Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM BATUBARA

Nama : 1. Arya Aji Prayudi (1910813310005)


2. Ariansyah (1910813310014)
3. Bambang Henrianto (1910813310006)
4. Muhammad Arif Akbar (1910813310010)
5. Saidatun Nafisah (1910813120001)
6. Jery Michael Kuratji (1910813710001)

Kelompok : V (Lima)
Asisten : 1. Endro Kuncoro (1710813310002)
2. Zaen Akbar (1810813310002)

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Batubara


Batubara adalah batuan berlapis padat, bahan bakar fosil alami, terjadi di
lapisan kerak bumi, terbentuk jutaan tahun yang lalu dari sisa-sisa pohon dan vegetasi
yang membusuk. Pohon-pohon besar, banyak yang menyerupai pakis raksasa,
tumbuh di hutan lebat di dataran rendah atau di perairan dangkal danau dan pohon-
pohon generasi berikutnya saat mereka mati dan terakumulasi di dasar danau,
membentuk lumpur sayuran. (Subba Rao, 2017)
1.2. Proses Pembentukan Batubara
Proses pembentukan batubara sendiri melalui dua tahap yaitu tahap
penggambutan (peatification) dan tahap pembatubaraan (coalification). Proses yang
berlangsung didominasi oleh proses biokimia oleh mikrobial bakteri aerobik
pada peatigenic layer (0,5 m dibawah permukaan) dan semakin dalam atau semakin
bebas oksigen aktivitass dikontrol oleh bakteri anaerobik. Kemudian proses
berikutnya adalah proses pembatubaraan yang didominasi oleh proses diagenetik
yaitu material organik yang mengalami dua macam perubahan yaitu pelepasan
produk mobile (gas, liquid) dan kondensasi produk padat akibat proses aromatisasi.
1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Batubara
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan batubara
yaitu :
1. Waktu
2. Temperatur
3. Tekanan

Kelompok V
1610813220017
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1.4. Teori Pembentukan Batubara
Ada dua mode asal lapisan batubara yang disebut in situ dan drift. Jika
lapisan batubara menempati kurang lebih lokasi di mana tanaman asli tumbuh dan di
mana sisa-sisanya terakumulasi, itu disebut asal in situ. Sedangkan dalam teori drift,
tanaman hanyut dari satu tempat, di mana ia benar-benar tumbuh dan mati, oleh
banjir atau sungai transportasi dan terakumulasi di danau atau muara.
(Subba Rao, 2017)
1.5. Klasifikasi Batubara
Secara umum batubara diklasifikasikan menjadi 4 tingkatan yang itu sebagai
berikut :
1. Lignite
2. Sub-bituminous
3. Bituminous
4. Anthracite
1.6. Bentuk - Bentuk Lapisan Batubara
Ada beberapa bentuk lapisan batubara antara lain sebagai berikut :
1. Horse back
2. Pinch
3. Clay vein
4. Buried hill
5. Bentuk fault
6. Bentuk folding
1.7. Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara
Pengolahan batubara bertujuan memperkecil ukuran butir dan mengurangi
pengotor dalam batubara. Tahapan dalam pengolahan batubara yaitu preparasi,
konsentrasi dan dewatering. Batubara digunakan sebagai sumber energi langsung
maupun tidak langsung. Sebagai energi langsung digunakan antara lain untuk PLTU,
bahan bakar industri rumah tangga, sedangkan sebagai bahan bakar tidak langsung
batubara dikonversi menjadi bentuk lain sebelum digunakan sebagai energi.
(Edy Nursanto, 2015)

Kelompok V
1610813220017
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II
SAMPLING

