Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DIGITASI PETA TEMATIK


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sains Informasi Geografi Dasar
yang diampu oleh:
Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si.
Shafira Himayah, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :
Haikal Satria Whienata - 2001838
SPIG 4 A

JURUSAN SURVEI PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
ACARA III DIGITASI PETA TEMATIK

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan digitasi onscreen data spasial titik
2. Mahasiswa dapat menyimpan data spasial dalam format shapefile (*.shp)

B. Alat dan Bahan


1. Laptop/Komputer + Software ArcMAP
2. Peta Analog/Digital format raster : Peta Curah Hujan, Peta Jenis Tanah, Peta
Kemiringan Lereng (sudah terkoreksi geometrik).

C. Dasar Teori
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital.
Topologi adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan
relative antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam GIS topology didefinisikan
oleh user sesuai dengan karakteristik data seperti line, polygon maupun point/titik. Setiap
karakteristik data tertentu mempunyai rule/aturan tertentu. Rule atau aturan tersebut secara
default telah disediakan oleh software GIS.
Sebagai contoh untuk objek type polygon aturan yang umum di berlakukan
adalah:
1. Antar Polygon tidak boleh saling bertampalan.
2. Antar Polygon tidak boleh ada celah (gap).
Informasi dapat disimpan dalam tabel di dalam folder atau basisdata, file teks, atau
query dalam basisdata. Biasanya data spasial memiliki data atribut yang menerangkan
mengenai kenampakan geografis yang ada pada data spasial tersebut. Data atribut
membantu menampilkan query spasial dan analisis. Seperti misalnya, pengguna dapat
memeriksa distribusi kenampakan dengan atribut tertentu dengan memilih dari atributnya.
Pengisian atribut merupakan salah satu tahapan pada proses analisi data terutama
untuk data spasial yang baru dibuat. Atribut menegaskan informasi apa yang ada pada data
spasial.

D. Tahapan Kegiatan
Digitasi
1. Tampilkan Peta Curah Hujan pada ArcMap, pastikan sudah terkoreksi Geometrik.

2. Kemudian tampilkan feature class peta_hujan.shp yang sebelumnya telah dibuat pada
personal geodatabase.
3. Pilih menu Editor > Start Editing > Create New Feature

4. Mulai digitasi batas terluar terlebih dahulu dengan menggunakan ikon

5. Selanjutnya digitasi dengan menggunakan menu cut polygon feature untuk memotong
poligon yang telah dibuat sebelumnya menjadi bagian-bagian sesuai batas curah hujan
a.

6. Kemudian lakukan digitasi untuk setiap feature class yang terdapat pada feature dataset
Peta Tematik, antara lain : Peta_lereng, peta_sungai.

Pengisian Atribut
1. Menampilkan peta hasil digitasi pada praktikum sebelumnya, yaitu peta tanah, peta
lereng dan peta hujan.

2. Pada menu editor > start editing > klik attribute

3. Mulai mengisi atribut dengan klik pada poligon yang akan diberi atribut kemudian
memilih sesuai keterangan yang terdapat pada peta.png (peta yang dijadikan sumber
digitasi)
4. Melakukan hal yang sama untuk semua poligon baik pada peta tanah, peta hujan,
maupun peta lereng, kemudian save edits agar hasil pengisian atribut tersimpan.

5. Menambahkan field baru yaitu skor lereng pada peta lereng, skor tanah pada peta tanah,
dan skor hujan pada hujan.

6. Mengisi field skor sesuai tabel-tabel dibawah ini :


Kelas Kemiringan (%) Klasifikasi Skor Lereng
I 0,00 – 8,00 Datar 20
II 8,01 – 15,00 Landai 40
III 15,01 – 25,00 Agak Curam 60
IV 25,01 – 40,00 Curam 80
V 40,01 atau lebih Sangat Curam 100

Kelas Jenis Tanah Klasifikasi Skor Tanah


I Aluvial, Gleisol, Planosol. Hidromorf, Laterik Tidak Peka 15
II Latosol, Kambisol Kurang Peka 30
III Brown forest soil, non calcic brown, mediteran Agak Peka 45
IV Andosol, Laterit, Podsol, Grumusol, Podsolik Peka 60
V Regosol, Litosol, Organosol, Renzina Sangat Peka 75

Kelas Intensitas (mm/hr) Klasifikasi Skor Hujan


I <1750 Sangat Rendah 10
II 2000 Rendah 20
III 2250 Sedang 30
IV >2250 Tinggi 40

E. Hasil
Upload berkas ke google drive, pada folder 03_Digitasi Peta Tematik > LANGKAH
KERJA DAN HASIL > Buat folder dengan nama “Nama_NIM” sesuai nama dan NIM
anda. Berkas yang anda upload dalam format MS word dan berisi :
1. Langkah kerja (lengkap dengan printscreen) yang anda buat.
2. Hasil Praktikum yang terdiri dari :
a. Printscreen hasil Digitasi Peta Jenis Tanah

b. Printscreen hasil Digitasi Peta Curah Hujan


c. Printscreen hasil Digitasi Peta Kemiringan Lereng

d. Printscreen Tabel Atribut Peta Jenis Tanah

e. Printscreen hasil Digitasi Peta Curah Hujan

f. Printscreen hasil Digitasi Peta Kemiringan Lereng


g. Peta Jenis Tanah Provinsi DI Yogyakarta, layout ukuran A4.

h. Peta Curah Hujan Provinsi DI Yogyakarta, layout ukuran A4.

i. Peta Kemiringan Lereng Provinsi DI Yogyakarta, layout ukuran A4.


F. Pembahasan dan Kesimpulan
Pada praktikum kali ini cukup sama dengan praktikum sebelumnya yaitu Digitasi Peta.
Hanya saja disini saya mendigit Peta Tematik dan membuat 3 contoh yaitu Peta Curah
Hujan, Peta Kemiringan Lereng dan Peta Jenis Tanah. Tidak ada kesulitan pada
praktikum kali ini karna saya sudah paham dan saya juga lencar saat mengerjakannya.

Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud
tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang spesifik sesuai tema peta. Detail
topografi pada peta tematik diambil dari peta dasar. 4 Fungsi peta tematik :
• Dapat membantu perencanaan ke suatu daerah.
• Membantu unit administrasi.
• Membantu manajemen.
• Membantu usaha hutan.

Anda mungkin juga menyukai