Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Minggu ke-III

Topik: Pengenalan ArcCatalog dan Geodatabase

Disusun oleh:
Teguh Arya Wibawa
19/439655/TK/48385
Kelas A

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
A. Mata Acara Praktikum
Pengenalan ArcCatalog dan Geodatabase

B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu memahami apa itu ArcCatalog dan Geodatabase pada aplikasi
ArcGIS

C. Dasar Teori
ArcCatalog pada ArcGIS merupakan tools yang dapat digunakan untuk mencari,
mengatur, membagi dan menyimpan data – data GIS agar memudahkan kita untuk
menemukan data – data tersebut. ArcCatalog ini fungsinya hampir sama seperti
Windows Explorer, sehingga dapat memudahkan kita untuk mengorganisir data – data
GIS.

Di dalam GIS juga terdapat basis data yang mempunyai referensi geografis
(georeference) atau disebut juga geodatabase. Geodatabase adalah sebuah basis data
yang terintegrasi, menjadi pusat sumber data dan dapat diakses oleh berbagai aplikasi
yang telah ada maupun yang akan dibangun untuk kebutuhan informasi dan analisis.
Geodatabase merupakan sebuah konsep manajemen data relasional yang berisikan data
spasial dan nonspasial. Geodatabase membantu proses penyimpanan dan manajemen
informasi geografis pada sistem manajemen data yang standar (dalam bentuk tabel).
Dengan menggunakan geodatabase, pengguna akan memperoleh beberapa keuntungan
sekaligus. Antara lain adalah semua penampakan dan atributnya mempunyai lokasi
penyimpanan yang terpusat, kemampuan untuk pengelompokan kenampakan dalam
subtypes dan membuat aturan validasi spasial dan atribut.

D. Waktu Pengerjaan

Minggu, 28 Februari 2021

E. Alat dan Bahan


Alat:
- Software ArcGIS
- Laptop
Bahan:
- Data Spasial Praktikum Minggu III

F. Langkah Kerja

a. Pengenalan ArcCatalog
b. Membuat Geodatabase
c. Menambahkan Feature Class
d. Menambahkan raster dataset ke dalam geodatabase
e. Menambahkan geodatabase ke lembar kerja ArcMap

G. Hasil dan Pembahasan

a. Pengenalan ArcCatalog

Buka Modul ArcCatalog lalu arahkan toolbar lokasi folder directory dari File
geodatabase, lalu klik tanda (+) yang ada di sebelah kiri nama file geodatabase lalu
lakukan explore. Diperoleh hasil sebagai berikut:

Dalam ArcCatalog terdapat berbagai definisi yang sering digunakan sebagai berikut:

• Folders: Berkas untuk menyimpan berbagai macam data yang formtanya


mendukung pada ArcCatalog
• File and personal geodatabase: File Geodatabase menyimpan dataset dalam
susunan folder dan file sedangkan personal geodatabase menyimpan dataset
dalam format *.mdb
• Database connection: koneksi database yang digunakan untuk mengubungkan
database yang ada pada perangkat komputer
• Address Locators: Kumpulan data di geodatabase yang digunakan untuk
mengelola informasi alamat untuk fitur sehingga dapat dilakukan geocoding
• Toolboxes: Kotak peralatan untuk mengakses berbagai tools dalam melakukan
geoprocessing
• Python Script: digunakan untuk membuat script dalam proses geoprocessing
• Styles: tempat untuk menyimpan simbolisasi, warna, skeman warna,
penempatan label, dan tata letak
• Feature Dataset: tempat beberapa feature dataset yang memiliki referensi
spasial yang sama
• Raster Dataset: tempat untuk kumpulan grid dari piksel – piksel yang memiliki
nilai khusus
• Feature Class: Kumpulan dari beberapa feature yang memiliki atribut dan
geometri yang sama
• Attribute Class: informasi yang terdapat pada suatu data spasial

Dalam ArcCatalog juga terdapat beberapa ToolBar Standar yang dapat ditampilkan
dalam lembar kerja ArcCatalog.

