Anda di halaman 1dari 48

Pertemuan : 1

Materi : Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis


Alat & Bahan : 1. Panduan Praktikum SIG
Tujuan Pembelajaran dan : 1. Praktikan mampu memahami konsep Sistem
Praktikum Informasi Geografis
2. Praktikan mampu menjelaskan komponen
Sistem Informasi Geografis

1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis atau SIG merupakan suatu teknik berbasis komputer yang
dapat mengumpulkan, menyimpan, menampilkan dan mengelolah data spasial dari fenomena
geografis untuk dianalisis guna keperluan pengembilan keputusan. Sajian informasi yang
dihasilkan berupa kajian data spasial secara digital, sehingga dapat membantu pengguna jasa
melakukan analisis berbagai gejala keruangan secara tepat guna.
1.2 Komponen SIG
SIG beroperasi dengan memerlukan komponen-komponen berikut :
1. Orang, yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan
memperoleh manfaat dari sistem.
2. Aplikasi, kumpulan prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi.
3. Data, data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial berupa
peta,foto udara, citra satelit. Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk, catatan
survei, statistik lainnya. SIG juga dikenal adanya basisdata spasial.
4. Software, program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan
pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.
5. Hardware, berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian
perangkat lunak yang dipergunakan. Termasuk didalamnya scanner, digitizer, GPS,
printer dan plotter. (John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003)
1.3 Data Sistem Informasi Geografis
1. Data Spasial
Data spasial menampilkan lokasi geografis dari suatu features. Pada umumnya
feature tersebut ditampilkan dalam bentuk titik (point), garis (line), polygon(polygone).
Sebuah feature titik mewakili sebuah lokasi seperti lokasi kantor pemerintahan dan
sekolah. Feature garis yang juga sering disebut dengan arc/segmen mewakili fitur seperti
lintasan atau sungai. Feature poligon mewakili fitur area seperti persil tanah, danau, atau
penggunaan tanah. Seperti gambar dibawah, ArcView menggunakan tipe symbol yang
berbeda-beda untuk mewakili bentuk feature yang berbeda.
2. Data Non Spasial
Data Non spasial merupakan atribut atau label, Data poligon tersebut memiliki
informasi atribut yang berasosiasi dengan poligon-poligon tersebut seperti nama lokasi
dan informasi mengenai pola permukiman (teratur dan tidak teratur) di dalamnya, dan
lain-lain.
Data atribut memberikan keterangan terhadap feature yang digambarkan dalam
bentuk titik, garis, dan poligon. Sebagai contoh, gambar di atas menunjukkan layer wilayah
permukiman (poligon) dan wilayah permukiman tersebut ditampilkan dengan 1 satu simbol
warna. Data poligon tersebut memiliki informasi atribut yang berasosiasi dengan poligon-
poligon tersebut seperti nama lokasi dan informasi mengenai pola permukiman (teratur dan
tidak teratur) di dalamnya, dan lain-lain. SIG memberikan fasilitas bagi kita untuk
memberikan simbol-simbol sesuai dengan informasi atributnya. Gambar berikut
menampilkan data yang sama dengan gambar di atas (Gambar 1), akan tetapi simbol-
simbolnya dibedakan berdasarkan informasi atribut yang dimiliki data tersebut.

1.3.1 Format Data Spasial


1. Vektor
Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari
garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir
pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan
titik perpotongan antara dua buah garis).

1
2. Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari
sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi
(definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel
menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel
pada citra

1.3.2 Sumber Data Spasial


1. Peta
Peta merupakan sumber data yang paling penting dalam teknologi SIG. teknologi
SIG bekerja dengan peta untuk menghasilkan peta dengan informasi yang baru. Peta
dasar yang merupakan jenis peta yang harus tersedia dalam setiap kegiatan SIG,
sedangkan peta tematik dipilih sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Data tabular
Fungsi jenis data ini adalah untuk menambah informasi dari obyek-obyek yang ada
di peta, sesuai denga temanya. Data ini dapat diperoleh dari instansi-instansi terkait
seperti BPS dan BPS dan BPN, serta dari laporan-laporan hasil penelitian sebelumnya.
3. Data lapangan
Setiap penelitian yang berkaitan dengan sumberdaya alam hamper selalu disertai
dengan kegiatan survey lapangan. Data hasil survei tersebut juga merupakan masukkan
yang penting dalam aplikasi SIG. data lapangan tersebut bisa berupa hasil pengamatan

2
langsung atau pengambilan sampel di beberapa titik. Masukkan data lapangan ini bias
data vektor (titik atau garis) yang memiliki koordinat (diambil dengan GPS/Global
Positionning System) atau data atribut berikut informasinya.

