Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN


BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB II
SAMPLING

2.1. Pengertian Sampling


Sampling adalah proses pengambilan sampel untuk mengambil sebagian
kecil material yang akan mewakili sifat-sifat keseluruhan material tersebut.
Pengambilan sampel batubara harus dilakukan menurut standar yang
telah ditentukan. Karena banyaknya standar batubara yang ada, pemilihan akan
bergantung pada persetujuan antara pembeli dan penjual.
Dalam industri batubara, pengambilan sampel digunakan dalam setiap
langkah coal chain selama eksplorasi, selama perencanaan tambang dan studi
kelayakan sebelum penetapan tambang, dalam rangka rencana penambangan
jangka pendek (short-term mine planning), dalam penelitian dan pengontrolan
pencucian atau preparasi batubara untuk menentukan tingkat efisiensi masing-
masing unit dan dalam jual beli batubara.
(Muchjidin, 2006)
2.2. Metode dan Mekanisme Sampling
Adapun beberapa metode dan mekanisme dalam kegiatan sampling
antara lain sebagai berikut:
1. Metode Sampling
a. Bulk Sampling adalah metode sampling dengan cara mengambil material dalam
jumlah (volume) yang besar, dan umum dilakukan pada semua fase kegiatan.
Metode bulk sampling ini juga umum dilakukan untuk uji metalurgi dengan tujuan
mengetahui recovery (perolehan) suatu proses pengolahan.
b. Chip sampling (conto tatahan) adalah salah satu metode sampling dengan cara
mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui suatu jalur
yang memotong zona mineralisasi dengan menggunakan palu atau pahat.
c. Channel sampling adalah suatu metode pengambilan conto dengan membuat
alur (channel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih
(mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-10 cm,
kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau tegak lurus kemiringan
lapisan.

d. Grab sampling merupakan teknik sampling dengan cara mengambil bagian


(fragmen) yang berukuran besar dari suatu material (baik di alam maupun dari
suatu tumpukan) yang mengandung mineralisasi secara acak (tanpa seleksi yang
khusus). Tingkat ketelitian sampling pada metode ini relatif mempunyai bias yang
cukup besar.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2.3. Kesalahan Dalam Sampling


Adapun beberapa kesalahan yang terjadi dalam pengambilan sampling
adalah sebagai berikut:
1. Salting, yaitu peningkatan kadar pada conto yang diambil sebagai akibat
masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam conto.
2. Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya waste ke dalam conto.
3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan posisi
(lokasi) sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.
4. Kesalahan dalam analisis kimia, akibat conto yang diambil kurang representatif.
(Nurhakim, 2019)
2.4. Macam – Macam Sampling
Adapun macam-macam sampling terbagi manjadi 2 teknik sampling, yaitu
sebagai berikut:
1. Sampling probabilitas merupakan sesuatu pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap
elemen populasi.
2. Sampling non-probabilitas merupakan dimana sampel dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
(Cochran, W.G., 1965)
3. Coring batubara adalah kegiatan perekaman data berupa inti bor atau dengan
kata lain melakukan deskripsi detail terhadap inti bor.
4. Increment merupakan Sejumlah batubara yang terambil dari satu kali operasi
suatu alat sampling.
(Muchjidin, 2006)

2.5. Alat yang digunakan pada sampling


Adapun alat-alat yang biasa digunakan pada teknik sampling yaitu sebagai
berikut:
1. Shovel, biasanya dipakai secara manual dan merupakan alat bantu angkut
material.

*Sumber: http://keyszombieguide.com//, 2019


Gambar 2.1
Shovel

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Auger sampler merupakan alat yang digunakan secara mekanis dan berfungsi
untuk mengebor suatu lapisan tanah untuk mengambil sampel.

*Sumber: https://forestry-suppliers.com, 2019


Gambar 2.2
Auger Sampler

3. Core drill rig merupakan alat mekanis yang hampir sama dengan alat auger
sampler.

*Sumber: http://www.toolfetch.com/, 2019


Gambar 2.3
Core Drill Rig
4. Loader merupakan alat berat yang mengambil material untuk memuat material
dalam jumlah besar serta mengangkut batubara ke conveyor.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN
BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: http://www.deere.com/, 2019


Gambar 2.4
Loader

Kelompok IV

Anda mungkin juga menyukai