Berikut merupakan kegunaan beberapa tool tersebut:

Toolbar Standar:

Up one level: menuju folder/dicetory yang lebih tinggi


Connect to Folder: menghubungkan ArcCatalog dan Folder
Disconnect Folder: memutuskan hubungan ArcCatalog dan Folder
Copy: menyalin file baik berupa folder, geodatabase, dataset, dan lain-lain
Paste: menempelkan file yang sudah disalin
Delete: menghapus file
Large Icons: menampilkan ikon file dalam ukuran yang lebih besar pada content
List: menampilkan ikon file dalam bentuk list pada content
Details: menampilkan ikon file beserta tipe datanya pada content
ArcMap: membuka aplikasi ArcMap
Catalog tree: menampilkan menu catalog tree pada tampilan interface
Search: menu untuk mencari suatu data dalam perangkat
ArcToolBox: digunakan untuk mengakses ArcToolbox
Python: digunakan untuk melakukan coding pada ArcCatalog
ModelBuilder: digunakan untuk membuat geoprocessing model

Toolbar Geographic:

Zoom in: memperbesar ukuran peta/kanvas


Zoom out: memperkecil ukuran peta/kanvas
Pan: menggeser peta/kanvas
Full Extent: memperbesar hingga mencakup semua fitur geografi
Go back to previous extent: kembali ke extent/cakupan yang sebelumnya
Go next extent: kembali ke extent/cakupan yang setelahnya
Identify: mengidentifikasi fitur yang di klik
Create Thumbnail: membuat gambar thumbnail untuk fitur

Toolbar Metadata:

Validate Metadata: melakukan validasi/updating metadata


Export Metadata: mengeksport metadata
Metadata Properties: penjelasan secara lengkap dari metadata

Toolbar Location

Go to Location: Lokasi Dari directory database yang dibuka

Untuk menghubungkan folder directory pada ArcCatalog dilakukan dengan langkahs


ebagai berikut: klik Ikon Connect to folder lalu pilih Folder Directory tempat file/data
yang akan digunakan lalu tekan OK.
Membuat Geodatabase

Langkahnya sebagai berikut:

Klik kanan pada Folder directory yang sudah di hubungkan lalu pilih New > File
Geodatabase.
Setelah itu buat file geodatabase dengan nama “M3_GEODATABASE”.

Selanjutnya adalah membuat feature dataset. Caranya klik kanan pada file geodatabase
> new > feature dataset > tuliskan dengan nama “FT_UGM” > sesuaikan dengan
proyeksi koordinat yang digunakan “WGS 1984 UTM ZONE 49S”. untuk Vertikal
koordinatnya pilih none karena tidak mendefinisikan dalam model 3D
Kemudian Langkah selanjutnya adalah membuat feature class, klik kanan pada feature
dataset > new > feature class > tentukan class yang akan dibuat (titik, garis, poligon)
lalu isikan data sesuai dengan feature yang dibuat misalkan class bangunan gunakan
features poligon > pengaturan berikutnya dibiarkan default lalu > ok. Diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tambahan: Apabila output yang diinginkan berupa peta 3D maka dalam pengaturan
feature class centang opsi Coordinate include Z value, jika ingin membuat peta rute
atau akan dilaksanakan analisi jaringan maka centang opsi Coordinate include M
values.

