SKRIPSI
Disusun Oleh :
Yogyakarta
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Judul pada penelitian merupakan hal penting yang akan memberikan gambaran
kepada para pembaca mengenai garis besar penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Baik itu berupa makalah, artikel jurnal, skripsi, tesis, ataupun penelitian
lainnya. Sehingga pada penelitian ini, peneliti berusaha menempatkan judul yang akan
memberikan gambaran besar dari penelitian yang dilakukan. Peneliti mengambil judul
penelitian “Tata Kelola CSR (Corporate Social Responsibiliy) PT Solusi Bangun
Indonesia Di Tengah Masa Pandemi Covid-19”.
Kajian CSR pada keilmuan PSdK tentunya juga membahas mengenai tata
kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan yang menerapkan pengelolaan CSR
didalamnya adalah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
(Fitri dan Mugi, 2020). Pengelolaan CSR yang perusahaan terapkan, akan membantu
mewujudkan keberlanjutan pembangunan baik dari segi masyarakat melalui
pembangunan ekonomi, ataupun dari lingkungan melalui pembangunan kelestarian
alam (Sunaryo, 2013). Pada pembahasan keilmuan PSdK, banyak disebutkan
mengenai pengaruh-pengaruh perusahaan yang akan memberikan kontribusi kepada
masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini relevan dengan kajian
yang ada pada departemen PSdK.
1.1.2 Aktualitas
1.1.3 Orisinilitas
a. Penelitian dari Dewi Retno Budiastuti tahun 2021 yang berjudul “Peran
CSR Perusahaan Pada Masa Pandemi Covid 19” dan diterbitkan oleh
portal jurnal Yayasan Akrab Pekanbaru ini menyebutkan bahwa pandemi
covid-19 menimbulkan berbagai permasalahan dimasyarakat. Pandangan
Dewi pada penelitiannya juga menyebutkan bahwa CSR dirasa sebagai
angin segar bagi masyarakat yang terdampak masalah-masalah tersebut.
Dewi mengidentifikasi program CSR melalui perusahaan-perusahaan
seperti PT Semen Batu Raja, Sinar Mas, dan Kimia Farma sebagai objek
penelitiannya dan menggunakan kacamata economic responsibilities, legal
responsibilities, dan social responsibilities sebagai alat analisis. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa program CSR yang dihasilkan oleh PT
Semen Batu Raja diantaranya adalah program Rumah Kreatif BUMN
sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap para pelaku UMKM yang
nasibnya masih belum menentu dimasa pandemi covid. Selain itu, PT
Semen Batu Raja juga memberikan pelatihan keterampilan bagi para
pelaku UMKM untuk bisa melihat peluang bisnis dimasa pandemi covid-
19 dengan mengajari mereka bagaimana cara membuat masker. PT Semen
Batu Raja memberikan pelatihan branding kepada pelaku UMKM, dan
juga strategi konten marketing ataupun copy writing dan pencatatan
keuangan digital sebagai tambahan keterampilan. Kemudian tidak kalah
pentingnya adalah partisipasi para pelaku UMKM dalam melakukan
membantu merumuskan pengelolaan CSR sehingga program CSR bisa
tepat sasaran dengan memberikan saran masukkan kepada pengelola CSR.
Perusahaan selanjutnya adalah Sinar Mas. Perusahaan ini melalui
identifikasi Dewi menyebutkan bahwa program CSR mereka dimasa
pandemi covid antara lain adalah memberikan suplemen herbal bagi
Pewarta Foto Indonesia di Jakarta dan Jurnalis Media Siber yang
tergabung kedalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Selanjutnya,
Sinar Mas melalui program CSRnya juga membagi-bagikan bantuan
pangan kepada masyarakat dengan total sumbangan 1000 bahan pangan
yang berisikan gas, beras, gula, minyak goreng, sarden, dan kecap manis.