1.4 Konsep Layer Data dan Atribut


Yang dimaksud dengan konsep layer data adalah, representasi data spasial menjadi
sekumpulan peta tematik yang berdiri sendiri-sendiri sesuai dengan tema masing-masing,
tetapi terikat dalam suatu kesamaan lokasi.

3
Pertemuan : 2
Materi : Pengenalan Arcview GIS
Alat & Bahan : Arcview GIS 3.3
Tujuan Pembelajaran dan : 1. Praktikan mampu membuat peta sederhana
Praktikum menggunakan Arcview GIS 3.3
2. Praktikan mampu memahami simbol – simbol
dan tool yang ada di Arview GIS 3.3

2.1 Arcview GIS 3.3


Arc View adalah software Sistem Informasi Geografis (SIG). Softwere SIG
mempunyai kemampuan untuk menampilkan, memanipulasi dan merubah data SIG. Saat
kita berkerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari tentang software-nya
tetapi juga datanya. Berikut tampilan awal ketika kita membuka program Arcview GIS 3.3 :

Keterangan :
Simbol Nama Fungsi
View menampilkan gambar peta yang dapat berisi beberapa layer
informasi spasial, seperti administrasi, jalan sungai, kota
pengunaan tanah.
Tables melakukan organisasi data tabular. Table menyimpan informasi
yang menjelaskan setiap feature yang ada pada view karena
keduanya saling berhubungan. Dengan table kita dapat dengan
cepat mealkukan editing terhadap datanya.
Chart merupakan dokumen Arcview Gis yang dapat menampilkan data
tabular yang ada pada table ke dalam bentuk grafik, seperti
grafik batang, area lingkaran, garis, kolom dan sebaran titik.
Dengan chart kita dapat dengan cepat melakukan organisasi data

4
tabular ke dalam bentuk grafik.
Layout menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan isi dokumen-
dokumen pada view, table, dan chart, serta komponen-kmponen
peta lainnya seperti arah utara, sekala, legenda dan teks judul,
guna menciptakan peta yang siap untuk dicetak.
Script Untuk menulis script (bahasa pemrograman) dengan aplikasi
pengembangan bahasa yang disebut avenue, untuk membuat
interface dan perintah otomatis sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan.

2.1.1 Membuat Project


Untuk membuat project baru, langkah yang diperlukan adalah :
1. Klik icon Arcview GIS 3.3.
2. Pilih “as new blank project”

3. Maka hasilnya seperti berikut :

5
4. klik New , maka akan tampil halaman kerja View seperti gambar berikut :

2.2 Pembuatan Peta Sederhana


2.2.1 Membuat Area (Polygon)
Polygon merupakan feature area. feature ini digunakan untuk
mempresentasikanberbagai objek spasial yang memiliki informasi luas seperti
administrasi, peta-peta tematik seperti peta tanah, peta curah hujan, peta penutup lahan
dan lainnya langkah membuat gambar polygon.
1. Klik menu View – New Theme akan muncul kotak dialog pilih Polygon pada
Feature Tyepe dan klik OK.

2. Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan diletakkan
pada directory Arcview kemudian tekan OK . tema baru sudah terletak pada view
dan dapat ditambahkan polygon

6
3. Klik tool Draw Polygon dan kemudian polygon tool sudah dapat diletakkan
pada tampilan view, untuk menggambar garis, klik dimana garis akan dimulai, klik
setiap vertex sepanjang garis kemudian double klik untuk mengakhiri vertex.
Setelah selesai menggambar garis, arcview secara otomatis membentuk polygon
baru.