2.1. Pengertian Sampling


Sampling ialah cara penelitian yang tidak menyeluruh. Dengan kata lain,
hanya elemen sampel yang diteliti. Elemen ialah sesuatu yang menjadi
obyek penyelidikan. Seluruh elemen disebut populasi, sedangkan sebagian
elemen dari populasi merupakan sampel. Bila seluruh elemen populasi
diteliti satu per satu, maka cara pengumpulan data seperti ini disebut
sensus. Hasil sensus merupakan data sebenarnya yang disebut parameter.
Sedangkan hasil sampling disebut perkiraan/estimasi.
Tujuan melakukan sampling ialah untuk membuat kesimpulan mengenai
karakteristik populasi dari sampel yang diambil.
Mendefinisikan populasi Populasi target adalah sekumpulan elemen-elemen
atau obyek yang memiliki informasi yang dicari oleh peneliti dan akan digunakan
dalam membuat kesimpulan. Populasi target harus didefinisikan secara tepat. Dalam
mendefinisikan populasi target mencakup terjemahan dari definisi problem ke dalam
pernyataan yang tepat yang akan dan tidak akan dimasukan dalam sample.
Menentukan kerangka sample Kerangka sampling adalah elemen-elemen yang
representatif dari target populasi yang terdiri dari daftar elemen yang ditentukan
untuk mengidentifikasikan populasi target. Seleksi teknik sampling Seleksi teknik
sampling meliputi beberapa keputusan yang sifatnya sangat luas. Peneliti harus
memutuskan antara menggunakan pendekatan Bayesian atau pendekatan
tradisional sampling, untuk sample dengan atau tanpa repleacement, dan
menggunakan nonprobability atau probability sampling. Menentukan ukuran sample
Ukuran sample berkenaan dengan jumlah elemen yang dimasukan dalam penelitian.
Pembentukan ukuran sample adalah kompleks dan meliputi beberapa pertimbangan
kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaan proses sampling Proses pelaksanaan
sampling menggunakan spesifikasi yang rinci tentang bagaimana keputusan desain
sampling berkenaan dengan populasi, unit sampling, teknik sampling, dan ukuran
sample untuk diimplementasikan.

Kelompok V
1610813220017
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.2. Metode Sampling
Ada beberapa Keuntungan dan Alasan Menggunakan Metode Sampling
yaitu sebagai berikut:
1. Hasil pemeriksaan sampel sangat obyektif dan dapat dipertahankan
(objective and defensible). Walaupun yang diperiksa hanya sebagian
dari populasi, tetapi pemilihan sampel dilakukan sedemikian rupa
sehingga hasilnya dapat mewakili populasi dari mana sampel tersebut
berasal.
2. Metode sampling memungkinkan untuk menentukan banyaknya
elemen sampel (sample size) sebelum pemeriksaan dilakukan, yang
mana penentuan tersebut dilakukan secara obyektif.
3. Metode sampling memungkinkan untuk memperkirakan besarnya
kesalahan sampling (sampling error), yang mana memberikan
gambaran berapa selisih antara nilai perkiraan sampel dengan
parameter populasi.
4. Metode sampling merupakan metode yang paling tepat untuk
mengambil kesimpulan tentang data dalam jumlah yang banyak (large
mass of data) bila dibandingkan dengan pemeriksaan secara
menyeluruh. Hal ini disebabkan karena pemeriksaan yang menyeluruh
sering membosankan petugas sehingga kurang teliti bahkan sering
keliru. Kesalahan yang ditimbulkan sering disebut sebagai
nonsampling error, yaitu kesalahan yang bukan disebabkan oleh
sampling. Kesalahan ini sukar dikontrol.
5. Metode sampling dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
6. Metode sampling memungkinkan untuk mengadakan evaluasi yang
obyektif, misalnya besarnya kesalahan (error) yang diperoleh dari
sampel dapat digunakan untuk memperkirakan kesalahan yang terjadi
pada populasi dengan tingkat keyakinan tertentu.
2.3. Macam-macam Sampling
Sampel batuan adalah bagian dari batuan yang dapat diambil untuk
dianalisis karakteristiknya sehingga dapat dipelajari
dan dianalisis lebih lanjut. Metode untuk pengambilan sampel disebut Metode
Sampling. Metode sampling menjadi beberapa kelompok, diantaranya adalah:

Kelompok V
1610813220017
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
1. Grab Sampling, Secara umum, metode grab sampling ini merupakan teknik
sampling dengan cara mengambil bagian (fragmen) yang
berukuran besar dari suatu material. Tingkat ketelitian sampling pada metode ini
relatif mempunyai bias yang cukup besar.
2. Bulk Sampling, merupakan metode sampling dengan cara mengambil material
dalam jumlah (volume) yang besar, dan
umum dilakukan pada semua fase kegiatan (eksplorasi sampai dengan
pengolahan).
3. Chip Sampling adalah salah satu metode sampling dengan cara mengumpulkan
pecahan batuan.
4. Channel Sampling, suatu metode) pengambilan contoh dengan membuat alur
(channel)
(Wijaya, 2016)
2.4. Alat-alat yang Digunakan Dalam Sampling
Adapun alat-alat yang dibiasanya digunakan untuk pengambilan sampel,
yaitu sebagai berikut:
1. Ladle
2. Manual Cutter
3. Scoop
4. Shovel

Kelompok V
1610813220017
DAFTAR PUSTAKA

Edy Nursanto, S. U. (2015). Pengolahan Batubara dan Pemanfaatannya untuk Energi.


1-7.
Subba Rao, D. V. (2017). Mineral and Coal Calculations. india: CRC Press.

1610813220017

Anda mungkin juga menyukai