Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Pengantar Pelatihan GIS dalam Analisa Hidrologi ini. Tujuan dari pembuatan pengantar ini
adalah untuk memberikan gambaran tentang penggunaan program lunak GIS dalam pendukung
untuk mencari parameter-parameter yang dibutuhkan pada analisa hidrologi
Pengantar ini diharapkan agar mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Malang dapat menambah wawasan dan juga sebagai wadah untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam pengantar ini masih banyak kekurangan
sehingga masih jauh dari sempurna. Akhir kata penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna kesempurnaan terhadap pelaksanaan pelatihan ini, serta penyusun berharap
semoga pengantar ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
1
Daftar Isi
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
C. DEMNAS ........................................................................................................................... 6
2
A. Tata Cara Pendaftaran Ina-Geoportal
Ina-Geoportal sebagai geoportal nasional yang menghubungkan berbagai Kementerian,
Lembaga, Provinsi, dan Daerah yang menjadi mitra penghubung simpul Jaringan Informasi
Geospasial Nasional (JIGN). Kini pengguna dapat menikmati fitur analisis data,
geoprocessing, geotagging, drag and drop data file dengan teknologi mapviewer berbasis
opensource. Untuk mendaftar Ina-Geoportal dapat mengikuti langkah-langkah dibawah ini:
Step 1 : Masuk ke web https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web
3
Step 4 : Jika sudah berhasil registrasi, masuk ke gmail dan cek pesan dari
application.support@big.go.id kemudian tekan link aktivasi.
4
Step 6 : Jika sudah berhasil untuk aktivasi, kembali lagi ke web
https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web, isikan Username dan Password
kemudian tekan masuk.
Step 2 : Untuk “Peta Per Wilayah”, pilih daerah yang akan anda tinjau. Klik kanan,
kemudian tekan ikon .
5
C. DEMNAS
Digital Elevation Model (DEM) merupakan bentuk penyajian ketinggian permukaan
bumi secara digital. Dilihat dari distribusi titik yang mewakili bentuk permukaan bumi
dapat dibedakan dalam bentuk teratur, semi teratur, dan acak. Sedangkan dilihat dari teknik
pengumpulan datanya dapat dibedakan dalam pengukuran secara langsung pada objek
(terestris), pengukuran pada model objek (fotogrametris), dan dari sumber data peta analog
(digitasi). Teknik pembentukan DEM selain dari Terestris, Fotogrametris, dan Digitasi
adalah dengan pengukuran pada model objek, dapat dilakukan seandainya dari citra yang
dimiliki bisa direkonstruksikan dalam bentuk model stereo. Ini dapat diwujudkan jika
tersedia sepasang citra yang mencakup wilayah yang sama.
DEM Nasional dibangun dari beberapa sumber data meliputi data IFSAR (resolusi 5m),
TERRASAR-X (resolusi 5m) dan ALOS PALSAR (resolusi 11.25m), dengan
menambahkan data Masspoint hasil stereo-plotting. Resolusi spasial DEMNAS adalah
0.27-arcsecond, dengan menggunakan datum vertikal EGM2008.
6
C.1 Metode DEMNAS
Metode penambahan/assimilasi data masspoint kedalam Digital Surface Model/DSM
(IFSAR, TERASAR-X atau ALOS-PALSAR) dengan menggunakan GMT-surface
dengan tension 0.32. Detil proses assimilasi dapat dilihat pada IHO-GEBCO Bathymetry
Cookbook, Hell and Jacobson(2011) dan lain-lain.
7
disebabkan karena tutupan lahan dibanding dengan tinggi elevasi. Hubungan selisih
DEMNAS dan GNSS dapat dilihat pada grafik berikut.
DSM
8
DTM(masspoint+breakline)
DEMNAS
Efek dari konversi datum tinggi dari EGM96 menjadi EGM2008 terlihat pada DSM
yang masih menggunakan EGM96 dan DEMNAS yang merujuk pada EGM2008.
Selanjutnya, anomali tinggi juga terlihat pada data DTM yang didapatkan dari masspoint
dan breakline hasil interpretasi stereo-plotting di daerah bagian selatan, dengan data DTM
yang lebih tinggi dibanding DSM, 10m atau lebih. Anomali bentuk lahan lainnya, juga
terlihat pada pola aliran dan muara sungai di bagian utara.
9
C.2 Spesifikasi Data DEMNAS
Data DEMNAS yang dirilis dipotong sesuai dengan Nomor Lembar Peta (NLP) skala
1:50k atau 1:25k, untuk setiap Pulau atau Kepulauan. Ringkasan data set karakteristik
DEMNAS, seperti berikut:
Sementara itu data BATNAS dibagi dalam blok dengan luas 5 derajat x 5 derajat
dengan pertimbangan besaran data dan memudahkan proses download. Spesifikasi data
BATNAS, seperti berikut:
10
Plotting data DEMNAS
Plotting data DEMNAS dapat dilakukan dengan Generic Mapping Tool (GMT) dan
GDAL untuk konversi data dari GeoTiff menjadi NetCDF
11
C.4 Tata Cara Pendaftaran Untuk Mengunduh DEMNAS
Step 1 : Masuk ke web http://tides.big.go.id/DEMNAS/ , akan muncul laman seperti
gambar di bawah, arahkan kursor ke Download kemudian tekan DEMNAS.