7
4. Klik tool Open Theme Table , kemudian muncul table seperti berikut :

5. Tambahakan Field baru lagi yaitu dengan cara klik menu Edit – Add Field, maka
akan muncul kotak dialog Field Difinition dan pada Name isikan Provinsi, pada
pada Type pilih String, berikut hasil dari penambahan field :

6. Pada field Provinsi yang sudah dibuat isikan Kalteng dan klik icon untuk
menyimpannya. Selanjutnya menampilkan nama Provinsi pada Polygon yang
sudah dibuat yaitu dengan cara klik menu Theme – Auto Label, maka akan
muncul kotak dialog, pada Label Field pilih Provinsi dan klik OK.

8
7. Berikut hasil pembuatan Polygon :

2.2.2 Membuat Garis (Line)


Jika data ingin dimasukkan seperti jalan, sungai, atau jalur pipa maka dapat
dikategorikan sebagai garis (line) dalam Arcview.
1. Dari menu view pilih New Theme akan muncul kotak dialog pilih Line sebagai
Fetaure Type dan tekan Ok.

9
2. Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan diletakkan
pada directory yang sudah ditentukan kemudian tekan OK . Thema baru sudah
terletak pada view dan dapat ditambahkan garis (line).

3. Klik tool Draw Line dan kemudian line tool atau garis sudah dapat
diletakkan pada tampilan view dengan cara menekan mouse sebelah kiri.

4. Ketika sudah selesai menambah garis (line) pilih stop editing dari theme menu.
Pilih yes pada saat menjawab apakah anda ingin menyimpan perubahan.

10
Pertemuan : 3
Materi : Membuat Titik (Point) di Arcview GIS 3.3
Alat & Bahan : Arcview GIS 3.3
Tujuan Pembelajaran dan : 1. Praktikan mampu membuat titik (point) di
Praktikum Arcview GIS 3.3

3.1 Membuat Titik (Point)


Jika data yang dimasukkan berupa yang sangat kecil yang tidak dapat diasumsikan
sebagai garis atau area maka harus menggunakan arcview point theme (tema yang berupa
titik). Titik dapat menggambarkan lokasi seperti tokoh, rumah, jembatan, lokasi tambang, dll.
1. Dari menu view pilih New Theme akan muncul kotak dialog pilih Point sebagai
jenis feature dan tekan Ok.

2. Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan diletakkan
pada directory yang sudah ditentukan kemudian tekan OK . tema baru sudah
terletak pada view dan dapat ditambahkan titik (point).

11
3. Klik tool Draw Point dan kemudian Point tool atau titik sudah dapat
diletakkan pada tampilan view dengan cara menekan mouse sebelah kiri.

4. Kemudian Klik tool Open Theme Table , kemudian muncul table seperti
berikut :

5. Tambahakan Field baru lagi yaitu dengan cara klik menu Edit – Add Field, maka
akan muncul kotak dialog Field Difinition dan pada Name isikan kota, pada pada
Type pilih String, berikut hasil dari penambahan field :

12
6. Pada field Kota yang sudah dibuat untuk titik yang pertama isikan nama kota-kota

dan klik icon untuk menyimpannya, berikut hasil pembuatan titik dan
menyimpanya dalam tabel :

7. Selanjutnya menampilkan nama Kota pada Theme Point yang sudah dibuat yaitu
dengan cara klik menu Theme – Auto Label, maka akan muncul kotak dialog,
pada Label Field pilih Kota dan klik OK.

13
8. Berikut hasil menampilkan atribut label pada Theme Point :

9. Ketika sudah selesai menambah titik (point) pilih stop editing dari theme menu.
Pilih yes pada saat menjawab apakah anda ingin menyimpan perubahan.

14
Pertemuan : 4
Materi : Implementasi Arcview GIS 3.3
Alat & Bahan : Arcview GIS 3.3
Tujuan Pembelajaran dan : 1. Praktikan mampu membuat project baru di
Praktikum Arview GIS 3.3
2. Praktikan mampu membuat view serta tema
untuk peta di Arview GIS 3.3

4.1 Membuat Project


Untuk membuat project klik icon Arcview GIS 3.3 pada desktop, pada tampilan awal pilih
“as a blank project” :

4.2 Mengatur Extensions *JPEG


Selanjutnya mengatur ekstensi dari file gambar yang akan dimasukkan ke dalam view,
yaitu gambar peta yang ber-ekstensi JPEG, yaitu dengan cara klik menu File-Extensions,
Centang JPEG (JFIF) Image Support dan Klik OK.

