Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KE-3

PRAKTIKUM BASIS DATA SPASIAL


Langkah-langkah Pembuatan Geodatabase pada ArcGIS untuk
Peta Kota Cimahi
Tanggal Penyerahan : 5 April 2016
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Theo Setiawan
232013132
Kelas C

Nama Dosen :
Aprilana, Ir., M.T.

Nama Asisten :
1. Novid Iman Fauzi
2. Dara Puspita Ayu

23-2012-042
23-2012-074

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2016

DASAR TEORI

1. Geodatabase
Geodatabase adalah database relasional yang memuat informasi geografi.
Geodatabase terdiri atas feature classes (spatial) dan tabel (non-spatial). Feature
Class merupakan kumpulan dari beberapa feature yang memiliki bentuk geometri
dan atribut sama. Feature classes dalam geodatabase dapat berupa single feature
atau individu dan dapat juga disusun dalam suatu feature datasets. Semua feature
datasets dalam sebuah geodatabase menggunakan sistem koordinat yang sama.
Domain digunakan untuk menentukan lingkup (range) dan wilayah terpilih
(selected area) setiap jenis informasi.
Ada dua sistem geodatabase yaitu Server-Geodatabase dan Personal
Geodatabase. Server-Geodatabase merupakan Relational Database Management
System (Oracle, SQL-Server, DB2) dan Personal Geodatabase menggunakan sistem
data MS-Access. Pada dasarnya dalam geodatabase terdapat feature dataset yang
berfungsi untuk mengelompokkan feature class yang ada, sebagai contoh pada
postingan tentang geodatabase selanjutnya adalah mencoba untuk membuat
geodatabase Pulau Ternate. Maka nama untuk geodatabase-nya adalah Ternate dan
Anda akan ditunjukkkan cara mengelompokannya ke dalam feature dataset yaitu
untuk administrasi dan infrastruktur. Setelah feature dataset dibuat maka kedalam
feature dataset bisa ditambahkan feature class baik berupa shapefile atau table.
Untuk lebih jelasnya, tunggu postingan berikutnya.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam membuat geodatabase :
1. Inventarisasi peta atau data spasial apa saja yang dibuat dan data atau feature
class apa saja yang dibutuhkan, nantinya sangat berhubungan erat dengan
populasi data dan juga analisa terhadap data yang akan digunakan;
2. Penentuan system koordinat, skala dan toleransi yang akan digunakan;
3. Klasifikasi feature dataset yang akan ditampilkan. Hal ini untuk meminimalkan
feature class ganda yang terdapat pada feature dataset yang berbeda; dan
4. Membuat desain awal geodatabase, yaitu berupa grafik aliran data, feature
dataset sampai ke feature class untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dalam
pembuatan geodatabase dan untuk membuat geodatabase dengan data yang
ramping dan efektif.
Keunggulan geodatabase jika di bandingkan shapefile adalah :
1. Data dapat di klasifikasikan dalam populasi data tertentu, tanpa harus membuat
folder dan file yang dibuat tidak terlalu banyak jadi sangat mudah untuk
mengorganisasi dan mengaturnya
2. Geodatase dapat di gunakan untuk keperluan akses data baik secara intranet
maupun internet karena bisa menggunakan beberapa software database seperti
Oracle, SQL-Server, DB2 dan lain-lain

3. Untuk beberapa analisa tertentu di dalam ArcGIS hanya bisa di lakukan dengan
geodatabase, tidak dapat dilakukan dengan shapefile seperti topology (baca
postingan : Editing Polyline dengan Aturan Topology di ArcGIS 10) ,
cartographic representation, linear referencing dan lain-lain.
Geodatabase mewadahi :
1. Tabel > menyimpan obyek non-spasial (informasi tabular), seperti tabel pemilik
lahan, tabel jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dsb.
2. Feature Class > kumpulan dari obyek spasial:titik,garis,area (poligon).Bisa juga
untuk menyimpan feature anotasi, dimensi, rute.
3. Feature Dataset > tempat/wadah untuk feature class yang memiliki referensi
spasial sama. Dataset ini perlu apabila kita ingin membuat network dan topologi.
4. Relationship classes > mengatur hubungan tematik antara tabel, feature classes,
atau kedua-duanya. Mendukung integrasi antara origin data dan destination
class.
5. Geometrik Netwrok > hubungan topologi khusus antara titik dan garis yang
digunakan untuk analisa pada alur sistem jaringan langsung.
6. Topologi > hubungan spasial antara feature classes yang digunakan untuk
menentukan dan memperbaiki kesalahan(error) spasial, seperti parcel yang
overlap satu sama lain atau yang tidak berada dalam batas wilayah.
7. Raster Dataset > data grid yang diturunkan dari berbagai sumber format (IMG,
JPEG, dll)
8. Raster Catalog > tabel dari kumpulan data raster
9. Survey Dataset > menyimpan informasi survey dan menggabungkan data
survey dalam proyek dan banyak proyek ke dalam folder proyek.
10. Toolboxes > berisi tool-tool geoprocessing.
11. Behaviour Rules > dapat dibuat untuk mendefinisikan atribut legal,relation,
topologi, koneksi.
Ada tiga jenis geodatabase dalam ArcGIS.
1). Personal Geodatabase, semua dataset disimpan dalam format *.mdb microsoft
database dengan limit size sampai 2 Giga byet, hanya berjalan pada windows

operating system. Dapat dipakai oleh single user dan kelompok kecil. Sering
digunakan untuk manajemen data atribut melalui microsfot access untuk jenis
atribut string (teks).
2). File Geodatabase, disimpan dalam bentuk sistem file, setiap dataset dapat
disimpan sampai 1 Terra byet tetapi dapat dibesarkan mencapai 256 Terra byet untuk
menyimpan data citra satelit yang besar dan banyak.
3). ArcSDE Geodatabase, dapat juga disebut dengan multiuser geodatabase,
disimpan dalam bentuk relasional database menggunakan Microsoft SQL Server,
IBM DB2, Oracle, PostgreSQL, IBM Informix. Syarat penggunaan jenis ini
memerlukan ArcSDE sebgai penghubung dan tidak terbatas dalam penyimpanan
serta penggunanya. Dapat digunakan pada platform windows, UNIX, Linux, dan
koneksi langsung ke DBMS.
File Geodatabase dan Personal Geodatabase tersedia untuk semua pengguna
ArcGIS Dekstop (Basc, Standard, Advanced) dirancang untuk mendukung model
informasi pada geodatabase seperti topologi, raster katalog, network dataset, terrain
dataset, address locator, dan lain-lain. Personal geodatabase didesain hanya dapat
diedit oleh satu user saja, untuk file geodatabase dimungkinkan dapat diedit lebih
dari satu editor pada waktu yang sama untuk feature yang berbeda.
ArcGIS akan terus mendukung personal geodatabases untuk berbagai tujuan.
Namun, dalam banyak kasus, Esri (ArcGIS) merekomendasikan menggunakan File
geodatabases untuk skalabilitas dalam ukuran penyimpanan, kinerja lebih cepat, dan
penggunaan cross-platform operating system. File geodatabase sangat ideal untuk
bekerja dengan dataset berbasis file untuk proyek GIS, penggunaan data pribadi, dan
dalam kelompok kerja kecil. Memiliki kinerja yang kuat dan skala baik untuk
menahan volume data yang sangat besar tanpa membutuhkan penggunaan DBMS.
Plus, file geodatabase bekerja secara portabel di seluruh sistem operasi.
ArcSDE Geodatabase bekerja dalam penyimpanan Database management
System (DBMS) (IBM DB2, Informix, Oracle, PostgreSQL, SQL Server) ArcSDE
Geodatabase digunakan dalam pelbagai individu, grup, departemen, perusahaan,
instansi pemerintah, karena ArcSDE sangat besar dalam penyimpanan (tak terbatas),
untuk kepentingan data yang terus menerus (countinous), multiuser dan kepentingan
jangka panjang, serta memberikan skalabilitas, dapat diandalkan, keamanan, sistem
backup dan restore, integritas dan sebagainya.

