Anda di halaman 1dari 13

LAMPIRAN

DRAFT WAWANCARA MIKRON ANTARIKSA, A.Ks., M.Si. (S1)

1. P: Apa yang akan dilakukan oleh BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam melakukan upaya pengurangan resiko bencana Banjir?
S1: Jadi khusus di Bangka Belitung itu kita mengkordinasikan kepada kepala
koordinatornya lalu melakukan tindakan pembagian area tugas. Kepala
koordinator ini dari BPBD – Satpol-pp – Basarnas – Polda – Polisi – Tentara –
Relawan (TIM-PB Provinsi)
2. P: Kerja sama apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pengurangan
resiko bencana Banjir?
S1: Sebelum bekerja sama, kami ada pembentukan Tim-PB Provinsi namanya,
didalamnya kerjasama dengan pemerintah - pemerintah dari Polri, TNI,
Basarnas, BMKG dan bantuan dari teman – teman relawan yang mempunyai
peran sehingga ketika ada bencana kita menjadi satu.
3. P: Bagaimana tahapan manajemen sebelum adanya bencana banjir?
S1: Jadi pertama-tama kita melakukkan Rapat kemudian arahan dari kordinator
kemudian lagi Rancangan Pelaksanaan kemudian membentuk tim-tim kecil
namanya Tim Tantangan. Nah dari tim inilah yang akan melaksanakan
dilapangan.
4. P: Bagaimana proses tahapan komunikasi yang dilakukan mulai BPBD tentang
pencegahan banjir sampai ke masyarakat?
S1: Hal ini kami juga membentuk tim sehingga pada waktu dilapangan kami
memberi tindakan yang cepat, tanggas dan terarah. Kami juga setelah
melakukan kegiatan sosialisasi, kami melanjutkan dan mengarahkan
masyarakat ikut kegiatan yang namanya rencana mitigasi setelah itu ada
namanya simulasi.
5. P: Apa strategi komunikasi yang digunakan BPBD dalam melakukan
pencegahan Bencana Banjir?
S1: Strategi komunikasi yang kami lakukan secara langsung maupun tidak
langsung kepada masyarakat. Baik itu melalui media yang bekerjasama dengan
kami maupun sosialisasi dengan penyampaian materi seputar bencana.
6. P: Bagaimana cara BPBD dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat
terkait informasi tentang adanya Bencana Banjir?
S1: Langkah upaya yang kami lakukan sebelum tejadinya bencana atau
biasanya kami sebut pra-bencana yaitu pertama, kami mengadakan sosialisasi,
kemudian selain itu ada juga namanya rencana mitigasi setelah itu ada namanya
simulasi. Sebelum kami melakukan sosialisasi, kami mendata atau melihat data
yang memang tingkat banjir yang sering terjadi biar sosialisasinya tidak sia-sia,
intinya kami menanggulangi tempat yang sering terjadi. Terus kami melakukan
sosialisasi lewat media massa untuk menyebarkan informasi himbauan kepada
masyarakat. Kemudian direncana mitigasi kami melakukan pelatihan kepada
relawan supaya secara tidak langsung mereka bisa membantu berbagi informasi
ke masyarakat disekitar lingkungan mereka dan terakhir kami melakukan
simulasi bersama relawan yang kami pilih tadi.
7. P: Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan BPBD dalam melakukan
sosialisasi tentang adanya Bencana Banjir?
S1: Jadi khusus di Bangka Belitung itu kita mengkordinasikan kepada kepala