15
4.3 Membuat View Peta Pada Kabupaten Malang
Untuk membuat view klik icon dan klik New, maka tampilan view akan seperti berikut.

Selanjutnya klik menu View-Properties dan ganti namaview menjadi Peta Wisata Malang
dan klik Ok.

4.4 Membuat Theme


4.4.1 Theme Peta Dasar
1. Untuk membuat Theme peta dasar dengan cara klik menu View – Add Theme, cari
file gambar malang_district.jpg pada directory yang digunakan untuk menyimpan
file tersebut.

16
2. Setelah itu klik ok, maka gambar peta dasar akan tampil seperti berikut.

4.4.2 Membuat Theme malang.shp dengan Polygon


1. Malang.shp merupakan peta yang akan dibuat berdasarkan bentuk dan batas-batas
wilayah dari peta dasar, untuk membuat Theme Malang.shp yaitu klik menu View-
New Theme, pada Feature Type pilih Polygon klik OK.

17
2. Setelah itu simpan dengan Malang.shp pada folder yang sudah di tentukan, seperti
berikut :

3. Klik icon Draw Polygon dan seleksi tepi dari batas wilayah pada peta dasar
dengan cara tarik garis dengan mengikuti batas wilayah dari peta dasar. Hasil dari
seleksi pada peta dasar menggunakan Polygon seperti berikut :

18
4.4.3 Membuat Theme Jalan.shp dengan Line
1. Jalan pada peta di gambarkan dengan berupa garis (line), untuk membuat theme
jalan yaitu klik menu View-New Theme, pada Feature Type pilih line dan klik Ok.

2. Simpan dengan nama Jalan.shp pada directory yang sudah ditentukan.

3. Sebelum membuat garis untuk jalan pada peta, nonaktifkan theme Malang.shp agar
peta dasar bisa ditampilkan dan bisa digambar garis untuk jalan berdasarkan pada
peta dasar.

19
4. Berikut hasil pembuatan theme Jalan.shp :

20
4.4.4 Theme Kecamatan.shp dengan Point
1. Untuk membuat Theme Kecamatan.shp klik menu View – New Theme, pada
Feature Type pilih Point dan klik OK.

2. Selanjutnya muncul kotak dialog , nama dan lokasi dari shapefile akan diletakkan
pada directory yang sudah ditenutkan dan beri nama Kota.shp, kemudian tekan OK
. Theme Kota.shp baru sudah terletak pada View dan dapat ditambahkan titik
(point).

3. Klik tool Draw Point dan kemudian Point tool atau titik sudah dapat
diletakkan pada tampilan View dengan cara menekan mouse sebelah kiri pada titik
letak kota yang ada pada peta dasar :

21
4. Tambahakan Field baru lagi yaitu dengan cara klik menu Edit – Add Field, maka
akan muncul kotak dialog Field Difinition dan pada Name isikan Kota, pada pada
Type pilih String, berikut hasil dari penambahan field :

5. Berikut hasil dari penambahan field :

6. Lakukan penandaan titik pada peta dasar sebanyak jumlah kota yang ada.

22
7. Simpan masing-masing nama titik yang sudah di tandai dengan cara klik icon

dan simpan dengan cara klik icon , jika sudah melakukan edit pada tabel klik
menu Table dan pilih Stop editing.

8. Selanjutnya menampilkan nama-nama kota yang sudah ditandai pada peta dasar,
yaitu dengan cara klik menu Theme – Auto Label, maka akan muncul kotak
dialog, pada Label Field pilih Kota dan klik OK.

23
9. Berikut hasil tampilan Theme Kecamatan.shp :

24
Pertemuan : 5
Materi : Implementasi Arview GIS 3.3 II
Alat & Bahan : Arview GIS 3.3
Tujuan Pembelajaran dan : 1. Praktikan mampu membuat layout untuk peta
Praktikum di Arview GIS 3.3

5.1 Membuat Layout


Menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen-dokumen
dalam Project (View,Table,Chart) dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara
dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak.

1. Klik Layout pada menu, dan Klik New untuk membuat layout baru, berikut
tampilan awal Layout :

25
2. Klik menu Layout - Properties dan ubah nama layout seperti berikut:

3. Klik Icon dan drag mouse pada layout , dan pilih View Peta Jawa Timur yang
akan di tampilkan pada layout :

26
4. Berikut hasil penambahan View Peta Jawa Timur.shp ke dalam layout :

5. Selanjutnya tambahkan Arah Mata Angin Pada Layout, dengan cara klik icon :

27
6. Pilih dan drag mouse pada layout untuk menentukan posisi dari arah mata angin yang
dibuat :

7. Hasilnya Akan seperti gambar berikut :

28
Pertemuan : 6
Materi : Menampilkan Peta Dengan Mapserver
Alat & Bahan : 1. Mapserver ms4w
2. Web Browser
3. Framework Kamap-10
4. Gmap
5. File *Shp
Tujuan Pembelajaran dan : 1. Praktikan mampu menampilkan peta *shp
Praktikum dengan Map Server.

6.1. Map Server


MapServer adalah aplikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses
melalui web. Diagram berikut menggambarkan bagaimana user berinteraksi dengan peta
interaktif berbasis MapServer.

6.1.1. Bagaimana MapServer bekerja


Map Server bekerja secara berdampingan dengan applikasi web server. Web Server
menerima request peta melalui MapServer. MapServer mengenerate request terhadap peta
dan mengirimkannya ke web server seperti pada gambar berikut.

29
Fungsi utama dari MapServer adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan
menempatkannya kedalam layer-layer secara bersamaan menjadi file graphic. Salah satu
layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan
ditampilkan kedalam web browser. Sebuah contoh tampilan Overlaping yang baik
diperlihatkan seperti gambar berikut.

6.1.2. Komponen-komponen Utama

Mapserver menghasilkan keluaran berupa file graphic berdasarkan masukan yang


diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah MapServer executable yang terdiri dari CGI
program, file peta, sumber data dan output gambar. Seperti pada gambar dibawah ini semua
komponen bekerja bersama-sama, setelah user melakukan request/perminataan maka CGI
akan mengakses file peta, menggambarkan informasi yang didapat dari sumber data dan
kembali menampilkannya pada peta.

A. Map Server Map File


MapServer seperti sebuah mesin yang membutuhkan bahan bakar untuk dapat bekerja
dan membutuhkan system pengiriman (delivery system) bahan bakar untuk mencapai
mesin. Program MapServer perlu mengetahui layer peta yang akan digambar,
bagaimana menggambarkannya, dan dimana lokasi sumber datanya. Data merupakan
bahan bakarnya dan file peta atau .map file merupakan system pengirimannya
(delivery system). File Peta adalah text konfigurasi yang terdiri dari list setting yang

30
digunakan untuk menggambar dan berinteraksi dengan peta. Informasi yang termuat
didalamnya adalah layer data apa yang akan digambar, dimana focus geografis
petanya, system projectsi yang digunakan, format apa yang akan digunakan untuk
menampilkan gambar, dan cara menentukan legenda dan skala pada peta.

Contoh script dasar pemetaan dengan satu layer.

Ketika request atau permintaan datang dari aplikasi MapServer maka request tersebut
mesti menyebutkan sepesifikasi file peta yang diinginkan. Kemudian MapServer
membuat petanya berdasarkan pada setting pada file peta yang diberikan tadi.

B. File Map

1. File Map adalah konfigurasi dasar untuk akses data dan styling pada MapServer.

2. File Map adalah file teks ASCII, dan terdiri dari berbagai objek.

3. Semua parameter file map didokumentasikan dalam file map referensi.

4. File Map adalah jantung utama MapServer, yang mendefinisikan hubungan antara
objek , poin MapServer ke tempat data berada dan menetapkan cara yang perlu
diambil.

5. Beberapa konsep penting yang harus dimengerti sebelum mengkonfigurasikan file


map,pertama adalah konsep layer.

6. Layer adalah kombinasi data plus style

31
7. Data dalam bentuk spasial yang mempunyai atribut geometri dalam layer terdapat
styling menggunakan style dan class.

C. Obyek-Obyek dalam File Map

1. Sebagai obyek utama tempat semua objek lain, dalam file map berada didalam obyek
map

2. Mendefinisikan parameter-parameter peta aplikasi seperti : config, datapattern, debug,


status, unit,size, extent, fontset, image colour, layer, legend dsb.

D. Struktur obyek map dalam file map :

1. Layer

a. Untuk membentuk tampilan peta digital


b. Layer pertama akan diletakkan di dasar sehingga tampilan bisa tertutup oleh layer
berikutnya.
c. 1 (satu ) file map bisa mencakup beberapa layer (missal : jalan, bertipe line, fasum
bertipe point, dan area dengan tipe polygon)

32
2. Class
a. Class adalah obyek yang berdiri dibawah layer
b. Digunakan untuk melakukan pengeklasan dari layer.
c. Setiap layer paling tidak mempunyai satu obyek class.

3. Label

a. Obyek yang digunakan untuk mendefinisikan labeling yang kemudian sering


dipakai sebagai anotasi unsur – unsur spasial.

b. Label dapat ditampilkan berdasarkan jenis font, ukuran dan posisi yang
kesemuanya sangat erat hubungannya dengan keindahan peta (Kartografi).

33
6.2. Menampilkan Peta Dengan Mapserver
1. Buatlah folder di dalam direktori C:\ms4w\apps dengan nama “Malang”

2. Di dalam folder “Malang”, buatlah folder lagi dengan nama “map” :

3. Selanjutnya copy file *shp yang sudah dibuat ke dalam folder “map” :

34
4. Selanjutnya copy file “etc” dari komputer ke dalam folder “Malang” :

5. Langkah selanjutnya adalah dengan membuat file *map dengan cara : Buka Notpad++
klik “New” dan masukan script berikut :

MAP

NAME praktikum #Nama Map bukannamashp/layernya

IMAGETYPE PNG # bolehjpeg,PNG, GIF,svg

EXTENT 16.225329 145.059049 576.016627 737.514226 #


B1,L1; B2,L2 di cariarchview

STATUS ON #

UNITS meters # satuanderajat

SIZE 800 1000 # ukuran image

SHAPEPATH "C:\ms4w\apps\Malang\map"

FONTSET "C:\ms4w\apps\Malang\etc\fonts.txt"

IMAGECOLOR 0 0 0

WEB

IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/"

IMAGEURL "/ms_tmp/"

END

35
LAYER

NAME Kabupaten

DATA "wilayah.shp"

STATUS DEFAULT

TYPE POLYGON

CLASS

NAME "Kabupaten"

STYLE

COLOR 176 176 176

OUTLINECOLOR 0 0 0

END # style

LABEL

FONT sans

SIZE 7

COLOR 255 255 127

END

END # class

END

LAYER

NAME Garis

DATA "Jalan.shp"

STATUS DEFAULT

TYPE LINE

CLASS

NAME "Garis"

STYLE

36
COLOR 100 100 100

OUTLINECOLOR 15 15 15

END # style

END # class

END # Akhirdefinisi layer

LAYER

NAME Titik

DATA "Kota.shp"

STATUS DEFAULT

TYPE POINT

LABELITEM "Kota"

CLASS

NAME "Titik"

STYLE

COLOR 100 100 100

OUTLINECOLOR 15 15 15

END # style

LABEL

FONT sans

type truetype

SIZE 14

COLOR 255 255 127

END

END # class

END # Akhirdefinisi layer

END

37
6. Kemudian Save di dalam folder “Malang” dengan nama peta.map (*map) :

7. Selanjutnya membuat folder malang pada direktori C:\ms4w\Apache\htdocs dengan


nama “Malang” ;

8. Kemudian membuat file index.html (*html) dengan cara klik “New” pada notpad++
dan masukan script berikut :

<html>

<head>

<title>Sistem Informasi Geografis | ITN Malang</title>

<meta charset="utf-8">

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/reset.css">

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/main.css">

<script type="text/javascript" src="js/jquery.js"></script>

38
<script type="text/javascript" src="js/main.js"></script>

</head>

<body>

<img id="pic" img align="center" img border="0"


src="http://localhost/cgi-
bin/mapserv.exe?map=c:/ms4w/apps/Malang/peta.map&mode=map">

</body>

9. Simpan dengan nama index.html pada direktori C:\ms4w\Apache\htdocs\Malang :

10. Selantjutnya lakukan pengujian dengan cara mengaksesnya melalui aplikasi web
browser dan masukan http://localhost/malang/ pada address bar, jika berhasil maka
hasilnya akan seperti berikut :

39
6.2. Menampilkan Peta Dengan Mapserver Dan Kamap-10
6.2.1. Instal Ka-Map

ka-Map! Merupakan proyek open source yang tujuannya adalah menyediakan API
java script untuk membangun antarmuka web-mapping yang sangat interaktif
menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada web browser.

A. Berikut cara install Ka-Map


1. Ekstrak file Gmap Sample MS4W pada directori C:/
2. Ekstrak file Ka-Map MS4W pada derectori C:/
3. Restart Apache dengan klik file apache-restart.bat pada direktori C:/MS4W
4. Cek K-Map yang sudah di install dengan memasukan Localhost/kmap.
5. Jika berhasil maka tampilan awal akan seperti berikut :

40
6.2.2. Membuat Map File (.map)

1. Buka notepad baru danmasukan script berikut:


MAP
NAME praktikum #Nama Map bukannamashp/layernya
IMAGETYPE GIF # bolehjpeg,PNG, GIF,svg
EXTENT 16.225329 145.059049 576.016627 737.514226
STATUS ON #
UNITS meters # satuanderajat
SIZE 600 300 # ukuran image
FONTSET "C:\ms4w\apps\gmap\etc\fonts.txt"
SHAPEPATH "C:\ms4w\apps\gmap\Malang"
#FONTSET "../etc/fonts.txt"
IMAGECOLOR 255 255 255

WEB
IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/"
IMAGEURL "/ms_tmp/"
END

LAYER
NAME Kabupaten
DATA "wilayah.shp"
STATUS DEFAULT
TYPE POLYGON
CLASS
NAME "Kabupaten"
STYLE
COLOR 176 176 176
OUTLINECOLOR 0 0 0

41
END # style
LABEL
FONT sans
SIZE 7
COLOR 255 255 127
END
END # class
END

LAYER #Layer Kabupaten


NAME Titik
DATA "Kota.shp"
STATUS DEFAULT
TYPE POINT
LABELITEM "Kota"

CLASS
NAME "Titik"
STYLE
COLOR 100 100 100
OUTLINECOLOR 15 15 15
END # style

LABEL
FONT sans
type truetype
SIZE 30
COLOR 255 255 127
END
END # class
END # Akhirdefinisi layer

LAYER
NAME Garis
DATA "Jalan.shp"
STATUS DEFAULT
TYPE LINE

CLASS
NAME "Garis"

STYLE
COLOR 255 255 255
OUTLINECOLOR 255 255 255

END # style
END # class
END # Akhirdefinisi layer
END

42
2. Simpan dengan nama “peta.map” dan simpan pada direktori
C:/ms4w/apps/gmap/htdocs/
3. Copy file peta.shp yang sudah dibuat kedalam directori C:/ms4w/apps/gmap/ di
dalam satu folder dengan nama ”map.”

6.2.3. Membuat Mapscript


1. Buat notped baru, dan masukan script berikut :
<?php
$szPHPMapScriptModule =
'php_mapscript.'.PHP_SHLIB_SUFFIX;
$szPHPGDModule = 'php_gd2.'.PHP_SHLIB_SUFFIX;

$tileWidth = 256;
$tileHeight =256;
$metaWidth = 6;
$metaHeight = 6;

$metaBuffer = 10;

$bDebug = false;

$aszGMap = array (
'title' => 'Wisata',
'path' => 'C:\ms4w\apps\gmap\htdocs\peta.map',
'scales' => array(3500,2500,1500,1000),
'format' =>'PNG'
/* Sample authorized_users entry. See auth.php
for more details:
* ,'authorized_users' => array('popplace' =>
array('user1', 'user2'),
* 'park' =>
array('user1')

