Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gusti Farhan

NIM: 200910301092

Kelas: D3 Sistem Usaha KS

Dosen Pengampu: Dr. Franciscus Adi P., M.Si

Praktik Terbaik Pekerja Sosial Indonesia dalam Membangun Eco –


Sosial yang Berkelanjutan pada Masa Pandemi Covid – 19

Materi 1

Abah Dindin (Pemateri)

Pada masa pandemi ini kita sebagai pekerja sosial harus pandai untuk bisa tetap
melaksanakan sistem usahaka kesejahteraan sosisal. Banyak sekali masalah yang ada dalam
masa pandemi ini akan tetapi beberapa masalah tersebut justru bisa menjadi suatu komoditas dan
peluang bagi pekerja sosial, Seperti contoh banyaknya sampah-sampah yang dihasilkan oleh
rumah tangga.

Menurut abah dindin masyarakat lebih sering memesan atau membeli sesuatu lewat
online shop yang pada akhirnya kemasan dari barang-barang tersebut menjadi sampah yang
dapat diberdayakan. Banyak juga orang yang rela meakukan pekerjaan apa saja demi
mendapatkan uang dan kita semua pun tahu banyak sekali pekerja-pekerja yang terkena PHK
sehingga mereka terpaksa menjadi pengamen, pemulung, dan lain-lain. Akan tetapi ada beberapa
mitra baru yang ingin membantu masyarakat yang terdampak covid.

Dari peluang – peluang yang ada abah berpendapat bahwa hal tersebut bisa dijadikan
salah satu solusi untuk mengatasi warga yang terdampak covid – 19 agar mereka dapat kembali
berfungsi sosial di masyarakar sekitar. Jadi dapat dikatakan, yayasan kumala disini pun juga
membantu untuk memfasilitasi para penerima manfaat yang terdapat di slum area atau area
kumuh yang berada di sekitar Jakarta. Terutama mereka membantu masyarakat sekitar mencari
peluang yang sekiranya dapat membantu diri kita sendiri, seperti membuka dapur umum untuk
para PMKS yang berada di jalanan jakarta.
Abah dindin sendiri disini pun bersama teman – teman yayasan kumala serta teman –
teman dari jalanan tadi membuat suatu rencana yaitu untuk memanfaatkan sampah – sampah di
jakarta yang volumenya semakin besar, seperti mengumpulkan sampah, mendaur ulang, dll-nya.
Dalam hal ini beberapa mitra pun tertarik sehingga mereka meminta contoh konsep untuk
bekerja sama dengan yayasan tersebut. Mereka pun diberi kesempatan untuk menjadi trainer dan
dikirim ke beberapa daerah yang ada di Indonesia. Yayasan tersebut juga memebrikan
pendamping online kepada para penerima manfaat yang berada di yayasan tersebut. Terdapat
pula konsep yang ada di yayasan kumala yaitu konsep pengelolaan sampah yang dikembangkan
menjadi resell. Jadi sampah disini harus mempunyai nilai lagi yang tidak hanya di daur ulang
tetapi juga dijual kembali, kemudian hasilnya tidak dimakan sendiri tetapi kita bagikan lagi
sebagai investasi. Pada awalnya program ini menjadi salah satu program unggulan dari yayasan
kumala.

Materi 2

Zaenal Abidin, S.Sos., M.Si

Pada kali ini Bapak Zaenal Abidin melakukan dukungan psikososial serta memberikan
bantuan kepada korban bencara erupsi Semeru. Diharapkan dalam webinar kali ini pekerja sosial
dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuan dan kecakapannya.

Kemudian setelah mendapatkan informasi diadakan fundrising untuk korban bencana


erupsi semeru. LDP pada fundrising itu sendiri hanya sedikit dikarenakan izin bagi peksos hanya
sebentar. Kemudian kegiatan yang diadakn yaitu support untuk LDP itu sendiri pun membagikan
paket sembako, serta melakukan LDP di desa seturan kaki gunung semeru, melakukan uji tingkat
stress dengan indeks tekanan klinis, kemudian dinamika kelompok, dan layanan konseling.

Diantara beberapa responden ternyata terdapat 19 orang memiliki tingkat stress tinggi serta 21 orang
dengan tingkat stress sedang. Hal ini sama dengan ketika mengkonfirmasi ke salah satu lembaga, uniknya
dalam hal ini stress juga dialami oleh relawan, kemudian untuk menghilangkan stress tersebut dilakukannya
konseling, serta tindakan kelompok pada anak – anak, dan orang tua. Tantangan peksos dalam hal ini ialah kita
perlu mendapatkan informasi yang valid ketika akan turun langsung ke lapangan, koordinasi yang kuat juga
sangat penting.