koordinatornya lalu melakukan tindakan pembagian area tugas. Kepala
koordinator ini dari BPBD – Satpol-pp – Basarnas – Polda – Polisi – Tentara –
Relawan (TIM-PB Provinsi)
8. P: Apa saja yang perlu dipersiapkan di dalam merancang kegiatan sosialisasi
tentang Bencana Banjir?
S1: Jadi pertama-tama kita melakukkan Rapat kemudian arahan dari kordinator
kemudian lagi Rancangan Pelaksanaan Sosialisasinya kemudian membentuk
tim-tim kecil namanya Tim Tantangan. Nah dari tim inilah yang akan
melaksanakan dilapangan.
9. P: siapa yang menjadi komunikator atau pemateri yang menyampaikan
informasi tentang Bencana Banjir?
S1: Biasanya kami mengambil komunikator pematerinya dari BPBD sendiri,
kalau untuk menyampaikan materinya ya dari pak mul bidang PK kalau bukan
beliau ya saya sendiri. Ya menyesuaikan keadaan lah.
10. P: Siapa sajakah sasaran BPBD pada saat melakukan sosialisasi?
S1: Sebelum kami melakukan kegiatan, kami pendataan daerah rawan bencana
terlebih dulu atau daerah yang memang sering terjadi bencana banjir. Setelah
itu kami mengetahui siapa yang kira-kira target sasarannya. Lalu lokasi daerah
masyarakat yang kami temui kami diskusikan dirapat internal lalu kami
persiapkan untuk agenda sosialisasinya. Dari persiapan ini kami menentukan
siapa saja yang akan kami undang, banyak elemen-elemen masyarakat bahkan
aparatur dan relawan kami ikut sertakan untuk membantu penaganan bencana
tanggap daruratnya.
11. P: Pesan / informasi apa sajakah yang disampaikan pada saat sosialisasi?
S1: Pesan saat sosialisasi nantinya akan disampaikan oleh pemateri dari kami
sendiri, biasanya saya atau pak mul. Isi pesannya berupa tata cara menghadapi
bencana, himbauan – himbauan menangani bencana dan informasi – informasi
terkait dengan siaga bencana banjir. Selain itu kami ingin masyarakat lebih
peduli dengan lingkungannya, jangan membuang sampah sembarangan, sering
melakukan gotong royong membersihkan selokan biar air pembuangan tidak
mampet, yang terpenting dari hal terkecil dulu, masyarakat harus peduli.
12. P: Media apa yang digunakan untuk mendukung pelaksaan sosialisasi tentang
Bencana Banjir?
S1: Peneliti langsung diarahkan dan mengikuti sesuai dengan Bapak Mulyadi,
dikarenakan Bapak Mikron ada pertemuan rapat.
13. P: Bagaimana respon masyarakat pada saat BPBD melakukan sosialisasi
tentang adanya Bencana Banjir?
S1: Peneliti langsung diarahkan dan mengikuti sesuai dengan Bapak Mulyadi,
dikarenakan Bapak Mikron ada pertemuan rapat.
14. P: Adakah evaluasi setelah melakukan Strategi Komunikasi melalui sosialisasi
tentang Bencana Banjir?
S1: Peneliti langsung diarahkan dan mengikuti sesuai dengan Bapak Mulyadi,
dikarenakan Bapak Mikron ada pertemuan rapat.
15. P: Strategi Komunikasi apa yang akan dilakukkan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengurangi
dampak Bencana Banjir selanjutnya?
S1: Peneliti langsung diarahkan dan mengikuti sesuai dengan Bapak Mulyadi,
dikarenakan Bapak Mikron ada pertemuan rapat.
LAMPIRAN