*/

43
);
$aszMapFiles = array( 'gmap' => $aszGMap
);
$szMap = 'gmap';
$szBaseCacheDir = "/ms4w/tmp/ms_tmp/kacache/";
if (isset($_REQUEST['map']) &&
isset($aszMapFiles[$_REQUEST['map']]))
{
$szMap = $_REQUEST['map'];
}

$szMapCacheDir = $szBaseCacheDir.$szMap;
$szMapName = $aszMapFiles[$szMap]['title'];
$szMapFile = $aszMapFiles[$szMap]['path'];
$anScales = $aszMapFiles[$szMap]['scales'];
setOutputFormat($aszMapFiles[$szMap]['format']);

function setOutputFormat($szFormat)
{
switch(strtoupper($szFormat)) {
case "DITHERED":
$GLOBALS['szMapImageFormat'] = 'dithered';
$GLOBALS['szMapImageCreateFunction'] =
"imagecreatefrompng";
$GLOBALS['szImageExtension'] = '.png';
$GLOBALS['szImageCreateFunction'] =
"imagecreate";
$GLOBALS['szImageOutputFunction'] =
"imagepng";
$GLOBALS['szImageHeader'] = 'image/png';
break;
case "PNG24":
$GLOBALS['szMapImageFormat'] = 'PNG24';
$GLOBALS['szMapImageCreateFunction'] =
"imagecreatefrompng";
$GLOBALS['szImageExtension'] = '.png';

44
$GLOBALS['szImageCreateFunction'] =
"imagecreatetruecolor";
$GLOBALS['szImageOutputFunction'] =
"imagepng";
$GLOBALS['szImageHeader'] = 'image/png';
break;
case "ALPHA":
$GLOBALS['szMapImageFormat'] = 'PNG24';
$GLOBALS['szMapImageCreateFunction'] =
"imagecreatefrompng";
$GLOBALS['szImageExtension'] = '.png';
$GLOBALS['szImageCreateFunction'] =
"imagecreatetruecolor";
$GLOBALS['szImageOutputFunction'] =
"imagepng";
$GLOBALS['szImageHeader'] = 'image/png';
break;
case "GIF":
$GLOBALS['szMapImageFormat'] = 'GIF';
$GLOBALS['szMapImageCreateFunction'] =
"imagecreatefromgif";
$GLOBALS['szImageExtension'] = '.gif';
$GLOBALS['szImageCreateFunction'] =
"imagecreate";
$GLOBALS['szImageOutputFunction'] =
"imagegif";
$GLOBALS['szImageHeader'] = 'image/gif';
break;
case "JPEG":
$GLOBALS['szMapImageFormat'] = 'JPEG';
$GLOBALS['szMapImageCreateFunction'] =
"imagecreatefromjpeg";
$GLOBALS['szImageExtension'] = '.jpg';
$GLOBALS['szImageCreateFunction'] =
"imagecreatetruecolor";
$GLOBALS['szImageOutputFunction'] =
"imagejpeg";

45
$GLOBALS['szImageHeader'] = 'image/jpeg';
break;
case "PNG":
$GLOBALS['szMapImageFormat'] = 'PNG';
$GLOBALS['szMapImageCreateFunction'] =
"imagecreatefrompng";
$GLOBALS['szImageExtension'] = '.png';
$GLOBALS['szImageCreateFunction'] =
"imagecreate";
$GLOBALS['szImageOutputFunction'] =
"imagepng";
$GLOBALS['szImageHeader'] = 'image/png';
break;
}
}

function makeDirs($strPath, $mode = 0777)


{
return is_dir($strPath) or (
makeDirs(dirname($strPath), $mode) and mkdir($strPath,
$mode) );
}

function normalizeString($szString)
{

return preg_replace("/(\W)/", "_", $szString);


}
?>

46
2. Simpan dengan nama config.php dan simpan pada direktori
C:/ms4w/apps/ka-map-1.0/include/.
3. Jalankan melui browser dengan memasukan alamat http://Localhost/kamap.
Jika berhasil maka hasilnya akan seperti berikut :

47

Anda mungkin juga menyukai