Anak perusahaan Sinar Mas yakni Smartfreen memberikan bantuan 1000
kartu perdana Kuota Nonstop kepada lima sekolah negeri (SDN) di
Banjarmasin, Kalimantan Selatan agar bisa melakukan proses
pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi covid. Kemudian
komunitas Sinar Mas yakni Yayasan Muslim Sinar Mas Land memberikan
1000 masker kepada Forum Masjid Musala BSD City (FMMB) sebagai
bentuk upaya pencegahan dan penularan covid-19 diarea ibadah umat
muslim. Selanjutnya terakhir adalah Kimia Farma. Pada program CSR
Kimia Farma, Dewi menyebutkan bahwa program CSR perusahaan
tersebut antara lain adalah membantu masyarakat yang mengganggur
dengan memberikan keterampilan melalui Program Bina Desa dan
Program Kebun Hidropnik. Kemudian program klinik apung, program
bidan inspiratif dan program pulau sehat untuk membantu pemerintah
dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat dimasa
pandemi covid-19.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Hasnati, Sandra D, dan Andrew S tahun
2021 dengan judul “Implementasi CSR PT Asia Forestama Raya Terhadap
Pemberdayaan Perekonomian Masyarakat Pada Pandemi Covid-19”
menyebutkan bahwa kontribusi PT Asia Forestama Raya dalam
mendukung perekonomian masyarakat melalui program CSRnya adalah
dengan memberikan jalan atau menjembatani masyarakat untuk
menyampaikan aspirasi mereka yang sedang mengalami kesulitan
ekonomi kepada Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru. Program ini muncul
dikarenakan adanya dorongan atau paksaaan melalui sanksi administratif
di Kota Pekanbaru jika perusahaan tidak menjalankan program CSR.
Padahal, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PT Asia Forestama Raya
sedang mengalami kesulitan pada kondisi keuangannya atau bisa dikatakan
tidak stabil. Pada penelitiannya, Hasnati, dkk melihat program CSR di
perusahaan tersebut melalui kacamata hukum sosiologis yang mana tataran
penelitiannya didasarkan kepada garis-garis hukum. Mulai dari Pasal 74
Ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang mewajibkan
perusahaan dibidang ekstratif untuk melakukan program CSR dan Pasal 10
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Hasnati, dkk
berupaya melihat implementasi CSR PT Asia Forestama Raya melalui
kacamata hukum sosiologis yang mengisyaratkan bahwa mau tidak mau,
suka ataupun tidak suka. Perusahaan harus tetap menjalankan program
CSR meskipun dimasa sulitnya.
Dengan melihat kedua penelitian diatas, tentunya penelitian ini akan memiliki
perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan yang dimaksud adalah
objek penelitian, penggunaan teori dan elaborasi teori serta metode penelitian sebagai
prosedur penelitian. PT Solusi Bangun Indonesia sebagai objek yang akan diteliti,
mengingat bahwa penelitian yang berkaitan dengan PT Solusi Bangun Indonesia
dimasa pandemi covid-19 masih belum ditemukan. Selanjutnya penggunaan teori dan
elaborasi teori yang mana menggunakan hasil membaca dari penelitian-penelitian
sebelumnya. Terakhir adalah metode penelitian yang merujuk pada kebutuhan
penelitian itu sendiri.
Seperti pada Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Wijayanto (2020) yang
berjudul “Menakar Efektivitas PSBB dalam Penanggulangan Covid-19”. Hendra
menyebutkan bahwa kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di
Indonesia masih belum efektif dilakukan, mengingat persebaran covid-19 masih terus
meningkat. Faktor-faktor yang melatarbelakanginya adalah masih kurangnya
kesadaran masyarakat akan kebijakan PSBB, adanya dilema masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup dengan mematuhi aturan PSBB serta masih belum
terorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengenai
distribusi kebijakan PSBB.