DRAFT WAWANCARA MULYADI, S.IP. (S2)

1. P: Apa yang akan dilakukan oleh BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam melakukan upaya pengurangan resiko bencana Banjir?
S2: Langkah upaya yang kami lakukan yaitu pertama kami mengadakan
sosialisasi, kemudian selain itu ada juga namanya rencana mitigasi setelah itu
ada namanya simulasi.
2. P: Kerja sama apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pengurangan
resiko bencana Banjir?
S2: Kerja sama dengan pemerintah dari setiap daerah setempat, terkait dalam
penanggulangan bencana. Misalnya daerah tersebut belum punya BPBD, maka
kami kerja sama dengan satpol-pp ada juga kasbang pol tergantung didaerah
tersebut adanya apa. Intinya bisa membantu didaerah setempat. Terus juga kami
ada pembentukan Tim-PB Provinsi, didalamnya pemerintah-pemerintah dari
Polri, TNI, Basarnas, BMKG yang mempunyai peran sehingga ketika ada
bencana kita menjadi satu.
3. P: Bagaimana tahapan manajemen sebelum adanya bencana banjir?
S2: Sebelum penanggulangan bencana itu kami memiliki tahapan manajemen
seperti Pra-Bencana, Tanggap Darurat dan Pasca Bencana. Pra-bencana sendiri
melakukan pencegahan dan kesiapsiagaan, peran ini diambil oleh bidang
Penanggulangan dan Kesiapsiagaan. Lalu untuk Tanggap Darurat pada saat
bencana terjadi peran ini pun diambil oleh bidang Kedaruratan dan Logistik,
terakhir Pasca Bencana yang melakukan pemulihan atau biasa disebut
rekonstruksi dan rehabilitas yang dikerjakan oleh bidang Rehabilitas dan
Rekonstruksi.
4. P: Bagaimana proses tahapan komunikasi yang dilakukan mulai BPBD tentang
pencegahan Banjir sampai ke masyarakat?
S2: Setiap Operasi Pemerintag Daerah (OPD) dapat melakukan langkah
antisipasi dini apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka kami
membentuk tim kecil namanya Tim Tantangan. sehingga dengan cepat dapat
memetakan kondisi dalam membuat dan melakukan tindakan yang cepat dan
tepat saat kegiatan sosialisasi maupun kejadian bencana terjadi.
5. P: Apa strategi komunikasi yang digunakan BPBD dalam melakukan
pencegahan Bencana Banjir?
S2: Strategi komunikasi, kami melakukan sosialisasi melalui media massa
misalkan TVRI, Bangka Pos, Babel Pos, Rakyat Pos. Sosialisasinya ini dalam
bentuk himbauan dalam bentuk iklan-iklan layanan masyarakat yang bentuknya
mengedukasi masyarakat.
6. P: Bagaimana cara BPBD dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat
terkait informasi tentang adanya Bencana Banjir?
S2: Yang pertama kami mempunyai group whatss app, yang mana didalamnya
ada pemerintah, masyarakat, badan usaha dan media-media massa tergabung
dalam group tersebut. Tapi orang-orang media massa itu dia bergabung dan
terkategorikan kedalam group whatss app masyarakat.orang-orang didalam
group itu ketika ada pra bencana, saat bencana dan pasca langsung
informasinya disitu.
7. P: Bagaimana langkah – langkah yang dilakukan BPBD dalam melakukan
sosialisasi tentang adanya Bencana Banjir?
S2: Agar di setiap Operasi Pemerintag Daerah (OPD) dapat melakukan langkah
antisipasi dini apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka kami
membentuk tim kecil namanya Tim Tantangan. sehingga dengan cepat dapat
memetakan kondisi dalam membuat dan melakukan tindakan yang cepat dan
tepat saat kegiatan sosialisasi maupun kejadian bencana terjadi
8. P: Apa saja yang perlu dipersiapkan di dalam merancang kegiatan sosialisasi
tentang Bencana Banjir?
S2: Sosialisasi yang kami lakukan kepada masyarakat tidak hanya melalui
relawan yang seperti saya katakana tadi, melainkan kami juga menggunakan
media massa agar informasi yang kami lakukan sampai ke masyarakat.
Misalkan seperti Baliho, Poster, Koran dan Iklan Layanan Masyarakat.
Publikasi kami pun melalui TVRI, Radio, Bangka Pos, Babel Pos, Bangka