2. Langkah-langkah Pembuatan Geodatabase


N
o.
1.

Gambar

Keterangan
Langkah pertama,
yaitu membuka
Arc Catalog. Lalu
membuat folder
baru untuk
membuat project
geodatabase.
(seperti pada
gambar)

Klik kanan pada


folder tsb, pilih
New -> klik file
geodatabase.
Lalu beri nama
file tsb, lalu klik
New -> File
Geodatabase.

3.

4.

5.

Klik new ->


Feature Dataset,
lalu buat point,
polygon, dan
polyline. (seperti
pada gambar)

Klik kanan
feature dataset ->
pilih feature class
dan isikan sesuai
shapefile nya
masing-masing.
Contoh : polyline
( sungai, jalan,
dan batas
administrasi ).

Dengan cara yang


sama seperti
langkah no. 4,
membuat feature
classs untuk
shapefile
polygon, yaitu
danau dan
permukiman.

6.

Dengan cara yang


sama
seperti
langkah no. 4,
membuat feature
classs
untuk
shapefile point,
yaitu bangunan.

7.

Selanjutnya
membuka Arc
Map untuk
memasukkan data
file geodatabase
tsb. Klik add
data untuk
menginput semua
data file feature
class dari
geodatabase.

8.

Contoh
untuk
Feature Dataset
Polyline,
pilih
Sungai.
Klik
Editor -> Start
editing -> Pilih
objek
database
( exp : Sungai ).
Lalu
Load
Object,
pada
input data pilih
shapefile sesuai
dengan
sungai
tersebut.

9.

Lakukan cara
yang sama untuk
semua shapefile,
termasuk dataset
polygon dan
polyline. Contoh
diatas adalah
hasil input
feature class
objek jalan.

10
.

Contoh
diatas
adalah hasil input
feature
class
objek
batas
administrasi.

11.

Contoh diatas
adalah hasil input
feature class
objek
permukiman

12
.

Contoh
diatas
adalah hasil input
feature
class
objek danau.

13
.

Contoh diatas
adalah hasil input
feature class
objek bangunan.

14
.

Hasil akhir input


file geodatabase (
feature class )
yang dimasukkan
ke dalam Arc
Map
Kota
Cimahi.

3. Analisis
Berikut adalah analisis dari langkah-langkah pembuatan geodatabase pada
ArcGIS :
1. Dalam proses pembuatannya, hasil geodatabase kurang optimal. Karena
beberapa objek shapefile belum selesai dijitasi, sehingga objek yang
ditampilkan hanya sedikit yang muncul. Contoh : bangunan
2. Namun, kekurangan objek yang belum di dijitasi tersebut dapat di
minimalkan dengan saling melengkapi data dengan anggota kelompok
maupun kelompok lain.
3. Pembuatan geodatabase dapat dilakukan dengan baik, namun terdapat
kendala apabila objek shapefile belum lengkap dijtasinya atau belum
diisikan atribut.

4. Simpulan
Setelah menyelesaikan langkah-langkah pembuatan geodatabase pada ArcGIS,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses pembuatan geodatabase dapat menghasilkan data yang baik, apabila
semua objek telah di dijit dan diisikan atributnya.
2. Kekurangan data dijitasi dan data atribut dapat diminimalkan dengan saling
melengkapi data dengan anggota kelompok maupun kelompok lain.
3. Secara keseluruhan, proses pembuatan geodatabase RBI dapat dilakukan
dengan baik oleh mahasiswa.
4. Mahasiswa dapat menyajikan hasil pembuatan geodatabase ke dalam laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Internet
[ 1 ] Irwan. 2013. Pengantar Geodatabase,
http://inigis.com/pengantar-geodatabase/ .
( diakses 4 April 2016 pukul 16.36 )
[ 2 ] http://www.citrasatelit.com/tipe-geodatabase-dalam-arcgis/ .
( diakses 4 April 2016 pukul 16.36 )

Anda mungkin juga menyukai