Akan tetapi, dari semua usaha-usaha program CSR yang sudah dilakukan oleh
sektor swasta, juga dibutuhkannya kesadaran warga negara untuk sadar dan
memahami masalah pandemi covid serta mentaati aturan “social distancing”. Program
pemahaman masyarakat terhadap pandemi covid-19 harus didorong oleh sektor
swasta dengan memberikan arahan-arahan dalam bentuk seminar atau bentuk lainnya
karena hal tersebut menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Mengingat,
penyebaran covid-19 di Indonesia masih terus berlanjut.
Dari adanya kasus penyebaran covid-19 yang masih belum mereda dan
kurangnya efektivitas pemerintah dalam program penanganan pandemi covid-19. Ini
menandakan bahwa penanganan kasus Indonesia tidak hanya bisa dilimpahkan ke
pemerintah semata. Melainkan, sektor swasta juga harus ikut turut andil membantu
pemerintah. Dengan adanya evaluasi-evaluasi yang sudah dilakukan oleh para peneliti
yang menceritakan tentang bagaimana kebijakan pemerintah dirasa masih kurang
efektif implementasinya. Sektor lain seperti perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang barang, jasa, industry, manufaktur, agraris, dan ekstraktif dapat menyokong
pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan internal perusahaan melalui corporate
social responsibility.
Salah satu perusahaan ekstraktif yang sudah menjalankan program CSR sejak
masa sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 adalah PT Solusi Bangun
Indonesia. Sebagai anak perusahaan PT Semen Indonesia Group (SIG), PT Solusi
Bangun Indonesia adalah produsen semen terbesar di Indonesia yang memiliki 4 plant
site dengan total produksi 14.5 juta ton semen per tahun (Data profile SBI). Selain itu,
total produksi yang dihasilkan oleh PT SBI pada operasionalisasinya adalah yang
paling tinggi dibandingkan dengan anak perusahaan lain di SIG (Ummu, 2021).
1. SBI Sehat
2. SBI Cerdas
3. SBI Mandiri
4. SBI Lestari
5. SBI Peduli
Manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai
penyedia pengetahuan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan proses
adaptasi pada pengelolaan CSR mereka dimasa pandemi covid-19 untuk bisa merubah
prioritas-prioritas program sehingga dapat membantu masyarakat yang sedang
mengalami kesulitan. Baik dari segi ekonomi, kesehatan ataupun secara mental.
Bagian kerangka teori ini, secara khusus akan menjawab rumusan masalah secara
teoritik. Seperti yang sudah disampaikan pada bagian sebelumnya, penelitian ini akan
memiliki fokus untuk melihat fenomena pandemi yang menimbulkan berbagai
permasalahan dimasyarakat dan implikasinya terhadap tata kelola CSR di PT Solusi
Bangun Indonesia (SBI). Dalam mengungkap fenomena tersebut, penelitian ini akan
menggunakan teori kepemimpinan otentik, teori stakeholder dan teori adaptasi
keorganisasian.
Sebelum lebih lanjut dalam membahas teori dan mendialogkan ketiga teori
tersebut, ada baiknya terlebih dahulu dimulai dengan membahas definisi konsep
sebagai framework atau bingkai dari penelitian ini yakni Tata Kelola Perusahaan dan
CSR. Dalam hal ini, definisi konsep akan membantu peneliti untuk mengetahui
penjelasan-penjelasan mengenai fenomena yang diteliti.
2. Keadilan
3. Akuntabilitas
4. Tanggungjawab
Tata kelola perusahaan yang menerapkan CSR merupakan bagian dari GCG (Fitri
dan Mugi, 2020). Melalui 4 prinsip yang sudah ada 1). Transparansi 2). Akuntabilitas.
3). Keadilan. 4). Tanggungjawab. Salah satu prinsip GCG yakni tanggungjawab
(responsibility) merupakan perwujudan dari CSR terhadap kepatuhan norma hukum
yang berlaku.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini, semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program
CSR diterjemahkan kedalam 6 bentuk istilah popular dalam aspek manajemen. 1).