Terkini dan Rakyat Pos.
9. P: siapa yang menjadi komunikator atau pemateri yang menyampaikan
informasi tentang Bencana Banjir?
S2: Kami untuk melakukan sosialisasi, pematerinya dari pihak BPBD sendiri.
Biasanya saya yang menjadi penyampai materi, karena memang tugas yang
paham pencegahan bencana ya siapa lagi kalua bukan dari bidang PK. Tapi
terkadang kami minta pak Kalak.
10. P: Siapa sajakah sasaran BPBD pada saat melakukan sosialisasi?
S2: Sosialisasi yang akan kami lakukan biasanya kami melakukan pendataan
daerah rawan bencana yang dilakukan untuk mengetahui kira – kira kategori
banjirnya seperti apa masyaraktnya seperti apa. Kemudian kami memulai
menyusun rencana pelaksanaannya dari kerjasama dengan beberapa media
cetak dan media televisi untuk memberi himabauan dan informasi. Sisanya
kami melakukan sosialisasi kepada aparatur, elemen masyarakat dan relawan.
11. P: Pesan / informasi apa sajakah yang disampaikan pada saat sosialisasi?
S2: Tujuan sosialisasi ini mengurangi resiko bencana yang ada dilingkungan
masyarakat demi meminimalisir korban dan kerugiannya. Itu yang pertama,
keduanya tujuan kami ingin meningkatkan peran individu kepada masyarakat
untuk bagaimana tindakan pada saat bencana banjir terjadi. Ya paling tidak
masyarakat paham tentang bencana banjir setelah mengikuti sosialisasi yang
kami berikan. Kami memberi pengetahuan tentang siaga bencana banjir ini
untuk mengedukasikan supaya masyarakat lebih tahu dalam mengatasi
bencana. Misalkan pada saat banjir langkah apa yang harus dilakukan,
mematikan aliran listrik, menjauhi aliran banjir yang deras. Sehingga dengan
ini bisa mengurangi korban dan hal – hal yang tidak diinginkan.
12. P: Media apa yang digunakan untuk mendukung pelaksaan sosialisasi tentang
Bencana Banjir?
S2: Sosialisasi yang kami lakukan kepada masyarakat tidak hanya melalui
relawan yang seperti saya katakana tadi, melainkan kami juga menggunakan
media massa agar informasi yang kami lakukan sampai ke masyarakat.
Misalkan seperti Baliho, Koran dan Iklan Layanan Masyarakat. Publikasi kami
pun melalui TVRI, Radio, Bangka Pos, Babel Pos, Bangka Terkini dan Rakyat
Pos.
13. P: Bagaimana respon masyarakat pada saat BPBD melakukan sosialisasi
tentang adanya Bencana Banjir?
S2: Respon mereka untuk sekarang lumayan baiklah dari pada yang lalu – lalu,
karena mereka lebih paham yang pertama dan kedua mereka lebih ada citra
positif kami sering kepada masyarakat karena yang dulu kan tidak begitu ada
peningkatanlah, mereka ketika ada bencana langsung menghubungkan kami
dan relawan yang kami percayai langsung menjalankan perannya pada saat
bencana terjadi.
14. P: Adakah evaluasi setelah melakukan Strategi Komunikasi melalui sosialisasi
tentang Bencana Banjir?
S2: Jadi evaluasinya itu lebih menekankan jangan ego sektural lagi pertama,
yang kedua itu efektif efisien dalam pengarahan sumber daya, jadi kalau
misalkan satu ada kegiatan bencana orangnya hilang cuma dua dan beberapa
orang dilapangan, tapi untuk pelaksanaan satu pintu itu belom efektif, jadi pusat
informasinya juga masih bercabang. Tapi nanti kedepannya kami akan ada
pusat informasi disitu nanti terkumpul semua informasi – informasi nanti akan
dibentuk diawal tahun 2019.
15. P: Strategi Komunikasi apa yang akan dilakukkan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mengurangi
dampak Bencana Banjir selanjutnya?
S2: Jadi pertama kami akan menerapkan informasi satu pintu dengan
menggunakan aplikasi si Tangguh. Yang kedua juga kami akan melakukan
early warning system atau kami sebut EWS, gunanya ini kami langsung cepat
mengetahui kira – kira curah hujan tinggi cuaca ekstrim bakal berdampak
bencana seperti apa. Jadi kami langsung cepat tanggap.
LAMPIRAN