Menambahkan feature class ke dalam feature dataset

Pada tahap ini akan dilaksanakan praktik untuk menambahkan feature class ke dalam
deature dataset dan geodatabase.
Menambahkan feature class ke ArcCatalog.
Pada file geodatabse, buat feature dataset baru dengan nama “YOGYAKARTA” , lalu
untuk menambahkan feature class pada file geodatabase tersebut klik kanan > import >
feature classs dapat berupa single (hanya satu data) ataupun multiple (banyak data).
Kemudian input file format shp lalu tekan ok. diperoleh hasil sebagai berikut:
Menambahkan raster dataset ke dalam geodatabase

Selanjutnya adalah menambahkan feature class dari ArcMap. Sebelumnya buat dulu
feature dataset dengan nama “SLEMAN” pada Geodatabase. Buka ArcMap lalu
tambahkan data shp yang ada pada folder menjadi satu layer dan beri nama
“SLEMAN”. kemudian klik kanan > data > export data save file dalam bentuk “File
and Personal Geodatabase feature classes” lalu arahkan pada directory Feature Dataset
SLEMAN yang sudah dibuat tadi lalu tekan OK, diperoleh hasil sebagai berikut:
Menambahkan Raster Dataset pada ArcCatalog dengan cara: pada file geodatabase,
klik kanan > new > Raster Dataset > beri nama “RASTER”. Kemudian untuk membuat
Mosaic dataset dengan cara: klik kanan pada file geodatabase > new > Mosain Dataset
> Beri nama “DEM_Yogyakarta” dan Sistem Proyeksinya gunakan GCS WGS 1984
lalu tekan OK

Untuk menambahkan raster ke Mosaic dataset. Klik kanan pada Mosaic dataset > Add
Rasters > pilih Raster type: Raster dataset dan Input Data: Workspace dan arahkan pada
directory RASTER pada data praktikum M3 >beri centang overview dan tekan ok
Menambahkan geodatabase ke dalam ArcMap

Menambahkan feature class dari ikon ArcCatalog. Pertama buat layer baru pada
ArcMap dengan nama “FT_UGM” lalu pilih ikon ArcCatalog pada ArcMap, lalu cari
feature dataset “FT_UGM” yang sudah dibuat tadi dan drag and drop semua fitur
menuju group layer “FT_UGM”. Diperoleh hasil sebagai berikut:

Tidak ada fitur yang ditampilkan karena pada attribute table tidak terdapat data
koordinat titik sehingga yang ada pada layer hanya nama fiturnya saja.

Menambahkan feature class dari ikon Add Data. Pertama buat layer baru pada ArcMap
dengan nama “YOGYAKARTA”, lalu pilih ikon Add Data pada ArcMap dan cari file
geodatabase dengan nama feature datasetnya “YOGYAKARTA”. Pilih semua fitur lalu
Add pada grup layer “YOGYAKARTA”. Hasilnya sebagai berikut:
Pada grup layer “YOGYAKARTA” Terdapat fitur yang ditampilkan karena attribute
tablenya memiliki nilai koordinat sehingga dapat ditampilkan pada kanvas ArcMap.

Berdasarkan hasil praktikum, diperoleh kesimpulan jika fitur mempunyai koordinat


pada attribute tablenya maka fitur tersebut akan ditampilkan di kanvas sedangkan jika
tidak memiliki, maka tidak akan ditampilkan pada kanvas.

H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum, mahasiswa mampu memahami apa itu ArcCatalog dan
Geodatabase serta fungsinya dalam mengolah data spasial melalui ArcGIS

Daftar Pustaka:

Susanta, Febrian Fitryanik. 2021. Modul Praktikum Sistem Informasi Geografis


Minggu 3 – Pengenalan ArcCatalog dan Geodatabase

https://riskahelman.wordpress.com/2012/11/11/arcgis-arccatalog/.(Diakses pada 28 Februari


2021)

https://inigis.com/pengantar-geodatabase/. (Diakses pada 28 Februari 2021)

https://savinotes.wordpress.com/2017/12/19/tipologi-dan-geodatabase-typology-and-
geodatabase/. (Diakses pada 28 Februari 2021)

https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Bab06_ArcCatalog.pdf. (Diakses
pada 28 Februari 2021)

Anda mungkin juga menyukai