpile atau ke pabrik, pengangkutan
batuan pengotor/batuan sisa ke tempat penampungan), biaya rock crushing (penghancuran
batuan dalam ukuran tertentu), biaya tenaga kerja, infrastruktur tambang, dan sebagainya.
Semua biaya itu akan tertutupi dengan penjualan ore. Jika semua faktor lain (missal
mineralogy) adalah konstan, maka biaya ekstraksi ore per massa adalah menjadi perkiraan
pertama berbanding terbalik dengan konsentrasi unsur dalam batuan. Semakin tinggi
konsentrasi suatu mineral dalam batuan semakin rendah energy yang diperlukan untuk
mengekstraksinya artinya biaya energy semakin rendah. Atau secara singkat, biaya ektraksi
paling hemat adalah dari mineral yang memiliki konsentrasi yang tinggi.

Secara umum, endapan bijih adalah batuan yang konstentrasi logamnya jauh lebih tinggi
daripada keterdapatannya di kerak bumi. Hal itu terjadi karena mineral tersebut mengalami
pengayaan alami sehingga terjadi anomali dalam geokimianya.

Definisi geologi ekonomi dari ore deposit dalam kasus bijih logam adalah: ore deposit adalah
tubuh batuan dimana terdapat suatu konsentrasi mineral yang tinggi yang secara alami telah
mengalami proses pengayaan terhadap satu atau lebih mineral logam sehingga menjadi
ekonomis untuk diekstraksi.
Pentingnya ukuran ore deposit

Ukuran ore deposit terkecil dalam operasional tambang misalnya urat, biasanya berupa badan
bijih sekitar 1Mt, yang setara dengan kubus batu dengan diameter 75m, atau tergantung pada
kepadatan batuannya. Cadangan bijih terbesar sampai dengan saat ini adalah beberapa
gigaton, atau setara dengan open pit yang panjangnya beberapa kilometer dan kedalaman
beberapa ratus meter. untuk jenis ore deposit, ore bodies yang ditambang memiliki ukuran
yang bervariasi. Ukuran ore deposit mempunyai dua peran dari sisi ekonomi pertambangan:

1. Skala ekonomi, secara umum lebih murah untuk menambang satu ton bijih dalam
deposit besar daripada satu ton tetapi dalam deposit berukuran kecil-kecil.
Tambang terbuka yang besar umumnya dapat menambang batuan dengan grade ore
(kadar mineral bijih) lebih rendah. Skala ekonomi tersirat dari cut-off yang lebih rendah
dari distribusi ore deposit sesuai kadar dan tonase. Batas bawah tonase ore sebagian
besar dikendalikan oleh faktor ekonomi. Prospek dan akumulasi mineral bijih yang
berpotensi untuk diidentifikasi sebagai endapan bijih dengan eksplorasi, misalnya
pengeboran. Batas atas dari kisaran grade (kisaran kadar) dan tonase berdasarkan data
geologi. Endapan yang besar dan hi-grade jarang dapat dijumpai.
2. Peran kedua dari ukuran ore deposit adalah bahwa endapan yang sangat besar dan
langka dapat menjadi sangat penting bagi pasokan logam dunia. (Lihat gambar 2) dari
gambar 2, 136 ore deposit di plot, 45% dari total nikel berasa di dua endapan besar.
Untuk world-class deposit untuk semua kategori logam telah ditetapkan yaitu endapan
dengan kadar atau grade diatas 10% .
Untuk komoditas bahan tambang, sejumlah kecil endapan yang masuk dalam kategori
world-class deposit ini mengandung antara 60 – 90% dari total sumberdaya dunia.
Dalam kasus nikel sekitar 85% dari total sumberdaya nikel di dunia berasal dari endapan
world-class. Oleh karena itu, world-class deposit ini sangat penting baik itu untuk
pasokan logam secara global maupun untuk kepentingan finansial suatu perusahaan
tambang yang besar, karena kepemilikannya memberikan jaminan arus pendapatan
yang besar.
Selain kadar dan ukuran dari endapan bijih, juga terdapat faktor geologi dan social lainnya yang
mempengaruhi keekonomisan ekstraksi bijih. Biaya ekstraksi bahan galian tentunya berbeda
untuk setiap jenis endapan bahan galian. Untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi faktor yang
mengontrol biaya ekstraksi komoditas dibutuhkan peran ahli tambang dan ahli geologi.
Salahsatu pertimbangan ekonomi pertambangan adalah jumlah batuan penutup atau material
pengotor (waste rock) yang harus digali untuk mengakses ore bodies (tubuh ore). Beberapa
faktor geologi yang mempengaruhi keekonomisan mineral logam:

 Bentuk dan kedalaman deposit.


Per ton batuan yang di tambang, ore body yang paling murah ditambang adalah yang
mempunyai bentuk rata di permukaan bumi. Biasanya lebih murah untuk menambang
tubuh bijih yang berbentuk sub-spherical daripada yang berbentuk urat-urat tipis.
Demikian pula penambangan terbuka (open-pit mining) lebih murah daripada
underground mining/tambang bawah tanah.
 Tekstur dan mineralogi ore/bijih.
Faktor-faktor tersebut mempengaruhi biaya penambangan, biaya pemecahan atau
penghancuran bijih (ore crushing) dan penggilingan (ore milling) dan biaya ekstraksi
metallurgi logam dari mineral bijih. Tentu yang harus dipertimbangkan juga adlah
keberadaan unsur-unsur pengotor yang dapat dikeluarkan dari bijih sebelum di proses,
misalnya fosfor dalam bijih besi.
 Kehadiran beberapa mineral yang dapat diekstraksi. Biasanya dalam sebuah
pertambangan, dibedakan antara produk sampingan sebagai produk tambahan yang
mengontrol kelayakan ekonomi tambang dan produk sampingan yang diekstraksi dari
bijih untuk dibuang atau menjadi limbah dan tidak secara signifikan mempengaruhi
ekonomi dan seluruh operasional pertambangan. Perbedaan antara kedua kategori itu
tergantung pada strategi dan kebijakan perusahaan.
Gambar 2. Plot kadar-tonase dari 136 endapan sulfida Ni yang ekonomis dan berpotensi
ekonomis di seluruh dunia. Garis putus-putus miring menggambarkan total
kandungan Ni. Data dari Survei Geologi Canada (Eckstrand dan Hulbert (2007).
Tonase dan kadar yang dikutip dari setiap deposit didasarkan pada nilai cut-off, dan
mungkin sedikit berubah dengan eksplorasi dan perubahan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai