Disusun oleh:
Teguh Arya Wibawa
19/439655/TK/48385
Kelas A
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memahami apa itu ArcCatalog dan Geodatabase pada aplikasi
ArcGIS
C. Dasar Teori
ArcCatalog pada ArcGIS merupakan tools yang dapat digunakan untuk mencari,
mengatur, membagi dan menyimpan data – data GIS agar memudahkan kita untuk
menemukan data – data tersebut. ArcCatalog ini fungsinya hampir sama seperti
Windows Explorer, sehingga dapat memudahkan kita untuk mengorganisir data – data
GIS.
Di dalam GIS juga terdapat basis data yang mempunyai referensi geografis
(georeference) atau disebut juga geodatabase. Geodatabase adalah sebuah basis data
yang terintegrasi, menjadi pusat sumber data dan dapat diakses oleh berbagai aplikasi
yang telah ada maupun yang akan dibangun untuk kebutuhan informasi dan analisis.
Geodatabase merupakan sebuah konsep manajemen data relasional yang berisikan data
spasial dan nonspasial. Geodatabase membantu proses penyimpanan dan manajemen
informasi geografis pada sistem manajemen data yang standar (dalam bentuk tabel).
Dengan menggunakan geodatabase, pengguna akan memperoleh beberapa keuntungan
sekaligus. Antara lain adalah semua penampakan dan atributnya mempunyai lokasi
penyimpanan yang terpusat, kemampuan untuk pengelompokan kenampakan dalam
subtypes dan membuat aturan validasi spasial dan atribut.
D. Waktu Pengerjaan
F. Langkah Kerja
a. Pengenalan ArcCatalog
b. Membuat Geodatabase
c. Menambahkan Feature Class
d. Menambahkan raster dataset ke dalam geodatabase
e. Menambahkan geodatabase ke lembar kerja ArcMap
a. Pengenalan ArcCatalog
Buka Modul ArcCatalog lalu arahkan toolbar lokasi folder directory dari File
geodatabase, lalu klik tanda (+) yang ada di sebelah kiri nama file geodatabase lalu
lakukan explore. Diperoleh hasil sebagai berikut:
Dalam ArcCatalog terdapat berbagai definisi yang sering digunakan sebagai berikut:
Dalam ArcCatalog juga terdapat beberapa ToolBar Standar yang dapat ditampilkan
dalam lembar kerja ArcCatalog.
Toolbar Standar:
Toolbar Geographic:
Toolbar Metadata:
Toolbar Location
Klik kanan pada Folder directory yang sudah di hubungkan lalu pilih New > File
Geodatabase.
Setelah itu buat file geodatabase dengan nama “M3_GEODATABASE”.
Selanjutnya adalah membuat feature dataset. Caranya klik kanan pada file geodatabase
> new > feature dataset > tuliskan dengan nama “FT_UGM” > sesuaikan dengan
proyeksi koordinat yang digunakan “WGS 1984 UTM ZONE 49S”. untuk Vertikal
koordinatnya pilih none karena tidak mendefinisikan dalam model 3D
Kemudian Langkah selanjutnya adalah membuat feature class, klik kanan pada feature
dataset > new > feature class > tentukan class yang akan dibuat (titik, garis, poligon)
lalu isikan data sesuai dengan feature yang dibuat misalkan class bangunan gunakan
features poligon > pengaturan berikutnya dibiarkan default lalu > ok. Diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tambahan: Apabila output yang diinginkan berupa peta 3D maka dalam pengaturan
feature class centang opsi Coordinate include Z value, jika ingin membuat peta rute
atau akan dilaksanakan analisi jaringan maka centang opsi Coordinate include M
values.
Pada tahap ini akan dilaksanakan praktik untuk menambahkan feature class ke dalam
deature dataset dan geodatabase.
Menambahkan feature class ke ArcCatalog.
Pada file geodatabse, buat feature dataset baru dengan nama “YOGYAKARTA” , lalu
untuk menambahkan feature class pada file geodatabase tersebut klik kanan > import >
feature classs dapat berupa single (hanya satu data) ataupun multiple (banyak data).
Kemudian input file format shp lalu tekan ok. diperoleh hasil sebagai berikut:
Menambahkan raster dataset ke dalam geodatabase
Selanjutnya adalah menambahkan feature class dari ArcMap. Sebelumnya buat dulu
feature dataset dengan nama “SLEMAN” pada Geodatabase. Buka ArcMap lalu
tambahkan data shp yang ada pada folder menjadi satu layer dan beri nama
“SLEMAN”. kemudian klik kanan > data > export data save file dalam bentuk “File
and Personal Geodatabase feature classes” lalu arahkan pada directory Feature Dataset
SLEMAN yang sudah dibuat tadi lalu tekan OK, diperoleh hasil sebagai berikut:
Menambahkan Raster Dataset pada ArcCatalog dengan cara: pada file geodatabase,
klik kanan > new > Raster Dataset > beri nama “RASTER”. Kemudian untuk membuat
Mosaic dataset dengan cara: klik kanan pada file geodatabase > new > Mosain Dataset
> Beri nama “DEM_Yogyakarta” dan Sistem Proyeksinya gunakan GCS WGS 1984
lalu tekan OK
Untuk menambahkan raster ke Mosaic dataset. Klik kanan pada Mosaic dataset > Add
Rasters > pilih Raster type: Raster dataset dan Input Data: Workspace dan arahkan pada
directory RASTER pada data praktikum M3 >beri centang overview dan tekan ok
Menambahkan geodatabase ke dalam ArcMap
Menambahkan feature class dari ikon ArcCatalog. Pertama buat layer baru pada
ArcMap dengan nama “FT_UGM” lalu pilih ikon ArcCatalog pada ArcMap, lalu cari
feature dataset “FT_UGM” yang sudah dibuat tadi dan drag and drop semua fitur
menuju group layer “FT_UGM”. Diperoleh hasil sebagai berikut:
Tidak ada fitur yang ditampilkan karena pada attribute table tidak terdapat data
koordinat titik sehingga yang ada pada layer hanya nama fiturnya saja.
Menambahkan feature class dari ikon Add Data. Pertama buat layer baru pada ArcMap
dengan nama “YOGYAKARTA”, lalu pilih ikon Add Data pada ArcMap dan cari file
geodatabase dengan nama feature datasetnya “YOGYAKARTA”. Pilih semua fitur lalu
Add pada grup layer “YOGYAKARTA”. Hasilnya sebagai berikut:
Pada grup layer “YOGYAKARTA” Terdapat fitur yang ditampilkan karena attribute
tablenya memiliki nilai koordinat sehingga dapat ditampilkan pada kanvas ArcMap.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, mahasiswa mampu memahami apa itu ArcCatalog dan
Geodatabase serta fungsinya dalam mengolah data spasial melalui ArcGIS
Daftar Pustaka:
https://savinotes.wordpress.com/2017/12/19/tipologi-dan-geodatabase-typology-and-
geodatabase/. (Diakses pada 28 Februari 2021)
https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Bab06_ArcCatalog.pdf. (Diakses
pada 28 Februari 2021)