Kemudian pengaturan aksi bagi pekerja sosial merupakan sebuah tantangan yang terdapat dalam
indikasi bencana alam, serta hal lain yang ada ialah upgrade skill dan variasi serta teknik LDP. Sehingga dalam
hal ini bapak Zaenal dan tim membuat pola – pola yang memang lebih aktif seperti uji tingkat stress secara
klinis, layanan konseling, peer group, dll. Beberapa poin dalam hal ini ialah dimana masih lemahnya
manajemen kebencanaan bagi kawan – kawan pekerja sosial, serta harapan kedepannya ada semacam buku
saku bagi para pekerja sosial di Indonesia.

Materi 3

R. Wina, AKS., MBA

Ibu Wina dalam webinar kali ini membagikan pelajaran mengenai praktik pekerja sosial di era
pandemi yang khususnya di Klimantan. IPSPI Kalimantan Selatan merukapan IPSPI yang paling
pertama didirikan di kalimantan. Penanganan COVID-19 di Kalimantan sangat panjang, hal ini
berawal dari salah satu peksos kalsek yang diberikan kesempatan langsung untuk melaksanakan
praktik di wisma atlit pada tahu 2020. Sehingga pada akhirnya proses tersebut membuat suatu
tanggung jawab yang cukuo besar dan pada akhirnya semua pekerja sosial Kalimantan membuat
komitmen mengenai penanganan covid secara tanggap dan cepat.

Adapun bentuk – bentuknya seperti pendekatan yang dilakukan tidak hanya individu
tetapi belum sampai ke komunits jadi hanya individu dan kelompok saja, jadi kita bersentuhan
langsung kepada masyarakat yang benar - benar terpapar covid. Seperti melakukan kegiatan
aktivitas dalam rangka preventif, dalam hal ini terdapat dua elemen atau dua cara yaitu yang
pertama bebentuk pendampingan langsung kepada penyintas baik secara door to door maupun
tidak, harapannya ialah satu agar mereka tidak merasa sendiri. karena pada tahun 2021 masih
banyak orang yang masih malu mengakui dirinya adalah penyintas covid, orang masih rishi
ketika dirinya harus swab, PCR dan lainnya. jadi dapat dikatakan tantangan ini merupakan hal
yang luar biasa, tetapi dengan hal itu kita sebagai peksos juga turut serta melakukan edukasi
khususnya pada penerapan prokes. Dalam penerapan prokes ini khususnya kita melibatkan
semua sistem sumber yang dapat digunakan.

Dengan diharapkannya masyarakat mulai sadar akan pandemi covid – 19 ini khususnya
dalam penerapan prokes. Selanjutnya beberapa aktivitas rekan – rekan pekerja sosial di
Kalimantan ialah memfasilitasi kelompok – kelompok rentan baik itu anak – anak, disabilitas,
untuk mendapatkan akses tersebut. Selain itu kami semua bersinergi untuk memberikan edukasi
tentang covid – 19 dan terus menerus sepanjang tahun 2021.
Materi 4

Marianus Jago, SST., MM

Dalam webinar kali ini bapak Marianus Jago menyampaikan terkait dukungan layanan
psikososial yang dilakukan oleh teman – teman IPSPI NTT bersama para peksos. Pertama – tama
tentang kronologis badai seroja yang menimpa NTT pada April 2021. Kemudian pada bulan juni
ipspi mengadakan peningkatan layanan pekerja sosial professional di bogor. Pada saat itu ipspi
bogor bersama dengan IPSPI NTT akan melayani dukungan psikososial di NTT dalam rangka
menangani anak – anak pasca badai seroja.

Dalam hal ini mereka terjun langsung untuk melakukan berbagai hal salah satunya
bagaimana prinsip – prinsip praktik pekerjan sosial, serta komunikasi dan relasi pertolongan
pekerja sosial yang baik pada masyarakat. Mereka punya kesepaktan bahwa sebelum turun ke
lapangan untuk melakukan swab setiap seminggu sekali, gunanya untuk memastikan ke
masyarakat bahwa kita ini bebas covid. Beberapa kegiatan yang dilakukan ialah mengumpulkan
data, assesmen, kunjungan kerumah, kemudian membentuk kelompok bermain anak sesuai
daftar usia, kemudian membuat simulasi kelompok bermain dengan anak – anak serta
bekerjasama dengan psikolog. Dalam hal ini mereka membantu memberikan pelayanan
psikososial kepada anak korban bencana badai.

Dalam hal ini mereka terjun langsung untuk melakukan berbagai hal salah satunya
bagaimana prinsip – prinsip praktik pekerjan sosial, serta komunikasi dan relasi pertolongan
pekerja sosial yang baik pada masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan ialah
mengumpulkan data, assesmen, kunjungan kerumah, kemudian membentuk kelompok bermain
anak sesuai daftar usia, kemudian membuat simulasi kelompok bermain dengan anak – anak
serta bekerjasama dengan psikolog. Dalam hal ini mereka membantu memberikan pelayanan
psikososial kepada anak korban bencana badai.

Anda mungkin juga menyukai