Pengorganisasian (Organizing) untuk sumber daya yang dibutuhkan 2). Penyusunan
Pekerja. 3). Arahan (Directing). 4). Pengawasan. 5). Pelaksanaan Pekerjaan 6).
Evaluating. Langkah pengorganisasian diperlukan untuk mengatur penentuan sumber
daya diperlukan serta mengidentifikasi keperluan organisasi dalam melaksanaan
program CSR. Kedua. penyusunan pekerja diperlukan untuk mengetahui penempatan
siapa yang akan melakukan tugas apa. Ketiga. Arahan, langkah ini diperlukan untuk
memberikan jalan kepada para pekerja agar mengetahui tugasnya masing-masing
pada saat pelaksaan program. Keempat. Pengawasan, langkah ini diperlukan agar para
pekerja tidak melakukan kesalahan atau meminimalisir kesalahan saat pelaksaan
program, atau mengoreksi sesuatu kesalahan yang dibuat oleh pelaksana program.
Terakhir evaluasi untuk melihat bagaimana tingkat ketercapaian tujuan.
c. Tahap evaluasi
d. Tahap pelaporan
Tulisan Corey Fox,dkk (2020) mengutip hasil penelitian Avolio dan Gardner
(2005) dalam memandang kepemimpinan otentik memiliki keterkaitan erat dengan
tata kelola perusahaan dalam menerapkan CSR. Hal ini didasari oleh karakteristik
pemimpin otentik yang sedemikian rupa memiliki pertimbangan-pertimban gan
kepada para pemangku kepentingan terhadap keputusan yang diambil oleh
perusahaan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut memiliki sifat berjuang membantu
Bersama. Disisi lain, seorang pemimpin harus memikirkan lebih lanjut finansial
perusahaan dalam membantu masyarakat sehingga implementasi pengelolaan CSR
dapat terlaksana.
Menurut Schein (2010), perilaku adaptif bisa dilakukan oleh organisasi dalam
jangka waktu yang lama untuk bisa bertahan dan kuat secara fundamental
menghadapi gangguan lingkungan eksternal. Unsur-unsur esensial seperti mission,
strategy, goals, means of developing consensus, reaching goals, measurement and
correction merupakan bahasan penting yang bisa dijadikan perumusan kebijakan
organisasi dalam menerapkan iklim keorganisasian yang kuat dalam berperilaku
adaptif.
Pada konteks penelitian ini, teori adaptasi program CSR pada PT SBI akan
menggunakan model adaptasi keorganisasian dari Schein (2010 dalam Raymond H,
dkk.2014) 1. Misi; 2. Strategi; 3. Cara atau alat; 4. Pengukuran; 5 Evaluasi. Adaptasi
program CSR dibutuhkan saat masa krisis. Termasuk salah satunya tentang masalah
yang ditimbulkan pandemi covid-19. Mengingat, Program-Program CSR PT SBI
sudah berjalan sebelum adanya pandemi covid-19 dan setelah adanya pandemi perlu
perombakan prioritas program.
Setelah menemukan titik temu antara teori kepemimpinan otentik dengan teori
stakeholder yang mana memberikan pengaruh bagaimana perusahaan akan bertindak
melalui pengelolaan csr yang melibatkan stakeholder. Maka, pengaruh teori adaptasi
keorganisasian dalam penelitian ini akan menjadi eksekutor untuk perusahaan
melakukan finalisasi prioritas-prioritas program yang sudah direncakan, dirumuskan,
dan dibicarakan secara Bersama-sama pada internal perusahaan.
