MODUL SIP II
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan “Modul Sistem Informasi
Perencanaan II”. Modul ini disusun berdasarkan praktikum mata kuliah Sistem
Informasi Perencanaan II tahun akademik 2020. Modul ini berisi tentang praktek atau
teknik analisis dalam perencanaan wilayah dan kota dengan menggunakan aplikasi
ArcGIS.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini terutama kepada:
1. Bapak Widiyanto Hari Subagyo Widodo, ST.,M.Sc dan Ibu Annisa Hamidah
Imaduddina ST.,MSc selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Perencanaan
II yang telah memberikan banyak pengetahuan dan masukan selama
perkuliahan maupun bimbingan asistensi.
2. Teman-teman Planologi 2018 terkhususnya teman-teman kelompok 4 yang
telah saling membantu dalam penyusunan Modul ini, dan pihak yang turut
membantu kami yang belum mampu kami sebutkan satu persatu.
3. Serta Kedua orang tua dan saudara-saudari tercinta yang telah memberikan
nasihat, doa dan dukungan moril maupun materil untuk penulis dalam
menuntut ilmu, sehingga penyusunan modul ini dapat terselesaikan.
Masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan Modul ini. Oleh
karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sebagai bahan evaluasi. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa/i jurusan Planologi.
Tim Penyusun
2. Setelah klik coordinate system maka akan muncul gambar seperti dibawah ini >
lalu tentukan koordinate sistem > pilih yang WGS 1984.
4. Dari kedua SHP penggunaan lahan dan SHP batas administrasi pastikan untuk
mengecek Datum harus yang WGS 1984 (Klik kanan pada data SHP > klik
propertis > pilih menu source).
7. Klik kanan pada toolboks > klik new > pilih model.
8. Selanjutnya drag kedua data dasar (data shp batas administrasi kelurahan dan data
landuse kota malang) ke dalam model builder.
10. Selanjutnya drag select layer by attribute hasil search tadi ke layar model.
Hasilnya akan tampak seperti pada gambar dibawah ini
11. Selanjutnya gunakan tools conect pada layar model untuk menghubungkan landuse
fix malang dengan fungsi select layer.
13. Pada Queri Builder klik dobel pada remark > klik tanda “=” > lalu klik unique
values > klik dobel pada permukiman > klik ok.
14. Klik Run di akhir setiap proses > save (agar terhindar dari eror).
16. Pada make feature layer klik 2x > pada tabel yang muncul perlu untuk centang
TGL/ Remark > ok > Run.
19. Pada hasil disolve klik 2x > centang yang jumlah penduduk dan kelurahan >
simpan outputnya pada folder yang diinginkan > Run.
21. Klik dobel pada fungsi feature to point > pilih tempat penyimpanan dan beri nama
> centang inside (untuk memastikan bahwa yang akan di ekstraksi nanti akan
berada di dalam polygon permukiman) > Ok > Run.
4. Pada Input features pilih shp persil yang sudah ada lalu set penyimpanannya,
kemudian centang Inside. > ok.
7. Pilih enviroments pada bagian bawah kernel Density > pilih processing extent
> pada Extent ubah menjadi same as layer lowokwaru_polygonToLine
(sesuaikan pada shp administrasi) > ok.
9. Untuk mengubah hasil warna maka klik kanan pada hasil kernel > pilih
Properties
- Silverman, B.W. Estimasi Kepadatan untuk Statistik dan Analisis Data. New
York: Chapman dan Hall, 1986.
- Jurnal Geodesi Undip : Analisis Tingkat Daerah Rawan Kriminalitas
Menggunakan Metode Kernel Density Di Wilayah Hukum Polrestabes Kota
Semarang oleh Chairunisa Afnidya Nanda *), Arief Laila Nugraha, Hana
Sugiastu Firdaus
- Jurnal Estimasi Densitas Mulus dengan Metode Kernel (Kernel Method in