Oleh :
Dita Mutia A 2002602
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang berjudul membuat model 3d data kontur,
demnas dan srtm.
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Nanin Trianawati Sugito, S.T, M.T. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada
teman teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan praktikum yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan praktikum ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Dita Mutia A
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep Demnas dan Kontur
2. Mahasiswa mampu membuat model 3D dari Demnas, Kontur dan Srtm
3. Mahasiswa mampu mengalanisis Kepadatan Penduduk dan Kemacetan di Kota
Bandung
BAB 2
LANGKAH KERJA
2. Lalu kanan pada scene layer, klik property, pada general ubah vertical exaggeration
menjadi 10 dan background colour black
3. Add data hasil tugas 2 kemarin yaitu, SRTM, Demnas dan Kontur Kota Bandung.
Selanjutnya klik kanan pada layer > klik properties > klik base heigt, lalu pilih angka
10 pada custom surface. Lakukan hal serupa pada semua data yang baru ditambahkan
4. Pilih data shp yang akan digunakan, yaitu data Jalan, Pemukiman, Bangunan, dan
Administrasi Desa diKota Bandung
5. Add data SHP Administrasi Desa, klik properties > symbology > di categories pilih
unique value > value field pilih NAMAOBJ > add all values kemudian klik Ok.
3.3 Hasil
a) Data Administrasi Desa di Kota Bandung
Bandung sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia merupakan Ibu kota
provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk sebanyak 16.608,57 jiwa dan luas wilayah
167.31 km2. Adapun Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) masih cukup tingi yaitu sebesar 4,54
(BPS Kota Bandung, 2019). Kota Bandung juga merupakan pusat ekonomi Jawa Barat. Kondisi
ini menyebabkan Kota Bandung menjadi magnet bagi kabupaten atau kota disekitarnya. Kota
Bandung juga dikenal kaya akan pusat pendidikan seperti ITB, UNPAD dan UPI. Sehingga
banyak para pelajar maupun mahasiswa yang datang ke Bandung, banyaknya para pendatang
ini menyebabkan meningkatknya populasi di Kota Bandung yang berdampak pada
meningkatnya tingkat kepadatan penduduk (ribu jiwa per kilo meter) yaitu sebesar 14,31/km2
dari tahun 2010 menjadi 14,96/km2 pada tahun 2018. Meningkatnya kepadatan penduduk di
Kota Bandung akan meningkatkan aktifitas masyarakat dan pada akhirnya akan mengurangi
ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas. Hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya
kemacetan di Kota Bandung salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemacetan adalah
kepadatan penduduk.
Lalu bagaimana solusinya, menurut Peneliti Ahli Pertama Perwakilan BKKBN Jawa Barat
yaitu Dadang Suhenda, S.K.M., M.A.P. Untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut maka
beliau merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1) Penguatan program pengendalian
penduduk di Kota Bandung; 2) Pengawasan atas setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah;
3) Pemberdayaan dan relokasi PKL; 4) Evaluasi kebijakan produksi mobil murah oleh
pemerintah; 5) Sosialiasi budaya jalan kaki dan bersepeda serta perbaiki aksesnya; 6)
Pembenahan kualitas angkutan umum sehingga dapat mengurangi penggunaan mobil pribadi;
3.3 Kesimpulan
Setelah semua data dioverlay atau diaktifkan layernya pada table of contents di
arcscene, kita bisa melihat secara menyeluruh mengenai kota Bandung sebaran pemukiman,
jaringan jalan, dan sebaran bangunan dan pendidikan kota di kota Bandung. Terlihat, bahwa
persebaran yang terjadi merata baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Pemukiman
penduduk yang cukup padat memiliki keterkaitan dengan kemacetan yang terjadi di kota
Bandung. Kemacetan dapat disebabkan faktor-faktor seperti pembangunan gedung-gedung
pencakar langit, perluasan jaringan jalan dan jembatan, aturan-aturan lalu lintas, tingkah laku
pengemudi serta ledakan penduduk.
REFERENCE
https://jabar.bkkbn.go.id/?p=2476
https://bandungkota.bps.go.id/indicator/12/32/1/jumlah-penduduk.html
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/01/jumlah-penduduk-kotabandung-
sebanyak-244-juta-jiwa-pada-2020