Ketiga teori dalam penelitian ini menjadi analisator untuk menjawab rumusan
masalah yang peneliti angkat. Secara singkat, pada teori-teori yang akan peneliti
ajukan dalam menganalisa rumusan masalah. Peneliti berusaha untuk mengetahui
Tata Kelola yang diterapkan oleh perusahaan dalam merumuskan program-program
CSR. Akan tetapi, masalah yang dimunculkan dari bab sebelumnya tidak spesifik
untuk membahas permasalahan-permasalahan yang dialami oleh perusahaan terkait
dengan tata kelola mereka. Hal ini dikarenakan fokus penelitian ini adalah untuk
mengetahui perubahan pengelolaan CSR yang diterapkan oleh perusahaan saat
pandemi untuk melalakukan perubahan program CSR mereka. Bukan untuk
menganalisa permasalahan yang dialami perusahaan terkait dengan tata kelola itu
sendiri dimasa pandemi.
BAB II
METODE PENELITIAN
Pertimbangan peneliti untuk mengambil studi kasus pada penelitian ini adalah
dengan melihat konteks kasus pandemi covid-19 dengan kaitan kegiatan pengelolaan
CSR untuk menghasilkan output Program dalam rangka membantu masyarakat
dimasa pandemi covid-19. Selain itu, kasus lainnya dari segi perusahaan adalah
dengan pertimbangan bahwa PT Solusi Bangun Indonesia sudah menghasilkan
produksi semen dengan total 14,6 juta ton pertahun dan hal tersebut didasari oleh
pemanfaatan kekayaan sumber daya alam di Indonesia (Profile SBI, 2021). Dengan
total hasil produksi semen tersebut, membuat PT Solusi Bangun Indonesia menjadi
perusahaan dengan total produksi tertinggi dibandingkan dengan anak perusahaan
SIG lainnya (Ummu, 2021). Berangkat dari kasus tersebut, peneliti ingin melihat
usaha perusahaan yang memiliki produksi semen dengan total 14,6 juta ton pertahun
memberikan nilai tambah kepada para stakeholder (melalui program CSR).
Metode Riset Digital (MRD) yang dikembangkan oleh Rifai, dkk (2020)
sudah banyak membantu para peneliti untuk menemukan cara tentang bagaimana
mengumpulkan data melalui peranan informasi digital dimasa pandemi covid-19.
Dalam ide yang dikembangkannya, Rifai, dkk (2020) berpendapat bahwa wawancara
dapat dilakukan secara virtual / online dengan menggantikan posisi konvensional
sebelum adanya pandemi covid-19. Esensi MRD dapat membantu terkait data
penelitian dan secara tidak langsung dapat mengurangi intervensi interaksi sosial
melalui pemanfaatan media digital. Selain itu, Rifai, dkk (2020) juga berpendapat
melalui MRD, dapat mensubtitusi ataupun menjadi komplementer dari adanya
pengambilan data secara konvensional. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa
pengambilan data secara digital dapat dilaksanakan dengan baik melalui pemanfaat
platform-platform online sebagai bentuk pengambilan data.
Unit analisis menurut Hamidi (2005 dalam Sigit W, 2018) menyatakan bahwa
unit analisis adalah satuan individu, kelompok, benda atau suatu peristiwa sosial yang
melibatkan komunitas, seperti misalnya aktivitas sosial yang diteliti sebagai subjek
penelitian. Selain itu, menurut Maholtra (2007 dalam Sigit W, 2018) menyatakan
bahwa unit analisis merupakan individu, perusahaan, serta pihak-pihak lain yang
merespon tindakan peneliti sebagai bentuk bantuan penelitian. Senada dengan hal
tersebut, Patton (2002 dalam Ade, 2018) membagi unit analisis menjadi 6 fokus.
Antara lain: 1). Fokus pada orang; 2). Fokus pada struktur; 3). Berdasarkan perspektif
atau sudut pandang; 4). Fokus pada geografis; 5). Fokus pada aktivitas; 6). Fokus
pada waktu. Pada penelitian ini, unit analisis akan ditujukkan kepada struktur. Yakni,
PT Solusi Indonesia sebagai organisasi pengelola CSR (fokus kedua menurut patton,
2002)
2.4 Informan
Pada penelitian ini, informan kunci akan ditujukkan kepada kepala pengelola
CSR di PT SBI sebagai aktor kunci dengan pertimbangan bahwa kepala pengelola
yang mengetahui, memimpin perencanan, dan merumuskan pengelolaan CSR dimasa
pandemi guna memberikan manfaat kepada para stakeholder. Informan utama
ditujukkan kepada anggota-anggota pengelola CSR di PT SBI sebagai pelengkap dari
informan kunci. Sedangkan, informan ketiga adalah informan pendukung yang akan
ditujukkan kepada para “penerima manfaat” output program dari pengelolaan CSR
dimasa pandemi.
2.5 Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti
karena akan menentukan ketepatan dalam memilih serta menentukan jenis data yang
akan menghasilkan ketepatan, kedalaman, dan kelayakan informasi yang diperoleh
(Farida, 2014). Menurut jenisnya, data dapat dibedakan menjadi dua macam. Data
primer dan data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data yang akan menjadi pelengkap bagi
data utama. Data sekunder didapatkan dan diperoleh melalui buku, foto, dokumen
dan statistik (Farida, 2014). Pada penelitian ini, peneliti akan mengambil data
sekunder melalui jejaring internet seperti annual report atau report sustainability
yang diterbitkan oleh PT SBI untuk mendukung data primer yang tidak peneliti
dapatkan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini sudah disebutkan pada bagian teknik
pengumpulan data dan terdapat beberapa teknik pengambilan data yang digunakan.
Antara lain adalah wawancara dan dokumentasi. Dari penggalian data, peneliti tentu
akan menemui beberapa jenis sumber data. Data primer dan data sekunder. Bisa
berupa kata-kata ataupun tindakan. Selebihnya adalah data tambahan. Berupa
dokumen, foto, statistik (Achmad R, 2018).
Reduksi data merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan dalam memilah
milah data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data acak yang timbul dari catatan peneliti dilapangan (Achmad R,
2018). Adapun tahapan tahapan dalam mereduksi data meliputi 4 cara : (1) meringkas
data, (2) mengkode, (3) menelusur tema (4) membuat gugus gugus data.
: (1) memikir ulang selama penulisan, (2) meninjau ulang catatan lapangan, (3)
brainstorming Bersama teman sejawat (4). Membentuk Salinan / backup data antar
perangkat.
BAB III
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT Solusi Bangun Indonesia tersebar
di tempat-tempat ataupun lokasi-lokasi bisnis perusahaan tersebut berjalan.
Setidaknya terdapat 7 sektor berjalannya operasi bisnis PT Solusi Bangun Indonesia.
Antara lain; 1). Pabrik dan Fasilitas Penggilingan; 2). Gudang Distribusi; 3). Silo dan
Terminal Distribusi; 4). Unit Pengolahan Limbah (UPL); 5). Pabrik Beton Jadi
(termasuk mobile project plants); 6). Kantor Penjualan; 7). Kantor Pusat. Peneliti
mencoba untuk mendetailkan ketujuh sektor tersebut melalui detail tempat yang
tersebar di seluruh Indonesia melalui table sebagai berikut :
Table 4. Peta Persebaran 7 Sektor Aktivitas Bisnis PT Solusi Bangun
Indonesia
Operasi pabrik semen yang bertempat di Narogong berlokasi tepat di Jl. Raya
Narogong Km.7, Cileungsi, Gunung Putri Kembang Kuning – Kelapa Nunggal,
Bogor 16710 - Jawa Barat.
Operasi pabrik semen yang bertempat di Lhoknga - Aceh berlokasi tepat di Jl.
Banda Aceh Meulaboh Km.17 - Kecamatan Lhoknga Nanggroe Aceh Darussalam
3.2 Logo Perusahaan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. dan Merk Produk PT
Solusi Bangun Indonesia “Dynamix”
Logo PT Solusi Bangun Indonesia tercipta dari modul hexagonal yang akan
merepresentasikan kekokohan dan keberlanjutan dalam warna abu-abu (beton) dan
warna hijau (kelestarian lingkungan). Modul tersebut, terbangun dari visualisasi
bangunan candi sekaligus daun yang membawa semangat pembangunan serta
pelestarian alam sebagai bentuk satu kesatuan. Logo tersebut juga melambangkan
komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi bangunan dan produk yang inovatif,
berkualitas tinggi dan tentunya ramah lingkungan.
Visi dan misi bagi pengelolaan organisasi perusahaan merupakan hal mendasar
untuk memberikan boundries kepada tindakan-tindakan yang akan diambil oleh
organisasi perusahaan terkait dengan usaha yang dilakukan. Dengan kata lain, visi dan
misi akan menjadi penentu berjalannya sebuah pengelolaan organisasi perusahaan saat
berdiri, hingga akhirnya mencapai tujuan bersama. Kemajuan sebuah organisasi
perusahaan akan ditentukan melalui visi dan misi yang diangkat. Hal tersebut didasari
oleh pengertian visi dan misi itu sendiri. Menurut Djaka (2012), visi adalah suatu
keinginan, cita-cita dan harapan oleh segenap kelompok institusi mengenai keadaan
dimasa yang akan datang. Sedangkan, misi adalah langkah-langkah yang diambil oleh
organisasi atau institusi untuk mewujudkan visi. Misi biasanya akan menjadi pegangan
bagi organisasi perusahaan tentang hal-hal yang harus dilakukan, serta tindakan yang
diperjelas melalui usaha bersama untuk mewujudkan visi.
3.3.1 Penjelasan singkat mengenai visi dan misi PT Solusi Bangun Indonesia
Adapun panduan dalam pengambilan data salah satunya adalah wawancara. Menjadi
penting untuk bisa diterapkan secara baik dan terstuktur sehingga dalam pengambilan data
peneliti tidak memiliki satu kekurangan apapun dilapangan. Dengan demikian, panduan
wawancara ini dibuat untuk mengambil data di PT Solusi Bangun Indonesia. Adapun
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibawah ini dilakukan melalui proses turunan-turunan
teori.
Identitas Diri
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Profesi di PT SBI :
Bagaimana anda
menerapkan strategi
tersebut?
Cara Bagaimana cara yang anda
gunakan untuk memasukkan
unsur-unsur dari luar /
mengidentifikasi (dimasa
pandemi) kedalam
pengelolaan CSR?
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, A., Nurdin, M F., Gunawan, W. (2021). Perubahan Sosial Masyarakat Dalam
Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. SOSIETAS: Jurnal
Pendidikan Sosiologi, Vol 11 No 1, 929-939.
https://doi.org/10.17509/sosietas.v11i1.36088
Fisabilillah, L. W. P., Hanifa, N. (2021). Peran dan Kebijakan Pemerintah Indonesia di Masa
Pandemi Covid-19. Welfare: Jurnal Ilmu Ekonomi. Vol 2 (1). 9-19. by
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/welfare/article/view/2807
Candra Gayatri Wibawa , P. A. C., & Cindy Arieska Putri, N. K. (2021). KEBIJAKAN
PEMERINTAH DALAM MENANGANI COVID 19. Ganesha Civic Education
Journal, 3(1), 10-18. Retrieved from
https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/GANCEJ/article/view/349
Dewi, S. H., Setiyaningsih, H. (2020). Peran Sektor Swasta dalam Respon Terhadap Covid-
19: Studi Kasus Di Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI.
Vol 9 (4). Hal 218-224. Doi: https://doi.org/10.22146/jkki.61674
Sumarto, M. (2007). Kepedulian Sosial Perusahaan Cermin Disfungsi Pluralisme
Kesejahteraan. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Vol 10 (3). Hal. 343-364.
https://doi.org/10.22146/jsp.11011
Akbar, U. R., Humaedi, S. (2020). Peran CSR dalam Upaya Mengatasi Pandemi Covid-19.
Prosding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 7(2). Hal. 341-347.
DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v7i2.28874
Ramya, S.M. and Baral, R. (2021), "CSR during COVID-19: exploring select organizations’
intents and activities", Corporate Governance, Vol. 21 No. 6, pp. 1028-1042.
https://doi.org/10.1108/CG-09-2020-0426
Mulyadi, Y., Sembiring, Jafar. (2016). Pengaruh Faktor-Faktor Budaya Organisasi Menurut
Denison Terhadap Learning Organization di PT Akses Nusa Karya Infratek
Bandung. E-Proceeding of Management. Vol 3 (3). Hal 3056-3063. By
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/
article/view/3314
Hermanto, R. (2014). "Analisis Penerapan Budaya Organisasi dan Peranan Pemilik pada
Perusahaan Keluarga CV. Sumber Untung di Surabaya." Agora, vol. 2, no. 1. By
https://www.neliti.com/publications/35971/analisis-penerapan-budaya-organisasi-
dan-peranan-pemilik-pada-perusahaan-keluarg
Nurdin. (2015). Analisis Pengaruh Tata Kelola Perusahaan yang Baik Terhadap Keunggulan
Bersaing Pada Bank Perkreditan Rakyat. Jurnal Manajemen dan Bisnis
(Performa). Vol 12(1). 122-135. By
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/performa/article/view/3046
Susilowati, F., Harsono. (2020). Implikasi Corporate Social Responsbility dalam Good
Corporate Governance untuk Mengurangi Konflik Keagenan. Akmenika : Jurnal
Akutansi dan Manajemen. Vol 17 (1). 326-335.
https://doi.org/10.31316/akmenika.v17i1.659
Fox, C., Davis, P. and Baucus, M. (2020), "Corporate social responsibility during
unprecedented crises: the role of authentic leadership and business model
flexibility", Management Decision, Vol. 58 No. 10, pp. 2213-2233.
https://doi.org/10.1108/MD-08-2020-1073
Suwandi, I., Arifianti, R., Rizal, M. (2018). Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance (GCG) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO). Jurnal
Manajemen Pelayanan Publik. Vol 2(1). 45-54.
https://doi.org/10.24198/jmpp.v2i1.21559
Latapí Agudelo, M.A., Jóhannsdóttir, L. & Davídsdóttir, B. A literature review of the history
and evolution of corporate social responsibility. Int J Corporate Soc
Responsibility 4, 1 (2019). https://doi.org/10.1186/s40991-018-0039-y
Mulyadi, M. (2012). Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian. Jurnal Studi Komunikasi
dan Media. Vol 16 (1). 71-80. http://dx.doi.org/10.31445/jskm.2012.160106
Yona, S. (2006). Penyusunan Studi Kasus. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol 10 (2). 76-80.
By https://media.neliti.com/media/publications/109006-ID-penyusunan-studi-
kasus.pdf
Heryana, Ade. (2018). Informan dan Pemilihan Informan dalam Penelitian Kualitatif. By
https://www.researchgate.net/publication/329351816_Informan_dan_Pemilihan_I
nforman_dalam_Penelitian_Kualitatif
Hadi, S. (2016). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi. Jurnal Ilmu
Pendidikan. Vol 22(1). 74-79. http://dx.doi.org/10.17977/jip.v22i1.8721
Subandi. (2011). Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode dalam Penelitian Pertunjukkan.
Humaniora : Journal of Arts Research and Education. Vol 11(2). Hal 173-179.
Dapat diakses melalui
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia/article/view/2210
Kawasati, R. Iryana. 2011. Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif. Fakultas Ekonomi
Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong.
Rijali, A. 2018. Analisis Data Kualitatif. Jurnal ALHADHARAH : Ilmu Dakwah. Vol 17 No
33. Dapat diakses melalui https://jurnal.uin-
antasari.ac.id/index.php/alhadharah/article/view/2374