MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Praktikum Pengolahan Bahan
Galian di Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Teknik Pertambangan
FakultasTeknologi Industri Universitas Muslim Indonesia
Disetujui oleh,
ASISTEN PARAF
3. Muliati (……………………..)
Halaman Pengesahan - ii
5. Umar Triadi Rivai (…………………......)
Menyetujui,
Koordinator Praktikum Pengolahan Bahan Galian
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Teknik Pertambangan FTI - UMI
Sarwan Saleng TB
Nim. 093 2016 0168
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Jurusan Teknik Pertambangan FTI - UMI
Sebagai manusia biasa, tentunya dalam laporan ini masih banyak kekurangan
dan saya harap dari kekurangan tersebut dapat dimaklumi serta mendapatkan kritikan
serta saran yang bersifat membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
para pembacanya.
Semoga Allah SWT memberikan berkah pada setiap umatnya yang senantiasa
berbagi ilmu.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Kata Pengantar - iv
Penulis
Kata Pengantar - v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................. 2
1.3 Alat dan Bahan........................................................................................ 3
1.4 Peta Pengambilan Sampel BatuBara ...................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Isi - v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Tabel Halaman
Daftar Tabel - ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Daftar Grafik - x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Daftar Lampiran - xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan - 1
c. Ikatan Mineral
d. Berat Jenis dan Specific Grafity
e. Sifat Kemagnetan
f. Sifat Keradioaktifan
g. Reaksi Terhadap Udara
h. Sifat Elektricity
Hal ini bertujuan untuk pengumpulan data dan penentuan jenis peralatan
pada saat pengolahan.
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum pengolahan bahan galian ini adalah untuk memenuhi
kurikulum mata kuliah pengolahan bahan galian sesuai dengan SKS yang telah diambil oleh
mahasiswa pada semester 6 yang merupakan salah satu mata kuliah dari Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri (FTI) di Universitas Muslim Indonesia (UMI).
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berkut :
1. Memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk
2. Memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat
3. Memahami mekanisme penggerusan dan cara kerja alat
4. Mempelajari pengaruh waktu grinding terhadap halusan hasil gerus
5. Mengetahui, mengenal dan memahami bagaimana cara kerja alat
6. Memisahkan konsentrat dengan pengotornya serta dapat mentukan nilai
perolehan konsentrat (recovery)
7. Mempelajari pengaruh variabel-variabel alat terhadap hasil pemisahan
8. Menentukan recovery dan kadar dari hasil pemisahan
9. memahami mekanisme dewatering untuk menurungkan kadar air
10. Menentukan efisiensi berbagai peralatan
11. Menghitung derajat liberasi
12. Mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang hilang bersama
tailing
13. Mengenal Prosedur Uji Pengendapan;
14. Mengamati Pengaruh Bahan Penggumpal (Floculating Reagent);
Pendahuluan - 2
15. Menghitung Luas Thickener yang Diperlukan.
16. Mempelajari cara pemisahan campuran mineral berdasar sifat magnetnya
17. menggunakan alat Magnetic Separator
18. Mempelajari teknik-teknik sampling dan reduksi jumlahnya;
19. Menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling.
20. Mengkuantifikasi nilai moisture atau air yang dikandung batubara;
21. Mengkuantifikasi pula kandungan abu (ash), zat terbang (volatile matters),
dan karbon tertambat (fixed carbon)
1.3.1 Alat
1. Jaw Crusher
2. Roll Crusher
3. Ayakan
4. Kantong Sampel
5. Kacamata Safety
6. Earplug
7. Masker
8. Timbangan
9. Sieve Shaker
10. Dulang
11. Cawan
12. Penggaris
13. Magnet
14. Corong
15. Riffle Splitter
16. Oven
17. Baju Lab
18. Alat Tulis Menulis
1.3.2 Bahan
1. Modul
2. Problem set
Pendahuluan - 3
3. Pasir
4. Batubara
5. Air
6. Pasir Besi
7. Pasir Silika
8. Flokulant
Pendahuluan - 4
BAB II
LAPORAN TIAP PRAKTIKUM
Pendahuluan - 5
CRUSHING
Pendahuluan - 6
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING
BAB I
PENDAHULUAN
CRUSHING
sebagai alat pengolahan bahan galian. Dengan demikian percobaan ini sangatlah
perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari materi yang didapatkan dari mata kuliah
pengolahan bahan galian.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal, mengetahui dan
menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi salah satu aplikasi
dasar dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan kami mengikuti praktikum ini yaitu :
1. Memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk;
2. Memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat.
I.3.1 Alat
1. Alat Tulis Menulis;
2. Kalkulator;
3. Jaw Crusher;
4. Roll Crusher;
5. Kaos Tangan;
6. Air Plug;
7. Masker;
8. Safety Glass.
1.3.2 Bahan
1. Kertas A4;
2. Problem Set.
CRUSHING
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kominusi
Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukuran semula. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk
meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang
merupakan gangue mineral. Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal
dalam proses PBG yang bertujuan untuk :
1. Membebaskan/meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material
pengotornya;
2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada
proses berikutnya;
3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat
lain, misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Peremukan / pemecahan (crushing) untuk proses kering;
2. Penggerusan / penghalusan (grinding) untuk proses basah dan kering.
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap pertama / primer (primary stage)
b. Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
c. Tahap ketiga / tersier (tertiary stage)
d. Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)
CRUSHING
CRUSHING
CRUSHING
2. Gyratory crusher
Gyratory crusher dibuat lebih lebar dan luas dalam bidang dari bijih lebar yang
keras dan aplikasi penghancur mineral. Pada dasarnya seperti pada adukan semen
dan palu penghancur. Kepala penghancur dapat dipindahkan seperti bentuk kerucut
yang dipotong ujungnya dan dalam sebuah selubung kerucut yang dipotong
ujungnya. Kepala penghancur berputar secara eksentris dan bahan penghancur yang
terjerat diantara campuran kerucut yang keluar dan bagian dalam kerucut yang
berputar. Merupakan primary crusher. Gyratory crusher umumyadigunakan apabila
diperlukan alat yang mampu menghasilkan produk yang berkapasitas besar. Operasi
atau mekanisme peremukan oleh gyratory crusher adalah full time crushing, artinya
alat ini meremuk bijih selama siklus putarannya. Jadi alat ini jauh lebih efisien
dibanding dengan jaw crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan
bergoyang sehingga proses penghancuran berjalan terus menerus tanpa selang waktu.
Berbeda dengan jaw crusher yang proses penghancurannya tidak continue,
yaitu pada waktu swing jaw bergerak ke belakang sehingga ada material-material
yang tidak mengalami penggerusan.
CRUSHING
3. Cone crusher
CRUSHING
CRUSHING
CRUSHING
4. Roll crusher
Roll crushers memiliki maksimum teoritis pengurangan rasio 4:1. Jika 2 inci
partikel diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran terkecil yang bisa diharapkan
dari crusher adalah 1 / 2 inci. Roll crusher nya akan menghancurkan materi ke
ukuran partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).
CRUSHING
mereka juga digunakan dalam produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive
pertambangan bijihlogam, seperti emas. Batubara mungkin adalah pengguna terbesar
roll crushers, saat ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll crushers, baik
tunggal atau roll ganda sebagai crushers utama, mengurangi batubara ROM.
Biasanya, crushers ini akan memiliki bentuk gigi atau dibesarkan di muka gulungan.
(Roll crushers digunakan untuk mineral dan bijih logam memiliki gulungan dihadapi
halus).
5. Impact crusher
CRUSHING
CRUSHING
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
CRUSHING
Sebelum masuk pada tahap peremukan sampel tersebut ukurannya diperkecil seperti
gempalan tangan agar dapat dimasukkan pada alat crusher.
CRUSHING
CRUSHING
CRUSHING
CRUSHING
Setelah 4 menit sampel kemudian dikeluarkan dari ayakan baik dari ukuran
65-200 Mesh dan masing-masing setiap ukuran yang tertahan pada ayakan (mesh)
akan ditimbang.
CRUSHING
CRUSHING
CRUSHING
Hasil dari roll crusher akan disizing dan ditimbang, lalu dimasukkan ke
dalam kantong sampel.
CRUSHING
CRUSHING
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Jaw Crusher
%Berat
Ukura Fraksi Berat % %Berat lolos
tertahan
n (mm) Tertahan Fraksi kumulatif
kumulatif
65 0,210 2020 44,04 44,04 55,921
80 0,177 1199 26,14 70,18 29,78
100 0,149 674 14,69 84,87 13,09
150 0,105 115 2,60 87,37 12,59
200 0,074 58 1,26 88,63 11,37
-200 0 520 11,33 100 0
Total 0,715 4586 100
CRUSHING
CRUSHING
30 29.78
20
15.09
11.33 12.59
10
Gambar 4. 1 Grafik Fraksi dan Berat Lolos Komulatif pada Jaw Crusher
CRUSHING
CRUSHING
50
46.3
40
30
20
10
00 0.87
0.07 0.11 0.15 0.18 0.21
1 2 3 4 5 6
Gambar 4. 3 Grafik Fraksi dan Berat Lolos Komulatif pada Roll Crusher Gape
1,25 cm
4.2 Pembahasan
CRUSHING
P 80=17,354 x −18,087
80+18,087 99,087
x= = =5,6521 mm
17,354 17,354
CRUSHING
CRUSHING
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
CRUSHING
Saran saya untuk asisten agar tetap semangat dalam memberikan materi pada
praktikan baik saat praktikum maupun asistensi.