Step 4 : Jika sudah berhasil registrasi, masuk ke gmail dan cek pesan dari
DEMNAS@tides.big.go.id kemudian tekan tautan yang dikirimkan. Bersamaan
dengan tautan tersebut, TIM DEMNAS juga mengirimkan password yang anda
gunakan untuk login.
12
Step 5 : Akan muncul laman Register dan Verifikasi email, tekan login.
Step 6 : Anda akan kembali ke form Login dan Verifikasi Email, isikan alamat email
dan password yang dikirimkan oleh TIM DEMNAS lewat email anda,
kemudan tekan Login.
Step 2 : Pilih wilayah yang akan anda tinjau. Untuk mengetahui wilayah mana yang
akan ditinjau, anda membutuhkan data DAS.
Step 3 : Untuk mengunduh, cukup tekan wilayah yang akan diunduh.
13
D. Memulai Program GIS Untuk Mengolah DEMNAS
Pada pelatihan ini kita menggunakan program lunak Global Mapper untuk mengolah data-
data GIS, program lunak ini mempunyai keunggulan dapat mengolah format data GIS yang
sangat beragam serta dengan beban spesifikasi komputer yang tidak terlalu tinggi . Selanjutnya
akan dijelaskan tentang contoh cara pembuatan Catchment Area.
1. Buka aplikasi Global Mapper dengan cara klik dua kali icon Global Mapper pada desktop
atau dari program menu kemudian klik dua kali pada icon Global Mapper.
14
Title Bar Menu Bar
Toollbars Favorite List
Overlay Control
Center
Keterangan:
• Title Bar : Menampilkan informasi tentang versi Global Mapper dan nama
workspasce.
• Menu Bar : Menyediakan akses ke sebagian besar fungsi Global Mapper.
• Toolbars : Memberikan kemudahan short cut emenggunakan tool atau fungsi
tertentu.
• Favorite List : Menyediakan akses mudah ke daftar tool yang sering digunakan.
• Scale Bar : Menunjukkan skala data yang ditampilkan
15
• Status Bar : Informasi tentang fitur yang dipilih dan juga koordinat dari kursor.
• Overlay Control Center : daftar data yang ditampilkan pada software.
2. Masukkan data titik koordianat (titik ini merupakan koordinat bangunan yang akan
direncanakan), dengan cara:
a. Klik Digitizer Tool (Alt+D)
b. Klik kanan pilih Create Point/Text Features, kemudian klik POIN AT POS - Create New
Point/Text Feature At Specified Position.
16
c. Masukkan koordinat koordinat titik yang akan dianalisa (titik ini merupakan koordinat
bangunan yang akan direncanakan), kemudian klik OK.
d. Masukkan nama titik tersebut dan nama layer, kemudian klik OK.
17
3. Masukkan data DEMNAS, dengan cara drag data DEMNAS yang telah didownlod ke
Global Mapper.
18
4. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
19
6. Klik Create Watershed , kemudian isi Stream Cell Count (....), klik OK.
7. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Setiap warna menandakan subdas.
20
8. Untuk menyatukan setiap subdas menjadi satu area, dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Klik Digitizer Tool (Alt+D)
b. Klik pada area-area yang akan dijadikan satu,
c. Copy area yang akan disatukan pada layer baru dengan Ctrl+C lalu klik ke New Layer
21
d. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
22
e. Klik Combine Area Featurs
f. Pilih jenis penggabungan apa yang akan dipakai, kemudian klik OK.
g. Akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Kemudian, hapus bagian yang kosong dengan
cara, klik Digitizer Tool , klik pada bagian yang kosong, dan klik delete.
23
9. Untuk mengetahui berapa luas catchmaent area, dapat dilakukan dengan mengklik Feature
Info Tool (Alt+P) .
24
3. Masukkan koordinat stasiun hujan sesuai dengan data pada tabel diatas
4.
5. Lalu beri nama stasiun hujan dan nama layer
25
6. Ulangi langkah tersebut sesuai dengan jumlah stasiun huja diatas
26
D.3 Membuat Polygon Thiessen Stasiun Hujan
Setelah menginput data stasiun hujan selanjutnya kita akan membuat polygon thiessen
dari masing-masing stasiun hujan yang telah kita input :
1. Klik Digitizer Tool (Alt+D)
2. Klik kiri pada area SubDas yang anda akan analisa, maka akan muncul tampilan seperti di
bawah ini.
27
3. Klik Analysis pada menu bar, pilih Create Voronoi/Thiessen Diagram from Point
Features.
28
6. Akan muncul tampilan Poligon Thiessen seperti di bawah ini.
29
7. Untuk mendapatkan luasan dari luas pengaruh polygon thiessen stasiun hujan klik
30