Disusun Oleh:
TEKNIK GEOMATIKA
LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Integrasi data merupakan suatu proses pengkombinasian dua atau lebih database agar
mempermudah dalam berbagi dan analisis, yang pada akhirnya mampu menjadi pertimbangan
top manajemen dalam mengambil keputusan. Integrasi database menggabungkan data dari
berbagai sumber system aplikasi yang berbeda kedalam sebuah penyimpanan seperti gudang
data (data warehouse) atau kedalam database tunggal. Integrasi data melibatkan penggabungan
data yang berada pada sumber yang berbeda dan memberi pengguna pandangan terpadu
tentangnya.
Geodatabase adalah database relasional yang memuat informasi geografi. Geodatabase
terdiri atas feature classes (spatial) dan tabel (non-spatial). Feature Class merupakan kumpulan
dari beberapa feature yang memiliki bentuk geometri dan atribut sama.
Feature classes dalam geodatabase dapat berupa single feature atau individu dan dapat
juga disusun dalam suatu feature datasets. Semua feature datasets dalam
sebuah geodatabase menggunakan sistem koordinat yang sama. Domain digunakan untuk
menentukan lingkup (range) dan wilayah terpilih (selected area) setiap jenis informasi.
Pada dasarnya dalam geodatabase terdapat feature dataset yang berfungsi untuk
mengelompokkan feature class yang ada, sebagai contoh pada postingan tentang geodatabase
selanjutnya adalah mencoba untuk membuat geodatabase Pulau Ternate. Maka nama untuk
geodatabase-nya adalah Ternate dan Anda akan ditunjukkkan cara mengelompokannya ke
dalam feature dataset yaitu untuk administrasi dan infrastruktur. Setelah feature dataset dibuat
maka kedalam feature dataset bisa ditambahkan feature class baik berupa shapefile atau table.
1.2 Tujuan
Mengintegrasikan data dalam format Cad, Raster, SHP, Tabel, dan Data Text. Selanjutnya, data
tersebut ditambahkan kedalam file geodatabase.
BAB II
PEMBAHASAN
Multipatch
4. Setelah itu pada folder connection, input lagi data yang lain. Data dasar- Data raster
Setelah data raster diklik, drag data yang berada dalam folder tersebut ke workspace,
drag semua SHP yang ada didalamnya. Akan terbentuk gambar dibawah ini :
pada spot height.txt – display XY data. Ubah field X: Field 3; field Y: Field 2; field
1. Klik kanan pada folder connection – klik New – pilih File Geodatabase – selanjutnya
2. Klik kanan pada file Geodatabase – klik New – Pilih feature dataset - beri nama feature
dataset tersebut – pilih koordinat system yang digunakan – biarkan default untuk XY
tolerance – Finish.
3. Klik kanan pada feature dataset – klik Import – pilih Feature class (multiple) – pilih
features yang akan dimasukkan dalam feature class tersebut – Klik OK.
DAFTAR PUSTAKA
Seonarmo, Hartati S. (2009). Penginderaan Jauh dan Pengenalan SIG untuk Bidang Ilmu
Kebumian. Bandung: ITB
Blogger. Pengantar Geodatabase. (2011). http://inigis.com/pengantar-geodatabase/.
Diakses pada 24 Februari 2018 pukul 22.09
Rachmalia, Mila. (2016). Laporan Praktikum GD 4101 Sistem Informasi Geografis
Modul 1 : Integrasi Data dan Geodatabase.
http://www.academia.edu/30187455/Laporan_Praktikum_GD_4101_Sistem_Informasi_
Geografis_Modul_1_Integrasi_Data_dan_Geodatabase. Diakses pada 24 Februari 2018
pukul 23.01