DRAFT WAWANCARA PAHORUDIN, S.IP. (I1)

1. P: Bagaimana tanggapan Ibu terhadap BPBD Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung dalam penanggulangan bencana?
I1: Kegiatan BPBD yang sudah dilakukan untuk penanggulangan bencana
memberikan beberapa tahapan. Sehingga masyarakat paham harus apa yang
dilakukan pada saat bencana
2. P: Apa saja program-program BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang Ibu ketahui?
I1: Saya kurang tau banyak program kerja apa saja pastinya, tetapi ada kegiatan
rutin yang dilakukan seperti waktu itu ada surat edaran undangan terkait
sosialisasi.
3. P: Bagaimana tanggapan Ibu terhadap aktivitas yang dilakukan oleh BPBD?
Apakah memberi dampak yang baik?
I1: Dari kejadian bencana sebelum-sebelumnya memang kami merasa terbantu
dalam penanggulangan bencana. Apalagi banyak masyarakat yang memang
kurang paham langkah-langkah harus seperti apa menghadapi bencana. Ya
syukurlah sekarang masyarakat tahulah cara-cara harus seperti apa kalau
memang ada bencana.
4. P: Adakah Saran Ibu Kepada BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam upaya Penanggulangan Bencana Banjir?
I1: Kalau melihat dari kejadian bencana yang paling besar tahun 2016 lalu,
sebenarnya kesalahannya dari masyarakat kita sendiri. Sudah dihimbau tapi
masih saja ada yang susah diatur. Nah untuk saran saja mungkin himbauan
dilingkungannya harus diperhatikan.
5. P: Apa yang diinginkan masyarakat terdampak Bencana Banjir dari keberadaan
BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung?
I1: Dari kejadian bencana sebelumnya, banyak masyarakat yang
menyampaikan keluhan kurang cepat evakuasi, apa lagi ada beberapa warga
yang memang belum sempat dievakuasi. Mungkin nanti misalkan ada bencana
yang diinginkan masyarakat untuk evakuasi lebih cepat dan menyeluruh.
LAMPIRAN

DRAFT WAWANCARA SITI KHALIFAH AHDA, S.Pd. (I2)

1. P: Bagaimana tanggapan Ibu terhadap BPBD Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung dalam penanggulangan bencana?
I2: Program kegiatan BPBD kami banyak mengikuti, karena memang ini
penting untuk masyarakat. Selain itu memang kegiatan seperti ini disambut baik
apa lagi ibu – ibu PKK. Karena ada simulasi untuk meningkatkan pemahaman
kami. Tetapi ada beberapa meleset dan tidak sesuai waktu evakuasi tidak
menyeluruh areanya
2. P: Apa saja program-program BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang Ibu ketahui?
I2: Untuk program-program yang memang saya dan ibu-ibu pkk lainnya yang
kami tahu ya sosialisasi dan ada simulasi. Jadi edukasi-edukasi seperti itu nak.
3. P: Bagaimana tanggapan Ibu terhadap aktivitas yang dilakukan oleh BPBD?
Apakah memberi dampak yang baik?
I2: Dampaknya hanya ada beberapa daerah saja yang menurut pandangan ibu
ya. Soalnya ada beberapa daerah yang memang masyarakatnya kurang mau
peduli. Jadi bagi masyarakat contohnya di Gabek itu mereka tidak mau tahu
sosialisasi apa, bagi mereka ya bencana banjir air masuk rumah ya mereka atasi
sendiri.
4. P: Adakah Saran Ibu Kepada BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam upaya Penanggulangan Bencana Banjir?
I2: Saran dari ibu, kalau memang diadakan sosialisasi lagi coba lakukan lebih
menyentuh masyarakat biar waktu banjir masyarakat yang lain tahu harus buat
apa.
5. P: Apa yang diinginkan masyarakat terdampak Bencana Banjir dari keberadaan
BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung?
I2: Ibu sendiri dan warga yang lain hanya punya harapan lebih untuk
diperhatikan saat bencana terjadi.
DOKUMENTASI FOTO

Kegiatan Arahan dan Pelatihan Relawan


Kegiatan Sosialisasi oleh BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Anda mungkin juga menyukai